BAB 7

Matahari belum terbit Sarah dan Nana sudah dalam dalam perjalanan ke desa sulam. Jarak 2 jam perjalanan dihabiskan Sarah untuk  tidur didalam mobil. Semalaman ia tidak bisa tidur dengan tenang. Mempersiapkan

dekorasi pernikahan ternyata bukan hal yang mudah. Hanya tinggal 4 hari lagi, Sarah Li dihubungi oleh toko bunga kalau mereka tidak bisa menyiapkan 500.000 tangkai bunga mawar putih dengan alasan keterlambatan pengiriman dari luar negeri. Sarah pusing bukan main, jika waktu yang dibutuhkan masih ada 2 minggu mungkin ia masih bisa mengusahakan ditempat lain.

Sarah akhirnya meminta karyawannya yang menangani masalah event dihotel untuk mengatasi masalah ini. Setelah jam 3 pagi baru dapat didapatkan informasi. Walau tidak ada 500.000 tangkai mawar putih, yang tersedia dari toko langganan hanya 200.000 tangkai mawar putih dan 150.000 tangkai mawar merah muda dan 100.000 tangkai mawar merah.

Dekorasi yang sudah direncanakan pun mengalami perubahan karena ada warna mawar yang berbeda. Sarah melalukan breafing dengan team dekorasi sampai jam 4 pagi. Begitu selesai, Nana dan Sarah langsung pergi

dengan mobil kantor.

Mobil MPV Premium berjalan dengan cepat. Belum hilang rasa kantuk yang dirasakan Sarah, mobil yang dikendarai mereka sudah sampai ditempat Rumah Sulam Liu. Rumah sulam ini adalah rumah keluarga yang

ditinggali secara turun temurun. Nyonya Liu ada generasi ke 5 yang melanjutkan  usaha dari keluarganya.

Nana membangunkan Sarah yang masih berat untuk membuka matanya. Setelah meminum Caramel Latte yang dibeli Nana di perjalanan tadi membuat Sarah lebih bersemangat. Dengan menarik nafas panjang, Sarah mengikat rambutnya dengan model ekor kuda. Kemudian dengan penuh percaya diri ia membuka pintu mobil.

“mari kita mulai.” Kata Sarah  kepada Nana dengan penuh semangat

“baik nona ketiga Li..”

Model rumah tradisional china sudah terlihat dari pintu masuk. Dua lampion berwarna merah tergantung di dekat pintu masuk. Tulisan di sebelah kanan pintu masuk ‘Rumah Sulam Liu’ menandakan mereka tidak salah tempat tujuan. Pohon bambu kuning disisi kanan dan kiri bangunan membuat suasana sejuk. Sarah sudah lama hidup dan tiba-tiba ia merasa rindu dengan suasana seperti ini. Ia pernah merasakan hidup dengan suasana seperti ini,

sudah sangat jarang menemukan suasana rumah tradisional. Sekarang rumah sudah lebih modern. Orang lebih suka tinggal diapartemen.

“mari masuk.” Nana membuyarkan lamunan Sarah.

Sarah mengangguk pelan dan mengikuti langkah Nana memasuki rumah tersebut, seorang asisten dari rumah sulam Liu sudah menyambut mereka didepan pintu. Mata Sarah dimanjakan dengan suasana asri rumah model

China kuno. Ditengah rumah ada taman yang ditumbuhi dengan beragam jenis bunga. Pohon bambu kuning juga ada ditaman di sisi kanan dan kiri pintu masuk. Seluruh ruangan menghadap kearah taman. Ada kolam kecil ditengah-tengah taman dan jembatan kecil untuk menyeberang keruangan depannya.

Sarah berkhayal memiliki rumah dengan konsep seperti ini. Sebagai klan ular, ia sangat menyukai tumbuhan dan semak belukar. Mungkin hanya dirinya, tidak dengan keluarganya yang lain. Ia juga tidak paham

dengan kebiasaannya yang terkadang masih seperti ular. Ia suka berdesis, berada diatas pohon, memantau orang disekitarnya dari atas yang paling parah adalah menelan makannya tanya mengunyahnya. Terkadang ia tidak ingin makan selama beberapa hari yang membuatnya harus di rawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk mendapatkan perawatan karena kadar insulin tubuhnya turun.

“kamu tidak apa-apa??” tanya Nana yang dari tadi memperhatikan Sarah yang tidak fokus dengan jalannya.

Lagi-lagi Sarah hanya mengangguk pelan.

Asisten nyonya Liu mempersilahkan Sarah dan Nana masuk keruangan nyonya Liu

Pakaian chiongsam berwarna putih dengan sulaman berwarna merah. Sangat cantik, Sarah sangat mengagumi pakaian yang dikenakan nyonya Liu. Rambut yang disanggul dengan tusuk rambut berwarna merah cerah.

Kesan oriental terlihat jelas dari awal melihat nyonya Liu. Garis kerutan wajah terlihat wanita dihadapannya berusia 50 tahunan.

“anda sangat cantik” puji Sarah.

Nyonya Liu tersenyum dengan ramah “terima kasih atas pujiannya. Saya rasa anda jauh lebih cantik dibandingkan anda.”

Nana membentuk huruf O dimulutnya, ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Seorang Sarah Li memuji orang lain dengan wajah tulus? Benar-benar suatu mukjizat dan kejadian langka. Secara tidak sadar, Nana memegang lengan Sarah , ia ingin memastikan yang dilihatnya saat ini adalah Sarah Li yang selama ini dikenalnya.

Sarah memperhatikan tangannya dipegang oleh Nana dengan kuat kemudian menaikkan alisnya sambil melihat Nana.

“silahkan duduk.” Nyonya Liu mempersilahkan Sarah dan Nana duduk di kursi tamunya yang terbuat dari anyaman bambu.

“terima kasih” jawab Sarah dengan ramah sambil duduk.

Nana masih berdiri memperhatikan Sarah yang hari ini terlihat berbeda dari biasanya.

“Nana....” Sarah bicara sambil tersenyum tapi penuh penekanan agar lawan bicaranya menjalankan apa yang dikatakannya sambil memandang kearah kursi kosong disebelah Sarah.

Nana tersenyum serba salah, ‘kenapa dihadapan pemilik rumah sulam ini dia malah terlihat tidak fokus. Bukan kah dari masuk kedalam rumah, Sarah yang terlihat tidak fokus dengan keadaan sekitar.’ Batin Nana menjadi berdebat dengan diri sendiri.

Nyonya Liu ternyata adalah orang yang hangat,ia sangat terbuka dalam memberikan penjelasan mengenai sulaman Xiang. Sarah Li dan Nana diajak berkeliling melihat galeri sulaman. Sarah dan Nana tidak berhenti

mengagumi keindahan sulaman yang dipamerkan digaleri.

“seperti lukisan….” Nana tidak percaya yang dilihatnya adalah sulaman bukan lukisan.

Nana dan Sarah menikmati keindahan yang belum pernah dilihat mereka sebelumnya. Ini adalah mahakarya yang tidak sembarang  orang bisa mengerjakannya.

“sulaman Xiang memang sangat indah, tidak mudah mempelajari seni sulaman ini. Untuk satu sulaman saja dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pengerjaannya. Jika penyulam professional yang melakukan ia akan bisa menyulam tanpa menggambar desain. Tapi jika pemula, seperti nona ini. Ia akan menggambar desain yang ingin dilukirnya terlebih dahulu kemudian menyulamnya.” kata Nyonya Liu sambil menunjukkan ruangan tempat menyulam sambil memberikan penjelasan mengenai pekerjaan para penyulam ditempatnya.

Sarah memperhatikan rata-rata yang berada di rumah sulam Liu adalah orang yang sudah berumur. Hanya 2 orang yang berusia muda.

“disini lebih banyak generasi tua seperti kami, anak muda  zaman sekarang sangat sedikit yang menyukai pekerjaan seperti ini. “ Nyonya Liu menjelaskan kepada Sarah dan Nana dengan ramah.

Nana mengangguk paham mengapa generasi muda jarang berminta dengan hal seperti ini. Dia sebagai generasi muda saja merasa pekerjaan ini sangat rumit. Ia sudah pasti tidak akan sanggup mengerjakan semua.

“saya rasa pasti ada alasan kenapa anak muda tidak menyukai hal menarik seperti ini.” kata Sarah Li

“pasti karena susah pengerjaannya. Mereka pasti merasa ini pekerjaan yang membuang-buang waktu. Penghasilannya pasti sangat sedikit” Nana mengangguk dengan penuh keyakinan sambil memajukan bibirnya.

Jawaban jujur dari Nana membuat semua orang  sedang menyulam memperhatikan dirinya. Apa yang dikatakan Nana memang sangat tepat, tapi tidak pernah mengungkapkan secara terus terang seperti dirinya.

Nana diam sejenak dan memperhatikan sekitarnya yang memperhatikan dirinya. Dengan senyum malu, Nana melihat kesemua orang sambil berkata “maaf…maaf…”

Sarah hanya bisa menatap dingin sekertaris dan sahabatnya itu.

"akan sangat luar biasa apabila kita bisa memasarkan hasil karya ini di dunia internasional. Bagaimana nyonya Liu?? Apakah anda berminta bekerja sama dengan kami?" Sarah Li memberikan penawaran kerja sama kepada Liu

Nyonya Liu memegang proposal kerja sama itu. Matanya menarawang jauh, terlihat sekali ia sebenarnya berniat untuk memasarkan semua karya ini.

"aku minta maaf sebelumnya, tidak semudah  itu meminta ijin menggunakan sulaman kami, ada ijin dari keluarga besar yang harus didapatkan terlebih dahulu." wajah murung tidak bisa ditutupi Liu.

"baiklah, kami akan bersedia menunggu keluarga anda berdiskusi mengenai masalah ini." kata Sarah dengan penuh percaya diri

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 100
100 BAB 101
101 BAB 99
102 BAB 100
103 BAB 101
104 BAB 102
105 BAB 103
106 BAB 104
107 BAB 105
108 BAB 106
109 BAB 107
110 BAB 108
111 BAB 109
112 BAB 110
113 BAB 111
114 BAB 112
115 BAB 113
116 BAB 114
117 BAB 115
118 BAB 116
119 BAB 117
120 BAB 118
121 BAB 119
122 BAB120
123 BAB 121
124 BAB 122
125 BAB 123
126 BAB 124
127 BAB 125
128 BAB 126
129 BAB 127
130 BAB 128
131 BAB 129
132 BAB 130
133 BAB 131
134 BAB 132
135 BAB 133
136 BAB 134
137 BAB 135
138 BAB 136
139 BAB 137
140 BAB 138
141 BAB 139
142 BAB 140
143 BAB 141
144 BAB 142
145 BAB 143
146 BAB 144
147 BAB 145
148 BAB 146
149 BAB 147
150 BAB 148
151 BAB 149
152 BAB 150
153 BAB 151
154 BAB 152
155 BAB 153
156 BAB 154
157 BAB 155
158 BAB 156
159 BAB 157
160 BAB 158
161 BAB 159
162 BAB 160
163 BAB 161
164 BAB 162
165 BAB 163
166 BAB 164
167 BAB 165
168 BAB 166
169 BAB 173
170 BAB 167
171 BAB 168
172 BAB 169
173 BAB 170
174 BAB 178
175 BAB 171
176 BAB 172
177 BAB 173
178 BAB 174
179 BAB 175
180 BAB 176
181 BAB 177
182 BAB 178
183 BAB 179
184 BAB 180
185 BAB 181
186 BAB 182
187 BAB 183
188 BAB 184
189 BAB 185
190 BAB 186
191 BAB 187
192 BAB 188
193 BAB 189
194 BAB 190
195 BAB 191
196 BAB 192
197 BAB 193
198 BAB 194
199 BAB 195
200 BAB 196
201 BAB 197
202 BAB 198
203 BAB 199
204 BAB 200
205 EPILOG 1
206 EPILOG 2
207 EPILOG 3
Episodes

Updated 207 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 100
100
BAB 101
101
BAB 99
102
BAB 100
103
BAB 101
104
BAB 102
105
BAB 103
106
BAB 104
107
BAB 105
108
BAB 106
109
BAB 107
110
BAB 108
111
BAB 109
112
BAB 110
113
BAB 111
114
BAB 112
115
BAB 113
116
BAB 114
117
BAB 115
118
BAB 116
119
BAB 117
120
BAB 118
121
BAB 119
122
BAB120
123
BAB 121
124
BAB 122
125
BAB 123
126
BAB 124
127
BAB 125
128
BAB 126
129
BAB 127
130
BAB 128
131
BAB 129
132
BAB 130
133
BAB 131
134
BAB 132
135
BAB 133
136
BAB 134
137
BAB 135
138
BAB 136
139
BAB 137
140
BAB 138
141
BAB 139
142
BAB 140
143
BAB 141
144
BAB 142
145
BAB 143
146
BAB 144
147
BAB 145
148
BAB 146
149
BAB 147
150
BAB 148
151
BAB 149
152
BAB 150
153
BAB 151
154
BAB 152
155
BAB 153
156
BAB 154
157
BAB 155
158
BAB 156
159
BAB 157
160
BAB 158
161
BAB 159
162
BAB 160
163
BAB 161
164
BAB 162
165
BAB 163
166
BAB 164
167
BAB 165
168
BAB 166
169
BAB 173
170
BAB 167
171
BAB 168
172
BAB 169
173
BAB 170
174
BAB 178
175
BAB 171
176
BAB 172
177
BAB 173
178
BAB 174
179
BAB 175
180
BAB 176
181
BAB 177
182
BAB 178
183
BAB 179
184
BAB 180
185
BAB 181
186
BAB 182
187
BAB 183
188
BAB 184
189
BAB 185
190
BAB 186
191
BAB 187
192
BAB 188
193
BAB 189
194
BAB 190
195
BAB 191
196
BAB 192
197
BAB 193
198
BAB 194
199
BAB 195
200
BAB 196
201
BAB 197
202
BAB 198
203
BAB 199
204
BAB 200
205
EPILOG 1
206
EPILOG 2
207
EPILOG 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!