Angin sejuk berhembus dari pantai. Sarah Li
sedang duduk di salah satu pohon Ginkgo Biloba yang tumbuh ditengah-tengah
pulau. Sejauh mata memandang hanya laut biru yang terlihat dimata Sarah.
Pikirannya sudah lebih tenang.
‘apa hebatnya seorang Daniel?’ pikir Sarah.
Pertemuan dengannya baru beberapa kali, ia mengingat kalau ia pertama kali
melihatnya di gedung milik Albert tidak ada kesan yang mendalam, kemudian pada
pernikahan kakak pertamanya. Semua biasa saja. Kenapa hatinya bisa merasakan
hal aneh seperti tadi. Benar - benar tidak masuk akal.
Kenapa ia harus menangis ketika melihatnya tadi??.
Sarah Li selama hampir satu jam duduk di dahan pohon sambil menggoyang –
goyangkan kakinya. Kedua tangannya berpegangan pada dahan yang didudukinya.
“cepat turun...” Sarah Li mendengar seseorang
sedang berbicara kepadanya, tapi ia mengabaikannya. Mungkin hanya perasaannya
saja.
“mau sampai kapan diatas sana....” Sarah Li mulai
menoleh kesamping kanan dan kirinya, ketinggian saat ini kira – kira 5 meter
dari permukaan tanah. Tidak ada satu orang pun disekitarnya. Hanya dahan pohon
yang bergoyang terkena hembusan angin. Sarah mulai berpikir kalau ini memang
imajinasinya saja.
“bukan... ini bukan khayalan mu.”
“heeeii.. berhenti menganggu ku. “ teriak Sarah
kesal, kali ini yakin kalau saat ini dia tidak sedang berkhayal. Tapi ada
seseorang yang sedang mengganggu ketenangan dirinya.
Daniel dengan cepat muncul didahan yang
bersebelahan dengan Sarah
‘maaf, membuatmu marah. Aku hanya takut kamu
terjatuh.’ Kata Daniel tanpa membuka mulutnya, sepertinya ia sedang menggunakan
telepati kepada Sarah.
Sarah menarik tubuhnya kearah belakang dengan
perlahan, ia mulai merasa pria ini akan membajak isi pikiranya. Apa dia bukan
manusia biasa? Ia berasal dari klan apa? Kenapa ia tidak bisa merasakan
kehadirannya?
“kamu yang seperti ini bisa membuat pria lain
memiliki pikiran yang tidak – tidak. Rok kamu terlalu pendek, duduk diatas
pohon. Coba kamu bayangkan jika pulau ini bukan milik pribadi? Aku rasa jika
pria lain akan berpikiran yang tidak – tidak. “
Sarah Li menaikkan salah satu ujung bibirnya
keatas, pria ini terlalu sombong pikirnya sambil melihat kearah bawah.
“tidak ada orang dibawah sana, aku ada
disampingmu.’’
Sarah yang terkejut dengan teleportasi tiba-tiba
Daniel membuatnya kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh kebawah. Dengan
cepat Daniel memegang punggungnya dan menariknya ke posisi awal.
“sudah aku bilang, cepat turun, terlalu bahaya
berlama – lama diatas sini.”
Jarak terlalu dekat, Sarah Li bisa melihat dengan
jelas pria ini memiliki garis wajah yang tegas. Angin yang bertiup dengan sejuk
dari pantai tidak membuat Sarah Li terlena menikmati ketampanan wajah Daniel
selama sesaat. Sarah menyadari kesalahan dirinya , tubuhnya menjadi panas
secara tiba - tiba.
Sarah mengerutkan keningnya sambil mendorong
tubuh Daniel kebelakang.
“biarkan aku sendiri.” Kata Sarah sambil membuang
pandangannya kearah pantai.
“aku tidak akan membiarkan kamu sendiri, kedua
orang tua kita sangat khawatir dengan mu. Jika aku kembali tanpamu, hanya
akan mempersulit ku.”
“terserah kamu saja.” Baru selesai Sarah Li
berbicara, Daniel tiba-tiba menghilang.
Sarah Li terkejut melihat Daniel menghilang
sambil melihat kesegala arah mencari keberadaan Daniel yang menghilang dari
pandangan matanya.
“aku akan segera kembali kamu tenang saja...”
Sarah Li mengerutkan keningnya, hatinya mulai bertanya
Daniel berasal dari klan apa? Kenapa ia tidak bisa mendeteksi energinya.
Gerakannya begitu cepat, kemampuan teleport dan telepatinya sangat akurat.
Orang yang bisa melakukan hal ini hanya papa, mama dan kedua saudaranya. Mereka
tidak pernah menggunakan kemampuan mereka didepan Sarah karena mereka menyadari
kemampuan Sarah sangat buruk dalam hal ini.
Belum sempat Sarah selelsai melamun dengan
pikirannya, Daniel sudah kembali dengan headphone Sarah yang berwarna ungu
bersama dengan ponselnya.
“ini...” Daniel menyerahkan headphone dan ponsel
Sarah kepada dirinya.
“kamu.....”
“aku selalu tahu kebiasaan dirimu. Mendengarkan
musik sambil duduk diatas pohon.”
“sudah pasti kamu tahu, tidak mungkin kamu
bersedia dijodohkan dengan wanita manapun sebelum kamu melakukan penelitian
kepada wanita yang akan menikah denganmu lebih dahulu.” sindir Sarah
Daniel tersenyum tipis, kemudian mengalihkan
pandangannya ke laut yang membentang luas dihadapannya. Sarah Li mengenakan
headphone dan kemudian memutar musik. Kakinya mulai bergoyang – goyang
menikmati suasana yang tenang.
Mereka berdiam diri selama satu jam lebih, ketika
matahari sudah tinggi, perut Sarah Li sudah terasa lapar. Daniel memegang
tangan Sarah Li, dalam waktu kurang dari 1 detik mereka sudah duduk di ruangan
makan. Sarah terkejut ia bisa berada diruangan makan secara tiba - tiba tanpa
disadarinya. Pria ini terlalu berani melakukan sesuatu tanpa memberitahukan
dirinya dahulu. Sarah melirik tajam kearah Daniel.
Semua orang juga terkejut dengan kehadiran Sarah dan
Daniel yang muncul secara tiba-tiba dihadapan mereka. Untung saja yang sudah
berkumpul diruangan makan adalah manusia klan. Chandra kebetulan tidak
menyadari kehadiran mereka berdua. Karena hanya dia manusia asli diantara
semuanya. Jika tidak, pasti akan sangat sulit untuk memberikan penjelasan
kepadanya.
Mayleen langsung meletakkan pisau makan dan
garpunya.
“kamu tidak apa – apa anak ku??” Mayleen dengan
cepat berjalan kearah Sarah. Sarah masih berdiri dan kemudian Mayleen memutar
tubuhnya untuk memeriksa kondisi tubuhnya.
“syukurlah kamu baik-baik saja... Kenapa wajah
kamu memerah??” tanya Mayleen.
“mungkin karena terkena sinar matahari “ jawab
Sisca dengan santai.
“aku rasa tidak begitu kakak pertama, ini pertama
kalinya seorang pria memegang tangannya” jawab Serena yang dari tadi
memperhatikan Daniel masih memegang tangan Sarah dengan erat.
Sarah dengan cepat melepaskan tangan
Daniel.
“aku lapar...” Sarah meninggal mereka semua yang
sedang memperhatikan dirinya. Menuju ketempat makanan, dengan santai ia memilih
makanan yang ingin dimakannya dan meletakkannya kedalam piringnya. Siang ini
makanan prasmanan disajikan oleh pelayan dirumah David
Sementara itu Daniel, Serena dan Sisca duduk
bertiga. Membahas apa yang terjadi dengan mereka tadi. Sarah melihat mereka
bertiga sedang berbicara masih berdiri memilih meja untuk makan. Tidak ada
pilihan selain bergabung dengan para orang tua.
Jackie dan Chandra juga mengambil makanan
kemudian mengantarkan makanan untuk pasangan mereka masing - masing. Jika
dengan mereka semua hanya akan membuat dirinya malu dan canggung
Sarah duduk diantara Mayleen dan Huanran. Huanran
meminta pelayan mengeluarkan pie coklat brownis yang dibuatnya tadi.
“kamu mau ini sayang??” tanya Huanran.
Pie coklat brownis adalah kesukaannya dari kecil
dengan mata berbinar Sarah Li mengangguk. Mayleen mengusap perlahan rambut
Sarah Li “ kamu makan dahulu, nanti kita makan pie buatan tante bersama.” Sarah
Li mengangguk cepat, ia tidak menjawab karena mulutnya penuh dengan makanan.
Andy Li dan David ikut bergabung dan duduk
dihadapan istri mereka, David membawa satu piring besar potongan buah mangga.
Buah kesukaan Sarah, mata Sarah kembali bersinar terang melihat piring yang
berisi mangga itu.
“kamu makan yang banyak, setelah itu makan buah.”
Kata David sambil tersenyum.
Sarah mengangguk sambil tersenyum melihat Andy
dan David. Dalam waktu singkat makanan di piring Sarah sudah habis, Huanran
memberikan potongan besar pie coklat brownis kepada Sarah dengan hiasan
strawberry diatasnya benar – benar cantik dan menggugah selera. Semua buah dan
pie itu berpindah dengan sempurna kedalam perut Sarah. Setelah semua makanan
habis, Sarah membungkukkan tubuhnya sambil duduk dan berkata “terima kasih
untuk makanan yang lezat ini.”
“benar – benar anak yang manis.” Kata Huanran
sambil mengusap kepala Sarah
Ternyata menjadi anak yang penurut mempunyai
nilai positif yang cukup besar. Perhatian dari keempat orang tu ini sunggu luar
biasa. Mereka benar – benar memanjakan Sarah seperti anak kecil. Mamanya juga
tidak marah – marah lagi kepadanya. Biasanya, setiap hari suara mamanya akan
memenuhi rumah mereka yang berteriak memarahi Sarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments