BAB 8

Tiga hari digunakan Nana dan Sarah Li untuk

melakukan negosiasi kerja sama dengan Rumah Sulam Liu. Sarah sangat ingin

menaikkan sulaman Xiang menjadi salah satu mode internasional, berulang kali

menjelasakan keuntungan yang akan diperoleh keluarga Liu apabila bersedia

menjual lesensi sulamannya kepada perusahaan Li. Tapi sepertinya tidak semudah

yang dipikirkan.

Anggota keluarga yang banyak, ditambah lagi

pemikiran satu dengan lain saling berbeda. Ada yang berpikiran terbuka, ada

yang mengharapkan keuntungan lebih dan ada juga yang tidak mau sama sekali.

Benar - benar tidak mudah menyatukan pikiran satu keluarga ini.

Dengan berat hati Sarah berpamitan dengan nyonya

Li yang mengelola Rumah Sulam Liu. Walau hasil yang didapatkan Sarah pada hari

ini belum maksimal, tapi nyonya Liu berjanji akan tetap berdiskusi kepada

keluarganya mengenai usulan Perusahaan Li.

****

Besok adalah pernikahan kakak pertamanya. Sarah

Li harus pulang, jika ia tidak hadir dipernikahan kakak pertamanya, sudah bisa

dipastikan ia akan dihapus dari silsilah keluarga Li oleh kedua orang tuanya.

“nona ketiga Li, saya sudah membuat perubahan

jadwal pertemuan dengan perusahaan Long, mereka setuju menemui anda setelah

selesai acara pernikahan kakak pertama anda.” Nana menjelaskan jadwal Sarah Li

diperjalanan kembali ke kota.

“apa ada jadwal lain??” tanya Sarah

“Pak Alex meminta saya mengkosongkan jadwal anda

selama seminggu dimulai sejak besok. Ada acara keluarga yang harus anda datangi

bersama keluarga Li yang lain.”

Merasa perlu memastikan apa yang didengarnya,

Sarah Li memiringkan tubuhnya melihat ke Nana. “acara keluarga yang harus aku

datangi??” Sarah menanyakan ulang.

“ia benar sekali nona ketiga Li.”

“acara apa??” tanya Sarah sambil berpikir keras

tapi tidak ada jawaban apapun yang didapatnya.

“harusnya anda lebih tahu dibandingkan dengan

saya. Karena anda nona ketiga Li” jawab Nana sambil menaikkan bahu dan alis

matanya bersamaan.

“sangat aneh. Kenapa tidak ada yang memberi

tahukan masalah ini kepadaku?” Sarah memijat keningnya sambil memejamkan mata.

Sarah sangat tidak menyukai acara keluarga, saat berkumpul dengan sesama klan

ular lainnya. Sarah akan menjadi orang yang terasingkan. Mereka sangat mudah

bergaul dengan yang lain. Berbeda dengan Sarah, ia akan melewati malam yang

membosankan dengan duduk sendirian di sofa sambil memainkan ponselnya.

Sarah mengeluarkan ponselnya dan menghubungi

Serena Li

“halo adik,,,” sapa Serena

“kakak kedua, ada yang ingin aku tanyakan. Apakah

ada acara keluarga yang akan kita datangi??”

“bulan madu kakak pertama kah? Sepertinya itu

rencana kedua orang tua kita. Benar tidak” tanya Serena Li balik

“memang kita akan ikut ke Italia bersama

mereka??” kata Serena lagi

Sarah jadi bingung mendengar perkataan Serena Li

“kenapa kakak kedua menanyakan balik kepada ku

bertubi-tubi. Aku menghubungi kakak karena ingin menanyakan kepada kakak apa

yang terjadi sebenarnya.”

“kakak juga tidak bisa memastikannya. Sepertinya

akan ada acara lamaran dikeluarga kita.”

“bukankah acara lamaran kakak sudah diadakan

sebulan yang lalu?”

“bukan aku. Apa kamu mau melihat kakak mu ini

menikahi 2 pria sekaligus ?” kata Serena dengan ketus

“kakak kedua sangat cantik, pria mana yang tidak

ingin menikahi kakak.” puji Sarah.

Serena tersenyum diujung telepon sana. Adiknya

bisa membuat hatinya senang.

“kamu memang adik yang manis, terkadang kakak

juga bingung kenapa mama selalu marah kepadamu.”

“jangan membahas mama. Membuat ku kehilangan mood

untuk bekerja.” jawab Sarah sambil menarik nafas panjang.

"keluarga kita akan menerima lamaran. Kata

mama keluarga itu akan melamar kamu. Jadi tunggu saja kejutannya."

"serius?" tanya Sarah sambil menepuk

tas yang ada dipangkuannya."

Nana terkejut dengan tindakan Sarah Li yang tiba

- tiba. Ia menatap dengan ragu kearah Sarah yang terlihat kesal sambil

mengepalkan tangan kanannya

"sudah lah, semua juga belum pasti.

kita Lihat saja nanti ya. Kamu kemana?? mama mencari kamu beberapa hari

ini….”

“aku sudah memberikan informasi di grup keluarga

kita ketika didalam perjalanan. Didesa sulam sangat sulit mendapatkan sinyal

yang baik.”

“owh begitu…. hati-hati dijalan ya.”

“baik, terima kasih kakak kedua.” Sarah menutup

panggilan dengan kakak keduanya dan kemudian menarik nafas panjang lagi.

Menopang dagunya dengan tangan kanannya sambil menatap keluar jendela.

“kenapa???” tanya Nana

“kakak kedua juga tidak tahu, tapi katanya akan

ada acara lamaran dikeluarga kami, dan berita mengejutkannya kemungkinan besar

adalah lamaran aku.” jelas Sarah sambil melamun

“bukan kah itu bagus….” Nana sangat bersemangat

mendengar penjelasan Sarah Li

“tentu saja tidak bagiku.” lagi-lagi Sarah Li

menarik nafas panjang.

Semua hal yang akan terjadi sudah tergambar

dengan jelas dikepalanya. Akan banyak pertanyaan untuknya “apa yang kamu

tunggu? Kamu sudah cukup umur untuk menikah. Pacaran saja tidak pernah. Lihat

kakak pertama kamu, sudah menikah beberapa kali. Kakak kedua sudah bertunangan.

Mau sampai kapan kamu menyendiri seperti ini? Jangan hanya memikirkan bisnis

keluarga, pikirkan juga masa depan kamu. Setiap acara keluarga Sarah Li adalah

satu satunya orang yang akan duduk dalam kursi kesakitan. Mendengar nasehat

dari pada orang tua sangat membosankan dan membuat telinganya merasa panas

Berpikir untuk kabur, tentu saja sudah pernah.

Bukan hanya pernah, tapi juga sering. Sayangnya kekuatan Sarah Li masih kalah

dengan keluarganya. Walau mereka sudah menjadi manusia, tapi baik itu usia dan

kekuatan jelas berbeda dengan manusia lain pada umumnya. Mereka bisa melakukan

teleportasi dan kekuatan super mereka selalu bisa menemukan dimana pun Sarah

berada. Sangat berbeda dengan kedua saudara perempuannya. Kemampuan mereka

dalam meredam energy mereka sangat baik, ketika mereka sedang melarikan diri

dari para sesepuh klan ular sudah bisa dipastikan tidak akan tertangkap.

Sarah Li sangat iri dengan mereka berdua,

benar-benar sangat beruntung. Sarah sudah berkali-kali meminta kedua saudara

perempuannya untuk mengajarinya tehnik meredam energy. Sayangnya semua hal yang

diajarkan mereka tidak pernah berhasil. Sudah berpuluh-puluh tahun ia

mempelajarinya hasilnya tetap sama. Nol besar.

“kamu baik-baik saja??” tanya Nina yang

memperhatikan Sarah lebih banyak melamun dari tadi.

“sedang berusaha untuk menjadi baik-baik saja.”

Sarah Li menjawab pertanyaan Nina tanpa melihat wajahnya, Sarah hanya melihat

pantulan bayangan Nina dari kaca mobil yang sedang dipandangnya.

Minggu terberat akan dijalaninya. Berkali-kali ia

menarik nafas panjang dan Nana memperhatikan sahabatnya dengan penuh

keprihatinan

“apa kamu mau malam ini kita keluar mencari udara

segar??” bujuk Nana

“tidak perlu. Aku pasti akan sangat sibuk karena

besok adalah acara pernikahan kakak pertama.” Mata Sarah Li menerawang jauh,

pikirannya melayang keawan. Rasanya ia perlu memikirkan sesuatu tapi tidak tahu

apa yang harus dipikirkannya.

Dua jam perjalanan begitu cepat bagi Sarah.

Begitu keluar dari dalam mobil, wajah-wajah familiar sudah terlihat didepan

Sarah Li.

“kamu akhirnya tahu jalan pulang juga. Mama kira

kamu lupa besok adalah hari yang penting buat kakakmu.” sindir Mayleen.

“aku tidak mungkin lupa dengan keluarga tercinta.

Sarah sibuk juga demi bisnis keluarga Li. Bukan pergi bermain.” jawab Sarah

“sudah lah,,, anak kita lelah. Lihat lah lingkar

mata hitam, dia pasti kurang tidur lagi.” bujuk Andy Li agar istrinya tidak

memarahi Sarah Li di depan banyak orang.

“mana mungkin aku tidak paham anakku lelah

bekerja. Mama sudah siapkan sup ayam dikamar kamu. Minum supnya dahulu baru

tidur. Mengerti??”

Sarah Li mengangguk dan kemudian memeluk kedua

orang tuanya. Mamanya sebenarnya sangat baik. Tapi jika sudah marah, Sarah

serasa menjadi anak tiri atau anak yang diambil dari pinggir jalan kemudian

dirawat oleh kedua orang tuanya.

“aku naik dulu. Aku akan memeriksa lokasi acara

nanti malam.”

“kamu sudah bekerja keras, istirahat saja dahulu.

Anggota kamu bekerja dengan sangat baik. Papa baru dari dalam dan memeriksa

semuanya. Sangat sempurna, seperti pekerjaan yang biasa kamu lakukan."

puji Andy Li kepada putri ketiganya

 Sarah mengangguk dan tersenyum kemudian ia

melambaikan tangannya kepada kedua orang tuanya. Andy Li dan Mayleen juga

membalas lambaian tangan Sarah Li. Sarah menekan tombol 6 pada lift. Begitu

sampai dilantai 6 ia berjalan dengan malas kemudian masuk ke ruangan 666

tempatnya biasa menginap.

Begitu membuka pintu pada meja tamu sudah

terlihat tempat makanan, Sarah Li tersenyum puas atas perhatian dari mamanya.

Dengan cepat ia duduk dan menikmati makanan yang disiapkan Mayleen kepadanya.

Selesai makan Sarah segera mandi dan tidur dengan

lelapnya.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 100
100 BAB 101
101 BAB 99
102 BAB 100
103 BAB 101
104 BAB 102
105 BAB 103
106 BAB 104
107 BAB 105
108 BAB 106
109 BAB 107
110 BAB 108
111 BAB 109
112 BAB 110
113 BAB 111
114 BAB 112
115 BAB 113
116 BAB 114
117 BAB 115
118 BAB 116
119 BAB 117
120 BAB 118
121 BAB 119
122 BAB120
123 BAB 121
124 BAB 122
125 BAB 123
126 BAB 124
127 BAB 125
128 BAB 126
129 BAB 127
130 BAB 128
131 BAB 129
132 BAB 130
133 BAB 131
134 BAB 132
135 BAB 133
136 BAB 134
137 BAB 135
138 BAB 136
139 BAB 137
140 BAB 138
141 BAB 139
142 BAB 140
143 BAB 141
144 BAB 142
145 BAB 143
146 BAB 144
147 BAB 145
148 BAB 146
149 BAB 147
150 BAB 148
151 BAB 149
152 BAB 150
153 BAB 151
154 BAB 152
155 BAB 153
156 BAB 154
157 BAB 155
158 BAB 156
159 BAB 157
160 BAB 158
161 BAB 159
162 BAB 160
163 BAB 161
164 BAB 162
165 BAB 163
166 BAB 164
167 BAB 165
168 BAB 166
169 BAB 173
170 BAB 167
171 BAB 168
172 BAB 169
173 BAB 170
174 BAB 178
175 BAB 171
176 BAB 172
177 BAB 173
178 BAB 174
179 BAB 175
180 BAB 176
181 BAB 177
182 BAB 178
183 BAB 179
184 BAB 180
185 BAB 181
186 BAB 182
187 BAB 183
188 BAB 184
189 BAB 185
190 BAB 186
191 BAB 187
192 BAB 188
193 BAB 189
194 BAB 190
195 BAB 191
196 BAB 192
197 BAB 193
198 BAB 194
199 BAB 195
200 BAB 196
201 BAB 197
202 BAB 198
203 BAB 199
204 BAB 200
205 EPILOG 1
206 EPILOG 2
207 EPILOG 3
Episodes

Updated 207 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 100
100
BAB 101
101
BAB 99
102
BAB 100
103
BAB 101
104
BAB 102
105
BAB 103
106
BAB 104
107
BAB 105
108
BAB 106
109
BAB 107
110
BAB 108
111
BAB 109
112
BAB 110
113
BAB 111
114
BAB 112
115
BAB 113
116
BAB 114
117
BAB 115
118
BAB 116
119
BAB 117
120
BAB 118
121
BAB 119
122
BAB120
123
BAB 121
124
BAB 122
125
BAB 123
126
BAB 124
127
BAB 125
128
BAB 126
129
BAB 127
130
BAB 128
131
BAB 129
132
BAB 130
133
BAB 131
134
BAB 132
135
BAB 133
136
BAB 134
137
BAB 135
138
BAB 136
139
BAB 137
140
BAB 138
141
BAB 139
142
BAB 140
143
BAB 141
144
BAB 142
145
BAB 143
146
BAB 144
147
BAB 145
148
BAB 146
149
BAB 147
150
BAB 148
151
BAB 149
152
BAB 150
153
BAB 151
154
BAB 152
155
BAB 153
156
BAB 154
157
BAB 155
158
BAB 156
159
BAB 157
160
BAB 158
161
BAB 159
162
BAB 160
163
BAB 161
164
BAB 162
165
BAB 163
166
BAB 164
167
BAB 165
168
BAB 166
169
BAB 173
170
BAB 167
171
BAB 168
172
BAB 169
173
BAB 170
174
BAB 178
175
BAB 171
176
BAB 172
177
BAB 173
178
BAB 174
179
BAB 175
180
BAB 176
181
BAB 177
182
BAB 178
183
BAB 179
184
BAB 180
185
BAB 181
186
BAB 182
187
BAB 183
188
BAB 184
189
BAB 185
190
BAB 186
191
BAB 187
192
BAB 188
193
BAB 189
194
BAB 190
195
BAB 191
196
BAB 192
197
BAB 193
198
BAB 194
199
BAB 195
200
BAB 196
201
BAB 197
202
BAB 198
203
BAB 199
204
BAB 200
205
EPILOG 1
206
EPILOG 2
207
EPILOG 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!