Sarah Li langsung masuk kedalam minibus yang
terparkir didepan lobi hotel. Mayleen dan Huanran duduk bersama, Andy Li dan
David duduk diseberang bangku istri mreka. Serena bersama dengan Chandra
tunangannya, Alex bersama dengan istrinya yang paling mengejutkan adalah Sisca
dan Jackie ada didalam mini bus ini.
“kakak pertama, bukan kah kamu pergi berbulan
madu ke italia??” tanya Sarah bingung.
“aku membatalkannya, liburan dipulau pribadi
bersama keluarga aku rasa adalah pilihan terbaik.” jawab Sisca dengan senang.
Sarah mengangguk kemudian duduk disatu bangku
depan yang tersisa. Semua mereka memiliki pasangan, hanya Sarah yang duduk
sendiri tanpa pasangan. Akan seperti apa liburan kali ini.... Batin Sarah.
Seseorang pria masuk dengan memegang sepatu statement
heels miliknya yang tadi dilepaskannya diruangan acara. Pria itu memberikan
sepatu itu kepada Sarah tanpa berbicara apapun
Sarah tersenyum sambil berkata “terima kasih”
Pria itu mengangguk dan kemudian duduk disebelah
Sarah Li tanpa rasa canggung. Sarah Li merasa heran dengan pria yang mengenakan
celana jeans, kaos putih polos dengan jacket kulit panjang berwarna coklat tua.
Sarah Li merasa pernah melihat pria ini. Tapi ia tidak ingat bertemu dimana.
“Sarah, tante lupa mengenalkan kepada kamu, pria yang
duduk disebelah kamu itu anak tante bernama Daniel. Tante berharap kalian bisa
bersama sehingga bisa kamu benar - benar menjadi putri tante.“ Huanran
benar - benar berterus terang dengan maksud dan tujuan meminta Sarah menjadi
putrinya.
“ooh begitu..” Sarah tiba-tiba merasa canggung,
suasana didalam bus tidak begitu terang. Hanya ada satu lampu redup, membuat
Sarah tidak terlalu memperhatikan pria disampingnya
“Sebaiknya kalian berkenalan. Mungkin saja
berjodoh” Serena menggoda Sarah Li yang terlihat canggung dengan pria asing
disebelahnya.
Sarah Li mengangkat kepalanya sambil tersenyum
terpaksa melihat kearah Serena Li yang sepertinya sangat senang mempermainkan
dirinya. Sarah tidak suka dengan yang namanya kalah, tentu saja ia berani.
Hanya berkenalan apa susahnya? batin Sarah memberikan perlawanan tanpa
mengeluarkan suara.
Sarah menarik nafas panjang kemudian mengulurkan
tangan kanannya
“Sarah Li”
“Daniel.” Jawabnya.
Sarah menggeser tubuhnya hingga keujung agar
tidak berdekatan dengan pria sebelahnya, kemudian melihat kearah luar jendela.
Kebiasaan yang selalu dilakukan Sarah Li ketika bosan atau ketika sedang kesal.
Daniel menyandarkan kepalanya disandaran kursi.
Suara Sarah dan Daniel memenuhi ruangan dalam
bus, semua tersenyum simpul mendengar perkenalan mereka yang sangat singkat.
“tidak kah kalian merasa dalam bus ini penuh
dengan aroma cinta?” kata Serena sambil melirik kearah Sarah Li.
Sarah sedang tidak ingin melibatkan diri dengan
pembahasan percintaan yang dikatakan Serena. Ia segera memejamkan matanya dan
berpura-pura tidur.
“aku sangat senang, apabila keluarga kita bisa
menjadi kerabat.” kata Huanran kepada Mayleen.
“aku juga berpikiran seperti itu kakak. Semoga
mereka berjodoh ya…” jawab Mayleen
Serena dan Sisca Li saling memandang dan tersenyum.
Akhirnya setelah sekian lama rasanya sangat senang melihat Sarah Li akan
memiliki jodoh, walau masih terlalu dini mengatakan hubungan mereka akan
berhasil kedepannya.
“kakak pertama, aku rasa calon adik ipar kita
sangat tampan. Semoga mereka akan cocok” kata Serena yang duduk diseberang
bangku Sisca dan Jackie. Jackie duduk disebelah jendela begitu juga Chandra
yang merupakan tunangan dari Serena.
Sisca dan Serena saling berdekatan ketika
berbicara agar tidak terdengar yang lain. “aku juga berharap seperti itu, adik
kita ini sudah sendiri begitu lama. Tidak ada satu pria pun pernah dibawanya
kerumah. Terkadang aku merasa kalau adik kita terlalu pemilih. Tapi yang aku
khawatirkan ia lebih suka dengan sesama wanita” kata Serena
“tidak, bukan seperti itu. Adik kita ini terlalu
sibuk dengan pekerjaannya. Kamu lihat sendiri saja, kantor, rumah dan hotel.
Hanya itu tempat dia sehari-hari. Dia tidak pernah pergi berlibur dengan
teman-temannya.” bela Sisca.
“memang adik kita punya teman?” tanya Serena
balik
“Nana, hanya dia yang bersedia menjadi
sahabatnya.” kata Sisca sambil tertawa dan menutup mulutnya.
“sungguh kasihan, pengangan tangan dengan lawan
jenis saja tidak pernah apalagi berciuman. “ sindir Serena
Sayangnya, walau sudah berbisik dengan suara
rendah tetap saja. Apa yang dibicarakan Serena dan Sisca Li bisa terdengar oleh
semua orang dalam mini bus tersebut.
Sarah Li yang sudah memejamkan matanya, semakin
memejamkan matanya dengan paksa. Dia sangat malu saat ini, berani sekali kedua
saudaranya membicarakan dirinya didepan banyak orang seperti ini. Semua orang
yang mendengar percakapan Serena dan Sisca menahan senyum dibibirnya.
“ya…. seperti itulah adik kesayangan kita.
Mungkin juga karena kita terlalu ketat dalam menjaga dirinya.”
“tidak mungkin, dia paling susah diatur. Tidak
mungkin kita terlalu menjaganya.” kata Serena sambil menggerakkan kedua telapak
tangannya tanda tidak setuju.
“apa kamu masih ingat, ketika kita diminta
menjaga adik kedua?? Waktu itu mama dan papa pergi keluar negeri. Dia tidak mau
makan selama 2 hari, ketika kita paksa makan…”
“dia langsung kabur dari rumah, berlari
kearah sungai dan hanyut. “ sambung Serena sambil menutup mulutnya menahan
tawa.
Sarah Li yang sudah tidak tahan mendengar
perkataan kedua saudara perempuannya langsung berdiri melihat kedua saudarannya
yang duduk dikursitengah.
“kakak pertama dan kedua….apa kalian mau
mengeluarkan semua isi dalam perutku dan ditunjukkan kepada semua orang??”
Sarah Li kesal menatap kedua saudarannya itu.
Sisca dan Serena Li sama-sama menutup mulutnya,
mereka tidak menyangka suara mereka sangat kuat ketika berbicara. Sisca melihat
kearah Jackie untuk memastikannya. Jackie menggeleng perlahan, ia adalah
anggota keluarga baru. Lebih baik jangan membuat masalah dengan adik iparnya
“maafkan kami, tadi kami sudah sangat pelan
berbicara bukan begitu adik pertama?” Kata Sisca menatap Serena.
“kira-kira begitu.” Serena tersenyum kaku sambil
memegang telinganya. Lebih baik tidak menganggu ketenangan suasana dalam mini
bus ini.
Tiba-tiba bus mengerem mendadak, membuat tubuh
Sarah Li terdorong kedepan. Satu gerakan cepat dari Daniel membuat sarah tidak
jatuh kedepan, tapi jatuh kedalam pangkuan Daniel.
Serena dan Sisca mengulum bibir mereka melihat
pemandangan manis dihadapan mereka.
Jackie mengacungkan jempolnya melihat kecepatan
gerakan Daniel. Jackie dan Daniel adalah sahabat lama. Ia pun turut senang
apabila sahabatnya memiliki kekasih, tidak jauh dengan Sarah. Daniel juga sudah
terlalu lama sendiri tanpa pasangan.
Sarah baru ingat setelah melihat wajah Daniel
dari dekat ini bukan pertemuan pertama mereka berdua, sebelumnya mereka
juga sudah bertemu waktu Sarah dan Sisca melakukan fiting pakaian di tempat
Albert.
Sarah Li terdiam sesaat, wajah mereka sangat
dekat, Sarah bisa merasakan nafas Daniel diwajahnya. Dengan cepat
melepaskan tangannya yang melingkar di leher Daniel. Dan pindah ke bangkunya
kembali. Sarah merapihkan poni dikeningnya. Kemudian satu tangannya menutup
matanya menahan malu. Ini adalah kejadian pertama Sarah melakukan kontak fisik
dengan seorang pria. Jantungnya berdetak dengan cepat, wajahnya memerah. Untung
saja ada bantuan dari suasana redup dari lampu bus, sehingga tidak ada orang
yang melihat wajahnya yang memerah karena malu.
“waahh… benar-benar romantis.” Serena Li meletakkan
kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya.
"semangat calon adik ipar..." sorak
Sisca dari arah belakang. Semua orang tertawa mendengar perkataan Sisca Li
sambil menatap mereka berdua.
Huanran mengedipkan mata kanannya kearah Mayleen
yang menatap kearahnya. Kedua orang tua juga menikmati romansa kedua anak
mereka.
Banyak harapan dalam hati mereka mengenai
kelanjutan hubungan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments