Pada Pandangan Pertama

Anastasia menarik napas dalam-dalam sambil sebelah tangannya menggenggam tangan yang lain. Gadis itu merasa gelisah dan takut.

Menikah? Bahkan sejauh ini Ana belum memikirkan bagaimana mimpinya tentang sebuah pernikahan. Namun sekarang, gadis itu dihadapkan pada sebuah hal yang sulit ia percaya, yaitu menjadi istri kedua.

Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan serta resep obat dan vitamin dari dokter, Rosalie langsung menelepon Ben dan memintanya pulang saat itu juga.

"Kita akan mampir ke butikku sebelum pulang. Kau bisa memilih gaun pengantin apa yang kau inginkan," ujar Rosalie. Ia pergi bersama Ana berdua tanpa sopir, karena Rosalie tidak mau rencana ini diketahui oleh pihak luar, terlebih ada yang mengadukannya pada keluarga Ben.

"Gaun pengantin? Apakah itu perlu?" tanya Ana.

"Hmm, tentu saja. Memang pernikahan kalian hanya sebuah kontrak, namun aku ingin kau menikmatinya seperti sebuah pernikahan impianmu. Karena anak yang sehat lahir dari ibu yang bahagia," jelas Rosalie.

Ana duduk diam sambil menatap lurus ke depan. Ia menyaksikan lalu lalang kendaraan di sekitarnya dengan pikiran yang rumit. Jika boleh jujur, Ana berpikir jika Rosalie cukup gila ketika memintanya menikahi suaminya. Namun melihat obsesi wanita itu tentang memiliki anak, membuat Ana merasa iba.

"Apakah kau akan baik-baik saja dengan pernikahan kedua suamimu, Kak?" tanya Ana sambil melirik sekilas Rosalie yang fokus mengemudi.

Tanpa diduga, Rosalie tertawa kecil lalu menghembuskan napas kasar.

"Jika kau menanyakan tentang perasaanku, rasanya pasti sangat menyakitkan ketika aku sadar bahwa aku akan berbagi suami dengan wanita lain. Tapi aku percaya, Ben hanya mencintaiku dan kau sudah seperti adikku. Jadi, aku yakin pernikahan ini hanya atas dasar saling menguntungkan," ungkap Rosalie.

Keyakinan tentang cinta Ben padanya membuat wanita itu sangat percaya diri. Ia tidak takut Ben akan sungguh-sungguh berpaling darinya meski sudah menikahi Ana.

"Dengar, Ana. Aku sangat mencintai Ben, dan dia juga sangat mencintaiku. Aku harap, kau tidak melewati batasanmu!" seru Rosalie memperingatkan.

Ana hanya mengangguk tanpa mngucapkan sepatah katapun. Lagi pula, dirinya bahkan tidak begitu mengenal siapa Ben, yang harus Ana lakukan hanya berusaha sebaik mungkin menjalani pernikahan ini dan menghasilkan anak untuk mereka.

Setelah sampai di butik, Rosalie memperlihatkan beberapa gaun pengantin mewah yang ia design sendiri. Ana tidak banyak bicara, ia membiarkan Rosalie memilih gaun untuknya.

"Kau harus selalu tampil cantik di hadapan Ben. Karena selera laki-laki itu sangat tinggi, dia tidak akan mau seranjang denganmu jika kau tidak menarik," ucap Rosalie.

Ana menghela napas berat, ia seakan-akan sedang menjual diri pada majikannya.

Karena ukuran tubuh Ana yang ramping dan tinggi, Rosalie tidak kesulitan mencocokkan gaun pengantin untuk gadis itu. Bahkan Ana sangat cocok untuk gaun dengan model apapun.

Saat hendak pulang, tiba-tiba asisten Rosalie mengingatkan jika wanita itu melewatkan jadwal pertemuan dengan salah satu penyelenggara pagelaran fashion ternama. Karena hal itu, Rosalie memesan taksi dan meminta Ana pulang lebih dulu untuk menemui Ben yang sudah sampai di rumah.

Ana menuruti apa kata wanita itu tanpa protes, ia masuk ke dalam taksi dan melamun sepanjang perjalanan.

Hanya berselang sepuluh menit, Ana sudah sampai di depan rumah Rosalie dan mendapati mobil milik Ben terparkir di halaman rumahnya.

Saat masuk ke dalam rumah, seorang pelayan mengatakan pada Ana jika Ben sudah menunggunya di halaman belakang. Gadis itu langsung pergi menemui calon suaminya.

"Tuan," ucap Ana dengan suara serak. Ia berdiri di belakang Ben yang sedang mengamati burung kakak tua peliharaannya.

Ben berbalik, laki-laki itu berdiri dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana. Menatap Ana dari ujung rambut hingga ujung kaki, membuat gadis itu merinding dan grogi.

"Kau menyetujui permintaan Rosalie?" tanya Ben datar.

"Maaf, aku tidak punya pilihan lain."

Ben maju dua langkah dan kini ia berdiri tepat di hadapan Ana. Sebelah tangan laki-laki itu menyentuh dagu Ana dan membuat gadis itu sedikit mendongak.

Dua pasang mata itu bertemu dalam tatapan yang cukup dalam. Ben merasakan ketakutan juga kesedihan di mata Ana, laki-laki itu paham jika Ana melakukan semua ini karena terpaksa.

"Maaf telah menyeretmu ke dalam masalah rumah tangga kami. Aku memang bukan laki-laki baik, tapi jangan takut karena aku tidak akan pernah menyakitimu," ucap Ben.

Ana mengangguk dengan kedua mata berkaca-kaca. Pada pandangan pertama, Ana merasa jika Ben begitu mengerti keadaannya.

Meski dengan sorot mata tajam dan dingin, tangan Ben memberikan sentuhan kelembutan saat laki-laki itu secara spontan membelai rambut Ana.

Melihat wajah polos dan kecantikan alami Ana, Ben merasa tergugah. Pesona gadis muda dengan tubuh ramping tinggi dan leher jenjang itu seakan membangkitkan sebuah gairah lama yang hampir mati.

Untuk mengakrabkan diri, Ben mengajak Ana duduk di tepi kolam untuk berbincang. Mereka tidak bisa menikah jika tidak saling mengenal satu sama lain. Paling tidak, Ben hanya ingin Ana merasa nyaman dan aman di dekatnya.

"Jadi, kau berhenti kuliah?" tanya Ben. Ana mengangguk. "Kau bisa kembali kuliah lagi, aku akan membiayai seluruh pendidikanmu," lanjutnya.

"Tidak, aku ingin bekerja dan fokus merawat ayahku," tolak Ana.

"Kau akan menjadi istriku, aku bertanggung jawab atas semua kebutuhanmu. Dan kau bebas meminta apapun dariku," ujar Ben.

"Ini hanya pernikahan kontrak, aku harus tahu diri," lirih Ana.

"Aku bukan tipe laki-laki yang memandang remeh sebuah status pernikahan. Itu adalah ikatan yang suci, dan aku tidak akan menjadikannya sebuah permainan!"

Ana diam dan berusaha mencerna apa yang baru saja Ben ucapkan. Jika memang benar Ben adalah laki-laki berkomitmen dan tidak suka mempermainkan sebuah ikatan, mengapa ia mau menikah dengan Ana begitu saja?

"Aku terpaksa menerima semua ini," gumam Ana.

"Aku tahu. Jangan khawatir, kami akan mengurus ayahmu dengan baik, Rosalie selalu menepati janjinya."

Ana menoleh dan menatap Ben. Laki-laki berusia tiga puluh tahun namun tetap terlihat gagah dan awet muda itu bersikap sangat baik di pebincangan pertama mereka.

Pada awalnya Ana merasa takut karena Ben memiliki wajah macho dengan tatapan dingin. Namun sekarang, rasa takut gadis itu mulai memudar.

"Aku sudah ratusan kali menolak permintaan Rosalie, tapi apa kau tahu kenapa kali ini aku setuju?" tanya Ben.

"Kau sama putus asanya dengannya," jawab Ana.

"Aku tidak akan mengatakan bahwa aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama, karena umurku sudah tidak lagi muda. Aku menganggap diriku hanya terdorong oleh sebuah gairah. Dan ya, alasan lainnya karena aku juga merasa putus asa!"

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

la iya...ngg ngg dpt nafkah lahir dr istri... kucing mn yg nolak daging segar

2024-11-08

0

my name

my name

rose suatu saat mereka akan saling mencintai apalagi kalau sudah punya anak dan jangan pernah kau sesali dengan keputusan konyolmu itu rose

2024-10-27

3

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

putus asa tidak mendapat anak dan hasrat tidak tersalur..... nanti sumbat bahaya 🤣🤣

2024-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 Maukah Kau Menikah Lagi?
2 Anastasia
3 Menikah kontrak?
4 Menerima Tawaran Gila
5 Pada Pandangan Pertama
6 Menyalakan Api Kecemburuan
7 Bertahan Tanpa Perasaan
8 Seranjang Bersama
9 Malam Perkenalan
10 Bersikap Adil
11 Ini milikmu!
12 Sentuhan Pertama
13 Mahkota Yang Terenggut
14 Apakah Aku Keterlaluan?
15 Kecemburuan Rosalie
16 Pikiran Yang Terbagi
17 Menstruasi
18 Pulang
19 Ancaman Rosalie
20 Tidak Ingin Pulang
21 Jangan Terlalu Baik
22 Menikmatinya
23 Bersikap Adil dan Jujur
24 Antara Dia Dan Dia
25 Makan Berdua
26 Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27 Rosalie Kritis
28 Operasi Pengangkatan Rahim
29 Mencuri Kesempatan
30 Hanya Ladang Pembenihan
31 Cincin Berlian
32 Membuatmu Menunggu
33 Kecewa
34 Mengabaikannya
35 Pertemuan Tiba-Tiba
36 Hari Ini Milik Kita
37 Melawan
38 Tugas Seorang Istri
39 Melindungimu
40 Apa Lagi?
41 Bersikap Tidak Peduli
42 Percakapan Tidak Menyenangkan
43 Kedatangan Seseorang
44 Naina
45 Menjadi Pelayan Baru
46 Akar Dari Semua Masalah
47 I'm Fine
48 Masuk Angin?
49 Hal Mengejutkan
50 Haruskah Aku Bahagia?
51 Kejutan?
52 Tak Ingin Jatuh Cinta
53 Tangisan Di Keramaian Pesta
54 Mulai Menjauh
55 Kepulangan Ayah
56 Bertahanlah, Ayah.
57 Kedatangan Ben
58 Bukan Pernikahan Sungguhan
59 Aku Mencintaimu
60 Kesempatan
61 Saatnya Telah Tiba
62 Waktunya Berpisah
63 Ini Anakku!
64 Mencari Kebahagiaana
65 Amarah Dan Putus Asa
66 Kehilangan Kesabaran
67 Pergi Sejauh Mungkin
68 Etthan
69 Liam Matteo
70 Membalas Budi
71 Kau cantik!
72 Menyatakan Perasaan
73 Kepulangan Etthan
74 Wanita Yang Sama
75 Bertemu Liam
76 Anastasia?
77 Siapa Ayah Liam?
78 Aku Bukan Wanita Simpanan
79 Melepas Kerinduan
80 Cinta Yang Sama
81 Kembali Bersama
82 Level Mencintai
83 ENDING
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Maukah Kau Menikah Lagi?
2
Anastasia
3
Menikah kontrak?
4
Menerima Tawaran Gila
5
Pada Pandangan Pertama
6
Menyalakan Api Kecemburuan
7
Bertahan Tanpa Perasaan
8
Seranjang Bersama
9
Malam Perkenalan
10
Bersikap Adil
11
Ini milikmu!
12
Sentuhan Pertama
13
Mahkota Yang Terenggut
14
Apakah Aku Keterlaluan?
15
Kecemburuan Rosalie
16
Pikiran Yang Terbagi
17
Menstruasi
18
Pulang
19
Ancaman Rosalie
20
Tidak Ingin Pulang
21
Jangan Terlalu Baik
22
Menikmatinya
23
Bersikap Adil dan Jujur
24
Antara Dia Dan Dia
25
Makan Berdua
26
Memiliki Suamimu Untuk Sementara Waktu
27
Rosalie Kritis
28
Operasi Pengangkatan Rahim
29
Mencuri Kesempatan
30
Hanya Ladang Pembenihan
31
Cincin Berlian
32
Membuatmu Menunggu
33
Kecewa
34
Mengabaikannya
35
Pertemuan Tiba-Tiba
36
Hari Ini Milik Kita
37
Melawan
38
Tugas Seorang Istri
39
Melindungimu
40
Apa Lagi?
41
Bersikap Tidak Peduli
42
Percakapan Tidak Menyenangkan
43
Kedatangan Seseorang
44
Naina
45
Menjadi Pelayan Baru
46
Akar Dari Semua Masalah
47
I'm Fine
48
Masuk Angin?
49
Hal Mengejutkan
50
Haruskah Aku Bahagia?
51
Kejutan?
52
Tak Ingin Jatuh Cinta
53
Tangisan Di Keramaian Pesta
54
Mulai Menjauh
55
Kepulangan Ayah
56
Bertahanlah, Ayah.
57
Kedatangan Ben
58
Bukan Pernikahan Sungguhan
59
Aku Mencintaimu
60
Kesempatan
61
Saatnya Telah Tiba
62
Waktunya Berpisah
63
Ini Anakku!
64
Mencari Kebahagiaana
65
Amarah Dan Putus Asa
66
Kehilangan Kesabaran
67
Pergi Sejauh Mungkin
68
Etthan
69
Liam Matteo
70
Membalas Budi
71
Kau cantik!
72
Menyatakan Perasaan
73
Kepulangan Etthan
74
Wanita Yang Sama
75
Bertemu Liam
76
Anastasia?
77
Siapa Ayah Liam?
78
Aku Bukan Wanita Simpanan
79
Melepas Kerinduan
80
Cinta Yang Sama
81
Kembali Bersama
82
Level Mencintai
83
ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!