Mayleen dan Huanran mendatangi ketiga putri
Mayleen. “Boleh kami bicara sebentar sayang” kata Huanran sambil memegang bahu
Sarah. Kedua putri Mayleen melihat Huanran dengan senyuman ramah. Berbeda
dengan Sarah yang terlihat canggug karena perbuatan kakak pertamanya. Kemudian
ia melirik kearah kedua saudara perempuannya. Ini akibat ulah mereka berdua, ia
harus dipanggil oleh para orang tua.
Dengan ragu Sarah Li mengangguk perlahan,
kemudian berdiri dan mengikuti kedua ibu itu membawanya ke rungan tamu. Sarah
menyempatkan diri berbalik badan sambil menyipitkan matanya menatap kedua
saudaranya.
Begitu sampai diruang tamu, Mereka semua duduk
dan Sarah duduk ditengah diantara Mayleen dan Huanran.
“kami mendengar semua pembicaraan kalian bertiga
tadi, “ kata Mayleen.
“apa kamu menyukai Daniel sayang?” tanya Huanran
sambil membelai rambut Sarah
“aku....aku....” Sarah Li menarik nafas panjang.
Jika sekarang dirinya adalah dirinya yang 4 hari yang lalu, maka dengan sangat
mudah ia akan menjawab kalau tidak ada perasaan apapun dihati Sarah untuk
Daniel. Lidahnya sulit diajak berkerja sama saat ini.
“mama paham kalau kamu tidak pernah berhubungan
dengan pria mana pun, tentu kamu belum cukup pengalaman dalam hal seperti ini.
Jika kamu mau bagaimana kalau hubungan kalian serahkan kepada kami??” Mayleen
terlihat sangat bersemangat dalam hal perjodohan putri bungsunya.
“mama, tidak ada yang bisa dibanggakan
dariku...Aku tidak merasa pantas untuk bersama dengan Daniel.” Susah payah
Sarah mencari alasan yang tepat untuk bisa menolak perjodohan ini. Dan alasan
ini yang terlintas di pikirannya.
“siapa bilang kamu tidak pantas... Kamu sangat
cantik, baik, hormat kepada orang tua dan seorang yang pantang menyerah. Tante
sebagai calon mertua kamu sangat senang jika kamu kelak menjadi menantu
dikeluarga kami.
“tante aku tidak cantik, tingkah laku aku seperti
anak laki-laki, aku tidak ingin mempermalukan keluarga tante.” Sarah masih
tidak menyerah untuk berjuang menolak perjodohan ini.
“kamu cantik dengan apa adanya dirimu. Kami
menyukai kamu yang tampil apa adanya.” Jawab Huanran dengan penuh
kebijaksanaan.
“aku masih sering membuat mama marah, belum bisa
menebus semua kesalahan yang aku buat selama beratus-ratus tahun.” Kata Sarah
dengan mata berkaca-kaca. Berhadap bantuan akan datang dari mamanya.
Mayleen menggengam tangan Sarah “mama selalu
memaafkanmu. Selama beberapa hari ini mama melihat perubahan yang luar biasa
dari mu. Tapi satu hal yang pasti, walau kamu menikah nanti...mama yakin pasti
suami kamu akan memberikan ijin kamu mengunjungi kedua orang tuamu. Bukan kah
begitu kakak Huanran??” Mata Mayleen berkedip menatap Huanran
“tentu saja sayang, jika Daniel berani menindas
kamu, kamu tinggal bilang. Tante akan pukul dia dengan sapu.” Huanran berkata
sambil merapatkan giginya dan membesarkan matanya. Ia terlihat sangat serius
dengan apa yang dikatannya saat ini.
“aku tidak sanggup menjadi seorang ibu rumah
tangga...” Sarah menundukkan pandangannya.
Andy Li dan David ternyata sudah ada didalam
ruangan yang sama dan duduk dihadapan Sarah.
“kamu tetap bisa melakukan apa yang kamu
inginkan, Group Li terkenal dengan 3 wanita super dan dibelakang mereka berdiri
seorang Andy Li yang selalu mendukung ketiga putrinya. Selamanya tidak akan
terganti. Inilah Group Li. Om tidak akan merubah semua itu. Kamu bisa tetap
berkarir dan membesarkan perusahaan Li selamanya” jelas David
Andy Li tertawa mendengar perkataan David “terima
kasih atas pujiannya dan dukungannya...” jawab Andy
“aku tidak memuji, ini adalah kenyataan. Semuanya
tidak akan tergantikan anak ku. Kamu akan tetap menjalankan karier yang
sekarang kamu jalani.” David berusaha menyakinkan Sarah.
Sarah menatap penuh harap kepada Andy Li. Hanya
papanya tumpuan terakhir Sarah, jika papanya tidak bisa menolong. Maka tidak
akan ada pilihan lain, suka tidak suka harus dijalani.
“kalau papa….semuanya terserah Sarah. Lebih baik
berkenalan dahulu jika kamu merasa terbebani dengan semua ini. Papa paling
kenal bagaimana anak papa. Kami akan selalu mendukung apapun keputusan yang
akan kamu sampaikan nanti”
Perkataan Andy Li memberikan angin segar bagi
Sarah. Sekarang hanya tinggal meyakinkan mereka semua kalau ia ingin mengenal
Daniel terlebih dahulu. Bagaimana pun ia baru melihat Daniel beberapa hari yang
lalu kemudian berkenalan baru semalam. Tiba - tiba membahas pernikahan
sepertinya tidak masuk akal.
Daniel masuk kedalam ruangan “kalian mencariku….”
Suara Daniel memecah kesunyian dalam ruangan dan semua mata menatap kearahnya
yang berjalan kearah mereka.
Daniel masuk kedalam ruangan dengan kaos putih
dibagian dalam dan kemeja kuning yang tidak dikancing bagian luar. Celana
pendek selutut yang dikenakannya memberikan kesan santai ketika melihatnya.
Model rambut militer dengan bagian sisinya pendek rambut tidak lebih dari inci
dan bagian atas rambut atas kepala yang terilhat bervolume panjangnya. Kesan
rapi dan bersih akan dirasakan setiap orang yang melihat Daniel pertama kali
dan kesan itu masih sama ketika melihatnya dengan sangat jelas pada hari ini.
Sarah Li tidak merasa tertekan sama sekali, tapi
ketika melihat Daniel berjalan kearahnya ada perasaan yang sulit dijelaskan.
Ada rasa rindu yang tiba-tiba muncul di hati Sarah Li. Air matanya tiba-tiba
menetes di pipi Sarah. Dengan bingung Sarah Li, menghapus air mata di pipinya.
Ia melihat air mata di jari tangannya.
Para orang tua menatap kearah Sarah dan Daniel
bergantian. Kemudian mereka saling bertukar pandangan. Sarah Li merasa
tidak ada yang perlu ditangisinya, kenapa air matanya bisa mengalir dengan
sendirinya? Sarah melihat kearah sekitar, tatapan mereka semua tertuju kepada
dirinya.
Sarah menatap keempat orang tua yang sedang
mematung memperhatikan dirinya. Ia mulai menanyakan apa yang terjadi dengan
dirinya, kemudian Sarah melihat Daniel yang masih mematung sambil menatap
kearahnya. Dengan cepat ia menundukkan pandangannya kearah ujung kakinya.
Mereka sejenak hening sesaat sambil memperhatikan
Sarah yang masih menunduk dengan wajah yang bingung. Kemudian Huanran memecah
keheningan suasana di ruang tamu tersebut
“kamu tidak apa-apa sayang??” sambil mengusap
pundak putrinya
Sarah hanya mengangguk pelan, ia sendiri juga
tidak mengerti dengan apa yang baru saja dialaminya.
“maaf semuanya aku permisi dahulu.” Sarah Li
membungkukkan tubuhnya memberi hormat kepada semua orang tua, diam sejenak
melihat kearah Daniel dan kemudian berjalan dengan cepat menuju keluar rumah.
Sarah berjalan kearah pantai, ditengah pasir
putih menuju pinggir pantai Sarah membuka sendalnya dan membiarkan ombak
menghempaskan kakinya. Tiba-tiba ia merasakan jiwanya kosong, tidak ada yang
dipikirkannya saat ini. Sarah melihat sekeliling pulau. Ketika angin menerpa
wajahnya dalam waktu singkat Sarah Li hilang dari pandangan mata. Seperti
hilang tersapu angin.
Para orang tua memperhatikan Sarah yang sedang
berdiri di pinggir pantai.
Mayleen sangat panik melihat Sarah Li yang
menghilang secara tiba – tiba. Kemampuan teleportasi Sarah tidak terlalu baik.
Ia takut terjadi hal yang buruk menimpa anaknya.
“suami…kamu cepat rasakan kemana anak kita, aku
tidak mau hal buruk terjadi padanya. Kamu tahu dia kan…..” Mayleen menggenggam
lengan Andy Li yang sedang memejamkan matanya mencari energy putri ketiganya.
“biar aku saja yang pergi… Aku tahu kemana dia
sekarang.” selesai bicara Daniel pun hilang sama seperti Sarah yang tersapu
angin.
“percayakan saja kepada Daniel, dia pasti akan
menjaga Sarah dengan baik.” kata David sambil menepuk pundak Andy Li pelan.
“aku harap tidak terjadi apapun kepada anakku..”
Mayleen mengaitkan kedua jari tanganya, dalam hatinya tidak berhenti berharap
kalau anak ketiganya akan baik – baik saja.
Huanran merangkul Mayleen, “ada Daniel maka semua
akan baik – baik saja. Aku yakin itu, kemampuan Daniel sudah diatas rata –
rata. Belum lagi pulau ini sudah disegel dengan kekuatan kami, klan mana
pun tidak akan berani mendekat kedaerah kita. Kamu tenang lah….” Huanran
mengusap pundak Mayleen memberikan dirinya dukungan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
BROKEN HEART
keren thor.......i like it
2022-04-18
0