Sarapan pagi dikeluarga Li adalah sebuah keharusan, karena hanya diwaktu ini mereka bisa berkumpul dengan lengkap. 3 putri dari keluarga Li terkenal sebagai pekerja keras, terkadang mereka sampai rumah sampai larut malam dan harus pergi keluar kota untuk urusan bisnis. Sehngga sarapan pagi adalah rutinitas berkumpul bersama keluarga yang harus dilakukan setiap hari.
“mama sudah menghubungi Alex untuk mengkosongkan jadwal kalian semua hari ini.” Mayleen memecah kesunyiaan ketika semua sedang makan.
“mama, tidak bisa begitu. Hari ini aku ada jadwal dengan salah satu perusaahaan.” Protes Sarah Li
“sudah mama bilang untuk merubah hari, nanti Alex akan menginformaskan semuanya kepada kau mengenai perubahan harinya.” Jelas Mayleen tanpa melihat wajah Sarah Li yang terlihat tidak suka dengan keputusan mamanya.
“ma, aku,.....”
Sarah Li belum selesai bicara, Mayleen sudah membanting sendok dan garpu ditanganya dengan keras benturan di meja makan membuat semua orang terkejut dan melihat kearah Mayleen.
Sisca Li mengedipkan matanya dan menggelengkan kepalanya pelan kearah Sarah Li. Memberikan isyarat agar Sarah tidak membantah perkataan mamanya.
“sudah...sudah..sudah jangan berdebat lagi. Hari masih pagi, nant keberuntungan bisa lari.” Kata Andy Li
"hari ini kita akan fiting baju untuk pernikahan kakak pertama adik kecil, bukan kah acaranya tinggal 5 hari lagi??” Serena mencoba membangun komunikasi yang baik antara mamanya dengan adiknya.
“mama bersyukur punya dua anak perempuan yang pengertian dengan mama. Hanya satu anak ini yang mama tidak mengerti jalan pikirannya.” Mayleen membersarkan matanya melihat kearah Sarah. Rasa kesalnya sudah mencapai puncaknya.
“aku bisa pergi setelah aku bertemu dengan klien ku nanti.” bantah Sarah
Perkataan Mayleen dirumah seperti undang-undang dinegara lain pada umumnya. Apa yang sudah diucapkannya harus dilakukan dan dijalankan. Jika tidak hukuman menanti. Ia tidak segan-segan mengurung putrinya di ruangan bawah tanah tanpa makanan selama 2 hari bahkan selama seminggu. Ia hanya akan memberikan minuman air putih kepada anak yang sedang dihukum. Sejauh ini hanya Sarah yang selalu mendapatkan hukuman itu. Tidak ada seorang pun yang perah dikurung didalam gudang bawah tanah selain Sarah.
Mata Mayleen memerah dan nafasnya memburu. Emosinya sudah tidak bisa ditahanya lagi. Sisca Li langsung bangkit dari tempat duduknya dan berdiri disamping Sarah.
“mama tenang saja, aku anak bersama adik kedua akan pergi mencoba pakaian hari ini. Terima kasih atas masakan mama yang enak pagi ini. Kami berdua pamit dulu.” Kata Sisca sambil menarik paksa tangan Sarah. Ia mengajaknya keluar dari dalam rumah dan masuk kedalam mobil sport berwarna kuning milik Sisca Li.
“kakak pertama, aku masih memakai baju tidur. Bagaimana mungkin aku bisa keluar dengan pakaian seperti ini.” Protes Sarah sambil melihat baju tidur tanpa lengan dengan celana pendek.
“kita beli...” jawab Sisca santai sambil memakai kaca mata hitam yang dikeluarkannya dari tempat penyimpanan barang dimobilnya.
“aku tidak bawa apapun...” Sarah sudah pasrah dengan keadaannya
“kakak pertama mu cukup kaya untuk membeli sepotong baju saja untuk adiknya. Jangan khawartir.” Sisca mengedipkan matanya sambil menurunkan sedikit kaca matanya. Lipstip berwarna merah bata dbibir Sisca membuat wanita ini terlihat sangat cantik dan berani.
Mobil sport itu pun langsung berjalan ke butik pakaian yang dimaksud oleh Mayleen. Belum turun dari mobil, tapi pajangan gaun pernikahan berwarna putih yang indah sudah terlihat dari luar gedung.
“tidak biasanya kakak memilih gaun pernikahan yang mahal seperti ini.” Kata Sarah dengan polos
Sisca Li menyentil kening Sarah “ini pernikahan terakhirku. Jadi aku harus tampil semaksimal mungkin. PAHAM.” Penekanan kata paham membuat Sarah mengangguk tanpa adanya perdebatan.
“ayo kita masuk.” Lanjut Sisca sambil membuka pintu mobil.
Sarah Li mengikuti kakak pertamanya dan mereka jalan bersama sambil berpegangan tangan.
Petugas keamanan gedung memperhatikan gaya pakaian Sisca Li dan Sarah Li yang bagai langit dan bumi dari gaya berpakaiannya. Sisca Li mengenakan dress polos satin lembut berwarna merah cerah, sedangkan Sarah Li hanya mengenakan baju tidur dari bahan katun.
“nona Sisca selamat pagi, maaf anda dengan siapa...” kata petugas keamanan itu sambil melihat Sarah dari atas kebawah.
“owh...maaf dia adik ku yang paling kecil, aku menculiknya dari tempat tidur.” Jawab Sisca sambil menyelipkan kaca mata hitam di rambutnya.
Petugas keamanan itu tertawa “owwh begitu... baik. Silahkan anda masuk, pak Albert sudah menunggu anda didalam.”
“terima kasih atas bantuannya.” Sisca melambaikan tangan kearah petugas keamanan sambil masuk kedalam gedung besama Sarah.
Didalam gedung, Albert sudah berdiri tegak menyambut mereka berdua.
“selamat datang nona Li, silahkan kearah sini.” Albert membawa Sisca dan Sarah kelantai 2.
“aku disini saja dulu ya, sambil melihat-lihat pakaian disini.” Kata Sarah sambil menatap kearah Sisca dan Albert yang sedang menaiki anak tangga. Sisca dan Albert mengangguk secara bersaman. Mereka terlihat mulai berdiskusi banyak hal. Setelah mereka menghilang dari anak tangga, Sarah mulai berkeliling melihat deretan gaun putih yang terpajang dilantai 1.
Ketika Sarah melihat salah satu gaun, matanya terhenti kearah sosok pria dengan model rambut tentara dengan kulit sawo matang. Badan tinggi tegap berwajah dingin dan sangat berkarisma. Biasanya Sarah bisa mendeteksi orang lain dari indera penciuman dan perasanya. Tapi pria ini tidak bisa, siapa pria ini sebenarnya. Pria itu pun melihat kearah Sarah. Mereka saling berpandangan walau hanya 2 detik kemudian sama-sama mengalihkan pandangan mereka. Sarah kembali melihat gaun putih dihadapannya sedangkan pria itu terlihat kembali berbicara dengan wanita paruh baya dihadapannya.
Ketika Sarah melihat lagi kearah luar sudah tidak ada lagi pria tersebut, tidak bisa dipungkiri Sarah sedikit tertarik dengan sosok pria itu. Sarah pun berusaha melupakannya dan kemudian naik kelantai 2.
Dilantai 2 Albert sudah berdiri didepan deretan gaun berwarna merah dan merah muda. Sarah sudah bisa menebak kalau ini adalah gaun yang akan dicoba mereka.
“nona Sarah mau mencoba pakaiannya sekarang...” tanya Albert yang seolah sudah lama mengenal Sarah. Padahal ini adalah pertama kalinya mereka berdua bertemu. Kebetulan sekali Sarah bukan tipe orang yang
mudah akrab dengan orang lain. Sifat yang cuek dan tidak perduli hanya merespon dengan anggukan kepala tanpa berkata apapun.
Albert memberikan gaun merah panjang kepada Sarah dengan lengan pendek. Bordiran bunga emas mengelilingi gaun Sarah. Melihat sekali sudah membuatnya tertarik walau ia tidak menyukai memakai pakaian
seperti ini. Albert menunjukkan ruang ganti dan didalamnya sudah ada 3 pelayan toko yang akan membantunya berganti pakaian.
Sarah mencoba gaun merah itu dan ia sendiri tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kulit putih gandumnya memancarkan warna putih yang sempurna sehingga terlihat memantulkan cahaya. Rambut Sarah yang digerai dengan headpiece bunga membuatnya terlihat feminim. Ini adalah salah satu kesan pertama yang paling tidak ingin ditunjukkan Sarah dalam hidupnya selama ini. Sarah memutar tubuhnya didepan kaca dan berputar. Ia tidak hanya puas, tapi sangat-sangat puas dengan pemilihan model dan warna gaun yang dikenakannya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Duyung kesayangan
semangat kak, salaam kenal dari Cinta berbeda keyakinan
2022-01-29
0