"Killing-Maniac, bolehkah aku yang membawa gadis tersebut kehadapan sang Fatherknight?" Fat-Pig mencoba untuk membujuk Keisal.
Keisal mengacungkan jari tengahnya, "Oban, dia ini milikku. Fatherknight sudah menjanjikannya setelah semua ini selesai."
Mereka bertiga berjalan sambil disambut oleh anggota mereka. Keisal berjalan sambil menggendong Fadhilah di pundaknya.
Detak jantungnya cukup kencang dan tubuhnya terasa hangat di pundak Keisal.
"Sepertinya kakak sudah menunggu cukup lama. Tak butuh waktu 1 minggu untuk menculiknya, kami sudah berada disini dengan target." ucap Keisal, ia kemudian menurunkan Fadhilah dan membiarkan dirinya terlentang di lantai.
Fatherknight berdiri dari kursi mewahnya dan berjalan mendekati Fadhilah.
Langkah kakinya terdengar sangat berat, seolah-olah didalam sepatu boots tersebut terdapat besi yang tebal.
Kaos bermotif tentara dan celana kargo yang memberikan kebebasan dalam bergerak dan cukup tebal untuk menahan peluru.
"Kau terlihat sangat bersemangat Keisal, sehingga kau benar-benar terburu-buru. Sekuat itu kah keinginan yang kau perjuangkan? Karena wanita?" Fatherknight mengelus wajah Fadhilah.
"2 hari lagi saya memiliki agenda, dan geng motor saya memiliki satu masalah besar yang menyebabkan bisnisku tak berjalan lancar." Keisal agak gemetaran.
"Kau takut? Aku bisa saja membantumu menyelesaikan masalah itu, tidak peduli jika organisasi itu Clubboys, Taring-Harimau atau Noparents. Kau tahu aku bisa meratakan semua jika aku mau..... Namun kau harus memilih antara gadis ini atau masalahmu." Fatherknight mendekati Keisal dan menatap wajahnya sambil tersenyum dengan lebar.
Wajahnya sangat menakutkan, tubuhnya bahkan kekar seperti iblis medan perang. Tubuh yang tak bisa didapatkan hanya dengan latihan di Gym.
"Saya tetap memilih gadis ini, masalah besar saya hanyalah dengan satu orang. Ia berjanji ingin menghajar saya dan membuat saya berhenti melakukan bisnis ke setiap sekolah."
Jika Urfana menang, Troy-Skusher akan ketinggalan jejak melawan 3 geng lainnya. Berhubung geng membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan bisnis baru, maka hal tersebut akan menjadi peluang juga bagi geng lain untuk memusnahkan Troy-Skusher.
"Wakil ketua memiliki rencana lain untuk bisnis kami, mungkin ini saatnya bagi kami Troy-Skusher untuk naik ke jenjang langit yang lebih atas." ucap Keisal.
"Namun, tetap butuh waktu untuk beradaptasi bukan? Terlebih lagi kau mengundang 2 harimau raja ke kandang yang sama, kau akan dimakan begitu mereka melihatmu lengah." Fatherknight memberikan uang sebesar 10 juta dalam bentuk tunai pada Keisal.
"Itu takkan terjadi, lagian aku akan menang melawan bocah itu. Ia cuma anak sekolah yang sombong dan arogan."
"Wah, nada dan cara bicaramu berubah ya." Fatherknight memberikan sebungkus rokok pada masing-masing eksekutif sebagai bonus.
Ranggi hanya bisa terdiam mendengar mereka berbicara, sedangkan Oban hanya terus menerus mengunyah makanannya.
Ranggi kemudian menatap lama mata Fatherknight, ia mencoba untuk membaca pikirannya. Seolah-olah ada sesuatu yang aneh darinya.
Sejak awal, bergabungnya Keisal ke Painraiders hanyalah untuk mendapatkan dana dan ilmu bisnis dalam membangun geng motornya.
Dan tujuan Troy-Skusher berdiri bukan untuk menjadi geng motor yang ugal-ugalan di jalan. Namun untuk berkendara di jalanan yang bernama Balas dendam dan pergi menuju ke puncak, dimana bisnis kerajaan miliknya akan ia dirikan.
"Dia kuat, entah kenapa ketika saya menatap wajahnya saya merasa gemetaran. Tidak, saat ia menantang saya balik, tubuh saya gemetaran tidak semestinya." Keisal membayangkan kembali tangannya yang kemarin gemetaran.
"Dia mungkin bisa menjadi uang, karena kekuatan adalah uang." balas Fatherknight atas tanggapan Keisal pada musuh terbesarnya saat ini.
Fatherknight sendiri malah mendukung apa yang diutarakan Ranggi padanya, untuk mengampuni nyawa Urfana dan memaksanya bergabung meskipun menolak.
Namun Melviana adalah pemicu terbesar Keisal yang punya pengaruh lebih besar dari siapapun, meskipun orang yang paling ditakuti dan dihormatinya berdiri dihadapannya.
"Aku akan membunuhnya jika dia menolak! Dan itu adalah keputusan mutlak! Rahmania Urfana!!!" ia mengucapkannya dengan penuh percaya diri dan keberanian.
Tidak biasanya ada orang yang berani menyangkal apa yang dikatakan oleh Fatherknight. Jika ia memberikan saran maka siapapun harus ikuti, dan itu demi kebaikan mereka sendiri.
Namun Keisal adalah seorang sosiopat, apapun yang datang pada dirinya harus menghasilkan sesuatu yang memuaskan dirinya sendiri, bukan kepentingan bersama.
"Aku takkan menyangkal, kau sudah memberiku apa yang kuinginkan. Kau pantas melakukan apapun." Fatherknight merasa puas dengan apa yang diberikan Keisal, kemudian ia memerintah 3 orang anak buahnya Fadhilah untuk dibawa ke sel tahanan.
"Karena saya sudah tak sibuk, saya akan mengurus agenda saya sendiri." Keisal meninggalkan ruangan tersebut bersama dengan Ranggi.
Skusher-Arena, markas bawah tanah milik Keisal yang dapat diakses melalui Bar yang bernama Fire Rainbow, terletak didaerah Bandung Barat Utara.
Dari luar memang terlihat seperti Bar besar yang tidak terlihat aneh, namun terdapat sebuah pintu masuk rahasia. Bar tersebut dikelola oleh Troy-Skusher.
Tempat tersebut hanya bisa dimasuki oleh member VIP yang memiliki akun di Dark Web, sebuah tempat di internet yang paling dalam.
Fatherknight yang mengetahui bahwa Keisal ada agenda sendiri tiba-tiba juga berpikir bahwa ia juga memiliki agenda sendiri.
Ia kemudian berjalan ke tempat dimana Fadhilah ditahan, gadis itu sudah bangun, namun tangannya terikat terpisah, pergelangan tangan dan kakinya diborgol oleh rantai.
"Kalian mau apa dengan Urfan?! Dia gaada urusannya dengan aku, kalau kalian kemari untuk berurusan dengan Ayah dan aku, jangan bawa Urfan ke urusan kita!" Fadhilah berteriak, ia menggertak.
"Jadi kau mendengarnya? Jadi kau ada hubungan dengan Urfana yang disebutkan Keisal? Hahahahahahaha." Fatherknight tertawa menyadari bahwa semua ini saling terhubung.
Fatherknight mengelus dagu Fadhilah, "Gadis manis, Bocah itu bukan urusanku. Ia tak punya urusan dengan kita. Urfana akan mati disana, dan Keisal akan menjadikanmu budaknya!"
"Lepaskan aku! Kau akan menyesal pria tua!"
Fatherknight menggampar pipi Fadhilah dengan keras hingga gadis itu mimisan dan pipinya memar.
"Jangan panggil aku tua, jika bukan karena urusan bisnis, kau sudah ku—"
"Tuan Fatherknight. Emperor ingin berkomunikasi lewat Comm-Visual." salah satu anak buahnya datang dan melakukan pose hormat padanya.
"Good, aku akan kesana. Kau akan menjaga tempat ini. Hanya aku yang boleh masuk, eksekutif juga tidak boleh."
"Siap!!"
"Sekarang tidurlah, dan bersyukur bahwa kau disini adalah tamu spesial." Fatherknight pergi meninggalkan Fadhilah.
Malam itu keindahan langit ditutupi oleh awan, Fadhilah disekap didalam ruangan khusus yang dimana tak ada siapapun disana.
Beruntung jika disana ia dihadirkan sebagai tahanan spesial, sehingga tak ada laki-laki yang macam-macam dengannya.
Gadis itu mendapatkan sel yang layak, setidaknya tidak bau pesing dan kotor.
Sayangnya tahanan yang lain tidak ada satupun yang bernasib lebih baik darinya.
...----------------...
Malam hari itu hujan deras mengguyur daerah tengah kota Bandung. Pria itu berdiri ruangan pribadinya yang gelap dan berinterior klasik di gedung yang paling tinggi disana, mengkhawatirkan bagaimana nasib Nusantara di masa depan.
Chairman/CEO Yohan Arunaldi, kepala jajaran direksi JNC Group sekaligus pemegang saham terbesar perusahaannya sendiri.
Salah satu sosok di Nusantara yang merangkap posisi Chairman dan CEO di perusahaan yang dipegang.
"Tuan, Saya ingin menyampaikan kabar. Putri Anda, Fadhilah Asmira Putri dinyatakan menghilang, asumsi yang diselidiki oleh polisi menyatakan bahwa ia diculik." ucap salah satu orang kepercayaan Yohan, Irandi.
"Itu kabar yang cukup mengejutkan." ia menyalakan api pada cerutunya. Sambil melihat kota Bandung dari ketinggian sana.
"Tuan?" Irandi tidak menyangka bahwa reaksi Yohan terlihat biasa saja, saat mengetahui putrinya hilang. Seolah terlihat tak peduli, dan tidak sayang.
Yohan Arunaldi sudah terlalu memiliki banyak hal untuk dipikirkan, terlebih lagi tentang kerja sama Alliance Security yang diwakili oleh William Gashington dengannya, lalu mengenai pemilihan Presiden yang dalam waktu sebentar akan diselenggarakan.
"Irandi, aku membutuhkan kebebasan dari urusan perusahaan, aku akan memberimu posisi CEO untuk JNC Group ini."
"Tuan? Apa maksud anda? Saya tidak pantas untuk hal itu." Irandi membungkukkan pandangannya dihadapan Yohan Arunaldi.
"Aku tidak bisa full-time berada di kantor ini, ada tugas penting yang harus kulakukan. Menyelamatkan putriku adalah salah satunya." Yohan memberikan 10% kepemilikan Sahamnya pada Irandi sebagai hadiah atas kenaikan pangkatnya.
Irandi memberikan hormat kepada Yohan Arunaldi, "Saya terima amanah ini."
"Ada informasi lain?" tanya langsung sang Chairman pada CEO-nya.
"Satu tubuh ditemukan dekat sekolahan SMA Harapan Bandung. Tanpa identitas, dompetnya sudah dicomot beserta dengan handphonenya, apa dia siswa disana?"
Yohan Arunaldi melihat foto tubuh yang terkapar itu, "Ini bukan siswa SMA."
"Eh?" Irandi memperbesar gambar tersebut untuk melihat detail.
"Dia terlihat seperti orang berumuran 30 tahun yang menggunakan seragam SMA."
"Tuan, kalau begitu adakah pihak dari dunia kriminal yang memiliki kecakapan operasi yang cukup baik terlebih lagi di Ibukota?" tanya Irandi pada Yohan Arunaldi.
Yohan Arunaldi menyalakan proyektor dengan jentikan jarinya. Kemudian ia menghubungkan CCTV sekolahan Fadhilah dan mencoba untuk menangkap gambar yang jelas.
Tidak ada satupun yang terlihat sangat jelas, resolusi CCTV yang rendah dan belasan bom asap diluncurkan dan menghalangi pandangan CCTV.
"Mereka bilang bahwa ada 1 tas berisi puluhan petasan yang dilempar kedalam sekolah dan 3 bom asap sebelum kedatangan kendaraan yang menculik Fadhilah." Irandi memutarkan video CCTV dengan pelan.
Tak lama setelah itu, Yohan langsung menghubungi jagoan ITnya untuk melacak setiap CCTV kota yang terpasang.
Baginya tak sulit, karena Yohan Arunaldi memiliki hubungan yang dekat dengan Gubernur, Walikota dan Presiden.
"Jika mereka menculik Fadhilah seorang, sudah jelas bahwa tujuannya adalah aku." Ia kemudian mengganti pakaiannya, menggantinya dengan kostum tentara dan menutupi dirinya dengan jubah bertudung hitam yang menutupinya dari kepala hingga ke perut.
Yohan Arunaldi berjalan keluar ruangannya, diikuti oleh Irandi.
"Bukankah keputusan yang bodoh jika pihak penculik tidak tahu siapa dia dan tahu, siapa kita?" Irandi tidak mengerti dengan motif yang dijalankan oleh Fatherknight.
"Tidak..... Ia tahu... Kemungkinan besar kita berurusan dengan Private Military Company sekaligus organisasi kartel narkoba." Yohan kemudian pergi ke bagian dimana helikopternya disimpen di helipad.
"Bukankah The Ghost terlalu berlebihan? Aku bisa mengirim beberapa anak buahku untuk mencari tahu soal ini." sang CEO mencoba untuk menawarinya bantuan.
Yohan berjalan hingga keujung bangunan itu dan ia melihat ke langit.
"Angin bertiup, hujan turun, manusia lahir, manusia mati, yang kuat memangsa yang lemah. Aku tak marah, karena seperti itulah dunia kita berjalan, alam hanya melakukan tugasnya." ucap Yohan Arunaldi.
"Tuan...."
...The Ghost is back...., and The Ghost will hunt you down...
Terdengar suara bergema yang terpancar dari mulut Yohan, nyanyian kecil yang dimana suara tersebut hanya bisa didengar oleh makhluk yang mampu mendengar suara infrasonik.
Suara tersebut, terpancar ke seluruh kota Bandung.
Corcus yang sedang membaca komik dirumah Urfana dapat mendengar suara itu, ia menoleh kesana kemari, kebingungan mencari sumber suara itu.
Yohan mundur mengambil jarak, kemudian ia berlari lalu melompat dari ketinggian itu dan menghilang tanpa jejak.
99% yang mengenal nama Yohan Arunaldi hanya beranggapan bahwa ia adalah Chairman sekaligus CEO perusahaan JNC Group yang membawahi banyak anak perusahaan.
Namun justru ia adalah salah satu sosok berbahaya bagi dunia dan seisinya.
...Real Name : Yohan Arunaldi...
...Codename : The Ghost...
...Organization : ???...
...Unit : B.L.E.S.S (Best-Leveled-Enhanced-Super-Soldier)...
.......Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments