Di lantai yang sama, Urfana dan Fadhilah sedang berjalan ke tempat wisata kuliner.
Ada 8 restoran yang di orientasikan bagi 8 kalangan, seperti penyuka :
K-Pop dan Drama Korea.
Game
Perfilman
Anime & Komik
Motivasi & Goals
Konspirasi
Kuliner dunia
Kuliner lokal se-Nusantara
8 restoran tersebut menyajikan menu-menu variatif sesuai dengan selera orang-orang, karena syarat-syarat untuk mendaftar restoran di ECB adalah memiliki kriteria untuk mengikuti trending, meskipun terdengar aneh namun inilah keunikan yang membuat ECB dan jalan Braga terkenal, karena menyajikan semua yang ada demi favoritisme berbagai elemen masyarakat.
"Apakah anda ingin sukses? Mari datangi restoran kami dan rasakan kelezatan yang bisa membuat mindset anda makin bergembang~" sorak seorang promotor dari restoran bertema Motivasi & Goals.
"Apa?! Kim Yong Jun dan Tremp pura-pura akrab dalam dunia perpolitikan? Pantas saja karena Ramyeon Nuklir dan Noodle Wall terus bersaing sebagai menu terbaik disini!!!" sorak seorang promotor dari restoran bertema Konspirasi.
"Kamu pasti baru pertama kali kesini, disini emang seperti ini. Tapi lagian kamu bakalan suka banget sama tempat ini." ujar Fadhilah sambil menunjuk-nunjuk restoran yang ingin dipilihnya.
"Oii, Omaewaaa!!! Kochi kuru, atau akan kubelah kau menjadi dhuaa!" ucap promotor pria dari restoran komik sambil mengenakan kostum.
"Oh, cosplay Atagami Toshiro?! Mirip banget" Urfana terkejut melihat restoran itu.
"Cotto, anata tidak boleh kasar, aitsuwa pelanggan kita daro? Kita harus ramahh!" Omel seorang promotor wanita yang berperan sebagai Heroine-nya Atagami Toshiro.
Hentak para pecinta anime dan komik berdatangan kesana.
"Nonton Sword-Kaisen juga? Aku gatau kamu pecinta anime Urfana." tanya Fadhilah.
"Aku ga nonton semua anime, tapi hanya tertarik pada beberapa genre saja." balas ia sambil menggaruk wajahnya.
Fadhilah kemudian membawa Urfana ke restoran bertema Game, karena mereka menyukai game.
Wah, kukira dia akan membawaku ke resto anime
-Kata Urfana, dalam hati.
Ketika kecil, Fadhilah lebih terbiasa main dengan anak laki-laki, sehingga kebiasaannya terbawa hingga hari ini.
Urfana juga menyukai game sejak kecil, karena disitulah ia menemukan masa kecil bahagianya sebelum munculnya smartphone.
Restoran game, mereka menyediakan meja yang mengharap ke sudut tembok, ada sofa, meja, layar TV dan GS4 yang disediakan bagi para pemesan yang ingin sambil bermain game, namun porsi bermain game hanya diberikan 1 jam kecuali jika pelanggan menambah pesanan dengan minimal harga 15 ribu rupiah setelah waktu bermain habis.
Ada juga meja biasa yang disediakan untuk makan saja, tapi spesialnya meja tersebut menyediakan fitur layar sentuh untuk Board-Game, seperti monopoli, ludo, catur, dan game lainnya yang bisa dimainkan antara 2-4 orang.
"Urfan, kita ambil yang sofa yuk? Aku pengen maen game." Fadhilah memohon Urfana.
Saat ini Urfana sedang berada di ambang kebingungan, ia harus memilih 1 keputusan diantara 2 pilihan yang sama sama membunuhnya.
Jika ia memilih meja yang terdapat sofa dan GS4, Fadhilah akan merasa senang, namun dompetnya mati kelaparan karena isinya keluar semua.
Jika hanya memilih board-game, Fadhilah akan merasa kecewa, saat ini insting dan nalurinya Urfana sedang berbisik bahwa laki-laki harus mengikuti keinginan perempuan, hal tersebut sudah menjadi hukum alam sejak pertama kali manusia ada.
Maafkan aku Excalibur
-Urfana meminta maaf pada Dompetnya dalam hati.
"Kamu kenapa sih? Aku yang bayarin kok, hahahaha. Mukanya kaya orang yang ga pengen mati gitu." Tertawalah gadis itu, menipu Urfana secara tersirat dengan membuatnya merasa harus teraktir.
Fadhilah adalah gadis kaya raya, pintar, cantik dan ramah. Peraih nilai UN tertinggi tingkat SMP tahun ini, dengan jumlah NEM 40.
Ia adalah gadis yang menjadi incaran oleh banyak laki-laki karena ia menawan sekaligus kasual, berbeda dari perempuan umumnya. Pecinta musik Rock, EDM dan juga Rap.
Banyak laki-laki yang mencuri pandang pada gadis yang sedang bersama Urfana, remaja laki-laki yang terlihat seperti pecundang.
Gadis seperti Fadhilah tentunya layak mendapatkan yang lebih dibandingkan Urfana. Fadhilah hanya menganggap Urfana sebagai sahabatnya, sedangkan Urfana saat ini memiliki rasa lebih kepada Fadhilah.
Alasan Fadhilah tertarik pada Urfana adalah karena dia asik, tidak tenggelam dalam perasaan dan romantisme, dan juga teman bercerita yang selalu ada di kala sedih dan masa-masa buruk.
"Jadi pengen main game Infirst, game horror yang baru keluar tahun ini." kata Fadhilah.
"Tapi Infirst kan solo-player?" tanya Urfana.
"Diem, kamu kan takut horror, liat aku main aja. Tapi nanti gantian ya, sekalian makan, harus mau. Ga deh, kita main Republic Evilian, yang bisa berdua." Fadhilah memilihkan permainan menggunakan stiknya.
"Yeyy, iya samyang." balas Urfana.
Sambil menunggu makanan, mereka bermain game bersama dengan menggunakan headset untuk mendapatkan sensasi lebih didalam permainan.
Saat itu adalah salah satu momen terindah dalam kehidupan Urfana. Ia tak pernah merasakan hal semacam ini, mengingat Urfana adalah orang yang hidup sederhana tanpa keluarga, menemani bidadari bermain keluar melihat indahnya dunia buku dan hiburan.
Fadhilah Asmira Putri, gadis yang telah menyelamatkan Urfana dari kegelapan dan penderitaan hidup. Urfana merasa bahwa segala sesuatu dari hidupnya tidak akan cukup untuk membalas kasih Fadhilah, meskipun Fadhilah benar-benar tidak memikirkan itu.
Sambil bermain game, Urfana dan Fadhilah bermain menggunakan headset dan berbicara melalui microphone. Mereka sangat menikmati waktu tersebut. 14 Juni 2016, Urfana mencatat tanggal tersebut sebagai hari yang indah. Tetapi sayang sekali....
"Urfan, a-aku.." Fadhilah merasa kesakitan, ia memegang kepalanya.
"Dhilah? Dhilah kamu kenapa?!" Urfana melepaskan headset Fadhilah dan memegang bahu Fadhilah.
Fadhilah pingsan karena rasa sakit yang dialaminya, ia tak sadarkan diri begitu saja. Para pegawai mulai restoran mulai berdatangan dan memberikan bantal agar Fadhilah bisa merebahkan diri dan merentangkan kakinya.
Kemudian tak lama datang petugas medis darurat yang membawa Fadhilah ke ambulan. Pihak restoran memilih untuk tidak menagih pembayaran pada mereka karena itu adalah kecelakaan. Kebijakan manusia saling membantu sangat dijunjung tinggi
"Pak, saya temannya! Saya harus iku-" Urfana mengejar para petugas
Ia kemudian disela dan ditarik hingga tersungkur ke lantai.
"Lu harus ikut kita bangsat" Yudhoyono jongkok sambil merokok didepan Urfana
Urfana diangkat oleh dua orang.
"Lepasin gue, gue harus ngejar cewe gue!" Urfana melawan diri, tangannya ditahan oleh 2 orang.
Yudhoyono kemudian menghajar Urfana tepat di ulu hati, hingga Urfana memuntahkan makanan yang ia makan.
"Brengsek, jijik banget. Kita bawa dia ke basement sebelum kita jadi perhatian.
"Baik bos, ayo ke lift sekarang. Halangin dia biar ga keliatan sama banyak orang."
Yudhoyono dengan anak buahnya berjalan menuju lift. Urfana kemudian dilempar kedalam lift, mereka masuk satu persatu. Berjumlah seluruhnya geng Yudhoyono 8 orang.
"Kurang ajar banget lo sialan, pas udah nyampe lagi gue bakal mastiin lu gabisa jalan pake kedua kaki LO"
Yudhoyono terlihat sangat geram dan emosi.
.........Bersambung..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments