Air mata yang menetes dari dua mata Fitry.., seolah semuanya sia-sia saja.
"Aku bagaikan seorang wanita yang tidak berguna sama sekali, aku capek..,aku capek." guman Fitry dalam hati yang kemudian berdiri dan meninggalkan kamar Bu Rika.
Semua yang dilakukan oleh Bagus di Ketahui oleh pak Salim, pria itu benar-benar sangat kebingungan.
"Fitri." panggil pak Salim yang melihat Fitri sedang termenung.
"Fitri, Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Pak Salim kepada fitri.
Fitri mengangkat kepalanya, wanita itu melihat Pak Salim yang sudah berada di kamarnya.
"Ayah!" seru Fitri yang kemudian berdiri dan menatap wajah pak Salim.
"Fitri, Ayah serahkan semuanya padamu. tidak ada gunanya kau di tempat ini, tidak ada gunanya Aku bertahan Di Sini. kau akan terus-menerus menjadi bahan untuk bagus terus menyakitimu." ucap pak Salim.
"Fitri tidak sanggup, Yah. Fitri sudah tidak kuat, Fitri ingin pergi dari sini. Mas Bagus tidak pernah sekali pun menghargai Fitri, Mas Bagus tidak pernah sekali pun berusaha untuk mencintai Fitri walaupun seujung kuku." ucap Fitri sambil menangis.
"Air matanya terus terurai ketika semua rasa yang begitu sakit di hatinya dia keluarkan kepada Pak Salim.
"Ayah sudah mempersiapkan segalanya, surat cerai telah dilayangkan oleh Bagus. untuk apa kau bertahan disini, lanjutkanlah kehidupanmu. kau sudah mendapatkan ijazah untuk meneruskan kuliahmu, jadilah wanita yang sukses, jadilah seorang wanita yang akan menjadi pondasi yang begitu kokoh, tidak akan mudah digoyahkan oleh siapa saja." ucap pak Salim.
Fitri benar-benar mencintai Mas Bagus, Ayah. tapi kenapa mas Bagus tidak pernah sekalipun memberikan hatinya kepada Fitri." ucap Fitri yang terus menangis.
"Biarkanlah mereka berdua menyesal, Setelah Kau Pergi biarkanlah mereka merenungi semua yang telah mereka lakukan. bangunlah kehidupanmu lagi, Ayah akan selalu bersamamu. Ayah tidak akan membiarkan mereka menemukan mu, walaupun mereka menyesal jangan biarkan mereka mendapatkan kesempatan dengan mudah." ucap pak Salim yang kemudian menelepon salah satu anak buahnya untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Sudah jauh-jauh hari ketika Bagus sudah memberikan talak kepada Fitri, sudah tidak ada harapan lagi untuk bagus menerima kebaikan Fitri. Pak Salim menyadari apa yang sekarang terjadi, pria tua itu memutuskan untuk memberikan kehidupan kepada Fitri, apalagi dia sudah mendapatkan amanah dari ayah Fitri untuk selalu menjaga gadis itu.
"Nanti malam ayah akan mengantarkanmu, mulai hari ini jalanilah kehidupanmu. Jangan biarkan orang lain berusaha untuk mencelakai mu, berusaha untuk menyakiti dirimu jadilah wanita yang keras seperti batu, kuat seperti baja dan kokoh seperti besi penahan berat yang begitu besar." ucap pak Salim kembali.
Fitri menganggukkan kepalanya, air matanya terus mengalir. Gadis itu benar-benar sudah tidak sanggup dengan semua perlakuan Bagus. malam ini Fitri keluar dari rumah, Gadis itu menatap rumah yang begitu dia rindukan, dia berharap kalau dia akan mendapatkan kasih sayang di rumah itu. Namun nyatanya tidak pernah sekalipun Ibu ataupun Bagus mencintainya.
"Selamat tinggal wahai kenangan Ku, Selamat tinggal masa laluku. aku akan menjadi seorang wanita yang baru, aku akan berjuang untuk mempertahankan hidupku. aku akan menjadi seorang gadis yang kuat, aku akan menjadi wanita yang sukses." ucap Fitria.
Akhirnya malam itu Pak Salim mengantarkan Fitri ke sebuah tempat yang begitu jauh, meminta Fitri untuk melanjutkan sekolahnya, menjadi seorang wanita sukses dan bertahan dari semua kekejaman hidup ini.
~ Keesokan hari ~
Tatapan mata Bu Rika terus menatap ke pintu kamarnya. wanita tua itu mencari keberadaan Fitri yang belum juga muncul di kamarnya. Entah mengapa tiba-tiba hatinya begitu gelisah memikirkan keberadaan Fitri yang dari tadi belum kunjung kembali.
Sesaat kemudian terlihat Pak Salim sudah masuk ke dalam kamar istrinya, dia membawa nampan berisi teh hangat dan makanan kesukaan Bu Rika. wanita tua itu sangat kebingungan karena yang mengantar makanan bukanlah Fitri melainkan suaminya. secara spontan Bu Rika langsung menanyakan kepada sang suami mengenai keberadaan Fitri.
"Ayah, kenapa ayah yang mengantar makanan. di mana wanita itu?" tanya Bu Rika kepada suaminya.
"Siapa Bu?" tanya Pak Salim.
"Dimana menantumu itu?" tanya Bu Rika kembali.
"Fitri?" tanya Pak Salim balik kepada istrinya.
Bu Rika menganggukkan kepalanya, sedangkan Pak Salim nampak pria tua itu tersenyum. "Aku pasti akan mengatakannya kepada ibu, jika Ibu sudah mengetahuinya pasti ibu sangat bahagia. Bagus pun akan bahagia." jawab Pak Salim.
"Memanya dimana wanita itu? pasti dia sedang beristirahat di kamar kan?" tanya Bu Rika yang memaksakan untuk berbicara kepada suaminya. sebenarnya Bu Rika bisa berbicara walaupun tidak sekeras dahulu, namun jika bersama dengan bagus wanita itu tiba-tiba saja tidak mau berbicara sama sekali.
"Fitri sudah pergi Bu, Dia sudah pergi dari rumah kita." jawab Pak Salim.
Bu Rika mengira kalau suaminya sedang bercanda kepadanya. "Bapak ini kalau bercanda jangan main-main seperti itu, pasti wanita itu sedang berada di dalam bukan? cepat suruh dia keluar, Pak. karena aku harus menyuruhnya melakukan sesuatu." ucap Bu Rika.
"Fitri sudah pergi dari rumah ini, dia sudah pergi tadi malam." jawab Pak Salim.
Bu Rika melihat raut wajah suaminya, tidak ada kebohongan di sana. "Maksud Bapak apa?" tanya Bu Fitri dengan nada suara yang begitu keras. tiba-tiba jantungnya berdebar begitu kencang saat suaminya mengatakan kalau Fitri sudah pergi dari rumahnya.
"Fitri sudah pergi dari rumah, Bu. Dia kan sudah diceraikan oleh putramu, jadi mau apalagi dia di sini? mau merawatmu, tentu saja dia mau tapi aku sudah mengusirnya, Bu. nanti jadi cemoohan orang orang banyak jika mereka tahu kalau Fitri sudah diceraikan oleh Bagus." jawab Pak Salim.
Tiba-tiba Bu Rika langsung tidak sadarkan diri saat mendengar kata-kata yang diucapkan oleh pak Salim.
"Bu, Bu!!" seru Pak Salim yang berteriak saat melihat istrinya sudah tidak sadarkan diri.
"Ada apa? Kenapa ayah berteriak sepagi ini!!" seru Bagus.
"Cepat bawa ibumu ke rumah sakit, dia tidak sadarkan diri lagi!!" seru 9pa Salim yang kemudian meminta Bagus untuk menggendong ibunya.
~ Sekitar dua jam kemudian ~
"Bagaimana kondisi istri saya, dokter?" tanya Pak Salim kepada dokter yang sedang merawat istrinya.
"Isteri anda mengalami trauma yang sangat besar, Tuan. kelihatannya dia akan mengalami stroke ringan." jawab sang dokter.
Pak Salim hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menghela nafasnya begitu kasar, dia benar-benar tidak akan mengira kalau ini akan terjadi kepada istrinya.
"Memangnya ada apa Ayah? kenapa Ibu menjadi seperti ini?" tanya Bagus kepada Ayahnya.
"Aku tidak tahu, Bagus. tiba-tiba saja Ibu menjadi seperti itu, kelihatannya dia sedang memikirkan sesuatu." jawab Pak Salim yang tidak ingin memberitahukan kepada Bagus mengenai kejadian yang terjadi hari itu.
"Tapi tidak mungkin Ayah, Memangnya Apa yang membuat Ibu seperti itu?" tanya Bagus Kembali.
"Ayah benar-benar tidak tahu, tiba-tiba saja Ibu seperti itu." jawab Pak Salim kembali.
Ada sesuatu yang terjadi kepada Bu Rika, Entah mengapa ketika dia mengetahui kalau Fitri pergi dari rumah itu tiba-tiba saja dia menjadi sangat ketakutan.
"Lebih baik kalian jangan berkata sekeras itu, biarkan Nyonya Rika beristirahat karena kondisinya tidak stabil." ucap dokter.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu.
- mantan terindah
Terima kasih banyak 😊👍👍👍❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Novi Anti
akhirnya bab ininyg kutunggu... 😃😃😃
2022-06-11
0
Novi Anti
amiin
2022-06-11
0
玫瑰
Up
2022-04-27
0