BAB 14

Sarah Li tertidur dengan pulas didalam bus, ia

tidak menyadari sudah sampai kelokasi. Perjalanan dengan pesawat dan yacht

boat, tidak membuat Sarah terbangun dari tidurnya. Ini yang selalu membuat

khawatir Andy Li dan Mayleen membiarkan Sarah sendirian tanpa pengawasan,

ketika Sarah sudah tidur ia benar-benar seperti orang mati. Apapun yang terjadi

pada dirinya, ia tidak akan tahu sama  sekali.

Sarah Li membuka matanya, suara desiran ombak

membuatnya terbangun. Matahari sudah tinggi, masuk dari jendela kaca yang

menyilaukan wajahnya. Ia melihat luar jendela besar, laut biru membentang luas

seolah tanpa batas. Benar-benar indah dan menenangkan hati ketika melihatnya.

Ketenangan hati Sarah terusik karena dering ponselnya, ada panggilan masuk dari

Serena Li.

“halo kakak kedua..” jawab Sarah dengan malas

“waah… sepertinya memang berbeda dengan pasangan

atau tanpa pasangan ya…” Serena Li terdengar tertawa diujung ponsel sana.

“maksudnya…” Sarah Li menggaruk kepalanya. Ia

berusaha memahami apa maksud pembicaraan kakak keduanya yang terdengar ambigu

ditelinganya.

“bukan kah tadi malam kalian tidur bersama??”

Sarah segera melihat kasur, tidak ada siapapun

dikamar ini. Hanya dirinya, kemudian ia melihat jacket berwarna coklat tua sama

seperti yang  dikenakan Daniel tadi malam. Mulut Sarah membentuk huruf O,

tangan kirinya menutup mulutnya. Ia tidak percaya dengan apa yang terjadi pada

dirinya. Dengan cepat Sarah membuka selimutnya dah melihat pakaiannya sudah

berganti dengan baju tidur.

“kakak, apa yang terjadi tadi malam…. cepat

katakan kepadaku.” Sarah Li bertanya dengan penuh tanda tanya. Dia sangat

penasaran dengan apa yang terjadi.

“cepat lah turun, semua orang menunggu kalian

berdua. Aku sudah lapar…” protes Serena sambil menutup panggilannya.

Sarah Li melihat ada dua koper didepan lemari. Ia

mengenali satu koper berwarna hitam dikenali Sarah sebagai miliknya sedangkan

yang berwarna coklat, sudah pasti bukan miliknya. Tanpa berpikir panjang ia

langsung kekamar mandi untuk membersihkan dirinya dan berganti pakaian. Dan

ketika membuka kopernya, Sarah terkejut bukan main. Benar-benar pakaian pilihan

mamanya, semua pakaian feminim memenuhi isi kopernya. Hanya ada hot pants

satu-satunya jenis celana yang ada. Untungnya ada romper yang dimasukkan untuk

pakaian tidurnya.

Sarah menarik nafas panjang, ia sudah menyetujui

kalau mamanya yang akan menyiapkan pakaian miliknya. Suka tidak suka harus

diterima, lagi pula ia tidak sempat membereskan tas pakaiannya sendiri karena

kesibukan didesa bunga dan resepsi pernikahan Sisca.

Setelah merenung selama beberapa detik, ia

memilih  mini dress bermotif floral dengan renda dibagian rok bawah

memberi kesan lucu dan manis.  Lengan pendek dengan warna putih bersih

membuat Sarah Li terlihat putih bersih. Didepan kaca, ia melihat patulan

bayangan dirinya. Rok ini sangat pendek menurut Sarah, ia tidak nyaman

memakainya. Walau sudah mengenakan hot pants, memakai pakaian jenis ini membuat

dirinya malu melihat kaki putih panjangnya terekspose.

Sarah merasa malu akan keluar dari kamar. Tidak

ada pilihan bagi dirinya selain keluar dari kamar.  Di restoran hotel

semua orang sudah menunggu Sarah Li. Sarah menggulung tinggi rambutnya. Ia

menepuk kedua pipinya sebelum meninggalkan kamar, untuk menyemangati dirinya

sendiri.

“akhirnya datang juga..” Serena Li bertepuk

tangan menyambut kedatangan adiknya.

Sarah berusaha tetap bersikap tenang dengan

pakaian seperti ini.

“kalian sangat serasi.” kata Jackie sambil

mengedip-ngedipkan matanya melihat mereka berdua.

Sarah yang merasa keluar kamar sendiri dan

berjalan kearah restoran hotel tanpa didampingi oleh siapa pun.  Sarah

melihat kearah belakang dan menemukan Daniel berjalan dibelakangnya.

Sambil memegang dagunya Sarah berkata dalam hati

‘sejak kapan pria ini ada dibelakangnya’

“tidak kah kalian merasa mereka berdua sangat

serasi??” kata Huanran sambil tersenyum puas.

“ya... Aku akan sangat senang jika mereka segera

menikah.” Mayleen memeringkan wajahnya sambil memandangi Sarah dan Huanran.

Sarah Li duduk disebelah dinding kaca sambil

melihat kearah luar jendela. Semakin kedua orang tua ini mengaharapkan lebih

untuk hubungan mereka, semakin merasa ada beban berat dipundak Sarah.

Serena Li  dan Sisca Li duduk bersebelahan

dan menatap Sarah yang duduk dihadapan mereka.

“adik kecil kamu tidak apa-apa??” tanya Sisca Li

Sarah Li meminta pelayan memberikan teh mawar

kepadanya. Sarah Li masih diam sampai pelayan datang memabawakan teh

pesanannya. Dengan perlahan meminum tehnya sambil menatap keluar jendela.

“aku tidak baik.” Jawab Sarah mengawali

percakapannya dengan kedua saudara perempuannya.

“sudah lah... kamu jangan merasakan ini sebagai

beban.” Sisca menyandarkan kepalanya dipundak Serena.

“sebenarnya yang aku tahu, keluarga om David

 dan kedua orang tua kita ingin menjodohkan salah satu dari kita untuk

menikahi putranya.” Kata Serena sambil memasukkan potongan buah mangga kedalam

mulutnya.

“kenapa harus aku?”

‘‘tidak harus sebenarnya. Kebetulan hanya kamu

yang belum memiliki pasangan. Kakak pertama sudah menikah, aku sudah

bertunangan dan kamu...belum ada pacar. Jadi hanya kamu target mereka.”

“tidak ada yang bisa dibanggakan dari aku. “

Sarah meminum kembali teh di cangkirnya sambil melihat kedua kakak perempuannya

secara bergantian.

Sisca yang masih bersandar di pundak Serena

langsung menegakkan kepalanya “siapa bilang kamu tidak ada apa-apanya. Kamu

adalah gadis pintar dan mandiri, banyak pria yang dari beratus tahun yang lalu

menyukaimu. Sayangnya tidak ada respon dari dirimu sama sekali. Benar-benar

kasihan mereka.” Sisca menarik nafas panjang mengingat kejadian tersebut.

“kakak....mereka bukan jodoh ku. Untuk apa

menerima mereka??” sangkal Sarah

“jadi menurutmu...pria seperti apa yang menjadi

jodohmu...apakah seperti Daniel?” Serena mengerutkan keningnya menatap Sarah.

Adiknya selalu memiliki pikiran yang terlalu berat dan susah ditebak.

“kakak kedua, bukan seperti itu...” Sarah

menyangkal perkataan Serena tapi dia terlalu bingung bagaimana menjelaskannya.

Tepat  didepan mereka ada Chandra, Jackie

dan Daniel yang terlihat sedang terlibat pembicaraan seru. Posisi duduk Daniel

kebetulan berhadapan dengan Sarah. Sarah melihat kearah Daniel, berharap

lidahnya bisa diajak kerja sama untuk menjelaskan kepada kedua saudaranya.

Sayangnya apa yang dilakukan Sarah, membuat kedua

saudaranya berpikiran lain. Sarah yang terlihat menatap Daniel justru seperti

seorang wanita yang cintanya bertepuk sebelah tangan.

Sisca menepuk perlahan pundak Sarah “tidak

apa-apa kalau wanita lebih dahulu mengatakan cinta.”

Entah apa yang terjadi, ketika Sisca berbicara

suasana ruangan makan yang tadi ramai menjadi hening. Hanya suara Sisca yang

terdengar diruangan itu. Membuat semua mata menatap kearah mereka bertiga,

terutama Sarah.

Mata Daniel dan Sarah Li bertemu, dengan cepat

Sarah membuang pandanganya sambil memperhatikan kondisi sekitar dengan canggung

kemudian menutup wajahnya dengan satu tangan berpura-pura menggaruk keningnya

dengan jari tangannya. Dengan bibir terkatup Sarah berkata “kakak pertama, kamu

benar-benar berhasil mempermalukan ku.” bisik Sarah sambil merepatkan giginya.

Serena dan Sisca Li menahan tawanya “maafkan aku

adik ku, aku benar-benar tidak sengaja.” Kata Sisca sambil menempelkan kedua

telapak tanggannya meminta maaf kepada Sarah. Ia benar-benar sangat menyesal.

“aku rasa kamu tidak perlu malu, ini adalah rumah

keluarga Daniel, pulau pribadi milik mereka. Tidak ada orang lain yang datang

kemari. Hanya ada dua keluarga yang ada disini Jelas Sisca.

“ini bukan hotel??” Tanya Sarah Li sambil

memperhatikan keadaan sekitar. Ia belum sempat berkeliling kelokasi ini. Jika

ini benar rumah pribadi... benar-benar luar biasa bisa memiliki rumah dengan

tempat sebagus ini pemandagannya. Bangunannya mirip seperti penginapan.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 100
100 BAB 101
101 BAB 99
102 BAB 100
103 BAB 101
104 BAB 102
105 BAB 103
106 BAB 104
107 BAB 105
108 BAB 106
109 BAB 107
110 BAB 108
111 BAB 109
112 BAB 110
113 BAB 111
114 BAB 112
115 BAB 113
116 BAB 114
117 BAB 115
118 BAB 116
119 BAB 117
120 BAB 118
121 BAB 119
122 BAB120
123 BAB 121
124 BAB 122
125 BAB 123
126 BAB 124
127 BAB 125
128 BAB 126
129 BAB 127
130 BAB 128
131 BAB 129
132 BAB 130
133 BAB 131
134 BAB 132
135 BAB 133
136 BAB 134
137 BAB 135
138 BAB 136
139 BAB 137
140 BAB 138
141 BAB 139
142 BAB 140
143 BAB 141
144 BAB 142
145 BAB 143
146 BAB 144
147 BAB 145
148 BAB 146
149 BAB 147
150 BAB 148
151 BAB 149
152 BAB 150
153 BAB 151
154 BAB 152
155 BAB 153
156 BAB 154
157 BAB 155
158 BAB 156
159 BAB 157
160 BAB 158
161 BAB 159
162 BAB 160
163 BAB 161
164 BAB 162
165 BAB 163
166 BAB 164
167 BAB 165
168 BAB 166
169 BAB 173
170 BAB 167
171 BAB 168
172 BAB 169
173 BAB 170
174 BAB 178
175 BAB 171
176 BAB 172
177 BAB 173
178 BAB 174
179 BAB 175
180 BAB 176
181 BAB 177
182 BAB 178
183 BAB 179
184 BAB 180
185 BAB 181
186 BAB 182
187 BAB 183
188 BAB 184
189 BAB 185
190 BAB 186
191 BAB 187
192 BAB 188
193 BAB 189
194 BAB 190
195 BAB 191
196 BAB 192
197 BAB 193
198 BAB 194
199 BAB 195
200 BAB 196
201 BAB 197
202 BAB 198
203 BAB 199
204 BAB 200
205 EPILOG 1
206 EPILOG 2
207 EPILOG 3
Episodes

Updated 207 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 100
100
BAB 101
101
BAB 99
102
BAB 100
103
BAB 101
104
BAB 102
105
BAB 103
106
BAB 104
107
BAB 105
108
BAB 106
109
BAB 107
110
BAB 108
111
BAB 109
112
BAB 110
113
BAB 111
114
BAB 112
115
BAB 113
116
BAB 114
117
BAB 115
118
BAB 116
119
BAB 117
120
BAB 118
121
BAB 119
122
BAB120
123
BAB 121
124
BAB 122
125
BAB 123
126
BAB 124
127
BAB 125
128
BAB 126
129
BAB 127
130
BAB 128
131
BAB 129
132
BAB 130
133
BAB 131
134
BAB 132
135
BAB 133
136
BAB 134
137
BAB 135
138
BAB 136
139
BAB 137
140
BAB 138
141
BAB 139
142
BAB 140
143
BAB 141
144
BAB 142
145
BAB 143
146
BAB 144
147
BAB 145
148
BAB 146
149
BAB 147
150
BAB 148
151
BAB 149
152
BAB 150
153
BAB 151
154
BAB 152
155
BAB 153
156
BAB 154
157
BAB 155
158
BAB 156
159
BAB 157
160
BAB 158
161
BAB 159
162
BAB 160
163
BAB 161
164
BAB 162
165
BAB 163
166
BAB 164
167
BAB 165
168
BAB 166
169
BAB 173
170
BAB 167
171
BAB 168
172
BAB 169
173
BAB 170
174
BAB 178
175
BAB 171
176
BAB 172
177
BAB 173
178
BAB 174
179
BAB 175
180
BAB 176
181
BAB 177
182
BAB 178
183
BAB 179
184
BAB 180
185
BAB 181
186
BAB 182
187
BAB 183
188
BAB 184
189
BAB 185
190
BAB 186
191
BAB 187
192
BAB 188
193
BAB 189
194
BAB 190
195
BAB 191
196
BAB 192
197
BAB 193
198
BAB 194
199
BAB 195
200
BAB 196
201
BAB 197
202
BAB 198
203
BAB 199
204
BAB 200
205
EPILOG 1
206
EPILOG 2
207
EPILOG 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!