Tempat masa lalu

~ Keesokan hari ~

"Pak, kemarin ada tamu yang mencari pak Angga." lapor sekertaris Angga.

"Siapa?" tanya Angga.

"Kalau tidak salah namanya adalah nona Nisa." jawab sekertaris Angga.

"Lalu, Apakah wanita itu mengatakan kalau dia akan kembali?" tanya Angga kepada sekretarisnya.

"Kelihatannya Nona Nisa akan kembali nanti, Tuan. karena katanya dia harus segera membicarakan mengenai pembangunan salah satu mega proyek yang dia miliki." jawab sekretaris Angga.

"Oh ya aku lupa, kalau aku harus membicarakan mengenai hal itu. tolong telepon Nona Nisa tanyakan kepadanya untuk bertemu di mana. Apakah di perusahaannya atau dia kan kesini." perintah Angga.

"Baik Tuan." jawab sekertaris Angga.

Sesaat kemudian akhirnya sekretaris Angga menelepon Nisa, wanita itu terlihat sedang berada di salah satu rumah sederhana yang dia beli tidak jauh dari rumah yang sekarang dia tempati.

TUT...

"Ya, halo." jawab Nisa yang sudah mengangkat ponselnya.

"Halo Mbak Nisa, begini..,saya adalah sekretaris dari tuan Angga. Tuan Saya mau menanyakan apakah nona Nisa akan ke perusahaan atau anda ingin bertemu dengan Tuan Angga di mana?" tanya sekretaris Angga.

"Oh ya, Kalau begitu Bisakah tuanmu itu bertemu denganku di salah satu restoran yang ada di jl. melati?" tanya Nisa kepada sekretaris Angga.

"Baik Nona, Saya akan mengatakannya kepada Tuan Angga." ucap sekretaris Angga yang kemudian menutup ponselnya. bisa terlihat atap bangunan yang benar-benar begitu dia rindukan. Ternyata rumah itu adalah rumahnya dan keluarganya dahulu, rumah itu sudah dijual Nisa akhirnya berhasil membelinya kembali dari tangan salah satu seorang pengusaha.

"Selamat pagi!" seru seorang pria yang melihat Nisa berada di rumah sederhana sebelah rumah miliknya.

"Selamat pagi." jawab Nisa.

"Apakah anda pemilik baru dari rumah ini?" tanya seorang pria bernama Dika. dia adalah seorang pengusaha ekspor impor yang tinggal di sebelah rumah Nisa.

"Iya tuan, saya adalah pemilik dari rumah ini. sebenarnya bukan pemilik sih ini dulu adalah rumah keluarga saya karena ayah saya terlilit utang jadi beliau menjualnya." jawab Nisa sambil tersenyum.

Dika yang melihat senyum Nisa, pria itu langsung merasakan sesuatu yang berbeda. seorang wanita yang baru dia temui.

"Jadi begitu ya, saya baru tahu soalnya saya baru pindah di rumah yang saya beli itu sekitar 5 atau 6 tahun." jawab Dika. "Oh ya, perkenalkan nama saya adalah Dika Januar. saya tetangga anda." ucap Dika sambil tersenyum kepada Nisa.

"Nama saya Nisa, lengkapnya Anisa Fitri." jawab Nisa yang kemudian menjabat tangan Dika.

"Kelihatannya bunga-bunga yang ada di rumah ini sangat indah ya." ucap Dika.

"Dulu ini adalah bangunan yang dibangun Ayah secara sederhana, ayah saya tidak menyukai kemewahan. rumah cuma satu lantai tanpa kemewahan apapun." ucap Nisa.

"Tapi, walaupun ini rumah sederhana tapi ini adalah bangunan yang sangat unik dan klasik." ucap Dika.

"Kau benar Tuan Dika, bangunan ini adalah impian Ayah ketika madih menjadi seorang pengusaha. namun ketika kejadian yang membuat keluarga saya hancur akhirnya rumah ini dijual." ucap Nisa.

"Oh ya, jangan memanggilku Tuan Dika. panggil saya Dika saja dan aku akan memanggilmu Nisa, boleh kan?" tanya Dika kepada Nisa.

"Tentu saja boleh." ucap Nisa yang kemudian tersenyum.

"Aku kan sudah bilang jangan memanggilku Tuan, panggil saya Dika saja. kemungkinan umur kita cuma terpaut sekitar 5 atau 7 tahun saja." ucap Dika kembali.

Sesaat kemudian terlihat Nisa menatap tanaman yang sudah banyak yang mati.

"Apakah kau mau mencabuti tanaman mati itu?" tanya Dika yang menatap beberapa tanaman sudah mulai layu.

"Kemungkinan besok hari Minggu Tuan, kita karena saya harus bertemu dengan salah satu teman saya." ucap Nisa.

"Bagaimana kalau besok aku akan membantumu, aku akan membantumu untuk berkebun anggap saja itu sebagai tanda perkenalan kita." ucap Dika yang membuat Nisa tersenyum.

"Tidak usah tuan Dika, Terima kasih. hal itu akan merepotkanmu saja." ucap Nisa sambil tersenyum.

"Tidak, jangan mengatakan hal itu. itu bukanlah suatu kerepotan, Aku suka Apalagi membantu tetangga itu hukumnya adalah wajib." jawab angka sambil tersenyum dan tertawa kepada Nisa.

"Baiklah Tuan Dika, kalau anda memaksa saya mau. tapi saya akan kembali besok, soalnya saya masih tinggal di tempat yang berbeda dari tempat ini. Kemungkinan besok saya akan membawa salah satu pembantu saya untuk saya ajak pindah ke sini bersama saya." ucap Nisa.

"Baiklah kalau begitu, Apa perlu aku bantu besok untuk bersiap-siap atau perlu bantuan untuk pindahan rumah?" canda Dika kepada Nisa.

"Tidak usah tuan Dika, itu akan merepotkan saja. Masa sudah dibantu kok meminta bantuan yang lain." jawab Nisa sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau besok aku menunggumu di sini jam tujuh?" tanya Dika .

"Terima kasih Tuan Dika. Terima kasih karena sudah repot-repot mau menolong saya." ucap Nisa.

Sesaat kemudian Nisa melihat jam tangan yang ada di tangannya, wanita itu sedikit terkejut.

"Oh ya tuan Dika, saya harus pergi dulu ke salah satu restoran sederhana yang ada di dekat sini. karena saya sudah ada jadwal janjian." ucap Nisa yang kemudian tersenyum dan pergi meninggalkan rumahnya itu.

Terlihat seorang pria merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Nisa, sesuatu yang benar-benar berbeda kepada Nisa.

"Perfect, beautiful is amazing. wanita itu wanita yang sangat sempurna untuk dijadikan istri. santun, baik, bahkan wanita itu terlihat akan menjadi wanita yang sangat sangat sempurna untuk menjadi seorang istri." ucap Dika yang melihat nisa sudah pergi dari rumah itu.

Langkah kaki Nisa saat masuk ke dalam mobil terlihat sekali kalau wanita itu sudah terlambat, ternyata benar Apa yang dipikirkan oleh Nisa. beberapa saat kemudian ternyata dia benar-benar sudah terlambat. Seorang pria sudah menunggunya di salah satu restoran sederhana tidak jauh dari bekas rumah orang tuanya itu.

Nisa terlihat menatap seluruh meja, "Pengusaha yang bernama Angga itu seumuran siapa ya? Apakah dia sudah tua atau dia masih muda." guman Nisa sambil menatap satu persatu orang-orang yang ada di restoran.

Sesaat kemudian ponselnya berbunyi.

"Nona Nisa, apakah kita jadi untuk membicarakan mengenai bisnis itu!" tanya Angga kepada Nisa.

"Tentu saja Tuan, saya jadi.., tapi saya kebingungan untuk mencari keberadaan Anda saya sudah berada di tempat ini, tapi anda di mana ya?" tanya Nisa yang sedikit kebingungan karena nampak disana dia tidak menemukan keberadaan orang yang dia maksud.

Sesaat kemudian terlihat seorang pria melambaikan tangannya, saya melambaikan tangan saya.

"Nona Nisa, Anda di mana?" tanya Angga kepada Nisa.

"Oh..,saya sudah melihat anda Tuan Angga. saya akan berjalan ke sana." Jawab Nisa.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- Suami keduaku cinta pertamaku

- Dewa perang dan Ratu sihir

- Permaisuri sang kaisar

- ijinkan aku bahagia bersamamu.

- mantan terindah

Terima kasih banyak 😊👍👍👍❤️❤️❤️

❤️❤️

Terpopuler

Comments

玫瑰

玫瑰

Oh..berdebar nya hati ku

2022-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Awal perjalanan
2 Aku bukan seorang isteri
3 Di sakiti
4 Satu kata
5 Tidak di anggap isteri dan di ceraikan
6 Bu Rika kecelakaan
7 Penyesalan Bu Rika
8 Pergi
9 Sebuah kebenaran
10 Sifat asli Gisela
11 Handika Pratama
12 Kembali ke Indonesia
13 Bagus Anggara yang dingin
14 Tempat masa lalu
15 Bertemu kembali
16 Pertemuan yang tak terduga
17 Kabar bahagia untuk Bu Rika
18 Aku bukan lagi wanita lemah
19 O.M.G wanita super
20 Bu Rika bertemu Fitri
21 Sikap angkuh yang indah
22 Talisa isteri Sastrawan
23 Kado mengerikan
24 Sesal
25 Suara hati Angga
26 Kegilaan Talisa
27 Nisa terluka, Talisa di tangkap
28 Perdebatan antara Pria
29 Perubahan sikap Bu Rika
30 Ancaman dari seseorang
31 Bertemu dengan Gisela
32 Mulai membalas dendam
33 Masa lalu
34 Pesta pembalasan
35 Menyulut api
36 Memberikan balasan kepada Gisela
37 Aku adalah Anisa Fitri
38 Handika kecelakaan
39 Tawa bahagia Dika
40 Handika koma Angga menjadi tersangka
41 Dika pria psikopat
42 Di rumah sakit
43 Gisela mencoba mencelakai Nisa
44 Dika ke rumah sakit
45 Preman suruhan Gisela
46 Aku buka Anisa Fitri yang lemah
47 Mencari bukti
48 Dendam masa lalu
49 Mendekati Abdul Bahar Sidiq
50 Mencoba menjebak Abdul Bahar Sidiq
51 Satu tembakan dua sasaran
52 Mencoba membunuh Handika
53 Siasat licik
54 Gisela masuk penjara
55 Bahar Group dan siasat Nisa
56 Tembakan jitu siasat Nisa
57 Hancurnya grup Bahar
58 Orang-orang yang telah menghancurkan keluargaku
59 Menjebak tapi terjebak
60 Kau terjebak, Bahar
61 Tawa kemenangan Nisa
62 Handika terbangun.
63 Paman Nisa, target selanjutnya.
64 Skakmat, Paman
65 Lagu kemenangan Nisa, teriak amarah Dika
66 Dua sasaran masuk penjara
67 Axel prawira
68 Pria mesum
69 Ya Tuhan, ternyata dia Bos besar
70 Terpaksa menerima kontrak kerjasama
71 Wanita bermulut pedas
72 Siasat Axel
73 Perbincangan dua pria
74 Duo belatung
75 Mengejar target terakhir
76 Di semprot obat nyamuk
77 Bianca dan Blanca
78 Memarahi Nisa
79 Axel galau
80 Perhatian Angga
81 Sikap dingin Nisa pada Axel
82 Rencana Bianca dan Blanca
83 Taufik mulai mengejar Nisa
84 Waktu mulai berjalan
85 Taufik terjerat cinta Nisa, Axel murka
86 Aku tahu rencanamu
87 Dicium Axel
88 Sikap romantis Axel
89 Axel yang merasakan kegundahan hati Nisa
90 Tawaran dari Axel
91 Nisa bimbang, Axel mepet
92 Perusahaan ayah Salim hancur
93 Meyakinkan Blanca
94 Nisa mantan terindah
95 Si dingin yang romantis
96 Perkelahian Axel dan Taufik
97 Menjadi isteri Axel
98 Memulai rencana pembalasan
99 Memberikan pelajaran kepada Bianca
100 Rencana yang akan di mulai
101 Selamat datang di pintu jebakan ku
102 Jebakan tak berdasar
103 Kau kalah Bianca
104 Pembalasan yang menyakitkan
105 Serangan dari tuan Rojak
106 Axel terluka
107 Malam penuh cinta
108 Kau tidak akan lolos Rojak
109 Jebakan cantik yang tak terlihat
110 Tuan Rojak hancur perlahan
111 Akhir kehidupan tuan Rojak
112 Memulai Kehidupan baru
113 Rupanya kau mau bermain-main
114 Si cantik yang menakutkan
115 Dika kabur dari penjara
116 Ada saja yang manganggu
117 Wanita pelakor
118 Jangan menganggu Suamiku
119 Aku dan kamu
120 Mencari keberadaan Dika
121 Wanita yang Mencoba menggoda Axel
122 Kau mencoba menggoda suamiku
123 Pria yang mencurigakan
124 Dika alias Sandi
125 Tommy sudah tertangkap
126 Pengakuan Tommy
127 Dika tertangkap dan akhir cerita
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Awal perjalanan
2
Aku bukan seorang isteri
3
Di sakiti
4
Satu kata
5
Tidak di anggap isteri dan di ceraikan
6
Bu Rika kecelakaan
7
Penyesalan Bu Rika
8
Pergi
9
Sebuah kebenaran
10
Sifat asli Gisela
11
Handika Pratama
12
Kembali ke Indonesia
13
Bagus Anggara yang dingin
14
Tempat masa lalu
15
Bertemu kembali
16
Pertemuan yang tak terduga
17
Kabar bahagia untuk Bu Rika
18
Aku bukan lagi wanita lemah
19
O.M.G wanita super
20
Bu Rika bertemu Fitri
21
Sikap angkuh yang indah
22
Talisa isteri Sastrawan
23
Kado mengerikan
24
Sesal
25
Suara hati Angga
26
Kegilaan Talisa
27
Nisa terluka, Talisa di tangkap
28
Perdebatan antara Pria
29
Perubahan sikap Bu Rika
30
Ancaman dari seseorang
31
Bertemu dengan Gisela
32
Mulai membalas dendam
33
Masa lalu
34
Pesta pembalasan
35
Menyulut api
36
Memberikan balasan kepada Gisela
37
Aku adalah Anisa Fitri
38
Handika kecelakaan
39
Tawa bahagia Dika
40
Handika koma Angga menjadi tersangka
41
Dika pria psikopat
42
Di rumah sakit
43
Gisela mencoba mencelakai Nisa
44
Dika ke rumah sakit
45
Preman suruhan Gisela
46
Aku buka Anisa Fitri yang lemah
47
Mencari bukti
48
Dendam masa lalu
49
Mendekati Abdul Bahar Sidiq
50
Mencoba menjebak Abdul Bahar Sidiq
51
Satu tembakan dua sasaran
52
Mencoba membunuh Handika
53
Siasat licik
54
Gisela masuk penjara
55
Bahar Group dan siasat Nisa
56
Tembakan jitu siasat Nisa
57
Hancurnya grup Bahar
58
Orang-orang yang telah menghancurkan keluargaku
59
Menjebak tapi terjebak
60
Kau terjebak, Bahar
61
Tawa kemenangan Nisa
62
Handika terbangun.
63
Paman Nisa, target selanjutnya.
64
Skakmat, Paman
65
Lagu kemenangan Nisa, teriak amarah Dika
66
Dua sasaran masuk penjara
67
Axel prawira
68
Pria mesum
69
Ya Tuhan, ternyata dia Bos besar
70
Terpaksa menerima kontrak kerjasama
71
Wanita bermulut pedas
72
Siasat Axel
73
Perbincangan dua pria
74
Duo belatung
75
Mengejar target terakhir
76
Di semprot obat nyamuk
77
Bianca dan Blanca
78
Memarahi Nisa
79
Axel galau
80
Perhatian Angga
81
Sikap dingin Nisa pada Axel
82
Rencana Bianca dan Blanca
83
Taufik mulai mengejar Nisa
84
Waktu mulai berjalan
85
Taufik terjerat cinta Nisa, Axel murka
86
Aku tahu rencanamu
87
Dicium Axel
88
Sikap romantis Axel
89
Axel yang merasakan kegundahan hati Nisa
90
Tawaran dari Axel
91
Nisa bimbang, Axel mepet
92
Perusahaan ayah Salim hancur
93
Meyakinkan Blanca
94
Nisa mantan terindah
95
Si dingin yang romantis
96
Perkelahian Axel dan Taufik
97
Menjadi isteri Axel
98
Memulai rencana pembalasan
99
Memberikan pelajaran kepada Bianca
100
Rencana yang akan di mulai
101
Selamat datang di pintu jebakan ku
102
Jebakan tak berdasar
103
Kau kalah Bianca
104
Pembalasan yang menyakitkan
105
Serangan dari tuan Rojak
106
Axel terluka
107
Malam penuh cinta
108
Kau tidak akan lolos Rojak
109
Jebakan cantik yang tak terlihat
110
Tuan Rojak hancur perlahan
111
Akhir kehidupan tuan Rojak
112
Memulai Kehidupan baru
113
Rupanya kau mau bermain-main
114
Si cantik yang menakutkan
115
Dika kabur dari penjara
116
Ada saja yang manganggu
117
Wanita pelakor
118
Jangan menganggu Suamiku
119
Aku dan kamu
120
Mencari keberadaan Dika
121
Wanita yang Mencoba menggoda Axel
122
Kau mencoba menggoda suamiku
123
Pria yang mencurigakan
124
Dika alias Sandi
125
Tommy sudah tertangkap
126
Pengakuan Tommy
127
Dika tertangkap dan akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!