Tepat jam dua belas siang itu, Mawar sudah berdandan cantik dengan membawa ayahnya yang berada di atas kursi roda, sementara ibunya sedang sibuk menghubungi Rafael melalui panggilan telepon, karena sampai saat itu Rafael tidak kunjung datang ataupun memberikan kabar, ayah Mawar benar-benar tidak tau dengan siapakah Mawar akan menikah siang itu, karena penglihatan ayahnya agak kabur, dia tidak dapat melihat jika mantan istrinya sudah berada disana, karena dia menggunakan masker diwajahnya.
Setelah berdiam diri di ruang kerjanya, selama tiga puluh menit lamanya, Rafael memutuskan untuk menerima keinginan ibu mertuanya, karena bagaimanapun Rafael tidak memiliki pilihan lain, selain menuruti permintaan yang tidak masuk akal untuknya, dan ponselnya pun kembali berdering, ternyata itu adalah panggilan telepon dari ibu mertuanya yang memintanya datang menggunakan masker diwajahnya, supaya ayah mertuanya tidak dapat mengenalj wajahnya, karena ayah mertuanya bisa mengadukan semuanya pada Melati.
"Baiklah bu, aku akan segera kesana, maaf tadi aku ada rapat, dan tidak bisa menerima panggilan telepon mu", ucap Rafael dengan wajah sendu.
"Tidak apa-apa Raf, yang terpenting kau segera datang karena semua orang sudah menunggu lama".
Kemudian Rafael bergegas ke tempat yang akan digunakan nya untuk menikah siri, tempat itu sengaja disewa ibu mertuanya supaya tidak ada yang mengetahui pernikahan kedua menantynya dengan anak gadis nya yang lain, entah apa yang akan orang katakan jika mereka mengetahui yang sebenarnya, sesampainya di sebuah rumah yang sangat tertutup, Rafael segera masuk dan melihat Mawar sudah mengenakan baju kebaya berwarna putih, dia nampak anggun dan cantik, untuk sesaat Rafael teringat pada Melati, karena wajah Mawar dan Melati serupa, mereka bagaikan bulan dibelah dua, hampir tidak ada perbedaan sama sekali, nampak Rafael menghentikan langkahnya dengan jantung yang berdegup kencang.
Astaga Rafa, ingatlah dia bukanlah Melati, perempuan yang sangat kau cintai itu tidak berada disini, dia adalah Mawar, kenapa aku harus melakukan perbuatan bodoh itu, dasar Rafael, kau benar-benar bodoh, batin Rafael didalam hatinya penuh rasa bersalah.
Setelah itu Rafael dipaksa duduk berdampingan dengan Mawar, seorang lelaki berkopiah sudah siap menikahkan mereka, dan ayah Mawar duduk didekat mereka, tapi tiba-tiba ponsel Rafael berdering, ternyata itu adalah panggilan video dari Melati, nampak Rafael sangat bingung dan berkeringat dingin, lalu ibu nya meminta ku untuk memberikan ponselnya, tapi Rafael menolaknya dan meminta ijin untuk berbicara dengan Melati terlebih dulu, terlihat ayah mertua Rafael mengerutkan keningnya setelah mendengar suara lelaki yang akan menikahi anaknya Mawar, meski penglihatannya berkurang, pendengarnya masih sangat tajam, dan dia mengenali suara Rafael sebagai suara suami anaknya Melati, sontak lelaki tua itu mendorong kursi rodanya mendekat ke arah Mawar.
"Mawar anakku, ada yang ingin ayah tanyakan padamu tentang calon suamimu itu, bisakah kita berbicara sebentar", ucap sang ayah di atas kursi rodanya.
"Mawar mengerti dengan apa yang akan ayah tanyakan, setelah ini Mawar akan menjelaskan semuanya pada ayah, yang cukup ayah lakukan saat ini adalah menikahkan Mawar saja, tolong ayah mengerti ya", jelas Mawar dengan menggenggam tangan ayahnya.
Sementara itu Rafael menerima panggilan video Melati, seraya berjalan keluar dari rumah itu, terlihat Rafael berpura-pura tegar dan tersenyum di hadapan istri nya.
"Wah suamiku tampan sekali, kau sedang ada dimana mas, tumben sekali kau mengenakan kopiah semacam itu", ucap Melati dengan senyum manis nya.
Astaga aku lupa melepaskan kopiah ini, kenapa aku terlalu ceroboh sih, batin Rafael seraya melepaskan kopiah yang dipakainya.
"Hmm aku aku sedang ada acara syukuran di rumah baru rekan kerjaku, di rumahnya ada acara pengajian, karena itulah aku memakainya".
"Lalu kenapa kau melepaskan nya sayang, cepat dipakai lagi, aku suka melihatmu hari ini, kau terlihat lebih tampan dari biasanya, oh iya mas nanti aku akan pulang larut lagi, lebih baik kau tidur duluan ya, aku akan pulang menggunakan taksi online saja".
"Baiklah sayang, maafkan aku ya kalau ada salah yang tidak sengaja ku perbuat, apapun yang terjadi aku akan selalu mencintaimu", ucap Rafael dengan mata berkaca-kaca.
"Aku tau mas jika kau sangat mencintaiku, apakah kau sangat merindukanku sehingga terlalu melankolis seperti itu, mungkin lusa depan pekerjaan ku akan sedikit berkurang, dan aku akan menghabiskan waktu bersamamu".
Lalu terdengar suara Mawar yang berteriak memanggil nama Rafael, dan memintanya lekas masuk ke dalam, sempat Melati curiga dan mengatakan terdengar suara Mawar disana, tapi Rafael terburu-buru dan mengucapkan cintanya pada istrinya itu.
"Sayang aku harus segera masuk ke dalam, acara nya akan segera dimulai, aku mencintaimu sayang".
Terlihat Mawar mendengus kesal melihat calon suaminya sedang bermesraan dengan kakak kembarnya, lalu Mawar menggantung tangan Rafael dan mengajaknya masuk ke dalam.
Terlihat hanya ada beberapa orang yang dibayar sebagai saksi pernikahan itu, dan Rafael diminta mengucapkan ijab qobul.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Rafael Kusuma Hadinata bin Satria Kusuma Hadinata, dengan anak saya yang bernama Mawar Atmaja binti Hartono Atmaja dengan mas kawin berupa uang senilai lima ratus lima puluh ribu US Dollar tunai".
Untuk sesaat Rafael terdiam karena teringat wajah istri yang sangat dicintainya, lalu Mawar menepik lengan Rafa, dan membuyarkan lamunannya, terasa lidahnya sangat kelu untuk menerima pernikahannya dengan Mawar, tapi ibu mertuanya menatap nya dengan sinis, sehingga Rafael terpaksa menerima pernikahan itu.
"Saya terima nikah dan kawinnya Mawar Atmaja binti Hartono Atmaja, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai".
Kata-kata sakral begitu menyedihkan terdengar oleh semua orang yang ada disana, tapi mulai hari itu Mawar Atmaja sudah resmi menjadi istrinya, tanggung jawabnya tidak lagi untuk istri pertamanya saja, tapi juga untuk istri keduanya Mawar.
"Bagaimana saksi? sah?", tanya penghulu yang duduk disamping Rafael.
"Sah... ", jawab semua saksi yang ada disana.
Setelah itu doa dilanjutkan untuk mendoakan pasangan yang baru saja resmi menjadi suami istri itu, nampak Mawar mengecup punggung tangan Rafael, dan perempuan itu terlihat sangat bahagia dan memeluk ibunya, yang telah mendukungnya untuk menikah dengan lelaki yang sangat dia idamkan.
Terlihat Rafael meminta restu kedua mertuanya, dan baru saja ayah mertuanya tau jika lelaki yang menikahi Mawar memanglah Rafael, suami dari anaknya Melati, nampak Rafael hanya bisa mengucapkan permintaan maaf pada lelaki yang duduk dikursi roda itu, Rafael tidak mempunyai pilihan lain selain menikahi Mawar, dan Mawar pun mengatakan pada ayahnya, supaya ayahnya merestui hubungan mereka.
"Dan ada yang paling penting, yang harus ayah lakukan, ayah tidak boleh mengatakan apa yang terjadi hari ini pada kak Melati, jika ayah menyayangi ku lebih baik, ayah diam saja, biarkan kami yang akan mengatakan segalanya pada kak Melati suatu hari nanti", jelas Mawar pada ayahnya.
...Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Nm@
Teganya Mawar!
2022-04-15
0
Riani Borreg
gila yah.. saudara pelakor saudara..
2022-03-20
0
Endah Sri Rahayu
kembaran edann
2022-02-12
2