"Mas, Apakah kau sudah menyelidiki mengenai orang yang akan membangun tempat itu?" tanya Fitri kepada Handika.
"Tentu saja Fitri, mas sudah menyelidiki mengenai hal itu. kamu tahu sendiri kan kalau Mas Bukankah pria yang gampang melakukan kesalahan." jawab Handika.
"Aku kan masih belum bisa untuk datang ke Indonesia, lebih baik Mas urus dulu mengenai beberapa kontrak kerjasama itu dan beberapa kontrak yang lain. aku akan datang ke sana dalam beberapa hari ke depan atau minggu ke depan." ucap Fitri.
"Oh ya fit, Apakah kamu sudah mengetahui mengenai beberapa pengusaha yang selalu mengejar-ngejar kamu itu?" tanya Handika kepada Fitri.
"Apakah termasuk Mas Handika juga?" tanya Fitri yang membuat Handika tersenyum.
"Tentu saja, Bahkan Mas sudah menyukaimu semenjak pertama kali bertemu." jawab Handika.
"Sudahlah mas, lupakan saja semua itu. Mas itu kan sudah mempunyai tunangan, jangan sampai Mas mencoba untuk menghianati Mbak Santi yang begitu baik kepadamu dan kepada ku." jawab Fitri.
"Hati tidak bisa berbohong Fitri, Tapi aku juga tahu kalau kau masih mengharapkan cinta dari mantan suamimu itu." ucap Handika.
"Entahlah Mas, aku tidak tahu. hatiku ini ingin merubah segalanya, menjalani kehidupanku yang baru tapi setiap kali aku bertemu dengan para pria yang ada di luar sana.., Entah mengapa perasaan ku benar-benar begitu takut. takut untuk mulai mencintai lagi, takut untuk tidak bisa menerima mengenai masa laluku." jawab Fitri.
"Mas tidak akan pernah memaksamu Fitri, lagi pula aku tahu kalau aku tidak mungkin untuk menggantikan kan Santi denganmu." jawab Handika.
"Jangan pernah menghianati, Mas. jangan pernah menghianati Mbak Santi. Dia adalah wanita yang begitu soleha, Dia adalah wanita yang benar-benar mencintaimu, dia rela menunggumu sampai 5 tahun lamanya. Apakah kau tidak kasihan? Apakah kau tidak pernah merasa bersalah kepadanya?" tanya Fitri kepada Handika.
"Entahlah Fitri, dulu aku benar-benar mencintainya. tapi hatiku tiba-tiba bercabang setelah bertemu denganmu." jawab Handika.
"Itu bukan cinta namanya, Mas. apa hanya karena wajahku mirip dengan wajah adikmu hingga membuatmu selalu memberikan waktumu padaku? kau melupakan Mbak Santi, Kau melupakan semua pengorbanan nya untuk mu selama 5 tahun ini." jawab Fitri.
"Aku tahu Fitri, apa yang kau katakan itu semuanya benar. tapi aku ingin menikahi Santi dengan semua cintaku, tidak untuk saat ini dengan semua kegalauan yang terus menyelimuti hatiku." jawab Handika.
"Mas harus menjadi seorang pria yang setia, setia kepada ada 1 wanita yang selalu mencintai mas. mas harus menjadi seorang pria yang hanya mampu memikirkan satu wanita, jangan menjadi seorang pria pecundang yang selalu membagi cinta dengan begitu banyak wanita." ucap Fitri yang membuat Handika menghela nafasnya dengan begitu kasar.
Dia tahu kalau selama ini Santi mengorbankan semuanya untuk Handika, Fitri juga tau kalau Santi benar-benar mencintainya, wanita itu rela melakukan apa saja untuk Handika.
"Ya sudah kalau begitu, lebih baik kau selesaikan semua urusanmu disini. aku akan kembali ke Indonesia untuk melakukan semua yang harus aku lakukan." ucap Handika yang kemudian keluar dari ruangan itu.
"Mas!" Panggil Fitri.
"Ya, ada apa Fit?" tanya Handika.
"Apakah mas tidak akan mengajak Mbak Santi?" tanya Fitri kembali.
"Tentu saja aku akan mengajaknya Fitri, Aku akan membawanya ke Indonesia. Dia tidak punya sanak keluarga disini aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya. kau tahu sendiri kan karena keteledoran ku Waktu itu hampir saja dia mengalami insiden pelecehan itu." ucap Handika.
"Alhamdulillah kalau Mas Mau mengajak Mbak Santi, Aku tidak ingin Mbak Santi berada di sini sendirian. walaupun bersamaku dia akan tetap memikirkan Mas Handika." ucap Fitri.
"Kau Tenang saja, Mas akan membawa wanita itu ke sana, aku akan selalu menjaganya Seperti janjiku waktu itu." jawab Handika yang kemudian keluar dari ruangan Fitri.
Terlihat Fitri menyelesaikan semua urusannya, dia mengerjakan semua tugas-tugasnya di salah satu perusahaan ayahnya. tak berselang lama terlihat ponsel Fitri berdering, wanita itu menatap ponselnya. di sana tertera nama Pak Salim.
"Halo, Assalamualaikum, ayah!!" seru Fitri yang begitu bahagia karena Pak Salim menelponnya. hampir 2 bulan ini dia dan Pak Salim tidak pernah berkomunikasi karena pria tua itu berada di rumah sakit.
"Bagaimana kondisimu, Fitri?" tanya Pak Salim dari seberang tempat.
"Aku baik-baik saja, Ayah. Bagaimana? apakah Ayah sudah baikan?" tanya Fitri.
"Alhamdulillah Fitri, Ayah sudah baikan." jawab Pak Salim.
"Bagaimana kondisi Ibu? Apakah ibu baik-baik saja?" tanya Fitri kembali.
"Ibumu dalam kondisi baik-baik saja, kau tidak usah mengkhawatirkannya." jawab Pak Salim.
"Oh ya Ayah, aku akan ke Indonesia berapa hari ini. aku akan melakukan kerjasama dengan salah satu pengusaha yang ada di Indonesia untuk membangun salah satu mega proyek ku." ucap Fitri.
"Benarkah? kalau begitu Ayah benar-benar sangat bahagia, karena Ayah khawatir kau tidak akan mau kembali ke Indonesia." ucap Pak Salim.
"Tentu saja aku akan kembali ke Indonesia, Ayah. aku pasti kembali dengan semua yang telah aku ucapkan waktu itu." jawab Fitri.
"Kau harus selalu bersemangat, yang aku dengar kau mendapatkan lamaran dari begitu banyak pengusaha?" tanya Pak Salim yang membuat Fitri hanya tersenyum dari seberang tempat.
"Oh ya, Ayah harus mematikan teleponnya ibumu sudah datang nanti dia curiga." ucap pak Salim yang kemudian mematikan ponselnya.
Fitri selalu menanyakan mengenai keadaan dari Bu Rika, walaupun Bu Rika selalu berbuat jahat kepadanya..,Tapi Fitri selalu berusaha untuk memaafkan Bu Rika. bahkan Fitri sudah menganggap mereka sebagai ibunya.
Hari demi hari sudah mulai berjalan, terlihat Handika sudah berada di Indonesia. dia bertemu dengan sosok pria yang bernama Bagus Anggara. Andika tidak mengetahui kalau pengusaha yang bernama Anggara adalah mantan suami Fitri.
"Selamat datang di perusahaan ku, Tuan Handika!!" seru Anggara kepada Handika.
"Terima kasih Tuan Anggara, Saya sangat senang disambut seperti ini." jawab Handika yang terlihat duduk di kantor Angga.
"Jadi anda adalah orang Indonesia yang berada di Korea dan melakukan kerjasama dengan perusahaan saya?" tanya Angga kepada Handika.
"Iya Tuan Anggara, saya adalah pengusaha dari Korea berasal dari Indonesia dan tinggal di sana." Jawab Handika.
"Panggil saja nama saya Angga, tidak usah memanggil nama saya terlalu panjang." jawab Angga yang kemudian membicarakan mengenai kerjasama yang akan mereka lakukan. Angga adalah sosok pria yang begitu dingin, dia tidak akan mau berbicara panjang lebar untuk semua yang akan dia kerjakan. pria itu begitu dingin bahkan lebih dingin ketika dia menjadi suami dari Fitri.
"Apakah anda pemilik dari perusahaan ini?" tanya Angga kepada Handika.
"Bukan, saya adalah tangan kanan dari pemilik perusahaan ini. anggap saja saya adalah partner bisnisnya. Saya mempunyai perusahaan sendiri yang di bidang royalti bangunan mewah." jawab Handika.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu.
- mantan terindah
Terima kasih banyak 😊👍👍👍❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Novi Anti
klu talak 3 mau rujuk maka Fitri hrs nikah dulu dgn coeok lain dan itu klu fitri udh jd janda lagi baru bisa rujuk lagi
2022-06-11
0
玫瑰
Kan udah cerai talak 3?
2022-04-27
0
Hanumhop
klo talak 3 ,musti nikah sm pria lain dlu bru bsa rujuk....klo ga slh😁
2022-02-05
0