Aku bukan lagi wanita lemah

~ Dua hari kemudian ~

"Mbak Nisa." panggil sekertaris Nisa.

"Iya ada apa? apa Tisa?" tanya Nisa kepada Tisa sekretarisnya.

"Mbak, ada Pak Angga yang datang ke sini untuk menemui Mbak Nisa." jawab Tisa.

"Oh ya, Kalau begitu kamu suruh masuk saja, Tisa, karena aku baru sampai dari bertemu dengan salah satu client kita." jawab Nisa.

Sesaat kemudian terlihat Angga sudah memasuki ruangan Nisa, pria itu menatap sebuah ruangan yang memiliki desain yang sangat berbeda dengan kesukaan istrinya dahulu.

"Selamat pagi tuan Angga, Apa yang bisa saya bantu?" tanya Nisa dengan suara yang benar-benar seperti seorang wanita yang tidak pernah mengenal Angga sama sekali.

"Tentu saja saya kesini karena kita harus membicarakan mengenai salah satu tender kerjasama kita." jawab Angga.

"Apakah mengenai pembangunan di salah satu mega proyek yang aku tanyakan waktu itu?" tanya Nisa kembali.

Angga menganggukkan kepalanya, pria itu terlihat menatap Nisa yang bersikap begitu santai dan tidak merasa grogi sama sekali.

"Tisa, Tolong kamu bawakan aku minuman untuk Tuan Angga." pinta Nisa kepada sekretarisnya.

"Baik mbak." jawab Tisa yang kemudian pergi meninggalkan ruangan Nisa.

Pagi itu sekitar pukul 9, Angga udah berada ditempat Nisa sebenarnya Angga ingin melihat Apakah Mantan istrinya itu masih memiliki perasaan kepadanya atau tidak. Namun nyatanya ketika bertemu dengan Angga raut wajah Nisa benar-benar sangat berbeda dari pemikirannya.

"Oh ya Tuan Angga, Bisakah kita membicarakan mengenai semua masalah ini. karena aku harus segera pergi dari sini untuk melanjutkan pekerjaanku yang lain." ucap Nisa yang benar-benar menunjukkan Kalau Angga sudah tidak ada di hatinya kembali.

"Aku hanya membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 60 menit untuk berbicara denganmu. setelah itu aku tidak akan mengganggumu." jawab Angga.

"Baiklah kalau begitu, Apakah kita bisa langsung pada pokok permasalahannya?" tanya Nisa.

Angga benar-benar sangat terkejut dengan kata-kata yang diucapkan oleh istrinya itu, seorang gadis muda yang tidak lulus sekolah SMA namun sekarang dia sudah menjadi pengusaha wanita sukses.

"Bisakah anda meluangkan waktu sekitar 2 jam untuk ku ajak melihat bangunan yang akan kau kerjakan itu?" tanya Nisa yang membuat Angga menganggukkan kepalanya.

Sesaat kemudian terlihat ponsel Angga sudah berbunyi, pria itu melihat ponselnya kemudian masukkan ke sakunya kembali.

"Angkat saja telfon itu, Angga. karena kemungkinan besar itu telepon penting setelah kau mengangkatnya katakan kepada orang yang menelepon itu kalau kau sedang sibuk. karena aku tidak suka diganggu saat jam jam pekerjaanku." ucap Nisa yang kemudian meletakkan bolpoin di meja dan berdiri dari tempat itu.

"Baiklah kalau begitu, mari kita segera pergi ke tempat itu karena aku juga harus mengerjakan beberapa proyek penting ku yang lain dari pekerjaan ini." jawab angga yang juga bersikap begitu dingin kepada Nisa.

"Kau masih tetap saja bersikap begitu arogan, Mas Bagus. bahkan sikapmu ini lebih parah dari yang dahulu." ucap Nisa dalam hati yang kemudian memakai blazer kerjanya dan memakai kacamata hitam.

Terlihat sekali kalau Nisa benar-benar begitu cantik luar biasa, wanita itu tidak ingin dikatakan sebagai wanita lemah yang akan di ditindas oleh siapa saja.

"Lebih baik kau naik mobilku, nanti akan aku antarkan. karena aku tidak ingin membuntuti seorang wanita." ucap Angga.

"Tidak usah, aku bisa memakai mobilku sendiri. silakan Anda memakai mobil anda sendiri, Saya tidak suka satu mobil dengan orang asing." ucap Nisa yang benar-benar membuat Angga sangat terkejut.

Perkataan wanita itu seolah menyiram Angga dengan bensin dan membakarnya seketika. tak berselang lama akhirnya mereka berdua pergi dari tempat itu. terlihat sekali kalau Angga benar-benar sangat terkejut dengan kata-kata mantan isterinya itu.

"Dia benar-benar sudah berubah total, entah apa yang dilakukan oleh wanita itu hingga menjadi seperti ini. dia seperti seorang wanita yang tanpa hati sama sekali." ucap Angga yang terus mengikuti mobil Nisa yang sudah melaju.

Hari Ini Angga harus memperbaiki Semuanya dari awal, dia tidak akan menyesal dengan semua yang terjadi. Dia sudah bertekad untuk memperbaiki semua kehidupannya, memulai dari awal dan memulai masa depannya yang baru. Mungkin kesempatan kedua yang dibutuhkan oleh angga saat ini, setelah beberapa menit kemudian mereka berdua sudah sampai di suatu tempat. sebuah bangunan mega proyek yang akan dibangun oleh Angga.

"Oh ya, apakah lahan ini sudah mempunyai surat kuasa atau sertifikat?" tanya Angga kepada Nisa.

"Tentu saja aku sudah mempunyai nya secara lengkap, Kau kira aku ini pencuri yang akan mencuri dari orang-orang yang memiliki tempat ini." jawab Nisa yang seolah menyudutkan perkataan Angga .

"Maafkan aku, tapi aku cuma bertanya kepadamu Jadi kau tidak usah menjawab seperti itu." ucap Angga.

"Karena hal itu Tuan Angga, kalau kau bertanya bertanyalah dengan sopan. maka aku akan menjawabnya dengan sopan. jika kau bertanya dengan kata-kata yang tidak sopan maka aku akan menjawabnya secara tidak sopan juga." jawab Nisa yang kemudian berjalan terlebih dahulu.

Di salah satu tempat yang begitu besar lahan itu akan dibangun mega proyek yang benar-benar menjadi impian Nisa, mimpi ayahnya yang belum terwujud sekarang akan dia wujudkan.

"Bagaimana dengan desain yang aku berikan kepadamu waktu itu?" tanya tanya Nisa kepada Angga.

"Memangnya siapa yang mendesain tempat itu?" tanya Angga kepada Nisa.

"Aku, akulah Yang mendesain tempat itu. mungkin desain itu dari ayahku yang sudah meninggal. namun aku sudah mengubahnya dengan beberapa tambahan." jawab Nisa.

"Aku akui kalau desain dari mega proyek itu benar-benar sangat fantastis, namun ada beberapa kekurangan dari desain itu." jawab Angga.

"Benarkah? lalu apa kekurangannya?" tanya Nisa.

Di beberapa tempat ada titik fatal yang tidak seharusnya menjadi sebuah tempat, namun beberapa titik fatal itu seharusnya menjadi bangunan tidak berpenghuni." jawab Angga.

"Baiklah Tuan Angga, kalau begitu aku akan ke tempatmu untuk beberapa hari ke depan bersama mas Handika. Apakah kau punya waktu?" tanya Nisa kepada Angga.

"Tentu." jawab Angga yang kemudian memakai kacamata hitamnya lalu pergi secara tiba-tiba dari tempat Nisa.

"Tetap saja selalu pergi di saat orang berbicara belum selesai, sampai kapanpun kau tidak akan berubah, sampai kapanpun akan tetap menjadi pria berhati batu." ucap Nisa dalam hati yang kemudian memakai kacamata hitamnya dan masuk ke dalam mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Nisa melajukan mobilnya, Angga yang belum menghidupkan mobilnya terlihat pria itu benar-benar sangat terkejut dengan mantan istrinya yang sekarang memakai mobil, penampilan menarik, cantik pintar dan benar-benar menjadi idaman begitu banyak pengusaha.

"Entah apa yang dipelajari oleh wanita itu hingga dia berubah 100 derajat seperti ini." ucap Angga yang kemudian menghidupkan mobilnya dan pergi dari tempat itu.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- Suami keduaku cinta pertamaku

- Dewa perang dan Ratu sihir

- Permaisuri sang kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu.

- mantan terindah

Terima kasih banyak 😊👍👍👍❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

玫瑰

玫瑰

Orang pasti berubah disebabkan keadaan yang menimpa

2022-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Awal perjalanan
2 Aku bukan seorang isteri
3 Di sakiti
4 Satu kata
5 Tidak di anggap isteri dan di ceraikan
6 Bu Rika kecelakaan
7 Penyesalan Bu Rika
8 Pergi
9 Sebuah kebenaran
10 Sifat asli Gisela
11 Handika Pratama
12 Kembali ke Indonesia
13 Bagus Anggara yang dingin
14 Tempat masa lalu
15 Bertemu kembali
16 Pertemuan yang tak terduga
17 Kabar bahagia untuk Bu Rika
18 Aku bukan lagi wanita lemah
19 O.M.G wanita super
20 Bu Rika bertemu Fitri
21 Sikap angkuh yang indah
22 Talisa isteri Sastrawan
23 Kado mengerikan
24 Sesal
25 Suara hati Angga
26 Kegilaan Talisa
27 Nisa terluka, Talisa di tangkap
28 Perdebatan antara Pria
29 Perubahan sikap Bu Rika
30 Ancaman dari seseorang
31 Bertemu dengan Gisela
32 Mulai membalas dendam
33 Masa lalu
34 Pesta pembalasan
35 Menyulut api
36 Memberikan balasan kepada Gisela
37 Aku adalah Anisa Fitri
38 Handika kecelakaan
39 Tawa bahagia Dika
40 Handika koma Angga menjadi tersangka
41 Dika pria psikopat
42 Di rumah sakit
43 Gisela mencoba mencelakai Nisa
44 Dika ke rumah sakit
45 Preman suruhan Gisela
46 Aku buka Anisa Fitri yang lemah
47 Mencari bukti
48 Dendam masa lalu
49 Mendekati Abdul Bahar Sidiq
50 Mencoba menjebak Abdul Bahar Sidiq
51 Satu tembakan dua sasaran
52 Mencoba membunuh Handika
53 Siasat licik
54 Gisela masuk penjara
55 Bahar Group dan siasat Nisa
56 Tembakan jitu siasat Nisa
57 Hancurnya grup Bahar
58 Orang-orang yang telah menghancurkan keluargaku
59 Menjebak tapi terjebak
60 Kau terjebak, Bahar
61 Tawa kemenangan Nisa
62 Handika terbangun.
63 Paman Nisa, target selanjutnya.
64 Skakmat, Paman
65 Lagu kemenangan Nisa, teriak amarah Dika
66 Dua sasaran masuk penjara
67 Axel prawira
68 Pria mesum
69 Ya Tuhan, ternyata dia Bos besar
70 Terpaksa menerima kontrak kerjasama
71 Wanita bermulut pedas
72 Siasat Axel
73 Perbincangan dua pria
74 Duo belatung
75 Mengejar target terakhir
76 Di semprot obat nyamuk
77 Bianca dan Blanca
78 Memarahi Nisa
79 Axel galau
80 Perhatian Angga
81 Sikap dingin Nisa pada Axel
82 Rencana Bianca dan Blanca
83 Taufik mulai mengejar Nisa
84 Waktu mulai berjalan
85 Taufik terjerat cinta Nisa, Axel murka
86 Aku tahu rencanamu
87 Dicium Axel
88 Sikap romantis Axel
89 Axel yang merasakan kegundahan hati Nisa
90 Tawaran dari Axel
91 Nisa bimbang, Axel mepet
92 Perusahaan ayah Salim hancur
93 Meyakinkan Blanca
94 Nisa mantan terindah
95 Si dingin yang romantis
96 Perkelahian Axel dan Taufik
97 Menjadi isteri Axel
98 Memulai rencana pembalasan
99 Memberikan pelajaran kepada Bianca
100 Rencana yang akan di mulai
101 Selamat datang di pintu jebakan ku
102 Jebakan tak berdasar
103 Kau kalah Bianca
104 Pembalasan yang menyakitkan
105 Serangan dari tuan Rojak
106 Axel terluka
107 Malam penuh cinta
108 Kau tidak akan lolos Rojak
109 Jebakan cantik yang tak terlihat
110 Tuan Rojak hancur perlahan
111 Akhir kehidupan tuan Rojak
112 Memulai Kehidupan baru
113 Rupanya kau mau bermain-main
114 Si cantik yang menakutkan
115 Dika kabur dari penjara
116 Ada saja yang manganggu
117 Wanita pelakor
118 Jangan menganggu Suamiku
119 Aku dan kamu
120 Mencari keberadaan Dika
121 Wanita yang Mencoba menggoda Axel
122 Kau mencoba menggoda suamiku
123 Pria yang mencurigakan
124 Dika alias Sandi
125 Tommy sudah tertangkap
126 Pengakuan Tommy
127 Dika tertangkap dan akhir cerita
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Awal perjalanan
2
Aku bukan seorang isteri
3
Di sakiti
4
Satu kata
5
Tidak di anggap isteri dan di ceraikan
6
Bu Rika kecelakaan
7
Penyesalan Bu Rika
8
Pergi
9
Sebuah kebenaran
10
Sifat asli Gisela
11
Handika Pratama
12
Kembali ke Indonesia
13
Bagus Anggara yang dingin
14
Tempat masa lalu
15
Bertemu kembali
16
Pertemuan yang tak terduga
17
Kabar bahagia untuk Bu Rika
18
Aku bukan lagi wanita lemah
19
O.M.G wanita super
20
Bu Rika bertemu Fitri
21
Sikap angkuh yang indah
22
Talisa isteri Sastrawan
23
Kado mengerikan
24
Sesal
25
Suara hati Angga
26
Kegilaan Talisa
27
Nisa terluka, Talisa di tangkap
28
Perdebatan antara Pria
29
Perubahan sikap Bu Rika
30
Ancaman dari seseorang
31
Bertemu dengan Gisela
32
Mulai membalas dendam
33
Masa lalu
34
Pesta pembalasan
35
Menyulut api
36
Memberikan balasan kepada Gisela
37
Aku adalah Anisa Fitri
38
Handika kecelakaan
39
Tawa bahagia Dika
40
Handika koma Angga menjadi tersangka
41
Dika pria psikopat
42
Di rumah sakit
43
Gisela mencoba mencelakai Nisa
44
Dika ke rumah sakit
45
Preman suruhan Gisela
46
Aku buka Anisa Fitri yang lemah
47
Mencari bukti
48
Dendam masa lalu
49
Mendekati Abdul Bahar Sidiq
50
Mencoba menjebak Abdul Bahar Sidiq
51
Satu tembakan dua sasaran
52
Mencoba membunuh Handika
53
Siasat licik
54
Gisela masuk penjara
55
Bahar Group dan siasat Nisa
56
Tembakan jitu siasat Nisa
57
Hancurnya grup Bahar
58
Orang-orang yang telah menghancurkan keluargaku
59
Menjebak tapi terjebak
60
Kau terjebak, Bahar
61
Tawa kemenangan Nisa
62
Handika terbangun.
63
Paman Nisa, target selanjutnya.
64
Skakmat, Paman
65
Lagu kemenangan Nisa, teriak amarah Dika
66
Dua sasaran masuk penjara
67
Axel prawira
68
Pria mesum
69
Ya Tuhan, ternyata dia Bos besar
70
Terpaksa menerima kontrak kerjasama
71
Wanita bermulut pedas
72
Siasat Axel
73
Perbincangan dua pria
74
Duo belatung
75
Mengejar target terakhir
76
Di semprot obat nyamuk
77
Bianca dan Blanca
78
Memarahi Nisa
79
Axel galau
80
Perhatian Angga
81
Sikap dingin Nisa pada Axel
82
Rencana Bianca dan Blanca
83
Taufik mulai mengejar Nisa
84
Waktu mulai berjalan
85
Taufik terjerat cinta Nisa, Axel murka
86
Aku tahu rencanamu
87
Dicium Axel
88
Sikap romantis Axel
89
Axel yang merasakan kegundahan hati Nisa
90
Tawaran dari Axel
91
Nisa bimbang, Axel mepet
92
Perusahaan ayah Salim hancur
93
Meyakinkan Blanca
94
Nisa mantan terindah
95
Si dingin yang romantis
96
Perkelahian Axel dan Taufik
97
Menjadi isteri Axel
98
Memulai rencana pembalasan
99
Memberikan pelajaran kepada Bianca
100
Rencana yang akan di mulai
101
Selamat datang di pintu jebakan ku
102
Jebakan tak berdasar
103
Kau kalah Bianca
104
Pembalasan yang menyakitkan
105
Serangan dari tuan Rojak
106
Axel terluka
107
Malam penuh cinta
108
Kau tidak akan lolos Rojak
109
Jebakan cantik yang tak terlihat
110
Tuan Rojak hancur perlahan
111
Akhir kehidupan tuan Rojak
112
Memulai Kehidupan baru
113
Rupanya kau mau bermain-main
114
Si cantik yang menakutkan
115
Dika kabur dari penjara
116
Ada saja yang manganggu
117
Wanita pelakor
118
Jangan menganggu Suamiku
119
Aku dan kamu
120
Mencari keberadaan Dika
121
Wanita yang Mencoba menggoda Axel
122
Kau mencoba menggoda suamiku
123
Pria yang mencurigakan
124
Dika alias Sandi
125
Tommy sudah tertangkap
126
Pengakuan Tommy
127
Dika tertangkap dan akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!