"Aaaaaa!!!!!" tiba-tiba suara teriakan terdengar begitu keras, Hal itu membuat Bu Rika yang berada tidak jauh dari dapur. wanita itu melangkahkan kakinya mendekati ke arah dapur untuk melihat apa yang terjadi.
"Ada apa ini?!" seru Bu Rika.
Fitri yang mendengar suara teriakan.., wanita itu sangat kebingungan. saat dia menoleh nampak di sana Gisella sudah berteriak, wajahnya sudah basah sembari mengusapnya dengan salah satu tangan.
"Ada apa Sayang?!" seru Bu Rika yang mendekati Gisela dalam kondisi wajah yang sudah basah dan setengah bajunya juga basah.
"Tante, wanita ini kurang ajar sekali, tante. dia menyiramku dengan air keran!!" seru Gisela yang menuding ke arah Fitri. Hal itu membuat Fitri benar-benar kebingungan.
"Apa maksud Mbak Gisela?!" seru Fitri kepada Gisela.
"Kamu ini apa-apaan sih, Kenapa kamu tiba-tiba menyiramku dengan air. Apakah kamu tidak tahu kalau aku sedang yang mengambil air!!" seru Gisela dengan wajah yang benar-benar begitu kesal.
Bu Rika seketika mendekati Fitri, wanita tua itu menatap Fitri kemudian menjambak rambut Fitri.
"Auh...," Fitri yang mendapatkan perlakuan seperti itu tentu saja wanita itu langsung berteriak begitu keras. "Sakit Bu!!" seru Fitri.
"Dasar wanita tidak tahu diri, aku sudah bilang padamu kan Jangan pernah kamu berusaha untuk melukai Gisela!!" seru Bu Rika.
"Aku tidak melakukan apa-apa, Bu!!" seru Fitri kembali.
"Tidak melakukan apa-apa Bagaimana, Lihatlah wajah dan tubuh Gisella sudah basah seperti itu!!" seru Bu Rika sambil menjambak Fitri hingga Fitri terhuyung ke belakang dan wanita itu memegang rambutnya yang sudah dijambak oleh Bu Rika.
"Aku bersumpah Bu aku tidak melakukan hal itu!!" seru Fitri kembali.
"Dasar wanita pembohong, kamu ini berani membohongiku!!" teriak Bu Rika yang kemudian menarik rambut Fitri dan membawanya ke ruang tamu.
Bagus yang mendengar suara teriakan tentu saja pria itu langsung turun untuk melihat apa yang terjadi.
"Ada apa Bu?!" teriak Bagus.
"Lihatlah, wanita tidak tahu diri ini berani sekali dia menyiram Gisela dengan air!!" seru Bu Rika.
Bagus yang melihat itu seketika dia menuruni anak tangga dari lantai 2 ke lantai 1, dia menatap kekasihnya pria itu melihat Gisela sudah dalam kondisi wajah dan sebagian tubuhnya sudah basah.
"Apa yang kamu lakukan?!" teriak Bagus kepada Fitri.
"Aku tidak melakukan apapun, demi Allah!!" seru Fitri kepada Bagus.
"Kamu selalu bersumpah dan mengatakan nama Tuhan, apakah kamu tidak punya malu!!" teriak Bagus.
"Tapi aku tidak melakukan apapun, Mas!!" teriak Fitri kembali.
"Jangan sampai aku menamparmu, Kalau kau melakukan sesuatu Lebih baik kau pikirkan apa yang akan terjadi kepada mu. berani sekali kamu menyiram Gisella!!" teriak Bagus.
"Aku bersumpah Mas, aku tidak pernah melakukan hal itu. Aku tidak pernah menyiram kekasihmu." jawab Fitri sambil menangis dan memegang rambutnya yang ditarik oleh Bu Rika.
"Aku dan Bagus tidak akan percaya padamu, dasar pembantu kurang ajar!!" seru Bu Rika.
Gisela terus melakukan aktingnya, wanita itu terlihat begitu marah. dia mengusap wajahnya yang sudah basah kuyup oleh air yang disiram sendiri ke wajahnya.
"Lihatlah, Bagus. wanita ini benar-benar tidak tahu diri sekali, Mungkin dia marah karena aku kesini dan hal itu membuatnya melakukan kegilaan seperti ini!!" seru Gisela sembari menatap Bagus.
"Lebih baik ibu bawa dia ke gudang, kunci dia di sana Biar dia tahu diri dan menyesali apa yang telah dia lakukan!!" seru Bagus.
"Kau benar, Bagus. ibu akan mengurungnya, Ibu tidak akan memberikannya makan!!" teriak Bu Rika yang kemudian menarik Fitri dengan begitu kasar.
Fitri hanya bisa menangis, gadis muda itu begitu tersakiti dengan semua yang dilakukan oleh Bu Rika dan Bagus.
"Menangis saja, dasar gadis ingusan tidak tahu diri. berani sekali kau berusaha untuk mendapatkan hati anakku dan berani sekali kamu menyiram Gisella!!" seru Bu Rika yang kemudian membuka pintu gudang dan memasukkan Fitri di tempat itu.
"Bu, Jangan mengunci ku disini, Bu!!" teriak Fitri .
"Tidurlah disini untuk beberapa hari dan renungkan apa yang aku katakan tadi, berani sekali kau mengganggu Putra Ku!!" teriak Bu Rika.
Menangis, hanya itu yang bisa Fitri lakukan. ke mana dia harus berbagi kesedihan ini, Pak Salim sudah tidak ada di rumah. dia melakukan perjalanan ke luar negeri untuk beberapa hari. terlihat Fitri terduduk wanita itu menekuk kakinya dan menaruh kepalanya itu di lututnya. air matanya terus mengalir, tidak ada yang bisa menolongnya, tidak ada yang bisa memberikannya kebahagiaan.
"Ayah, Ibu. kenapa kalian meninggalkan aku secepat ini, kenapa kalian melakukan hal ini padaku." ucap Fitri yang terus menangis.
Betapa sedih kehidupan Fitri, kebahagiaannya dulu dia rasakan kini benar-benar sudah tidak tersisa lagi. air mata itu terus berlinang, Fitri mulai mengenang masa kebahagiaannya bersama dengan ayah dan ibunya.
"Ayah, ibu. Kenapa kalian tidak membawaku waktu itu, kenapa kalian membuatku seperti ini. aku masih muda Kenapa aku harus terpaksa menikah dengan pria yang tidak pernah mencintaiku." ucap Fitri sembari menangis. air matanya tidak bisa berhenti, terasa sakit hatinya Jika dia terus mengingat kalau suaminya akan bersama dengan kekasihnya, tanpa disadari akhirnya malam itu Fitri tertidur dengan posisi kaki yang di tekuk.
Sinar matahari sudah memasuki gudang yang ada di rumah Bu Rika, Fitri tidur beralaskan lantai dingin tanpa selimut atau apapun. wanita itu menatap cahaya yang memasuki ruangan itu,
"Ternyata sudah pagi." ucap Fitri.
"Entah apa yang terjadi diluar sana dan entah Apa yang dilakukan oleh bagus dan kekasihnya. Fitri tidak bisa melakukan apa pun, sudah berulang kali mereka menyiksa Fitri.
"Cepat kau keluar!!" seru Bu Rika yang membuka pintu gudang. wanita itu melihat Fitri yang sedang terduduk sembari memegang kedua kakinya. Tak ada kata yang keluar dari mulut Fitri, wanita itu menatap Bu Rika yang sudah membuka pintu.
"Cepat kau keluar, cepat masak dan bersihkan seluruh rumah ini!!" seru bu Rika.
Sesaat kemudian Fitri berdiri, wanita itu keluar dari ruangan dan berjalan kearah dapur. terlihat di sana Bagus dan Gisella sudah ada di meja ruang dapur. Ternyata wanita itu menginap di rumah Bu Rika.
"Cepat Masak, kami semua sudah lapar. Apakah kau tidak tahu kalau ini sudah pukul 7, bagus harus segera pergi ke kantor!!" teriak bu Rika dengan nada suara yang benar-benar begitu keras.
Fitri menganggukkan kepalanya, wanita itu mulai memasak. samar-samar Tapi Fitri bisa melirik kearah Bagus, wanita itu menatap Bagus yang sedang memegang tangan Gisela, hati Fitri benar-benar terasa teriris. mereka berdua seolah sengaja melakukan hal itu, mereka berdua ingin memperlihatkan kemesraan mereka.
"Apakah mereka sengaja melakukan hal ini? mereka ingin memperlihatkan kemesraan mereka di hadapanku." ucap Fitri sembari memasak.
Seperti biasanya wanita itu membuatkan kopi dan nasi goreng untuk Bagus, memang Bagus adalah seorang pria yang tidak pernah memilih makanan. dia memakan apa saja yang dimasak oleh ibunya atau Fitri, namun untuk masalah lain bagus tidak pernah sekalipun menganggap Fitri sebagai istrinya.pria itu hanya menganggap Fitri sebagai pembantu yang ada di rumahnya.
"Makanlah yang kenyang, karena aku akan mengantarkanmu dulu setelah itu aku akan berangkat ke kantor." ucap Bagus kepada Gisela.
"Oke." jawab Gisela.
Sakit, pemandangan pagi hari seperti itu membuat hati Fitri benar-benar sangat sakit. setelah itu akhirnya Bagus meninggalkan rumah, dia mengantar Gisela terlebih dahulu setelah itu dia akan pergi ke perusahaannya.
*** bersambung ***
mohon dukungannya selalu dan jangan lupa tinggalin jejak ya. terima kasih untuk semua pembaca yang sudah mampir.😊😊❤️❤️❤️👍👍👍
** mampir juga di beberapa novel ku **
- Suami kedua Ku Cinta pertamaku
- Permaisuri sang Kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu
- Permaisuri Yang terlupakan.
Terima kasih 😊😊👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Novi Anti
greget bacanya thor, aku aja ngak sabar klu jd Fitri jd pengen minta ditalak aja dan angkat kaki dari rumah itu... mending jd pembantu deh dpt gaji. ini jd istri orang kaya tp berasa budak ngak digaji jg disiksa lahir batin🤨🤨🤨
2022-06-11
0
Mary Clara Jouwe
Masa orang kaya ga punya pembantu sih..kasihan Fitri
2022-02-01
0