Tiga hari digunakan Nana dan Sarah Li untuk
melakukan negosiasi kerja sama dengan Rumah Sulam Liu. Sarah sangat ingin
menaikkan sulaman Xiang menjadi salah satu mode internasional, berulang kali
menjelasakan keuntungan yang akan diperoleh keluarga Liu apabila bersedia
menjual lesensi sulamannya kepada perusahaan Li. Tapi sepertinya tidak semudah
yang dipikirkan.
Anggota keluarga yang banyak, ditambah lagi
pemikiran satu dengan lain saling berbeda. Ada yang berpikiran terbuka, ada
yang mengharapkan keuntungan lebih dan ada juga yang tidak mau sama sekali.
Benar - benar tidak mudah menyatukan pikiran satu keluarga ini.
Dengan berat hati Sarah berpamitan dengan nyonya
Li yang mengelola Rumah Sulam Liu. Walau hasil yang didapatkan Sarah pada hari
ini belum maksimal, tapi nyonya Liu berjanji akan tetap berdiskusi kepada
keluarganya mengenai usulan Perusahaan Li.
****
Besok adalah pernikahan kakak pertamanya. Sarah
Li harus pulang, jika ia tidak hadir dipernikahan kakak pertamanya, sudah bisa
dipastikan ia akan dihapus dari silsilah keluarga Li oleh kedua orang tuanya.
“nona ketiga Li, saya sudah membuat perubahan
jadwal pertemuan dengan perusahaan Long, mereka setuju menemui anda setelah
selesai acara pernikahan kakak pertama anda.” Nana menjelaskan jadwal Sarah Li
diperjalanan kembali ke kota.
“apa ada jadwal lain??” tanya Sarah
“Pak Alex meminta saya mengkosongkan jadwal anda
selama seminggu dimulai sejak besok. Ada acara keluarga yang harus anda datangi
bersama keluarga Li yang lain.”
Merasa perlu memastikan apa yang didengarnya,
Sarah Li memiringkan tubuhnya melihat ke Nana. “acara keluarga yang harus aku
datangi??” Sarah menanyakan ulang.
“ia benar sekali nona ketiga Li.”
“acara apa??” tanya Sarah sambil berpikir keras
tapi tidak ada jawaban apapun yang didapatnya.
“harusnya anda lebih tahu dibandingkan dengan
saya. Karena anda nona ketiga Li” jawab Nana sambil menaikkan bahu dan alis
matanya bersamaan.
“sangat aneh. Kenapa tidak ada yang memberi
tahukan masalah ini kepadaku?” Sarah memijat keningnya sambil memejamkan mata.
Sarah sangat tidak menyukai acara keluarga, saat berkumpul dengan sesama klan
ular lainnya. Sarah akan menjadi orang yang terasingkan. Mereka sangat mudah
bergaul dengan yang lain. Berbeda dengan Sarah, ia akan melewati malam yang
membosankan dengan duduk sendirian di sofa sambil memainkan ponselnya.
Sarah mengeluarkan ponselnya dan menghubungi
Serena Li
“halo adik,,,” sapa Serena
“kakak kedua, ada yang ingin aku tanyakan. Apakah
ada acara keluarga yang akan kita datangi??”
“bulan madu kakak pertama kah? Sepertinya itu
rencana kedua orang tua kita. Benar tidak” tanya Serena Li balik
“memang kita akan ikut ke Italia bersama
mereka??” kata Serena lagi
Sarah jadi bingung mendengar perkataan Serena Li
“kenapa kakak kedua menanyakan balik kepada ku
bertubi-tubi. Aku menghubungi kakak karena ingin menanyakan kepada kakak apa
yang terjadi sebenarnya.”
“kakak juga tidak bisa memastikannya. Sepertinya
akan ada acara lamaran dikeluarga kita.”
“bukankah acara lamaran kakak sudah diadakan
sebulan yang lalu?”
“bukan aku. Apa kamu mau melihat kakak mu ini
menikahi 2 pria sekaligus ?” kata Serena dengan ketus
“kakak kedua sangat cantik, pria mana yang tidak
ingin menikahi kakak.” puji Sarah.
Serena tersenyum diujung telepon sana. Adiknya
bisa membuat hatinya senang.
“kamu memang adik yang manis, terkadang kakak
juga bingung kenapa mama selalu marah kepadamu.”
“jangan membahas mama. Membuat ku kehilangan mood
untuk bekerja.” jawab Sarah sambil menarik nafas panjang.
"keluarga kita akan menerima lamaran. Kata
mama keluarga itu akan melamar kamu. Jadi tunggu saja kejutannya."
"serius?" tanya Sarah sambil menepuk
tas yang ada dipangkuannya."
Nana terkejut dengan tindakan Sarah Li yang tiba
- tiba. Ia menatap dengan ragu kearah Sarah yang terlihat kesal sambil
mengepalkan tangan kanannya
"sudah lah, semua juga belum pasti.
kita Lihat saja nanti ya. Kamu kemana?? mama mencari kamu beberapa hari
ini….”
“aku sudah memberikan informasi di grup keluarga
kita ketika didalam perjalanan. Didesa sulam sangat sulit mendapatkan sinyal
yang baik.”
“owh begitu…. hati-hati dijalan ya.”
“baik, terima kasih kakak kedua.” Sarah menutup
panggilan dengan kakak keduanya dan kemudian menarik nafas panjang lagi.
Menopang dagunya dengan tangan kanannya sambil menatap keluar jendela.
“kenapa???” tanya Nana
“kakak kedua juga tidak tahu, tapi katanya akan
ada acara lamaran dikeluarga kami, dan berita mengejutkannya kemungkinan besar
adalah lamaran aku.” jelas Sarah sambil melamun
“bukan kah itu bagus….” Nana sangat bersemangat
mendengar penjelasan Sarah Li
“tentu saja tidak bagiku.” lagi-lagi Sarah Li
menarik nafas panjang.
Semua hal yang akan terjadi sudah tergambar
dengan jelas dikepalanya. Akan banyak pertanyaan untuknya “apa yang kamu
tunggu? Kamu sudah cukup umur untuk menikah. Pacaran saja tidak pernah. Lihat
kakak pertama kamu, sudah menikah beberapa kali. Kakak kedua sudah bertunangan.
Mau sampai kapan kamu menyendiri seperti ini? Jangan hanya memikirkan bisnis
keluarga, pikirkan juga masa depan kamu. Setiap acara keluarga Sarah Li adalah
satu satunya orang yang akan duduk dalam kursi kesakitan. Mendengar nasehat
dari pada orang tua sangat membosankan dan membuat telinganya merasa panas
Berpikir untuk kabur, tentu saja sudah pernah.
Bukan hanya pernah, tapi juga sering. Sayangnya kekuatan Sarah Li masih kalah
dengan keluarganya. Walau mereka sudah menjadi manusia, tapi baik itu usia dan
kekuatan jelas berbeda dengan manusia lain pada umumnya. Mereka bisa melakukan
teleportasi dan kekuatan super mereka selalu bisa menemukan dimana pun Sarah
berada. Sangat berbeda dengan kedua saudara perempuannya. Kemampuan mereka
dalam meredam energy mereka sangat baik, ketika mereka sedang melarikan diri
dari para sesepuh klan ular sudah bisa dipastikan tidak akan tertangkap.
Sarah Li sangat iri dengan mereka berdua,
benar-benar sangat beruntung. Sarah sudah berkali-kali meminta kedua saudara
perempuannya untuk mengajarinya tehnik meredam energy. Sayangnya semua hal yang
diajarkan mereka tidak pernah berhasil. Sudah berpuluh-puluh tahun ia
mempelajarinya hasilnya tetap sama. Nol besar.
“kamu baik-baik saja??” tanya Nina yang
memperhatikan Sarah lebih banyak melamun dari tadi.
“sedang berusaha untuk menjadi baik-baik saja.”
Sarah Li menjawab pertanyaan Nina tanpa melihat wajahnya, Sarah hanya melihat
pantulan bayangan Nina dari kaca mobil yang sedang dipandangnya.
Minggu terberat akan dijalaninya. Berkali-kali ia
menarik nafas panjang dan Nana memperhatikan sahabatnya dengan penuh
keprihatinan
“apa kamu mau malam ini kita keluar mencari udara
segar??” bujuk Nana
“tidak perlu. Aku pasti akan sangat sibuk karena
besok adalah acara pernikahan kakak pertama.” Mata Sarah Li menerawang jauh,
pikirannya melayang keawan. Rasanya ia perlu memikirkan sesuatu tapi tidak tahu
apa yang harus dipikirkannya.
Dua jam perjalanan begitu cepat bagi Sarah.
Begitu keluar dari dalam mobil, wajah-wajah familiar sudah terlihat didepan
Sarah Li.
“kamu akhirnya tahu jalan pulang juga. Mama kira
kamu lupa besok adalah hari yang penting buat kakakmu.” sindir Mayleen.
“aku tidak mungkin lupa dengan keluarga tercinta.
Sarah sibuk juga demi bisnis keluarga Li. Bukan pergi bermain.” jawab Sarah
“sudah lah,,, anak kita lelah. Lihat lah lingkar
mata hitam, dia pasti kurang tidur lagi.” bujuk Andy Li agar istrinya tidak
memarahi Sarah Li di depan banyak orang.
“mana mungkin aku tidak paham anakku lelah
bekerja. Mama sudah siapkan sup ayam dikamar kamu. Minum supnya dahulu baru
tidur. Mengerti??”
Sarah Li mengangguk dan kemudian memeluk kedua
orang tuanya. Mamanya sebenarnya sangat baik. Tapi jika sudah marah, Sarah
serasa menjadi anak tiri atau anak yang diambil dari pinggir jalan kemudian
dirawat oleh kedua orang tuanya.
“aku naik dulu. Aku akan memeriksa lokasi acara
nanti malam.”
“kamu sudah bekerja keras, istirahat saja dahulu.
Anggota kamu bekerja dengan sangat baik. Papa baru dari dalam dan memeriksa
semuanya. Sangat sempurna, seperti pekerjaan yang biasa kamu lakukan."
puji Andy Li kepada putri ketiganya
Sarah mengangguk dan tersenyum kemudian ia
melambaikan tangannya kepada kedua orang tuanya. Andy Li dan Mayleen juga
membalas lambaian tangan Sarah Li. Sarah menekan tombol 6 pada lift. Begitu
sampai dilantai 6 ia berjalan dengan malas kemudian masuk ke ruangan 666
tempatnya biasa menginap.
Begitu membuka pintu pada meja tamu sudah
terlihat tempat makanan, Sarah Li tersenyum puas atas perhatian dari mamanya.
Dengan cepat ia duduk dan menikmati makanan yang disiapkan Mayleen kepadanya.
Selesai makan Sarah segera mandi dan tidur dengan
lelapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments