Apakah Aku Keterlaluan?

Ben terdiam, ia sedang berusaha mengatur napas dan memulihkan energinya. Entah sudah berapa lama laki-laki itu menahan diri, namun hari ini ia begitu puas dan bahagia telah mengeluarkan seluruh kemampuannya.

Ana berbaring membelakangi Ben, gadis itu memejamkan mata dan tidak mengucapkan sepatah katapun tentang kegiatan mereka berdua saat ini.

Ben menatap punggung Ana, ia cukup merasa bersalah dan khawatir Ana terluka. Karena sudah terlalu lama menahan diri, serangan Ben tidak terkontrol, laki-laki itu menyerang Ana dengan begitu buas.

"Ana," bisik Ben dengan suara berat. Laki-laki itu mengusap bahu Ana dengan lembut.

Karena Ana tidak merespon, Ben setengah bangun untuk melihat wajah gadis itu. Ia melihat Ana memejamkan mata, namun Ben yakin gadis itu tidak benar-benar tidur.

"Kau baik-baik saja?" tanya Ben.

"Hmm." Ana hanya mengangguk.

"Apa aku menyakitimu?" tanya Ben lagi. Ana menjawab dengan gelengan, tanpa ingin menoleh atau menatap laki-laki di belakang punggungnya.

Ben hanya bisa menghela napas panjang. Ia sadar karena tidak memahami Ana yang baru pertama kali melakukannya, namun benar-benar kehilangan kontrol atas dirinya.

Laki-laki itu melihat ponselnya, ia mendapatkan beberapa pesan juga panggilan tak terjawab dari Rosalie. Karena khawatir, Ben menelepon balik Rosalie dan menanyakan keadaannya.

"Aku baik-baik saja, aku akan pulang lebih larut karena ada keperluan," jawab Rosalie. Ben merasa lega, ia selalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan Rosalie yang kurang baik. Meski wanita itu terlihat sehat, namun ia memiliki penyakit yang sering datang sewaktu-waktu.

Mendengar Ben menelepon Rosalie dengan nada suara penuh kekhawatiran, Ana termenung. Mengapa ia harus berada di situasi seperti ini? Menikahi duda atau laki-laki tua terasa lebih baik daripada menikah dengan laki-laki beristri.

Setelah menelepon Rosalie, Ben tidak turun dari tempat tidur. Laki-laki itu setengah duduk di belakang Ana sambil memainkan rambut istrinya.

"Apakah tindakanku terlalu kasar?" tanya Ben. "Maaf, karena terlalu lama menahan diri, aku melampiaskan semuanya padamu," lanjutnya.

"Aku baik-baik saja," jawab Ana dengan suara serak.

"Aku ingin berkata jujur, Rosalie mengidap kanker serviks dan membuatnya selalu mengeluh sakit setiap kali kami melakukan hubungan. Meski ia sudah menjalani pengobatan, ia tidak bisa sembuh total karena kanker itu kembali tumbuh. Beberapa minggu lagi dia akan menjalani operasi besar, pengangkatan rahim."

"Aku selalu menahan diri meski aku ingin. Aku menikahi Rosalie saat dia sehat, dan aku tidak akan meninggalkannya saat dia sakit."

"Terkadang, aku merasa bosan karena dia tidak bisa melayaniku dengan baik. Lebih dari satu tahun terakhir, kami tidur seranjang namun aku tidak pernah menyentuhnya. Aku bahkan hampir mati rasa," jelas Ben.

Ana mendengarkan dengan baik setiap kata yang keluar dari mulut Ben. Gadis itu merasa iba sekaligus takjub, bagaimana bisa laki-laki perkasa seperti Ben mampu menahan diri selama itu tanpa menyentuh wanita?

Bahkan dalam sekali permainan, Ana hampir kehabisan napas. Wanita itu merasa Ben benar-benar menumpahkan seluruh hasratnya padanya. Kini gadis itu bahkan hanya bisa berbaring tak bertenaga.

"Ana, maafkan aku," bisik Ben. Laki-laki itu mendekatkan tubuh mereka. Dan lagi, sesuatu yang keras mengganjal di punggung Ana, membuat seluruh bulu kuduk gadis itu meremang.

Perlahan, Ben membalikkan tubuh Ana agar mereka bisa saling berhadapan. Ana membuka matanya, menatap wajah laki-laki yang kini hanya berjarak beberapa sentimeter dari wajahnya.

"Kau memaafkanku?" tanya Ben. Ana tersenyum kecil dan mengangguk. Ia merasa ini bukanlah suatu kesalahan.

Ben senang dan memeluk Ana, mencium pucuk kepala gadis itu sambil membelai rambutnya.

"Kau terlihat lelah? Kau ingin tidur?" tanya Ben.

"Tidak, aku harus mandi lagi," jawab Ana.

"Bagus, aku akan menemanimu."

Jawaban Ben membuat Ana melotot. Lagi-lagi ia tidak punya kalimat penolakan untuk mencegah keinginan laki-laki itu.

Segera, Ben membuka selimut dan menggendong tubuh Ana masuk ke dalam kamar mandi. Laki-laki itu membiarkan Ana menunggu beberapa saat sampai air dalam bath up terkuras dan mengisinya kembali dengan air baru.

Laki-laki itu meminta Ana kembali berendam, sementara dirinya asik menikmati guyuran shower. Ben keluar dari kamar mandi setelah selesai, sementara Ana baru bisa bernapas lega setelah tidak lagi melihat laki-laki itu berte*lanjang di hadapannya.

🖤🖤🖤

Saat jam makan malam, Ana benar-benar enggan turun dari tempat tidur. Seluruh tubuhnya terasa sakit, bahkan ada rasa nyeri yang membuat kedua kakinya terasa berat untuk melangkah.

Melihat Ana, Ben berinisiatif untuk menyuruh pelayan membawakan makan malam ke kamar. Ana tidak tahu harus marah atau berterima kasih pada Ben. Sebab, laki-laki itu memberikan rasa sakit dan kenikmatan yang tak terbayangkan.

"Makanlah, kau terlihat lemas. Apa aku sungguh keterlaluan?" tanya Ben. Ia masih sangat penasaran atas pendapat Ana tentang perbuatannya beberapa jam lalu.

"Tidak, ini pertama kalinya bagiku," jawab Ana sambil tersenyum malu-malu.

Mereka berdua duduk di sofa panjang sambil makan bersama. Suasana malam yang dingin ini akan menjadi saksi bagaimana keduanya mulai bertukar senyum setelah pergulatan ranjang.

Ben menatap Ana, ia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan perasaannya saat ini. Laki-laki itu merasa bahagia atas kehadiran Ana, namun ia tidak bisa melupakan Rosalie begitu saja.

Jika ditanya tentang siapa yang ia cintai, Ben pasti akan menjawab dengan nama Rosalie. Karena pada dasarnya, laki-laki itu belum paham apakah perasaannya pada Ana hanya atas dasar nafsu, atau sungguh sesuatu yang berdasar pada hatinya.

Setelah selesai makan, Ben meminta Ana untuk kembali beristirahat. Sementara dirinya harus ke ruang kerja untuk mengurus sesuatu.

"Kemarilah, kau harus banyak istirahat. Aku harap kau tidak akan kapok," ujar Ben. Laki-laki itu itu menggendong Ana di depan tubuhnya dan membaringkan tubuh istrinya di atas tempat tidur.

"Aku masih bisa berjalan sendiri." Ana berusaha menolak.

"Tidak perlu. Lain kali, kita akan melakukannya lebih pelan dan hati-hati. Aku berjanji."

Ben menyelimuti tubuh Ana, lalu mencium bibir gadis itu dengan lembut. Lagi-lagi Ana merasakan sengatan listrik yang menjalar hingga ke seluruh tubuhnya setiap kali Ben menyentuhnya.

Gadis itu memejamkan mata, seluruh syaraf di tubuhnya seakan menegang. Ben akan membuatnya tidak bisa tidur semalaman jika terus seperti ini.

Saat Ben pergi dan sudah menutup rapat pintu kamarnya, Ana tertidur. Ada perasaan nyaman dan menyenangkan setiap kali laki-laki itu memberinya sentuhan, ia juga kini bisa memahami keinginan tubuhnya untuk menyalurkan sebuah gairah.

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

kyknya di bab sebelumnya hampir lebih dari 2 th rosalue gk bisa melayani ben kok di bab ini jd lbih dari 1 th 🤔

2024-12-15

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

ana mulai ketagihan

2024-11-08

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

tak kan Ana hanya kau jadikan alat penyalur nafsu mu..... tidak adakah cinta sedikit saja buat Ana....

2024-09-29

1

lihat semua
Episodes
1 Maukah Kau Menikah Lagi?
2 Anastasia
3 Menikah kontrak?
4 Menerima Tawaran Gila
5 Pada Pandangan Pertama
6 Menyalakan Api Kecemburuan
7 Bertahan Tanpa Perasaan
8 Seranjang Bersama
9 Malam Perkenalan
10 Bersikap Adil
11 Ini milikmu!
12 Sentuhan Pertama
13 Mahkota Yang Terenggut
14 Apakah Aku Keterlaluan?
15 Kecemburuan Rosalie
16 Pikiran Yang Terbagi
17 Menstruasi
18 Pulang
19 Ancaman Rosalie
20 Tidak Ingin Pulang
21 Jangan Terlalu Baik
22 Menikmatinya
23 Bersikap Adil dan Jujur
24 Antara Dia Dan Dia
25 Makan Berdua
26 Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27 Rosalie Kritis
28 Operasi Pengangkatan Rahim
29 Mencuri Kesempatan
30 Hanya Ladang Pembenihan
31 Cincin Berlian
32 Membuatmu Menunggu
33 Kecewa
34 Mengabaikannya
35 Pertemuan Tiba-Tiba
36 Hari Ini Milik Kita
37 Melawan
38 Tugas Seorang Istri
39 Melindungimu
40 Apa Lagi?
41 Bersikap Tidak Peduli
42 Percakapan Tidak Menyenangkan
43 Kedatangan Seseorang
44 Naina
45 Menjadi Pelayan Baru
46 Akar Dari Semua Masalah
47 I'm Fine
48 Masuk Angin?
49 Hal Mengejutkan
50 Haruskah Aku Bahagia?
51 Kejutan?
52 Tak Ingin Jatuh Cinta
53 Tangisan Di Keramaian Pesta
54 Mulai Menjauh
55 Kepulangan Ayah
56 Bertahanlah, Ayah.
57 Kedatangan Ben
58 Bukan Pernikahan Sungguhan
59 Aku Mencintaimu
60 Kesempatan
61 Saatnya Telah Tiba
62 Waktunya Berpisah
63 Ini Anakku!
64 Mencari Kebahagiaana
65 Amarah Dan Putus Asa
66 Kehilangan Kesabaran
67 Pergi Sejauh Mungkin
68 Etthan
69 Liam Matteo
70 Membalas Budi
71 Kau cantik!
72 Menyatakan Perasaan
73 Kepulangan Etthan
74 Wanita Yang Sama
75 Bertemu Liam
76 Anastasia?
77 Siapa Ayah Liam?
78 Aku Bukan Wanita Simpanan
79 Melepas Kerinduan
80 Cinta Yang Sama
81 Kembali Bersama
82 Level Mencintai
83 ENDING
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Maukah Kau Menikah Lagi?
2
Anastasia
3
Menikah kontrak?
4
Menerima Tawaran Gila
5
Pada Pandangan Pertama
6
Menyalakan Api Kecemburuan
7
Bertahan Tanpa Perasaan
8
Seranjang Bersama
9
Malam Perkenalan
10
Bersikap Adil
11
Ini milikmu!
12
Sentuhan Pertama
13
Mahkota Yang Terenggut
14
Apakah Aku Keterlaluan?
15
Kecemburuan Rosalie
16
Pikiran Yang Terbagi
17
Menstruasi
18
Pulang
19
Ancaman Rosalie
20
Tidak Ingin Pulang
21
Jangan Terlalu Baik
22
Menikmatinya
23
Bersikap Adil dan Jujur
24
Antara Dia Dan Dia
25
Makan Berdua
26
Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27
Rosalie Kritis
28
Operasi Pengangkatan Rahim
29
Mencuri Kesempatan
30
Hanya Ladang Pembenihan
31
Cincin Berlian
32
Membuatmu Menunggu
33
Kecewa
34
Mengabaikannya
35
Pertemuan Tiba-Tiba
36
Hari Ini Milik Kita
37
Melawan
38
Tugas Seorang Istri
39
Melindungimu
40
Apa Lagi?
41
Bersikap Tidak Peduli
42
Percakapan Tidak Menyenangkan
43
Kedatangan Seseorang
44
Naina
45
Menjadi Pelayan Baru
46
Akar Dari Semua Masalah
47
I'm Fine
48
Masuk Angin?
49
Hal Mengejutkan
50
Haruskah Aku Bahagia?
51
Kejutan?
52
Tak Ingin Jatuh Cinta
53
Tangisan Di Keramaian Pesta
54
Mulai Menjauh
55
Kepulangan Ayah
56
Bertahanlah, Ayah.
57
Kedatangan Ben
58
Bukan Pernikahan Sungguhan
59
Aku Mencintaimu
60
Kesempatan
61
Saatnya Telah Tiba
62
Waktunya Berpisah
63
Ini Anakku!
64
Mencari Kebahagiaana
65
Amarah Dan Putus Asa
66
Kehilangan Kesabaran
67
Pergi Sejauh Mungkin
68
Etthan
69
Liam Matteo
70
Membalas Budi
71
Kau cantik!
72
Menyatakan Perasaan
73
Kepulangan Etthan
74
Wanita Yang Sama
75
Bertemu Liam
76
Anastasia?
77
Siapa Ayah Liam?
78
Aku Bukan Wanita Simpanan
79
Melepas Kerinduan
80
Cinta Yang Sama
81
Kembali Bersama
82
Level Mencintai
83
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!