Sarah Li merebahkan badannya di tempat tidur,
matanya melihat kearah langit-langit kamar hotel. Tidak ada yang dipikirkannya
saat ini. Pikirannya kosong dengan menatap langit-langit kamar yang berwarna
putih. Telepon hotel berdering, dengan malas Sarah mengangkat panggilan
tersebut
“ya,,,,” jawab Sarah dengan malas
“nona ketiga LI, ini aku Alex. Rapat siang ini
dengan perusahaan Long tidak bisa dibatalkan. Karena Direktur Utama mereka akan
keluar negeri. Maafkan saya..” suara Alex terdengar merasa bersalah.
“tidak masalah. Kamu bantu aku, antar pakaian dan
ponselku ku kehotel sekarang. Ohya satu lagi, minta Nana untuk menemuiku dihotel
sekarang dengan membawa semua dokumen yang diperlukan.” perintah Sarah
“baik nona muda. Orang yang akan anda temui
kebetulan menginap dihotel tempat anda sekarang. Dia ada dilantai 8. Ruangan
808.”
“baik, aku akan mendatangi ruangannya bersama
seketaris ku jam 1 siang ini, selesai makan siang” kata Sarah
Dengan cepat Sarah menutup panggilannya dan
kembali merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Tiga puluh menit berjalan semua hal
yang dipesannya kepada Alex sudah datang. Nana mengetuk pintu kamar dengan membawa
2 laptop dan berkas yang cukup banyak ditangannya. Untungnya supir kantor
membantunya membawakan barang-barang keperluan mereka rapat hari ini.
Begitu Sarah membuka pintu mata Nana tidak
berhenti berkedip melihat bos wanitanya yang tampil berbeda. Nana memperhatikan
Sarah dari atas kebawah, kaki putih bersihnya terekspose dengan sempurna. Sarah
terlihat sangat cantik menggunakan dress berwarna ungu ini. Nana sudah bersama
dengan Sarah selama 7 tahun, dan selama 7 tahun ini gaya berpakaian Sarah Li tidak
pernah berubah sama sekali. Ia selalu memakai celana panjang. Bahkan pertemuan
dengan klien sekalipun ia akan mengenakan setelan blazer. Tidak pernah
menggunakan dress seperti ini.
Nana tidak berani berkomentar banyak terhadap
penampilan Sarah. Sarah terkenal sebagai seseorang yang tempramen. Ia terkadang
bisa sangat bersahabat, tapi disaat-saat tertentu Sarah bisa menjadi seseorang
yang sulit ditebak apa maunya. Nana sudah paham betul bagaimana Sarah selama
ini.
“silahkan masuk,” perkataan Sarah memecah lamunan
Nana dengan cepat.
Nana seorang gadis cantik berkulit gelap dan
berambut ikal. Tapi ketika ia tersenyum sangat manis, seorang wanita yang
pintar dan cepat dalam mengambil keputusan bijak. Tanpa diperntah Sarah, ia
sudah melakukan apa yang Sarah ingin lakukan. Sarah sangat menyukai Nana
dari pertama kali bertemu. Walau Nana pintar dalam mengambil keputusan, tidak
pernah sekalipun ia melangkahi Sarah dalam menentukan keputusan perusahaan.
Biasanya Sarah akan menanyakan kepada Nana langkah apa yang harus diambilnya
dan selalu memberikan ide - ide segar dalam urusan pekerjaan Sarah.
Sarah berhasil mengasah keterampilan Nana menjadi
seseorang ‘pembuat keputusan yang tepat’. Sarah juga sangat tegas kepada Nana,
ia tidak mentorerir kesalahan, jika Nana terlambat dan membuat kesalahan dalam
bekerja, ia akan memotong gaji tanpa segan-segan dan memberikan surat
peringatan.
Nana sangat paham dengan hal tersebut, selama
bekerja bersama Sarah, Contoh kecil yang setiap hari dilakukan Nana adalah ia
tidak pernah terlambat dan sangat jarang mengambil cuti. Bagi Sarah waktu
adalah uang, ia sangat menghargai waktu. Masuk jam 8 pagi dan jam 5 sore sudah
harus pulang. Jika ada klien yang ingin bertemu diluar jam kerja, sudah pasti
Sarah akan menolak. Kecuali ada acara kantor atau acara perusahaan klien, Sarah
pasti akan datang tapi itu pun dibatasinya hanya sampai jam 8 malam. Lewat dari
jam itu, sudah bisa dipastikan Sarah sudah tidak akan ada lagi dilokasi acara.
Nana masuk kedalam kamar hotel Sarah, ini bukan
pertama kali baginya mendatangi kamar hotel ini. Tempat ini adalah rumah kedua
bagi Sarah. Hanya 3 tempat yang biasa dikunjungi bosnya yaitu kantor, rumah dan
hotel ini.
Sarah duduk dan Nana duduk dsebelahnya sambil
memberikan proposal kerja sama dengan perusahaan A. Sarah membaca ulang
proposal kerja sama itu, wanita ini sangat tidak suka dengan kata ‘gagal’. Ia
lebih suka menguasai medan peperangan sebelum berperang dengan musuh. Sarah
adalah wanita yang detail, ia juga benci membuat kesalahan. Sarah membaca
dengan serius proposal tersebut dan mendiskusikannya kepada Nana.
Sarah memesan makan siang untuk mereka berdua.
Setelah kenyang dan persiapan dirasa cukup matang, 10 menit lagi sebelum pukul
1, Sarah dan Nana mengunjungi ruangan 808 yang ada dilantai 8 hotel miliknya.
Sarah menekan bel kamar tersebut, seorang pria tampan dengan tinggi badan 185
cm berambut lurus dengan belahan rambut kearah samping, memakai jas berwarna
biru tua dengan kemeja berwana putih. Satu kancing kemejanya dilepaskan. Pria
ini memberikan kesan santai tapi dalam keadaan formal. Ia kemudian
mempersilahkan Sarah dan Nana masuk dan duduk diruangan tamu kamarnya.
Sarah tentu saja mengetahui ruangan 808 ini
biasanya dipesan oleh keluarga dengan marga Long. Sarah belum pernah bertemu
dengan mereka, staff hotel sudah paham betul apa yang harus dilakukan jika
mereka menginap di hotel ini. Orang bermarga Long itu tidak akan mau mengganti
kamar jika memesan hotel ini. Bahkan dia termasuk pelanggan yang sangat loyal.
dalam waktu 1 tahun biasanya ia sudah memesan kamar hotel jauh hari sebelumnya
lengkap dengan rincian tanggal berapa saja mereka akan menginap. Dengan
pembayaran penuh, tidak heran jika pelanggan ini menjadi pelanggan prioritas
dalam hotel Sarah.
"Setelah duduk" Pria tinggi itu
mempersilahkan Sarah dan Nana duduk. Setelah mereka semua duduk pria itu mulai
bicara.
“perkenalkan saya James, saya adalah asisten
personal bapak Daniel Long.” James mengulurkan tangannya kepada Sarah dan Nana.
Sarah dan Nana merespon uluran tangan James dan tersenyum dengan ramah.
“maaf sebelumnya, bapak Daniel Long sedang tidur.
Saya tahu ini tidak sopan tapi harap nona ketiga Li paham karena bapak Daniel
baru sampai dari luar negeri pagi ini. Kemudian dia langsung kekantor untuk
menandatangi pekerjaan yang tertunda.”
James berbasa basi kepada Sarah agar ia tidak
kecewa. Ia sudah sering mendengar bagaimana nona muda ketiga Li ini yang tidak
suka dengan kata terlambat, tidak menpati janji dan tidak loyal dengan
pekerjaan.
“tidak masalah, saya rasa pak James bukan orang
sembarangan, karena pak Daniel Long mempercayakan pembahasan kerja sama ini
dengan anda. Bisa kita lanjutkan....” Kata Sarah langsung kepermasalahan.
“tentu saja,,,” kata James sambil menghidupkan
recorder dan meletakkannya dimeja.
Sarah memperhatikan recorder itu tapi tidak
menanyakan langsung kepada James.
James tidak sengaja melihat Sarah Li yang
memperhatikan dirinya “maaf jika anda tidak nyaman, tuan muda Long mempunyai
kebiasaan mendengarkan rekaman kerja sama apabila ia tidak ada ditempat. Harap
nona muda Li maklum, karena tuan muda kami sangat teliti orangnya.”
Sarah Li mengangguk, ‘sepertinya tuan muda mereka
tidak jauh berbeda sifatnya dengan dirinya.’ Pikir Sarah.
Sarah pun mulai menyampaikan proposal kerja sama
dengan perusahaan Long. Diluar perkiraan seorang asisten pribadi ini
ternyata memiliki pemikiran yang luar biasa dalam hal pekerjaan.
Saran yang diberikan dalam proposal yang
ditawarkan. Bahkan Sarah tidak pernah terpikir sebelumnya Jujur secara personal
pria dihadapannya ini tidak hanya berwajah tampan, tapi memiliki wawasan yang
luar biasa. Sarah senang bisa berbicara dengan James dan bertukar pikiran
dengannya. Benar-benar seseorang yang tidak salah pilih dijadikan tangan kanan
untuk perusahaan berkelas internasional.
Pertemuan hari ini berjalan dengan lancar, lusa
adalah penandatangan draft kerja sama setelah melakukan revisi atas prosposal
kerja sama yang dibahas hari ini. Nana selesai mencatat perubahan pada
proposal. Setelah semua pembahasan selesai, Sarah dan Nana undur diri dari
kamar James.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments