Menikah kontrak?

Ben tidak memberi jawaban pasti pada Rosalie. Laki-laki itu termenung dan menatap nanar pada langit-langit kamarnya.

Lima tahun menikah bukanlah waktu yang singkat, bahkan kekurangan Rosalie tak sedikitpun membuat Ben berkeinginan untuk berpaling ke lain hati.

Namun berbeda dengan keyakinan hati Ben, Rosalie justru terang-terangan memintanya menikah lagi demi mendapatkan seorang anak.

"Aku akan membujuk Ana, Sayang. Kau hanya perlu mengikuti rencanaku," ucap Rosalie sekali lagi. Ia memeluk Ben dan meletakkan kepalanya di atas bahu laki-laki itu.

Ben diam, ia memejamkan mata dan berpura-pura tertidur. Pembahasan tentang anak dan menikah lagi membuat kepalanya berdenyut nyeri. Rasanya Rosalie tidak akan pernah berhenti sebelum keinginannya tercapai, dan semua itu membuat Ben tertekan.

Hampir selama dua jam Ben memejamkan mata, ia mendapati Rosalie sudah tertidur lelap. Saat itu juga, Ben memindahkan kepala Rosalie dari atas bahunya ke bantal, lalu keluar dari kamar.

Tengah malam, Ben keluar dari rumah. Ia membawa sebungkus rokok beserta pemantik api di tangannya. Entah sudah berapa lama bungkus rokok itu tersimpan di laci ruang kerjanya, laki-laki itu pun sudah lupa.

Sudah lebih dari setahun ia berhenti total untuk menghisap tembakau. Dulu, ia selalu merokok setiap kali merasa gelisah, terlalu banyak pekerjaan, dan sedang banyak pikiran.

Namun keinginan untuk memiliki keturunan membuatnya terus mengurangi kegiatan itu, bahkan ia sampai menghentikannya. Namun usaha ini terasa sia-sia, ia bahkan merasa putus asa.

Memandang sebungkus rokok di tangan, Ben mengurungkan niatnya. Ia melempar bungkus itu ke dalam tong sampah dan kembali masuk ke dalam rumah.

Perasaan kesal dan gelisah membuat Ben kehilangan rasa kantuk, ia pun berbaring di sofa ruang tamu sambil memikirkan berbagai kemungkinan tentang masa depan rumah tangganya.

***

Pagi-pagi buta saat belum seorang pun bangun dari tidurnya, Ana sudah sampai dan siap bekerja. Gadis itu sengaja datang sangat pagi agar ia bisa mengerjakan sesuatu, karena saat datang pukul tujuh, semua pekerjaan rumah ini hampir beres oleh pelayan lain.

Saat sampai di rumah, Ana mulai membawa sapu dan alat pel, ia akan memulai pekerjaannya dari ruang tamu.

Rumah besar dua tingkat ini sangat luas, perlu lebih dari dua orang untuk mengepel seluruh lantai. Namun Ana berpikir ia akan menyelesaikan lantai dasar untuk meringankan pekerjaan petugas kebersihan.

"Tuan," gumam Ana. Ia menatap Ben yang sedang tertidur di sofa ruang tamu.

Ana menatap ke sekeliling, ia baru sadar jika Ben sudah berada di sana sejak ia sampai beberapa saat lalu. Dan Rosalie tidak ada di sini, membuat Ana penasaran, mengapa majikannya tidur di luar kamar?

Merasa pikirannya terlalu lancang, Ana bergerak pelan-pelan dan berusaha bekerja tanpa mnimbulkan suara agar tidak membangunkan majikannya.

Saat mengepel lantai di bawah sofa, Ben yang awalnya melipat tangan di depan dada, tiba-tiba sebelah tangannya terjatuh dan hampir menyentuh lantai.

Mengetahui hal itu, Ana merasa bingung. Ia tidak punya nyali untuk menyentuh kulit majikannya, namun Ana merasa tidak tega jika hanya melihatnya.

Setelah berpikir berulang kali, Ana mendekati Ben dan berniat untuk membenarkan posisi tangan laki-laki itu, namun saat menyentuhnya, tiba-tiba Ben terbangun.

"Ah, kau mengejutkanku!" seru Ben. Ia tersentak kaget saat merasakan tangan dingin menyentuh kulitnya.

"Maaf, maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud buruk." Ana mengganggukkan kepala berulang kali sambil meminta maaf.

"Tidak apa-apa, aku hanya terkejut," jawab Ben. Ia melihat Ana berdiri kaku di hadapannya, gadis muda itu tampak sangat polos tanpa make up. Bahkan dalam pencahayaan yang kurang dan mata Ben yang belum sepenuhnya sadar, Ana terlihat sangat cantik.

Ben meraba tangannya yang baru saja tersentuh oleh Ana. Laki-laki itu termenung sesaat sebelum mendengar suara Rosalie memanggilnya.

"Maaf, aku tertidur di sini," ucap Ben.

"Aku mencarimu ke mana-mana, Sayang. Ayo kembali ke kamar, ini masih terlalu pagi untuk bangun," ajak Rosalie. Ia memeluk suaminya.

Saat mereka berjalan menaiki anak tangga, Rosalie menghentikan langkahnya dan menyapa Ana. Wanita itu terkejut melihat Ana berada di rumahnya sepagi ini.

"Ana, kenapa datang sepagi ini?" tanya Rosalie.

"Tidak apa-apa, Kak. Aku hanya sedang ingin bekerja lebih pagi," jawab Ana.

"Istirahatlah, biarkan orang lain yang melakukannya. Jangan bekerja terlalu keras, Ana," ujar Rosalie.

Ana diam sesaat karena heran. Baru kali ini ia dipekerjakan sebagai pelayan dan tidak diperbolehkan bekerja keras.

Gaji yang Ana dapatkan lebih besar dari gaji yang ia terima saat mengurus nenek Rosalie. Namun di rumah ini, ia merasa seperti pengangguran.

Sudah dua minggu Ana bekerja, dan Rosalie tidak pernah memberikan tugas apapun. Bahkan semua tugas di rumah ini sudah dikerjakan oleh pelayan lain, hal itu membuat Ana merasa tidak enak hati seakan memakan gaji buta.

Setelah Ben berangkat bekerja, Rosalie memanggil Ana dan mengajaknya duduk berdua di teras samping. Pelayan menghidangkan dua teh hangat untuk mereka.

"Aku sudah mendapatkan dokter terbaik di kota ini, dia akan menangani paman Sam dan mendampingi seluruh pengobatannya," ucap Rosalie.

"Berapa biaya yang harus aku keluarkan, Kak?" tanya Ana. Biaya rumah sakit di kota ini tentunya sangat berbeda dengan biaya di rumah sakit lama, dan Ana khawatir jika ia tidak mampu membayarnya.

Rosalie terdiam sejenak, ia sedang berpikir dan mengolah kata yang tepat untuk mengungkapkan niatnya yang sesungguhnya. Ia tidak bisa berlama-lama menunda waktu. Usia Ana yang muda dan produktif, pasti akan mempercepat kehamilan jika semuanya berjalan lancar.

"Bagaimana jika membawa Paman ke luar negeri? Itu pasti lebih baik," ucap Rosalie.

"Kak, aku tidak punya uang sebanyak itu."

"Ana, aku bisa membantumu, tapi aku juga ingin kau membantuku."

"Apa yang bisa aku lakukan?" tanya Ana.

"Aku memiliki segalanya, tapi aku tidak memiliki seorang anak. Segala usaha sudah aku lakukan, tapi Tuhan tidak berpihak padaku. Aku dan suamiku ingin memiliki seorang anak, dan aku ingin kau yang mengandung anak kami," jelas Rosalie.

Ana mengernyitkan dahi, seolah ia mulai menyadari apa yang mendasari keinginan kuat Rosalie membawanya ke rumah ini.

"A-apa maksudmu, Kak?" tanya Ana tidak mengerti.

"Menikahlah dengan suamiku, hanya pernikahan kontrak. Kau hanya perlu hamil sekali saja dan melahirkan seorang anak. Setelah itu, aku akan memberikan segalanya padamu, uang, rumah, mobil, bahkan apapun yang paling kau inginkan di dunia ini," ungkap Rosalie.

"Kak! Apa yang kau pikirkan? Ini gila."

"Benar! aku gila, Ana. Semua ini membuatku gila!" seru Rosalie. Wanita itu tersenyum namun kedua matanya berkaca-kaca.

Ana menggelengkan kepala pelan, ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran wanita di depannya.

"Aku tahu Paman Sam adalah segalanya bagimu, dia satu-satunya orang yang kau miliki. Leukimia akut itu pasti membuatnya sangat menderita, kau tidak bisa membuatnya hidup lama hanya dengan bekerja sebagai pelayan, Ana. Kau harus mendapatkan lebih banyak uang!" seru Rosalie.

"Bukan dengan cara ini, Kak!"

"Aku mohon, Ana. Hanya dalam waktu satu tahun, jika kau berhasil mengandung dan melahirkan, bahkan seluruh kekayaan yang aku miliki ini akan menjadi milikmu. Selama pernikahan kalian, aku yang bertanggung jawab atas pengobatan Paman sampai ia sembuh," bujuk Rosalie sekali lagi.

Ana tidak memberi jawaban, ia pun meninggalkan Rosalie begitu saja. Ana masih belum bisa mencerna apa yang baru saja Rosalie katakan padanya, gadis itu memesan ojek online dan pulang ke rumah meski jam kerjanya belum usai. Ia merasa sedang tidak baik-baik saja setelah mendengar permintaan majikannya.

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

Rosalie dan anna sama sama di posisi serba salah.

2025-01-22

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

22 nya diposisi yg sm² sulit

2024-12-15

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

bingung....

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Maukah Kau Menikah Lagi?
2 Anastasia
3 Menikah kontrak?
4 Menerima Tawaran Gila
5 Pada Pandangan Pertama
6 Menyalakan Api Kecemburuan
7 Bertahan Tanpa Perasaan
8 Seranjang Bersama
9 Malam Perkenalan
10 Bersikap Adil
11 Ini milikmu!
12 Sentuhan Pertama
13 Mahkota Yang Terenggut
14 Apakah Aku Keterlaluan?
15 Kecemburuan Rosalie
16 Pikiran Yang Terbagi
17 Menstruasi
18 Pulang
19 Ancaman Rosalie
20 Tidak Ingin Pulang
21 Jangan Terlalu Baik
22 Menikmatinya
23 Bersikap Adil dan Jujur
24 Antara Dia Dan Dia
25 Makan Berdua
26 Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27 Rosalie Kritis
28 Operasi Pengangkatan Rahim
29 Mencuri Kesempatan
30 Hanya Ladang Pembenihan
31 Cincin Berlian
32 Membuatmu Menunggu
33 Kecewa
34 Mengabaikannya
35 Pertemuan Tiba-Tiba
36 Hari Ini Milik Kita
37 Melawan
38 Tugas Seorang Istri
39 Melindungimu
40 Apa Lagi?
41 Bersikap Tidak Peduli
42 Percakapan Tidak Menyenangkan
43 Kedatangan Seseorang
44 Naina
45 Menjadi Pelayan Baru
46 Akar Dari Semua Masalah
47 I'm Fine
48 Masuk Angin?
49 Hal Mengejutkan
50 Haruskah Aku Bahagia?
51 Kejutan?
52 Tak Ingin Jatuh Cinta
53 Tangisan Di Keramaian Pesta
54 Mulai Menjauh
55 Kepulangan Ayah
56 Bertahanlah, Ayah.
57 Kedatangan Ben
58 Bukan Pernikahan Sungguhan
59 Aku Mencintaimu
60 Kesempatan
61 Saatnya Telah Tiba
62 Waktunya Berpisah
63 Ini Anakku!
64 Mencari Kebahagiaana
65 Amarah Dan Putus Asa
66 Kehilangan Kesabaran
67 Pergi Sejauh Mungkin
68 Etthan
69 Liam Matteo
70 Membalas Budi
71 Kau cantik!
72 Menyatakan Perasaan
73 Kepulangan Etthan
74 Wanita Yang Sama
75 Bertemu Liam
76 Anastasia?
77 Siapa Ayah Liam?
78 Aku Bukan Wanita Simpanan
79 Melepas Kerinduan
80 Cinta Yang Sama
81 Kembali Bersama
82 Level Mencintai
83 ENDING
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Maukah Kau Menikah Lagi?
2
Anastasia
3
Menikah kontrak?
4
Menerima Tawaran Gila
5
Pada Pandangan Pertama
6
Menyalakan Api Kecemburuan
7
Bertahan Tanpa Perasaan
8
Seranjang Bersama
9
Malam Perkenalan
10
Bersikap Adil
11
Ini milikmu!
12
Sentuhan Pertama
13
Mahkota Yang Terenggut
14
Apakah Aku Keterlaluan?
15
Kecemburuan Rosalie
16
Pikiran Yang Terbagi
17
Menstruasi
18
Pulang
19
Ancaman Rosalie
20
Tidak Ingin Pulang
21
Jangan Terlalu Baik
22
Menikmatinya
23
Bersikap Adil dan Jujur
24
Antara Dia Dan Dia
25
Makan Berdua
26
Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27
Rosalie Kritis
28
Operasi Pengangkatan Rahim
29
Mencuri Kesempatan
30
Hanya Ladang Pembenihan
31
Cincin Berlian
32
Membuatmu Menunggu
33
Kecewa
34
Mengabaikannya
35
Pertemuan Tiba-Tiba
36
Hari Ini Milik Kita
37
Melawan
38
Tugas Seorang Istri
39
Melindungimu
40
Apa Lagi?
41
Bersikap Tidak Peduli
42
Percakapan Tidak Menyenangkan
43
Kedatangan Seseorang
44
Naina
45
Menjadi Pelayan Baru
46
Akar Dari Semua Masalah
47
I'm Fine
48
Masuk Angin?
49
Hal Mengejutkan
50
Haruskah Aku Bahagia?
51
Kejutan?
52
Tak Ingin Jatuh Cinta
53
Tangisan Di Keramaian Pesta
54
Mulai Menjauh
55
Kepulangan Ayah
56
Bertahanlah, Ayah.
57
Kedatangan Ben
58
Bukan Pernikahan Sungguhan
59
Aku Mencintaimu
60
Kesempatan
61
Saatnya Telah Tiba
62
Waktunya Berpisah
63
Ini Anakku!
64
Mencari Kebahagiaana
65
Amarah Dan Putus Asa
66
Kehilangan Kesabaran
67
Pergi Sejauh Mungkin
68
Etthan
69
Liam Matteo
70
Membalas Budi
71
Kau cantik!
72
Menyatakan Perasaan
73
Kepulangan Etthan
74
Wanita Yang Sama
75
Bertemu Liam
76
Anastasia?
77
Siapa Ayah Liam?
78
Aku Bukan Wanita Simpanan
79
Melepas Kerinduan
80
Cinta Yang Sama
81
Kembali Bersama
82
Level Mencintai
83
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!