Seranjang Bersama

Sejak sampai di rumah, Ana tidak ingin keluar dari kamarnya. Gadis itu berdiam diri di kamar sambil melamun, menatap sebuah foto kedua orang tuanya yang sengaja ia letakkan di meja dekat tempat tidurnya.

Ana tidak pernah bermimpi, jika nasibnya akan seperti ini. Menikah dengan laki-laki yang sudah beristri menjadi sesuatu yang sangat menyebalkan dalam hidupnya.

Hingga hari menjelang malam, Rosalie datang menemui Ana setelah ia menyelesaikan urusannya di butik.

"Ana, apa kau sedang istirahat?" tanya Rosalie sambil mengintip di pintu kamar yang sedikit terbuka.

"Tidak, Kak. Kau bisa masuk," jawab Ana.

Rosalie masuk sambil tersenyum, ia menghampiri Ana dan duduk di tepi tempat tidur.

"Kau baik-baik saja?" tanya Rosalie. Ana hanya menjawab dengan sebuah anggukan.

"Kau tahu betapa berharganya Ben dalam hidupku, Ana. Aku hanya ingin kau mengandung dan melahirkan anak untuk kami. Jadi sekali lagi aku minta padamu, jangan menaruh hati pada suamiku," ujar Rosalie. Nada suaranya terdengar lemah lembut, namun kata-kata itu terdengar sangat egois. Rosalie lupa jika Ben juga suami Ana.

"Aku mengerti."

"Baik, malam ini adalah malam pertama kalian. Aku harap kalian hanya perlu tidur bersama selama beberapa hari di bulan ini. Lalu bulan berikutnya kau sudah hamil, jadi kalian tidak perlu bersama lagi," ungkap Rosalie.

Mendengar hal itu, Ana mengernyitkan dahi. Gadis itu memang tahu jika proses kehamilan bisa berlangsung secepat itu, namun Ana tidak yakin karena kehamilan adalah anugerah, bukan sesuatu yang bisa dengan mudah terjadi sesuai kehendak manusia.

"Aku tidak bisa menjanjikan sesuatu di luar kemampuanku. Kehadiran anak itu mutlak kuasa Tuhan, Kak!" seru Ana tegas.

Roasalie diam, ia menyipitkan mata sambil menatap tidak suka pada ucapan Ana yang baru saja ia dengar.

"Berusahalah agar cepat hamil semampumu. Kau jelas paham jika nasib ayahmu berada di tanganku. Kita sama, Ana. Hidup dan kematian ayahmu juga mutlak kuasa Tuhan, aku hanya berusaha menyelamatkannya," jelas Rosalie dengan wajah datar.

Ana tidak membantah, ia diam dan enggan berdebat dengan Rosalie. Saat keduanya saling diam untuk menenangkan diri masing-masing, suara Ben mengagetkan mereka.

"Ayo makan," ajak Ben.

Rosalie dan Ana bangkit, keduanya berjalan mendekati Ben. Saat Rosalie hendak melingkarkan sebelah tangannya di lengan Ben, laki-laki itu berpura-pura mengangkat tangan hingga Rosalie menjadi kikuk. Wanita itu menjadi kesal dan tidak suka.

Ben tidak menepis tangan Rosalie secara terang-terangan, namun sikapnya seolah memberi isyarat jika ia tidak ingin Rosalie merangkulnya.

Setelah ketiganya sampai di meja makan, Rosalie membantu Ben memilih lauk yang disukai laki-laki itu. Sementara Ana hanya diam dan menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri.

"Kau mau ini, Sayang?" tanya Rosalie sambil menunjuk olahan hati sapi yang dimasak pedas.

"Tidak," jawab Ben. "Apa kau mau, Anastasia?" tanyanya sambil menoleh pada Ana. Karena laki-laki itu melihat Ana hanya mengisi piringnya dengan sedikit nasi dan satu potong paha ayam.

"Ini saja cukup," jawab Ana. Gadis itu lalu melirik Rosalie, terlihat jelas bagaimana wanita itu cemburu padanya.

Ini adalah makan malam pertama mereka duduk bertiga sebagai keluarga. Ana tidak menyangka, ia kini seorang istri kedua dari majikannya sendiri. Sementara Rosalie, ia berharap bahwa apa yang ia khawatirkan tidak akan pernah terjadi.

Makan malam berlangsung singkat, karena Rosalie sendiri merasa tidak nyaman mereka duduk bersama seperti ini. Ia kini memang sedang berbagi suami secara status, namun ia tetap menginginkan Ben sebagai miliknya sendiri.

"Aku akan kembali ke kamar," pamit Ana. Ia mengangguk sopan pada Ben dan Rosalie sebelum meninggalkan mereka.

Setelah kepergian Ana, Rosalie menarik napas dalam sambil menatap suaminya.

"Kenapa kau lakukan ini padaku?" tanya Rosalie pada Ben.

"Melakukan apa?"

"Apa kau menghindar dariku? Aku tidak suka caramu memperlakukan Ana, Sayang!"

"Rose! Kalian punya hak dan kedudukan yang sama di rumah ini. Aku akan bersikap adil pada kalian," tegas Ben.

Sebagi kepala rumah tangga, Ben tidak ingin siapapun mengaturnya. Ia ingin menunjukkan pada Rosalie tentang konsekuensi yang harus wanita itu terima akibat keinginan gilanya.

"Ben, pernikahan kalian hanya sebuah kontrak. Kau harus ingat itu," ucap Rosalie lirih.

"Kau tahu aku bukan tipe orang yang suka mempermainkan hubungan. Sekalipun kami menikah karena suatu tujuan, bukan berarti kau bebas mengatur segalanya tentang dia, Rose. Dia punya hak yang sama denganmu," jelas Ben.

"Baiklah, aku akan mengalah. Silahkan perlakukan dia seperti kau memperlakukanku. Tapi ini hanya sampai dia hamil dan melahirkan, setelah itu dia bukan lagi siapa-siapa di rumah ini!" ungkap Rose.

Ben hanya diam. Jika terus seperti ini, hubungan mereka akan semakin buruk ke depannya. Namun sekali lagi, Ben cukup kesal dengan obsesi dan keegoisan Rosalie.

Laki-laki itu bangkit dari kursi, ia mendekati Rosalie dan mencium kening wanita itu sekilas.

"Aku ada pekerjaan, tidur dan istirahatlah," ucap Ben.

Rosalie terdiam melihat suaminya berjalan meninggalkan ruang makan. Laki-laki itu menuju ruang kerjanya yang berada tepat di samping kamar Ana.

"Aku tidak menyangka ini akan sangat menyakitkan," gumam Rosalie pelan. Ia meletakkan kedua tangannya di kepala sambil meremas rambutnya.

Seharusnya wanita itu sadar sejak awal, jika membawa wanita lain masuk ke dalam rumah ini artinya ia sedang menyalakan api yang bisa kapan saja membakar seluruh isi rumahnya.

Namun karena ia sudah mengenal Ana sejak mereka kecil, kekhawatiran itu tidak terlalu mengganggunya. Hanya saja, ia takut jika Ben lah yang mengancam perasaannya.

🖤🖤🖤

Pukul sebelas malam, Ana sedang berbaring di kamarnya sambil melihat-lihat isi ponselnya. Ia sudah menerima kabar dari rumah sakit di Singapura jika ayahnya sukses menjalani kemoterapinya hari ini.

Di tengah perasaan takut dan kekhawatirannya, Ana cukup senang ayahnya baik-baik saja.

Saat hampir terlelap, terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Gadis itu terlonjak kaget, perasaan cemas mulai muncul di benaknya.

"Ada apa?" tanya Ana saat mendapati Ben adalah orang yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Aku akan tidur di sini," jawab Ben. Ia masuk begitu saja sebelum Ana mempersilahkannya.

"Ti-tidur di ... sini?" tanya Ana. Kini ia menjadi gugup, gadis itu merapikan baju tidurnya yang kusut, ia juga memperbaiki rambutnya yang berantakan.

"Tentu saja. Rosalie akan mengamuk jika kita tidak tidur bersama saat kau sedang dalam masa subur," jawab Ben santai.

Laki-laki itu menuju kamar mandi, lantas mencuci tangan dan kakinya sebelum berbaring di atas tempat tidur.

Sementara di dekat pintu, Ana masih merasa bingung. Ia berdiri mematung dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

memaklumi perasaan mu Rose tapi juga di maklumi keinginan mu.
nah itu tadi harus siap dengan resiko nya.
apa lg suamimu orang yang bertanggung jawab tidak mungkin dia bersikap beda pada istri nya yang kedua dia ttp suami yang harus bersikap adil.
dari awal ini yang di takutkan oleh suamimu kecemburuan yang akan kamu rasakan.
dan itu pasti sangat menyiksa.

2025-01-23

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

hrsnya kl ad rencana mau dimadu jg hrs siap sm hati mu Rose.jgn egois

2024-11-08

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

mau mp mkn yg bnyk na....nnti lms loh

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Maukah Kau Menikah Lagi?
2 Anastasia
3 Menikah kontrak?
4 Menerima Tawaran Gila
5 Pada Pandangan Pertama
6 Menyalakan Api Kecemburuan
7 Bertahan Tanpa Perasaan
8 Seranjang Bersama
9 Malam Perkenalan
10 Bersikap Adil
11 Ini milikmu!
12 Sentuhan Pertama
13 Mahkota Yang Terenggut
14 Apakah Aku Keterlaluan?
15 Kecemburuan Rosalie
16 Pikiran Yang Terbagi
17 Menstruasi
18 Pulang
19 Ancaman Rosalie
20 Tidak Ingin Pulang
21 Jangan Terlalu Baik
22 Menikmatinya
23 Bersikap Adil dan Jujur
24 Antara Dia Dan Dia
25 Makan Berdua
26 Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27 Rosalie Kritis
28 Operasi Pengangkatan Rahim
29 Mencuri Kesempatan
30 Hanya Ladang Pembenihan
31 Cincin Berlian
32 Membuatmu Menunggu
33 Kecewa
34 Mengabaikannya
35 Pertemuan Tiba-Tiba
36 Hari Ini Milik Kita
37 Melawan
38 Tugas Seorang Istri
39 Melindungimu
40 Apa Lagi?
41 Bersikap Tidak Peduli
42 Percakapan Tidak Menyenangkan
43 Kedatangan Seseorang
44 Naina
45 Menjadi Pelayan Baru
46 Akar Dari Semua Masalah
47 I'm Fine
48 Masuk Angin?
49 Hal Mengejutkan
50 Haruskah Aku Bahagia?
51 Kejutan?
52 Tak Ingin Jatuh Cinta
53 Tangisan Di Keramaian Pesta
54 Mulai Menjauh
55 Kepulangan Ayah
56 Bertahanlah, Ayah.
57 Kedatangan Ben
58 Bukan Pernikahan Sungguhan
59 Aku Mencintaimu
60 Kesempatan
61 Saatnya Telah Tiba
62 Waktunya Berpisah
63 Ini Anakku!
64 Mencari Kebahagiaana
65 Amarah Dan Putus Asa
66 Kehilangan Kesabaran
67 Pergi Sejauh Mungkin
68 Etthan
69 Liam Matteo
70 Membalas Budi
71 Kau cantik!
72 Menyatakan Perasaan
73 Kepulangan Etthan
74 Wanita Yang Sama
75 Bertemu Liam
76 Anastasia?
77 Siapa Ayah Liam?
78 Aku Bukan Wanita Simpanan
79 Melepas Kerinduan
80 Cinta Yang Sama
81 Kembali Bersama
82 Level Mencintai
83 ENDING
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Maukah Kau Menikah Lagi?
2
Anastasia
3
Menikah kontrak?
4
Menerima Tawaran Gila
5
Pada Pandangan Pertama
6
Menyalakan Api Kecemburuan
7
Bertahan Tanpa Perasaan
8
Seranjang Bersama
9
Malam Perkenalan
10
Bersikap Adil
11
Ini milikmu!
12
Sentuhan Pertama
13
Mahkota Yang Terenggut
14
Apakah Aku Keterlaluan?
15
Kecemburuan Rosalie
16
Pikiran Yang Terbagi
17
Menstruasi
18
Pulang
19
Ancaman Rosalie
20
Tidak Ingin Pulang
21
Jangan Terlalu Baik
22
Menikmatinya
23
Bersikap Adil dan Jujur
24
Antara Dia Dan Dia
25
Makan Berdua
26
Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27
Rosalie Kritis
28
Operasi Pengangkatan Rahim
29
Mencuri Kesempatan
30
Hanya Ladang Pembenihan
31
Cincin Berlian
32
Membuatmu Menunggu
33
Kecewa
34
Mengabaikannya
35
Pertemuan Tiba-Tiba
36
Hari Ini Milik Kita
37
Melawan
38
Tugas Seorang Istri
39
Melindungimu
40
Apa Lagi?
41
Bersikap Tidak Peduli
42
Percakapan Tidak Menyenangkan
43
Kedatangan Seseorang
44
Naina
45
Menjadi Pelayan Baru
46
Akar Dari Semua Masalah
47
I'm Fine
48
Masuk Angin?
49
Hal Mengejutkan
50
Haruskah Aku Bahagia?
51
Kejutan?
52
Tak Ingin Jatuh Cinta
53
Tangisan Di Keramaian Pesta
54
Mulai Menjauh
55
Kepulangan Ayah
56
Bertahanlah, Ayah.
57
Kedatangan Ben
58
Bukan Pernikahan Sungguhan
59
Aku Mencintaimu
60
Kesempatan
61
Saatnya Telah Tiba
62
Waktunya Berpisah
63
Ini Anakku!
64
Mencari Kebahagiaana
65
Amarah Dan Putus Asa
66
Kehilangan Kesabaran
67
Pergi Sejauh Mungkin
68
Etthan
69
Liam Matteo
70
Membalas Budi
71
Kau cantik!
72
Menyatakan Perasaan
73
Kepulangan Etthan
74
Wanita Yang Sama
75
Bertemu Liam
76
Anastasia?
77
Siapa Ayah Liam?
78
Aku Bukan Wanita Simpanan
79
Melepas Kerinduan
80
Cinta Yang Sama
81
Kembali Bersama
82
Level Mencintai
83
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!