Langkah kaki Nisa mendekati seorang pria yang sudah memanggilnya, wanita itu memakai kacamata hitam karena Nisa selalu terganggu dengan sinar matahari yang terlalu mengganggu.
"Tuan Angga!!" seru Nisa.
Sesaat kemudian terlihat Angga membuka kacamata hitam nya juga, di sana dua orang itu nampak saling tertegun. Nisa begitu terkejut wanita itu serasa mematung saat melihat mantan suaminya sudah berada di depannya.
"Mas Bagus." ucap Nisa. begitu pula dengan Angga, Pria itu benar-benar sangat terkejut saat melihat Mantan istrinya sudah berada di depannya.
"Angga tidak bisa berkata apapun, wanita pria itu menatap seorang wanita yang dia cari hampir beberapa tahun ini.
"Fitri..," ucap Bagus dengan suara yang begitu lirih. pria itu menatap Fitri yang sudah berada di depannya. Tak ada suara yang keluar dari mulut Nisa ataupun Bagus.
Sesaat kemudian terlihat Seorang pria sudah mendatangi Nisa yang ada di restoran itu.
"Ternyata kalian di sini, Oh ya Tuan Angga, perkenalkan dia adalah partner bisnis baru anda, dia bernama Anisa!" seru Handika kepada Angga.
Tatapan mata Angga terus menatap Mantan istrinya yang sudah berada di depannya. dia sudah terlihat begitu dewasa, begitu cantik.
sangat berbeda ketika dia menjadi istrinya dulu, begitu sederhana tanpa make-up dan selalu berkata dengan begitu santun.
"Nisa, Kenapa kau diam saja. ayo jabat tangan Tuan Angga kita ini sekarang adalah partner bisnis!!" seru Handika yang kemudian meminta Nisa dan Angga untuk duduk.
Kecanggungan Sudah mulai terlihat, Fitri tiba-tiba merasakan jantungnya berdebar begitu kencang. tubuhnya terasa panas dingin ketika dia bertemu kembali dengan mantan suaminya.
Tak ada suara yang keluar dari mulut Nisa ketika dia sudah bertemu kembali dengan seorang pria yang belum bisa dia lupakan.
"Tuan Angga, Dia adalah calon dari partner bisnis anda. jadi mulai sekarang kita akan saling bekerjasama." ucap Handika yang membuat Angga menganggukkan kepalanya.
"Ya Tuhan..., akhirnya kau mempertemukan aku dengan wanita ini kembali. Sudah berapa lama aku mencarinya, Sudah berapa lama ibuku merindukannya. akhirnya wanita ini datang sendiri ke hadapanku." ucap Angga yang terlihat benar-benar begitu bahagia saat bertemu dengan Nisa.
Tatapan matanya terus menatap Nisa, sedangkan Nisa sendiri terlihat wanita itu kebingungan saat berhadapan dengan mantan suaminya lagi. Nisa sangat tahu bagaimana tempramen Angga, tidak pernah sekalipun pria itu bersikap baik dengannya. namun Entah mengapa perasaan cinta itu masih ada di hati Nisa, walaupun mereka sudah berpisah sudah 4 tahun.
Angga masih saja tetap memiliki sifat yang begitu angkuh, begitu dingin dan benar-benar menahan gengsinya. Nisa berusaha untuk menetralkan debaran jantungnya, dia tidak ingin terlihat seperti seorang wanita bodoh dihadapan Angga.
"Jadi kau adalah partner bisnis ku?" tanya Angga yang membuat Nisa menganggukkan kepalanya.
"Benar Tuan Angga, Dia adalah pemilik grand Hotel Megah dan beberapa hunian megah yang aku kerjakan bersama dengannya." jawab Handika.
Sama dengan dengan Nisa, Angga juga berusaha untuk menetralkan debaran jantungnya. dia tidak ingin terlihat kalau dirinya sedang grogi berhadapan dengan mantan istrinya, ada sebuah kebahagiaan namun ada sebuah dilema ketika Angga melihat Mantan istrinya bersama dengan Handika teman bisnisnya itu.
"Oh ya Tuan Angga, beberapa hari yang akan datang kita bertiga akan bekerja sama di mega proyek yang dimiliki oleh Nona Nisa. jadi saya berharap Anda mau bekerjasama dengan saya." ucap Handika yang membuat Angga menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja Tuan, kami akan melakukan semua yang anda minta. lagi pula sekarang anda adalah bagian dari bisnis perusahaan ini." jawab Angga.
Nisa masih belum bisa menatap wajah mantan suaminya, ada rasa ketakutan yang belum bisa dihilangkan. memang benar Angga tidak pernah sekalipun memukul dirinya, namun mendorong ataupun mencaci-maki Nisa menjadi sesuatu yang biasa di terima nisa. Hal itu membuat ada sedikit trauma di hati Nisa terhadap mantan suaminya itu. Nisa menganggap kalau mantan suaminya sudah bersama dengan kekasihnya, Nisa mengira Kalau Angga sudah bahagia bersama dengan Gisella.
Wanita itu terus menghela nafasnya, dia berusaha untuk sebisa mungkin menata hatinya. sesaat kemudian terlihat ponsel Nisa berdering. Hal itu membuat hatinya sedikit lega untuk keluar dari situasi yang sekarang dihadapi.
Oh ya tuan Angga, Saya permisi sebentar. silakan Anda lanjutkan berbicara dengan mas Andika karena saya ada telepon yang benar-benar sangat mendesak." ucap Nisa yang kemudian keluar dari restoran itu. saat dia berada di luar restoran terlihat Nisa menghela nafasnya begitu dalam, diam memegang dadanya, jantungnya berdebar begitu kencang. entah apa yang terjadi..,kakinya terasa lemas sehingga membuat Nisa terduduk di kursi depan restoran.
Sesaat kemudian Nisa mengangkat ponselnya, ternyata yang menelpon dirinya adalah Pak Salim. "Halo Ayah." Nisa yang sudah mengangkat panggilan dari Pak Salim.
"Kamu ada di mana?" tanya Pak Salim.
"Aku sedang berada di salah satu restoran, Ayah. Memangnya ada apa?" tanya Nisa kepada Pak Salim.
"Apakah kamu jadi bertemu dengan salah satu pengusaha yang kau katakan kemarin?" tanya Kak Salim kepada Nisa.
"Memangnya ada apa Ayah?" tanya Nisa.
"Kamu tidak usah bertemu dengannya, batalkan kontrak kerjasama dengan pria itu. pintar Pak Salim.
"Apakah Ayah tahu kalau pria yang bekerja sama denganku itu adalah putra Ayah?" tanya Nisa yang langsung berbicara pada permasalahannya.
"Kamu sudah bertemu dengannya?" tanya Pak Salim.
"Sudah Ayah, aku sudah bertemu dengannya. Sekarang kami berada di salah satu restoran untuk membicarakan mengenai kerjasama itu." jawab Nisa.
"Lebih Baik Kau batalkan semua rencana kerja sama itu. Aku tidak ingin kau bekerja sama dengannya." pinta Pak Salim.
"Sudahlah ayah, Nisa harus menjadi wanita baru kan. Nisa harus melupakan semuanya, Nisa tidak ingin Kejadian ini membuat Nissa menjadi terpuruk lagi, biarkan Nisa bekerjasama dengan Mas Bagus, Ayah. aku ingin pria itu mengetahui kalau aku sudah bukan lagi Mantan istrinya yang dahulu. Aku adalah wanita tegar yang tidak akan bisa dia sakiti." ucap Nisa.
"Tapi, apakah kau yakin?" tanya Pak Salim.
"Tenang lah, Ayah. lagi pula aku bersama dengan mas Handika, pria itu akan selalu menjaga Aku bukan?" tanya Nisa yang membuat Pak Salim akhirnya mengiyakan apapun perkataan Nisa.
"Baiklah kalau begitu, kalian berada di mana? Kalau kau sudah bertemu dengannya segera kau hubungi Ayah, Ayah tidak ingin kau terjebak pada masa lalumu." ucap pak Salim yang membuat Nisa menganggukkan kepalanya.
"Baiklah Ayah, lebih baik ayah tutup teleponnya dahulu. aku akan berbicara dengan Mas Bagus, lagi pula Ayah tahu sendiri kan Bagaimana temperamen dari Putra Ayah. Jika dia tidak melakukan sesuatu yang benar." ucap Nisa.
"Baiklah, kau berhati-hatilah. setelah kau selesai dengan semua ini Segera hubungi Ayah." pinta Pak Salim yang terlihat Kalau pria tua itu takut Nisa mengalami sesuatu.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu.
- mantan terindah
Terima kasih banyak 😊👍👍👍❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
si cantik
Thor klu dalam agama Islam ni ya yang namanya talak 3 itu tidak bisa rujuk kemali kecuali si istri nikah dlu sama laki2 lain trus cerai baru bisa bersatu lagi paham
trus bagusi itukan tempramental kan knpa ceritanya GK perna mukul hadu Thor buat novel kok ngacok si haduuu kalu ceritanya gek gini malah bacanya beneran 🤦
2022-05-26
0
玫瑰
Semangat
2022-04-27
0
Firman Junior
author gk jelas..udh d ceritakan d awal gimana angga y nampar fitri...eeh skrg d bolang engk..maka y sebelum d post cerita y d edit dulu..matang in dulu konsep y...ini udh d talag 3....jg ada niat buat balikin....itu pun kalau tahu agama...
2022-02-04
0