Masih kata madam juga. Dirumah ini ada tujuh pekerja. Dua orang sopir, dua orang pekerja luar ruangan dan taman, seorang pengasuh anak, dan dua orang pekerja dalam rumah, yaitu aku dan seorang rekan lainnya. Hanya saja rekanku yang satu itu, sedang cuti dan baru kembali besok pagi.
Sore setelah selesai membereskan ruang demi ruang dan merasakan lelah yang amat sangat , madam membawaku ke sebuah ruangan besar. Rupanya itu tempat menyetrika baju. Ya ampun, alangkah kagetnya aku, tumpukan baju yang harus disetrika jumlahnya sangat banyak sekali, menggunung sampai membentuk tumpukan yang sangat tinggi.
'Astagfirullah...! Sanggupkah aku membereskan nya, ya Allah...?'
"Kamu bisa khan memebereskannya selama satu minggu?" tanya madam. Aku hanya mengangguk lemah.
Saat orang lain mungkin Tengah terlelap di alam mimpi, tapi tidak denganku. Pekerjaan ini seolah tidak ada habisnya meski aku sudah berusaha mempercepat pekerjaanku. Lelah, sangat lelah sampai-sampai rasanya aku ingin meninggalkan dan membiarkan pekerjaan ini dan pergi ke kamar tidurku, kalau saja madam tidak bolak-balik mengawasi pekerjaanku. Tapi tidak, kata madam, minimal sampai jam satu malam baru aku boleh beristirahat. Kejam,
****
Baru beberapa jam terlelap pintu kamar sudah ada yang menggedor dengan keras.
Dugh, dugh, dugh...!
Mataku terbuka. Ku lirik jam di sebrang tempat tidur. Padahal baru menunjukan jam empat subuh. Dengan tergesa aku bangun dan membuka pintu kamar.
Kriet...
Rupanya bukan madam yang menggedor pintu, tapi orang lain. Seorang wanita bertubuh tinggi besar namun lebih tinggi dari madam Zainab dengan kulit yang hitam legam. Kami saling memandang. Aku menatap dari ujung kaki sampai ujung kepala. Ia hanya diam dan tak berbicara namun tetap memandang dengan tatapan, aneh.
Takut, itulah yang aku rasakan sekarang. Dari raut wajahnya seperti orang yang kasar yang setiap saat siap menelanku hidup-hidup.
Dan benar saja, tak berapa lama ia menggamit dan menggusur lenganku menuju dapur, untuk memasak. Setelah itu dia menunjuk beberapa bahan yang ada di atas meja dapur. Kemudian dia berlalu pergi entah kemana.
Siang ini madam menyuruh untuk membersihkan lampu hias yang sangat besar yang bertengger si Tengah ruang lantai tiga. Tinggi sekali, lampu ini menjuntai ke lantai dua. Saking tingginya sampai-sampai aku bingung dan tak mengerti dengan cara apa aku harus membersihkannya.
Tak lama pekerja dari arah luar membawa tangga lipat dan menyuruhku membawanya ke lantai atas kemudian menyuruhku menggunakannya.
'Astagfirullah, lagi-lagi rasanya aku ingin menangis dan berteriak. Bagaiman tidak, seumur hidup belum pernah aku melakukannya. Apalagi ini letaknya tepat di tengah ruang lantai tiga. Dan tepat di bawah sana adalah lantai satu yang kalau menunduk ke bawah membuatku merinding, saking tingginya lanatai tiga ini.
Namun bisakah aku menolaknya?
Baru beberapa langkah menaiki tangga, kaki ini sudah gemetar. Mungkin belum terbiasa atau aku memang penakut sekali. Ini pertama kalinya aku bekerja dengan
enggunakan tangga. Apa lagi dengan abaya yang kukenakan saat ini membuatku susah bergerak ditambah cadar yang kukenakan ini membuatku sulit bernafas dan kepanasan
sehingga aku kerepotan dan sedikit saja tersingkap kain ini maka madam pasti akan melotot dan memarahiku.
Ku lirik madam, beliau tengah membaca di kursi empuk dekat tangga. Sesekali beliau menatap ke arahku, memperhatikan pekerjaanku. Seperti pengawas yang sedang mengawasi para murid dikala ujian sedang berlangsung. Seram.
Tak lama ada yang datang dan menaiki tangga. Rupanya babah, suami madam itu sudah pulang dari kantor.
Tumben tidak biasanya, yang biasanya beliau pulang malam setelah rumah dalam keadaan sepi.
Madam tampak kaget dan segera menyuruhku untuk Turun dan segera pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
sofiyatunnisa
tangan aja sampe kering karena sering kena klorok
sakit banget namun apa daya aku kalah sama kebutuhan
2022-01-12
0
Yuni Tirta
hadeww jadi ingat aku tengah mlm cuci mbl 😅😅😅
2020-09-22
1
wanita tangguh
tr nyata jadi TKW menyeram kan 😬😬😬
2020-09-21
0