Bersamaan dengan itu, ruangan ganti Sarah terbuka
lebar tirainya. Sarah membalikkan tubuhnya dan didepannya duduk pria yang
dilihatnya tadi membaca majalah fashion tepat dihadapannya. Pria itu mengenakan
jas berwarna perak. Dan ia menoleh kearah Sarah sesaat kemudian memfokuskan
lagi melihat majalah ditangannya. Merasa tidak puas dengan yang dilihatnya
tadi, pria itu kembali menatap kearah Sarah dan ia kagum dengan kecantikan
Sarah untuk kesekian kalinya.
Sarah merasa malu dengan pandangan pria itu
dengan cepat menutup tirai. Jantungnya untuk pertama kali berdetak dengan
kencang, pipinya memerah dan tangannya dingin hanya karena tatapan pria
itu. ‘bukankah itu pria tadi yang dilihatnya diluar gedung...bukankah ia
sudah pergi. Kenapa tiba-tiba ada disini...’ Sarah memegang pipinya yang
tiba-tiba merah merona.
Pelayan yang membantunya mengganti pakaian saling
menatap dan melihat kearah Sarah dengan pandangan bingung melihat pelanggannya
yang salah tingkah.
“adik ku, apa kamu sudah selesai??”
Sarah terkejut dengan suara Sisca yang
memanggilnya dari luar tirai. Sarah mengintip dari celah tirai dan melihat
Sisca dan Jakie sudah berdiri didepan tirai menanti Sarah keluar. Tidak ada
pria itu lagi ditempat duduk itu, pikir Sarah.
Sarah membuka tirainya dan keluar berjalan
mendekati kakak pertama yang sudah memakai gaun pengantinnya. Sarah sangat
kagum dengan keanggunan dan kecantikan kakak pertamanya. Sikapnya yang selalu
lembut dan keibuan mengenakan gaun putih ini membuatnya bersinar seperti
malaikat. Dalam hati Sarah selalu berharap kalau Sisca adalah ibunya yang
sebenarnya. Kakak pertamanya selalu membelanya ketika mamanya marah. Walau
tidak membela secara langsung, Sisca selalu bisa mengalihkan suasana hati
Mayleen yang buruk menjadi lebih baik. Sarah tidak bisa membayangkan bagaimana
jika Sisca menikah lagi, salah satu prisainya akan hilang.
Sisca dan Sarah sama-sama saling mengagumi
kecantikan saudarinya.
“kamu sangat cantik” kata Sisca dan Sarah
bersamaan. Mereka berdua sama-sama tertawa, benar-benar tidak menyangka mereka
akan mengucapkan kata yang sama. Mereka pun saling berpelukan. Ada rasa haru
dihati mereka berdua. Setelah Sisca menikah pasti tidak akan bisa sering
bersama seperti biasa.
“kalian berdua ini kenapa... hanya menikah. Bukan
memisahkan hidup kalian berdua.” kata Jackie kepada mereka berdua.
Mereka tertawa dan menyeka air mata yang menetes
dari kelopak matanya.
“aku takut kamu menculik kakak ku dan tidak
mengembalikannya kepadaku.” Kata Sarah dengan manja kepada Jackie sambil
memegang lengan Sisca
“adik ipar, aku menikah bukan untuk memisahkan
kalian. Jika kamu rindu silahkan datang kerumah kami, atau kami akan sesekali
mendatangi rumah untuk menjenguk kalian.”
Bibir Sarah cemberut “kakak ipar janji ya...”
jawab Sarah sambil menyodorkan jari kelingkingnya dan mengaitkan ke jari
kelingking Jackie.
“kakak ipar sudah berjanji, kalau kakak berbohong
aku akan meracuni kakak ipar. Ingat itu.” Ancam Sarah
Bukan merasa takut, tapi Sisca dan Jackie malah
tertawa melihat sikap Sarah yang seperti anak kecil itu. Jackie menagangguk
sambil menatap Sisca degan penuh cinta, kemudian mencium keningnya.
“kalian berhentilah bermesraan dihadapan ku. Aku
sebal melihatnya.” Protes Sarah
“maaf.” Kata Sisca sambil mengusap rambut Sarah
dengan lembut yang masih cemberut tidak berkesudahan.
Mata Jackie mengitari seluruh ruangan “kamu
mencari sesuatu???” tanya Sisca.
“aku ganti baju dulu,” kata Sarah memotong
pembicaraan Sisca dan Jackie. Mereka berdua mengangguk bersamaan dan Sarah
menutup tirai ruangan ganti.
“aku mencari Daniel. Tadi ia duduk disini, ketika
aku mendatangi ruangan gantimu tadi. Kenapa ia pergi tanpa memberi tahukan
aku,,,” kata Jackie yang masih berusaha menemukan Daniel sambil melihat ke
lantai 1. Suasana gedung masih terlalu pagi, jadi masih sangat sunyi
hanya mereka berempat toko ini.
“bukankah dia sangat sibuk, sepertinya aku
mengenal dia. Tapi dimana, aku lupa.” Kata Sisca.
“siapa yang tidak kenal dengan keluarga Long,
tidak hanya di semua klan tapi juga di kalangan manusia mereka terkenal
penguasa nomor satu di negara ini.” Jelas Jackie
“kamu menjadikan orang seperti itu sebagai
pendamping pengantin pria??” tanya Sisca.
“hahahaaaa... kami adalah sahabat sayang, tentu
saja saat bahagia salah satu diantara kami dipastikan kami akan selalu
mendampingi satu sama lain.” Jackie tertawa sambil merangkul Sisca.
“aku harus berganti pakaian dahulu, karena aku
masih ada urusan dihotel.” Kata Sisca sambil mencium pipi Jackie.
Sisca kembali berjalan keruangan gantinya dan
berjalan sambil mengangkat ball gaunnya, Jackie membantu mengangkat ekor gaun
Sisca yang panjang.
Sementara itu Sarah selesai mencoba gaun keduanya
dan kembali mengenakan baju tidurnya. Salah seorang pelayan toko memberikan
bungkusan pakaian kepada Sarah
“nona, ini ada titipan.” Kata pelayan toko
“siapa yang memberikan??” tanya Sarah
“saya tidak tahu, tapi sepertinya bapak itu tadi
ikut lakukan fiting baju bersama anda.”
Sarah berpikir bahwa itu pasti Jackie.
Tidak salah lagi, kakaknya pasti tadi meminta Jackie untuk membelikan pakaian
untuk Sarah. Kedua orang ini memang bisa diandalkan disetiap keadaan,
puji Sarah dalam hati. Tanpa banyak berpikir Sarah masuk keruangan ganti
dan memakai pakaian yang diberikan kepadanya. Ketika mengeluarkan pakaiannya,
baju dress polkadot berwarna ungu dan corat polkadot putih. Warna kesukaan
Sarah. Tidak salah lagi, hanya kedua kakaknya yang mengetahui wana kesukaan
Sarah.
Sarah tersenyum puas dan mengenakan pakaian itu
tanpa berpikir panjang. Begitu selesai, Sarah keluar dari ruangan ganti berdiri
diruangan ganti kakaknya
“kakak pertama, aku turun kelantai 1 lebih dahulu
ya....” kata Sarah meminta ijin kepada Sisca dari balik tirai
“baiklah, tunggu aku ya...” jawab Sisca.
“ya,,,” jawab Sarah dengan senang. Entah kenapa
ini pertama kalinya ia mengenakan dress dan rasanya sangat senang.
Padahal setiap kali mamanya dan kedua saudaranya memberikan pakaian dengan
model ini dengan cepat Sarah akan menolaknya dan memilih kabur dari mereka.
Setiap langkah di anak tangga dilalui Sarah
dengan riang gembira, sepasang mata memperhatikan Sarah sambil tersenyum tipis.
Sarah tidak bisa mendeteksi keberadaan orang yang sedang memperhatikannya.
Mungkin karena kemampuan Sarah yang sedang menurun atau karena ilmu orang
tersebut sangat luar biasa? Semuanya belum bisa dipastikan. Sampai anak tangga
terakhir. Sambil tersenyum senang, Sarah memutar tubuhnya didepan kaca.
Rambutnya yang diikat ekor kuda seperti biasa, dibukanya dan dibiarkannya
tergerai. ‘Ternyata berpenampilan seperti ini tidak buruk juga.’ Pikir Sarah
Sarah bertingkah genit didepan kaca, sikapnya
yang seperti ini seperti bukan dirinya. Sarah identik dengan cuek dan tidak
terlalu peduli dengan penampilan.
Bahkan dilemari pakaiannya hanya ada kemeja, kaos
dan t-shirt. Jenis pakaian rok atau dress jangan harap ada dilemari Sarah Li.
Hanya ada celana panjang jeans, celana panjang karet, celana
panjang kain dan celana pendek. Jika ada model baju lain yang disisipkan
mamanya dengan cepat pakaian itu akan disingkirkannya ke lemari pakaian salah
satu saudara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
BROKEN HEART
salam kenal ya thor
2022-04-18
0