Tengah hari
Semua makanan sudah siap, segera kusajikan di meja makan, hidangan hari ini nasi mandi, lengkap dengan beberapa masakan yang lain. Semua sudah siap, tinggal menunggu si empunya untuk menyantap. Pun beberapa minuman telah siap sedia.
Abdul Ro'uf tidak terlihat batang hidungnya semenjak masuk kamar tadi, aku jadi leluasa beberes dapur tanpa ada gangguan.
Tak lama bel berbunyi.
Teeet... Teeet...
Kutinggalkan pekerjaanku, segera menuju pintu, mungkin majikanku yang datang. Ceklek! Yang datang bukan madam dan suaminya. Tapi dua orang perempuan. Asing. Siapa mereka? Aku mengernyitkan dahi.
Seakan tahu dengan keherananku. Mereka mengucap salam dan memperkenalkan diri. Namanya panjang, sampai-sampai aku tak ingat namanya. Untunglah mereka sopan dan baik, saat aku kembali bertanya. Mereka menjawab dengan perlahan.
"Panggil saja aku, Alina, dan ini saudariku, Noorma. Dan kami adalah teman dari majikanmu, Adeeba" katanya dengan ramah. Kupersilahkan masuk, kubilang bahwa majikanku sebentar lagi akan pulang dan kusuruh mereka duduk di ruang tamu.
Aku pun segera ke dapur untuk menyiapkan minuman dingin, itu permintaan mereka, tadi sebelum berlalu ke dapur aku sempat bertanya.
Tak berapa lama Abdul Ro'uf keluar dan duduk menemani mereka mengobrol dan bersenda gurau, tampak akrab sekali dari cara bicaranya. Sesaat kemudian majikanku Adeeba dan suaminya pulang. Pembicaraan ringan dilanjut sambil menikmati hidangan. Untung saja tadi aku masak agak banyak dari biasanya, akan sangat memalukan kalau sampai hidangannya kurang.
Karna tak mau mengganggu aku putuskan untuk membuang sampah ke keluar apartment. Kata madam, letaknya dilantai satu sebelah kiri. Aku mengangguk mengiyakan.
Saat hendak masuk lift aku berpapasan dengan seseorang yang memakai abaya sepertiku. Sepertinya orang indonesia, dilihat dari postur tubuhnya yang sama sepertiku, tak terlalu tinggi.
Setelah berkenalan dan ngobrol basa-basi di dam lift. Barulah aku tahu wanita yang bernama Surmi ini berasal dari Kuningan jawa barat. Ia sudah satu setengah tahun bekerja di negara penghasil minyak terbesar ini. Majikannya sering bepergian ke luar negri meninggalkan dia sendirian di apartment. Makanya pas bertemu denganku dia senang, serasa bertemu saudara jauh, katanya.
*****
Hari ini seperti biasa kukerjakan rutinitas pagi. Menyiapkan sarapan dan beberes dapur tanpa mencuci baju. Karna baju-baju kerja milik madam Adeeba dan suaminya serta Abdul Ro'uf tidak perlu dicuci di rumah, semuanya dikirim ke laundry. Hanya baju dan perlengkapan Oomar saja yang aku cuci di rumah. Alasannya karna Oomar mulai aktif dan tak boleh ditinggal sendirian. Takut jatuh, kata madam.
Semua jadi meringankan pekerjaanku. Aku jadi lebih banyak waktu di kamar bersama Oomar kecil.
****
Abdul Ro'uf kini sudah punya pekerjaan tetap, akhirnya. Ia berangkat pagi dan pulang petang. Hampir tak ada waktu di rumah, kecuali saat akhir pekan tiba.
Aku pun jadi tenang, dan bebas berada di rumah tak perlu was-was lagi dengan kelakuan orang itu. Sesekali aku juga main ke tempat Surmi, dilantai dua, sambil membawa serta Oomar kecil. Pun di hari libur madam Adeeba mengijinkanku pergi dengan ditemani Surmi.
Hari-hari bahagia kurasakan, setelah beberapa waktu diuji dengan pekerjaan di rumah madam Zainab yang seakan tiada habisnya dan diuji dengan hadirnya Abdul Ro'uf si manusia mesum.
Syukurlah semua masa sulit sudah berlalu, sekarang tinggal akunya fokus pada pekerjaan dan semoga saja saat pulang nanti hutangku sudah lunas dan aku kembali dengan membawa keselamatan.
Amiin..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Hujan~Rain~petir 🌧️⚡Mυɳҽҽყ☪️
OK.. Mdh"an ga aneh" lg.. Tp msh kepikiran ttg pekerjaan tkw d arab sana
2020-09-23
0