Mahkota Yang Terenggut

Ana menikmati waktunya sendiri dengan banyak berpikir. Ia tidak memiliki niat untuk bersungguh-sungguh dalam pernikahan ini, ia hanya perlu menikah dan menjadi istri Ben untuk sementara waktu. Setelah hamil dan melahirkan seorang anak untuk Ben dan Rosalie, ia bisa pergi dengan senang hati.

Bagi Ana, hal terpenting dalam hidupnya bukanlah nama baik atau masa depannya, melainkan kesembuhan satu-satunya keluarga yang tersisa, yaitu ayahnya.

Sebagai anak yang diadopsi dari sebuah panti asuhan, tentu Ana tidak memiliki siapapun. Kedua orang tuanyalah keluarga yang sesungguhnya.

Demi kesembuhan ayahnya, Ana merelakan harga diri dan masa depannya. Ia membiarkan orang lain membeli harta yang paling berharga dalam dirinya. Sebesar itulah kasih sayang dan balasan Ana atas kebaikan orang tuanya.

Ana yang sedang dirundung gelisah karena sikap Ben, memutuskan untuk memanjakan diri di dalam kamar mandi.

Gadis itu mencoba ponsel barunya, memainkan beberapa game serta mendengarkan musik sambil berendam dalam bath up.

Kini ayahnya sedang berjuang menjalani pengobatan, dan ia sudah menyerahkan hidupnya untuk Ben dan Rosalie. Tidak ada lagi yang perlu dipikirkan, Ana hanya perlu fokus pada Ben, melayani laki-laki itu sebaik mungkin, menghasilkan anak dan menyelesaikan perjanjian mereka, itu saja.

"Aku sudah terlanjur masuk ke dalam sebuah kandang. Lebih baik menikmati segalanya daripada terus memikirkan suatu hal yang sia-sia," batin Ana.

Lagipula Ben bukan laki-laki yang buruk, ia tampan dan baik hati, lembut dan penuh kasih sayang. Bukankah Ana harus menerima semuanya dengan lapang dada? Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain menjalankan semuanya sesuai rencana.

Ana menikmati alunan musik dari ponselnya. Sesekali ia menenggelamkan seluruh tubuh hingga ujung kepalanya ke dalam air, mencari kedamaian dan ketenangan untuk hatinya.

"Anastasia, nikmati semuanya. Kau tidak akan pernah merasakan kehidupan seperti ini lagi suatu saat nanti."

"Nikmatilah, Anastasia."

Suara-suara itu terngiang-ngiang di kepala Ana, membuat gadis itu mulai membuka diri, menerima apa yang sudah ia dapatkan hari ini.

Ana menikmati air hangat dan aromaterapi yang menenangkan hatinya. Ia menenggelamkan seluruh tubuhnya cukup lama, membiarkan ketenangan dan kedamaian mengendalikan perasaannya.

"Ah!" seru Ana saat muncul dari dasar bath up. Ia membersihkan air dari wajahnya dan mengusap rambutnya.

Saat membuka mata, ia terkejut melihat Ben sedang duduk di samping bath up dan memperhatikannya.

"Kau bersenang-senang?" tanya Ben.

"Kau masuk tanpa mengetuk pintu? Itu tidak sopan!" seru Ana. Kini ia sangat bingung, ia bahkan tidak memakai sehelai benang pun di tubuhnya. Gadis itu menyilangkan kaki di dalam air, lalu menutupi dadanya dengan kedua tangan.

"Aku sudah mengetuk pintu kamar mandi berkali-kali, kau tidak mendengarnya. Jadi aku masuk karena khawatir."

"Maaf," ucap Ana.

"Jadi, aku pulang lebih awal untuk melanjutkan sesuatu yang terjeda. Bisakah kita melanjutkannya?" tanya Ben.

Laki-laki itu berdiri tanpa menunggu jawaban Ana. Tanpa peduli reaksi gadis di dalam bath up, Ben membuka seluruh pakaiannya dengan santai. Ia bahkan tidak membiarkan sehelai kain pun menghalangi pandangan Ana.

"Dia gila?" batin Ana bertanya. Gadis itu malu dan menutup matanya rapat.

Tanpa permisi, Ben masuk ke dalam bath up. Ana menekuk kakinya dan berbagi tempat dengan laki-laki yang sedang berhadapan dengannya.

"Berapa lama kau berendam?" tanya Ben.

"Entah, mungkin dua jam," jawab Ana. Gadis itu terus memalingkan wajah, enggan bertatapan muka karena malu.

Ben memaklumi sikap Ana. Gadis berusia dua puluh tiga tahun yang selalu gugup di depannya itu pasti belum pernah disentuh oleh laki-laki manapun, wajar jika Ana sangat menutup diri dalam hal seperti ini.

Melihat Ana tidak nyaman, Ben mengambil spon mandi lalu memberinya beberapa tetes sabun cair. Ia menarik sebelah kaki Ana lalu menggosok kaki itu dengan lembut.

"Jangan!" Ana berusaha menolak.

"Aku akan melakukannya dengan hati-hati, jangan khawatir."

Kini jantung Ana seakan memompa darah dengan cepat ke seluruh tubuh, gadis itu merasa Ben tidak hanya menggosok kakinya, melainkan berusaha membangkitkan sesuatu yang tersimpan dalam dirinya.

Setelah puas dengan kedua kaki Ana, Ben menarik tubuh gadis itu, memintanya berbalik hingga ia bisa melihat dengan jelas punggung mulus istrinya.

"Cantik," bisik Ben. Ia menyingkap rambut Ana lalu mencium kilas tengkuk leher istrinya.

Ana menggeliat karena geli, ia merasa seluruh syaraf di tubuhnya menjadi sangat sensitif setiap kali Ben menyentuh kulitnya.

Dengan lembut, Ben menggosok punggung Ana dengan spon dan sabun. Laki-laki itu sangat menikmati momen yang cukup lama tidak pernah ia rasakan. Ia tidak hanya mempermainkan perasaan Ana, namun juga sedang menguji ketahanan dirinya sendiri.

Setelah puas bermain-main, Ben melingkarkan kedua tangannya di pinggang Ana, menarik tubuh gadis itu agar semakin dekat.

Ana berjengit kaget, merasakan sesuatu yang keras dan mengganjal di bagian bawah punggungnya. Gadis itu memejamkan mata, mencemaskan mahkota yang akan terenggut oleh laki-laki di belakangnya.

"Kau cantik, mandiri, baik. Kau wanita sempurna," puji Ben sambil berbisik di sebelah telinganya. Tidak hanya itu, Ben meninggalkan gigitan kecil yang membuat tubuh Ana terasa tersengat listrik.

Di dalam air, tangan Ben mulai bermain. Mula-mula ia hanya memberi pelukan, setelah itu ia mulai menyentuh seluruh area sensitif Ana secara bergantian. Meraba ke sana dan kemari, juga membelai dengan penuh keinginan.

Ana menggigit bibir bawahnya, ia memejamkan mata dan fokus menikmati setiap sentuhan lembut yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Terlihat dengan jelas bahwa Ana merasa gugup, namun Ben dengan ahli membuat gadis itu menjadi nyaman dan tenang.

"Kau suka?" tanya Ben. Laki-laki melepaskan diri lalu keluar dari bath up, ia menggendong Ana di depan tubuhnya, membasuh tubuh mereka berdua di bawah guyuran shower, lalu melanjutkan langkah keluar dari kamar mandi menuju tempat tidur.

Tidak peduli air yang berceceran di lantai dan sprei hingga kasur yang basah, Ben tidak bisa menahannya lagi.

Ben dengan penuh gairah memainkan bibir dan lidahnya untuk menyentuh bagian tubuh Ana yang sensitif. Sementara gadis itu, hanya bisa menggigit bibir dan menggeliat.

Ben tidak akan melepaskannya, mereka harus melanjutkan sesuatu yang sudah mereka mulai. Tidak ada apapun yang membuat Ben mundur, ia sudah cukup lama menahan diri dan menyiksa batinnya. Kini saatnya semua itu ia lepaskan bersama gadis yang telah sah menjadi istri keduanya.

Memahami kepolosan Ana, Ben memimpin jalan mereka menuju puncak kenikmatan. Tidak peduli bagaimana reaksi Ana, Ben terus memasuki tubuh gadis itu dengan gairah yang membumbung tinggi.

Suara desa*han terdengar bersahutan di dalam kamar itu. Ben tidak menahan diri sedikitpun, ia melepaskan seluruh hasrat yang lama terpendam.

Bermain selama lebih dari tiga puluh menit, Ana dan Ben kehilangan hampir seluruh tenaga mereka. Keduanya berbaring di bawah selimut yang sama.

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

Akhirnya gool jg ya Ben,aku pikir mainnya sampe 3 jam kaya novel2 yg lainnya tp ternyata cmn sampe 30 menit aja wkwkwk

2025-01-10

1

G** Bp

G** Bp

akhirnya terjadi juga pengasahan pedang yg hampir karatan🤭🤣🤣🤣

2024-11-05

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

pdhl udah nungguin moment ny... ternyata dipersingkat.

2024-11-08

2

lihat semua
Episodes
1 Maukah Kau Menikah Lagi?
2 Anastasia
3 Menikah kontrak?
4 Menerima Tawaran Gila
5 Pada Pandangan Pertama
6 Menyalakan Api Kecemburuan
7 Bertahan Tanpa Perasaan
8 Seranjang Bersama
9 Malam Perkenalan
10 Bersikap Adil
11 Ini milikmu!
12 Sentuhan Pertama
13 Mahkota Yang Terenggut
14 Apakah Aku Keterlaluan?
15 Kecemburuan Rosalie
16 Pikiran Yang Terbagi
17 Menstruasi
18 Pulang
19 Ancaman Rosalie
20 Tidak Ingin Pulang
21 Jangan Terlalu Baik
22 Menikmatinya
23 Bersikap Adil dan Jujur
24 Antara Dia Dan Dia
25 Makan Berdua
26 Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27 Rosalie Kritis
28 Operasi Pengangkatan Rahim
29 Mencuri Kesempatan
30 Hanya Ladang Pembenihan
31 Cincin Berlian
32 Membuatmu Menunggu
33 Kecewa
34 Mengabaikannya
35 Pertemuan Tiba-Tiba
36 Hari Ini Milik Kita
37 Melawan
38 Tugas Seorang Istri
39 Melindungimu
40 Apa Lagi?
41 Bersikap Tidak Peduli
42 Percakapan Tidak Menyenangkan
43 Kedatangan Seseorang
44 Naina
45 Menjadi Pelayan Baru
46 Akar Dari Semua Masalah
47 I'm Fine
48 Masuk Angin?
49 Hal Mengejutkan
50 Haruskah Aku Bahagia?
51 Kejutan?
52 Tak Ingin Jatuh Cinta
53 Tangisan Di Keramaian Pesta
54 Mulai Menjauh
55 Kepulangan Ayah
56 Bertahanlah, Ayah.
57 Kedatangan Ben
58 Bukan Pernikahan Sungguhan
59 Aku Mencintaimu
60 Kesempatan
61 Saatnya Telah Tiba
62 Waktunya Berpisah
63 Ini Anakku!
64 Mencari Kebahagiaana
65 Amarah Dan Putus Asa
66 Kehilangan Kesabaran
67 Pergi Sejauh Mungkin
68 Etthan
69 Liam Matteo
70 Membalas Budi
71 Kau cantik!
72 Menyatakan Perasaan
73 Kepulangan Etthan
74 Wanita Yang Sama
75 Bertemu Liam
76 Anastasia?
77 Siapa Ayah Liam?
78 Aku Bukan Wanita Simpanan
79 Melepas Kerinduan
80 Cinta Yang Sama
81 Kembali Bersama
82 Level Mencintai
83 ENDING
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Maukah Kau Menikah Lagi?
2
Anastasia
3
Menikah kontrak?
4
Menerima Tawaran Gila
5
Pada Pandangan Pertama
6
Menyalakan Api Kecemburuan
7
Bertahan Tanpa Perasaan
8
Seranjang Bersama
9
Malam Perkenalan
10
Bersikap Adil
11
Ini milikmu!
12
Sentuhan Pertama
13
Mahkota Yang Terenggut
14
Apakah Aku Keterlaluan?
15
Kecemburuan Rosalie
16
Pikiran Yang Terbagi
17
Menstruasi
18
Pulang
19
Ancaman Rosalie
20
Tidak Ingin Pulang
21
Jangan Terlalu Baik
22
Menikmatinya
23
Bersikap Adil dan Jujur
24
Antara Dia Dan Dia
25
Makan Berdua
26
Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27
Rosalie Kritis
28
Operasi Pengangkatan Rahim
29
Mencuri Kesempatan
30
Hanya Ladang Pembenihan
31
Cincin Berlian
32
Membuatmu Menunggu
33
Kecewa
34
Mengabaikannya
35
Pertemuan Tiba-Tiba
36
Hari Ini Milik Kita
37
Melawan
38
Tugas Seorang Istri
39
Melindungimu
40
Apa Lagi?
41
Bersikap Tidak Peduli
42
Percakapan Tidak Menyenangkan
43
Kedatangan Seseorang
44
Naina
45
Menjadi Pelayan Baru
46
Akar Dari Semua Masalah
47
I'm Fine
48
Masuk Angin?
49
Hal Mengejutkan
50
Haruskah Aku Bahagia?
51
Kejutan?
52
Tak Ingin Jatuh Cinta
53
Tangisan Di Keramaian Pesta
54
Mulai Menjauh
55
Kepulangan Ayah
56
Bertahanlah, Ayah.
57
Kedatangan Ben
58
Bukan Pernikahan Sungguhan
59
Aku Mencintaimu
60
Kesempatan
61
Saatnya Telah Tiba
62
Waktunya Berpisah
63
Ini Anakku!
64
Mencari Kebahagiaana
65
Amarah Dan Putus Asa
66
Kehilangan Kesabaran
67
Pergi Sejauh Mungkin
68
Etthan
69
Liam Matteo
70
Membalas Budi
71
Kau cantik!
72
Menyatakan Perasaan
73
Kepulangan Etthan
74
Wanita Yang Sama
75
Bertemu Liam
76
Anastasia?
77
Siapa Ayah Liam?
78
Aku Bukan Wanita Simpanan
79
Melepas Kerinduan
80
Cinta Yang Sama
81
Kembali Bersama
82
Level Mencintai
83
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!