Sisca dan Jackie turun bersamaan. Jackie terlihat
sedang berbicara serius dengan Albert. Sarah memperhatikan Sisca dan Jackie
yang sedang menuruni anak tangga, mereka berdua sangat serasi. Jackie sangat
tampan, kakaknya juga sangat cantik dan baik mereka benar-benar pasangan
serasi. Seandainya kelak ia akan menikah, ia juga ingin menikahi pria seperti
kakak iparnya ini.
Sisca memeluk Sarah yang sudah berganti pakaian
“benar-benar cocok untuk kamu pakaian seperti ini.” Puji Sisca.
“terima kasih kakak pertama.” Kata Sarah
malu-malu.
Bersamaan dengan itu Mayleen, Andy Li dan Serena
Li sampai di tempat ini. Perasaan Sarah masih tidak enak dengan mamanya, ia
menarik tangan Sisca agar segera meninggalkan tempat ini. Ia tidak mau
Mayleen memarahinya didepan banyak orang.
“sayang, kami pergi lebih dahulu ya...” kata
Sisca sambil mengedipkan matanya
Jackie paham maksud Sisca, karena ia sudah
menceritakan kepada Jackie ketika diruangan ganti tadi.
Jackie terkejut ketika tadi melihat Sarah yang
mengenakan pakaian tidur segera menanyakan kepada Sisca kenapa hal itu bisa
terjadi. Ia menjelaskan kalau Sarah sedang berselisih paham dengan mamanya.
Jackie memang sering mendengar dari Sisca kalau Sarah dan Mayleen sering
berselisih paham. Sarah dan Mayleen sama-sama memiliki watak yang keras dan
sulit unuk mengalah satu sama lain. Jika terjadi perselsihan dengan mereka 3
hari ada batas waktu mereka tidak berbicara satu sama lain bahkan kadang lebih.
Selama ]perang dingin diantara keduanya. Semua
akan serba salah dirumah. Tidak boleh ada kesalahan yang dbuat. Jika hal itu
terjadi akan memicu perang dingin kembali memanas diantara keduanya. Suasana
saat kumpul keluarga menjadi tempat yang paling angker. Susah untuk menelan
makanan. Mereka berdua akan seperti orang asing, seperti orang yang sedang
perang tanpa senjata. Tatapan mata seperti saling membunuh. Tidak menutup
kemungkinan juga menjadi tempat bagi mereka berdua untuk adu argumen.
Membuat telinga dan kepala panas mendengar dan menyaksikannya langsung.
Jackie segera menyapa kedua calon mertuanya itu
“papa dan mama sehat? Maaf aku tidak sempat menjemput dirumah kerena baru
sampai dari luar kota jam 7 pagi tadi dan langsung berangkat kesini.”
“ia...tidak apa-apa nak. Sisca sudah menjelaskan
kepada kami dari jauh - jauh hari.” Jawab Andy Li sambil menepuk pundak Jackie.
“maaf...boleh aku permisi ke hotel untuk mengecek
lokasi acara? Karena jam 1 nanti ada pekerjaan yang tidak bisa aku
tunda.” kata Jackie lagi.
“tidak masalah, pergilah sekarang dengan Sisca.
Hati - hati dijalan.” Jawab Mayleen sambil melirik tajam kerah Sarah.
“pa, aku permisi.” Sarah mencium pipi Andy Li dan
kemudian tersenyum kearah Serena. Tanpa meminta ijin kepada mamanya Sarah
langsung keluar dari toko pakaian itu.
Sisca mengejar adiknya setelah pamit dengan kedua
orang tua dan adik keduanya.
“adik kedua, kamu tidak boleh seperti itu. Kamu
harus lebih bersabar dengan mama.” bujuk Sisca
“aku selalu mengalah pada mama, tapi apa yang
mama lakukan kepadaku. Kakak tidak ingat, hanya karena satu kesalahan kecil aku
dikurung 3 hari di ruangan bawah tanah. Setiap yang aku katakan selalu salah.
Jika kalian yang berbicara selalu didengar, sedangkan aku....” Sarah
menghentikan perkataannya yang sepertinya didengar mamanya dari dalam.
“masuk kemobil.” Perintah Sisca
Sarah segera masuk kedalam mobil dan menghindari
pandangan keluarganya yang masih menatap mereka. Sarah memakai sabuk pengaman
dan melihat kearah bawah. Hatinya sangat sedih, sebagai anak paling kecil
mamanya selalu melarangnya melakukan banyak hal. Tidak boleh keluar rumah,
tidak boleh berbicara dengan orang asing. Tidak boleh makan pemberian dari
orang lain. Terlalu banyak aturan, sehingga hal ini yang secara tidak langsung
membuat Sarah menjadi seseorang yang hidup dengan dirinya dengan orang lain dan
tidak suka bersosialisasi dengan orang lain.
Mobil sport kuning Sisca mulai berjalan. Dan
Jackie naik mobil yang berbeda.
“adik kedua, mama punya alasan kenapa dia seperti
itu. Mungkin kakak tidak bisa menjelaskannya sekarang kepadamu. Tapi
percayalah, ia sangat sayang kepadamu.”
Sarah membuang pandangannya dari Sisca kearah
luar jendela. ‘seandainya memang benar apa yang dikatakan kakak pertamanya,
tapi yang ia rasakan tidak seperti itu. Jika sayang seharusnya ia tidak
dikekang seperti ini. Ini sama dengan penjara berjalan namanya.’ Batin Sarah menolak
mentah-mentah perkataan Sisca.
Ia ingin mempercayai semuanya, tapi sepertinya
bukan untuk hari ini. Mungkin kapan-kapan. Hanya butuh waktu 20 menit mereka
sampai ke hotel tempat resepsi. Jackie dan Sisca sampai secara bersamaan.
Sarah langsung meminta kunci kamarnya kepada
resepsionis. Hotel ini adalah milik Sarah, seluruh pegawai sudah mengenal Sarah
dengan baik. Ia mendapatkan hotel ini dari gaji yang didapatkannya dari papanya
dan dari keuntungan saham yang di perdangkannya secara mandiri.
Sarah tidak mendapatkan kado pernikahan yang baik
untuk kakak pertamanya, jadi Sarah memutuskan untuk menyediakan aula hotel
untuk tempat resepsi pernikahan kakaknya begitu juga dengan dekorasi ruangan
pernikahan. Sedangkan untuk catering makanan Serena yang menyediakannya.
Hari ini adalah hari terlelah bagi Sarah, jika
sudah berdebat dengan mamanya, jiwanya akan lelah.
“kakak, aku tidur dulu dikamar ku. Kakak pertama
dan kakak ipar silahkan cek lokasi acara dan catering terlebih dahulu. Jika ada
masalah, bisa hubungi aku atau Nana” Sarah membungkukkan tubuhnya dengan wajah
lelah kepada mereka berdua,
Ia berjalan dengan malas sambil menyeret kakinya
masuk kedalam lift menuju lantai 6. Tangannya menekan dengan malas angka 6 pada
tombol lift.
Sisca melambaikan tangan kepada Sarah yang sudah
berada didalam lift. Tidak ada yang bisa dilakukannya saat ini. Lebih baik
membiarkan adik pertamanya menyendiri terlebih daluhu. Hal ini sudah biasa
dilakukan adik keduanya setiap ada masalah dirumah dan dikantor. Ia akan menginap
di hotel miliknya.
“apa adik kedua tidak apa-apa??’ tanya Jackie
dengan khawatir melihat wajah lesu Sarah Li didalam hotel sambil melambaikan
tangan dengan malas.
“jangan khawatir, dia memang seperti itu. Jika
pikirannya sudah tenang ia akan kembali kerumah dan duduk di dahan pohon Ginkgo
Biloba yang ada dihalaman rumah seharian. Itu kebiasaanya, jika keadaaan sudah
membaik ia akan ceria seperti biasa. Itu yang menadakan kondisi emosinya sudah
kembali tenang. Memaksanya untuk tetap bersama kita hanya akan memperburuk
keadaan." jelas Sisca
‘Apa yang akan terjadi??”
Sisca menarik nafas panjang kemudia berkata
“semua benda yang ada disekitarnya akan berterbangan dan akan hancur dilantai.”
Mulut Jackie membentuk huruf O “benar kah???” ia
bingung antara takjub atau harus khawatir mendengar perkataan calon istrinya.
“adik kedua belum bisa mengendalikan energinya
dengan baik. Jika ia marah hal seperti itu akan terjadi, bahkan ketika ia
bertengkar dengan mama. Mereka mengeluarkan energi yang sangat besar. Pernah rumah
kami hancur dalam waktu 5 detik saja. Waktu itu kebetulan papa sedang keluar
kota, biasanya papa yang mengendalikan energi Sarah. Tanpa papa tidak ada yang
bisa kami lakukan. Semuanya menjadi tidak terkendali.”
“luar biasa...” Jackie mulai merasa kagum dengan
kekuatann Sarah
“bukan luar biasa,tapi menyeramkan. Aku dan adik
pertama yang ada dilokasi hanya bisa terdiam melihat rumah kami rata dengan
tanah.” Sisca cemberut sambil bercerita, mengingat kejadian itu membuat bulu
kuduknya berdiri.
Mereka berdua berbicara sambil berjalan ke aula
yang sudah mulai proses dekorasi sambil bergandengan tangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments