Bagus Anggara tidak akan pernah mengira Kalau hari ini dia akan bertemu kembali dengan mantan istrinya. pria itu benar-benar merasa terkejut, Bagaimana tidak, sudah hampir 3 tahun lamanya dia terus mencari keberadaan Mantan istrinya itu. takdir malah berkata lain, ketika dia mulai putus asa ternyata Mantan istrinya itu malah datang sendiri ke hadapannya.
"Oh ya Tuan Angga, saya harus segera kembali karena ada sesuatu yang sangat penting." ucap Nisa yang terlihat berusaha untuk menenangkan dirinya. Angga terus menatap wajah mantan istrinya itu, Dia benar-benar begitu berbeda dari beberapa tahun yang lalu. mungkin karena dia sudah dewasa. Ketika Angga menikahi Nisa waktu itu berusia 17 tahun, bersama dengannya hampir 1 tahun. kemudian wanita itu tiba-tiba menghilang selama 4 tahun, kini usia Nisa sudah 22 tahun. dia sudah menyelesaikan sekolahnya menjadi seorang pembisnis, wanita sukses yang selalu digilai oleh para pengusaha pria.
"Baiklah kalau begitu, Tuan Angga. Aku akan kembali bersama dengan Nisa.
"Kalau ada sesuatu ke hubungi saja nomor ponselku." ucap Handika kepada Angga.
Tidak ada perkataan yang bisa keluar dari mulut Angga, Pria itu tetap saja menatap wajah Nissa yang hendak pergi darinya.
"Baiklah kalau begitu, Tuan Handika. saya akan mampir ke perusahaan milik anda untuk beberapa hari kemudian, karena kita harus menyelesaikan semua pembicaraan kontrak kerjasama ini." ucap Angga yang membuat Handika menganggukkan kepalanya.
Terlihat Nisa enggan untuk menjabat tangan mantan suaminya itu, di sisi lain Nisa memang dia masih mencintai suaminya, namun rasa takut yang masih menyelimuti dirinya. membuat Nisa benar-benar harus menjadi seorang wanita yang dingin.
"Baiklah Tuan Angga, senang bertemu dengan anda dan semoga kita akan bekerja sama dengan baik." ucap Nisa dengan nada yang sedikit angkuh, setelah mengatakan hal itu Nisa langsung pergi dari tempat itu, Angga menatap Mantan istrinya yang sudah pergi terlihat sekali kalau Nisa benar-benar sudah berubah berubah sedikit dingin bahkan cara berbicaranya pun sedikit kasar.
Tatapan mata Angga terus menatap Nisa yang sudah pergi meninggalkan restoran wanita itu menaiki mobilnya sendiri sedangkan Handika juga menaiki mobilnya sendiri, mereka berbeda arah. Hal itu membuat Handika meminta Nisa untuk selalu berhati-hati.
"Apa hubungan mereka berdua, kenapa pria itu benar-benar begitu memberikan perhatian penuh kepada Fitri." ucap Angga yang terlihat berdiri di luar pintu restoran.
Nisa yang sudah pergi dari tempat itu terlihat wanita itu terus memegang dadanya, serasa kakinya mau copot dari tubuhnya. dia benar-benar tidak akan pernah mengira kalau rekan bisnisnya yang baru adalah mantan suaminya.
"Apa yang harus aku lakukan, aku benar-benar tidak akan pernah mengira kalau aku akan bertemu lagi dengan Mas Bagus." ucap Nisa yang terlihat menatap jalanan.
"Tidak-tidak, Aku tidak mau seperti ini terus. aku tidak mau terjebak pada masa laluku. Aku tidak ingin sakit karena masa laluku, aku harus berubah aku tidak ingin pria itu menyakitiku lagi." ucap Nisa yang kemudian melajukan mobilnya ke rumah susun.
TIN...
TIN...
suara klakson mobil Nisa ketika wanita itu memasuki rumah dua lantai miliknya, hari ini Nisa akan mengajak Mbok Jum untuk pindah kerumah orang tuanya. sedangkan mbok Salamah akan tetap di sana karena rumah itu akan menjadi rumah singgah dan untuk sementara waktu rumah itu akan ditempati oleh Handika.
"Apa Andika mau ke sini?" tanya Bu Salamah kepada Nisa.
"Iya Mbok, mas Handika mau pindah kesini, mbok tahu sendiri kan Kalau pria itu tidak suka apartemen, makanya dia tidak membeli apartemen itu dia hanya menyewa untuk beberapa bulan kedepan." ucap Nisa.
"Sebenarnya sih aku lebih suka sama kamu daripada sama Handika, dia itu orangnya cerewet banget." ucap Mbok Salamah yang membuat Nisa tersenyum.
"Kapan-kapan kalau rumah itu sudah direnovasi Aku bakal ngejak mbok Salamah untuk pindah ke sana, Mbok Salamah sabar dulu ya disini untuk beberapa bulan. nggak mungkin kan rumah yang belum direnovasi kita tunggui bersama, nanti aku buatin satu kamar lagi buat Mbok, Bagaimana?" tanya Nisa yang membuat box alamat tersenyum.
Hari itu Nisa sudah bertekad untuk pindah ke rumah keluarganya, dia ingin mengenang masa lalu bersama seluruh keluarganya di sana. langkah kaki Nisa sudah mengambil beberapa barang yang akan dia bawa pindah ke rumah lama nya. Wanita itu sangat bahagia karena dia sudah bisa membeli dengan hasil uangnya sendiri, apalagi salah satu perusahaan peninggalan ayahnya kini sudah berkembang lumayan pesat.
Sekitar 2 jam kemudian akhirnya Nisa sudah sampai di rumah sederhana milik keluarganya, Mbok Jum terlihat menatap sebuah bangunan sederhana terlihat kuno sedikit klasik.
"Ini rumah siapa Nisa?" tanya Mbok Jum kepada Nisa.
"Ini adalah rumah almarhum Ayah, mbok. disinilah aku dibesarkan sebelum aku menikah dengan Mas Bagus." jawab Nisa.
"Lalu, apakah kita akan tinggal di sini selamanya?" tanya Mbok Jum kembali.
"Tentu saja Mbok, kita akan tinggal di sini selamanya. aku ingin berada disini Mbok, Aku ingin menghabiskan masa tua ku disini." jawab Nisa yang terlihat membuka bagasi mobilnya untuk dia mengeluarkan barang-barang mereka bawa.
Seorang pria sudah berada di samping pagar rumah Nisa. "Sudah pulang, Nisa?!" seru Dika yang sudah melihat Nisa kembali dari suatu tempat.
"Iya Mas, Habis ngambil barang-barang dirumah." jawab Nisa.
"Kamu taruh di situ saja, biar aku bantu!!" seru Dika.
"Ngerepotin lo Mas..," ucap Nisa kembali.
"Nggak papa, lagi pula aku ini masih strong loh masa seorang pria jomblo sepertiku nggak bisa bantu cewek cantik seperti kamu!!" seru Dika yang seolah mengatakan kalau dirinya itu adalah seorang pria single yang belum mempunyai pasangan. tentu saja dia akan mengatakan hal itu agar Nisa tahu statusnya itu masih belum punya pasangan.
"Kok sepertinya aku melihat aura seorang pria yang menawarkan diri, apalagi dia mengatakan kalau dia itu masih single. memangnya kalau kamu masih single Kamu mau ngapain?!" seru Mbok Jum yang membuat Dika tersenyum sendiri.
"Maklum, mbok. lagi menawarkan dir, Mungkin aja Mbak Nisa mau sama aku." canda Dika yang membuat Nisa tersenyum.
"Masa sama cowok ganteng seperti Mas Dika nggak mau, pasti ada banyak wanita yang mau sama Mas Dika." ucap Nisa yang membuat Dika malah tersenyum malu.
"Udah udah, kalau mau membantu lebih baik dibawa masuk jangan diajak bicara yang punya rumah. ini udah sore belum kelar bersih-bersih. sindir Mbok Jum yang membuat Dika tertawa.
"Besok kan hari Minggu aku libur kerja, gimana kalau aku membantu kalian beres-beres rumah. anggap aja sebagai tanda perkenalan." ucap Dika yang membuat Mbok Jum menganggukkan kepalanya dengan begitu cepat.
"Nggak usah lah Mas, Lagian ngerepotin terus sih..," ucap Nisa yang membuat Dika tersenyum kembali.
"Sebagai bayarannya bisa tidak kamu buatkan aku masakan rumah buat besok, anggap aja itu bayarannya." ucap Dika yang membuat Nisa tersenyum kembali.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu.
- mantan terindah
Terima kasih banyak 😊👍👍👍❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
syantie
namanya Handika satunya lagi Dika🤦🤦
harusnya dibedain Thor
2022-09-21
0
titik trisnawati
bukannya sdh talak tiga...ngapain msh berharap
2022-09-16
0
玫瑰
Ada kemaj
2022-04-27
0