Pesan dari 100 juta tahun cahaya yang lalu

"Jadi, aku adalah seorang hantu. Apa yang bisa membuatmu bisa melihatku dan kenapa kau memiliki mata berpupil merah di bagian mata kananmu?" tanya Corcus.

"Bentar, kenapa malah kau yang bingung?" tanya balik Urfana.

Corcus menggaruk-garuk kepalanya, ia tak mengerti kenapa hal ini bisa terjadi.

"Aku memang bermaksud untuk menemuimu, tapi aku hanya ingin hadir didalam alam bawah sadarmu. Seharusnya kau tidak bisa melihat keberadaanku disini."

Urfana terdiam, ia fokus menikmati tehnya dan pergi menyalakan TV.

Siaran Tv yang hadir pada pukul 3 pagi hanyalah siaran penyiar film barat dari UnivTV. Corcus ikut menonton siaran TV.

"Mending nonton film kan?" ucap Urfana, memegang remot dan mengatur volume TV.

"Ga lanjut tidur? Memangnya apa kegiatan sehari-harimu? Aku bahkan tak menyangka ada bocah berumur 15 tahun hidup sendirian di rumah. Kau bahkan tidak sekolah."

"Aku hanya jadi joki game dan admin top up."

"Oalah, apa maksudmu kau jadi seorang yang mengatur pemesanan dan pembayaran?" Corcus lanjut makan cemilan pedas.

"Eh, kupikir kau cuma hantu dari masa kuno? Ternyata kau mengerti peradaban sekarang?"

"Aku udah jadi arwah selama 2000 tahun lebih, aku bisa melihat manusia, bisa melihat hantu, tapi mereka tak bisa melihatku meskipun sesama hantu. Aku juga mempelajari sejarah dan kadang ikut bermain dengan cara merasuki tubuh seseorang dan mengakses ingatannya."

Urfana menepuk pundak Corcus dan memintanya untuk berdiri.

Ia menarik dudukan sofa yang diduduki Corcus dan memanjanglah sofa tersebut menjadi kasur. Corcus langsung melompat setelah Urfana melebarkannya. Urfana masih berpikir keras tentang bagaimana hantu bisa berinteraksi dengan benda mati, dan mengapa ia bisa menembus benda mati juga?

Mereka berdua menarik selimut dan menonton film action pada pukul 3 hingga pukul 4. Corcus benar-benar menikmati film action yang disuguhi oleh UnivTV, hingga ia berpikir bahwa suatu waktu ia bisa menjadi aktor filmnya.

Corcus menghela nafas, "Kuharap aku bisa hidup di zamanmu sebagai seorang lelaki yang menikmati perdamaian. Urfan, apa kau juga ingin jadi aktor?" Corcus menoleh Urfan, melihat ia tertidur ia langsung mengecilkan volume TVnya.

"Anak ini, sepertinya ia tetap masih mengantuk meskipun sudah kuberi stamina. Sepertinya menonton film bisa meningkatkan rasa kantuk dan kepuasan diri sehingga ingin tidur."

Urfana membuka matanya, ia menggosok-gosok mata itu dan meminum teh yang sudah dingin.

"Aneh sekali, jelas-jelas aku tidur namun mimpinya sangat normal." Urfana mengelap cairan yang keluar dari mulutnya.

"Memangnya apa yang salah dengan mimpimu kemarin?"

Mata kanan Urfana tiba-tiba mengkilau dan meresonansi dengan pemicu ingatan.

"Kemarin hari, aku bermimpi bahwa aku berada di suatu kota kuno yang sedang terbakar-bakar."

Urfana merasa bahwa ingatannya hari kemarin terlalu asli untuk dibilang mimpi, tangannya gemetaran dan panas.

"Seperti kerajaan Yunani pada jaman dahulu. Mereka kejam, membantai orang-orang dan bahkan aku melihat hal yang tak layak untuk dilihat."

Tangan Urfana berdecak darah, ia berhalusinasi oleh mata katannya.

"Aku merasa panas, mencium bau darah. Tapi semuanya mengabaikan keberadaanku. Kecuali untuk satu orang, yang kehadirannya seolah-olah ia mengenalku."

Corcus mencoba untuk mengakses ingatan Urfana dengan menembuskan tangannya kebagian otak.

"Uh, kesadaranmu terlalu kuat. Sepertinya dengan mata kanan itu kau sudah memiliki level yang berbeda diatas manusia lainnya.". Corcus menarik tangannya kembali, kesadaran Urfana menolak sihir Corcus dengan sangat kuat.

"Apa itu bukan mimpi? Apakah itu sihir?" tanya Urfana pada Corcus.

Tak lama kemudian, Corcus berdiri dan mengintip jendela di luar, ia ingin memastikan bahwa tetangga Urfana tidur sehingga ia dapat menunjukkan kemampuannya.

"Kau harus bersyukur karena rumahmu memiliki halaman belakang yang berbatasan dengan ujung bukit, sehingga kau bisa melihat semuanya dari atas sini. Ikutlah keluar, ada yang ingin kutunjukkan padamu." Corcus berjalan mendekati pintu dan membukakannya untuk Urfana.

Ia menuntun Urfana keluar, dan pergi ke bagian halaman belakang yang alasnya berumput hijau yang sudah dicukur.

Terbentanglah bintang-bintang yang saling bersinar menunjukkan keindahannya. Urfana tinggal didaerah dimana ia cukup jauh dengan peradaban kota, sehingga ia dapat melihat pemandangan perbukitan didepannya dan juga kota.

"Ini masih bisa lebih indah lagi, kuharap matamu takkan menolak keindahan sihir ini." Corcus menjadikan area yang ada di sekitar rumah Urfana menjadi area visual yang menghipnotis mata Urfana.

Ia disuguhi pemandangan masa lalu kota Bandung yang dimana masih belum ada peradaban dan hanya terdapat hutan dan padang rumput hijau yang luas. Langit yang bergelombangkan aurora.

"Bagaimana? Apa ini terlihat seperti sebuah mimpi atau kau dapat merasakannya?" tanya Corcus, ia tersenyum dan merasa ingin dipuji karena sudah memamerkan kekuatan sihirnya.

"Aku bisa merasakan atmosfirnya melewati setiap sel kulitku, bahkan hawanya lebih sejuk dan lebih indah."

Apa yang menimpa dirinya kemarin bukanlah mimpi, itu artinya terdapat sihir yang membuat Urfana pergi ke masa lalu dan hadir sebagai sosok yang tak dapat dilihat.

......Tapi seseorang misterius yang berada di gambaran masa lalu itu dapat melihatnya, dan bereaksi seolah-olah Urfana memang pergi ke masa lalu.......

"Apa sihirmu bisa bekerja untuk semua orang yang terkena efek darimu?" tanya Urfana.

Corcus menggelengkan kepala, "Bahkan tubuh yang kurasuki saja takkan bisa merasakan apa-apa, ada sesuatu yang spesial dari dirimu yang bisa membuatku berinteraksi denganmu" Corcus menerapkan segel tangan sihir sebagai kode.

"Apa yang spesial?"

"Kuharap aku tahu, Urfan. Tapi yang jelas kedatangan mata barumu itu adalah sebuah pertanda bahwa aku dibutuhkan untuk mencapai kewajiban yang diberikan takdir, karena sekarang kau memiliki mata itu, artinya kau harus bertindak semestinya, atau kau akan menerima konsekuensi buruk."

Teknologi kuno yang diciptakan sihir pada di satu waktu adalah hal yang melampaui batas, tidak boleh dibiarkan dan tidak bisa dieksplorasi.

Namun sekarang setelah disembunyikannya sumber sihir, Ouvel Euronova hanya berharap bahwa sihir diadakan sejak 2016, namun kenyataannya seseorang telah merubah masa lalu sehingga ada yang salah dengan saat ini.

Dunia ini tidak tahu adanya kehadiran sihir dan teknologi kuno, terkecuali oleh beberapa kelompok dari World Council, kelompok rahasia yang membawa aturan dan kebijaksanaan tentang bagaimana dunia harus berjalan, bahkan PBB saja tidak tahu apa-apa.

Selama ribuan tahun ini, Corcus sudah menjelajahi banyak tempat hingga tak terhitung jumlahnya, ia menelusuri peradaban, permukaan dibawah tanah, lautan, bahkan langit, dan luar angkasa.

Sebagai seorang arwah, ia tak memerlukan nafas meskipun bisa menghirup udara, tak bisa merasakan sakit namun lidah bisa bereaksi dengan benda apapun ketika Corcus mengizinkan dirinya untuk bersentuhan.

Corcus melepas sihirnya dengan mendadak, ia kemudian melihat ke arah langit barat. Ekspresinya ketakutan, seolah-olah ia telah melihat sesuatu yang menakutkan datang.

Dolgia, suatu negara di Eropa yang terkenal dengan tempat wisatanya yang indah.

Negara itu dulunya bernama Perancis pada dimensi waktu pertama, tempat tersebut sedang trending dan banyak turis yang berkunjung kesana dalam waktu 1 tahun terakhir.

Negeri Surga yang mampu memanjakan mata yang terbuka, udaranya yang sangat bersih dan bebas polusi, Wonderful Land adalah sebutan negeri tersebut.

Lampu-lampu berkelip indah warna-warni, bunga-bunga cantik dan tumbuhan-tumbuhan terlihat di sekeliling kota, tersusun secara etestik.

Langit juga bersinar berkelap-kelap, dihiasi oleh bintang-bintang bercahaya, bahkan yang satunya malah terlihat semakin membesar.

Orang-orang dari seluruh kota di Dolgia kemudian melihat keatas dan bertanya, "Mengapa bintang itu membesar?"

Terdengar seperti suara gemuruh hujan yang sangat besar, bahkan bintang tersebut merubah waktu malam menjadi siang. Bintang itu semakin terlihat, orang-orang kemudian panik dan berlarian, entah kemana.

"Corcus, ada apa?! Kau terlihat pucat?!"

"I.... Itu... Aku tak tahu..."

......Itu bukan bintang.......

Benda sintetik yang tingginya 690 meter dengan lebar 200 meter datang dan menghantam Ibukota Dolgia, Everis, dengan kecepatan 1000km/jam.

Benda berbentuk seperti jarum itu menyebabkan ledakan dengan radius 600 meter di sekitarnya, dan telah menewaskan 210ribu korban jiwa, bersama dengan puing-puing gedung yang berterbangan, menghujani orang-orang.

Suasana kota seperti neraka, terjadi banyak kebakaran karena koslet listrik dan kekacauan

Selama 10 menit benda itu masih terdiam, terlihat bagaikan sebuah pesawat alien, namun juga memiliki kaki seperti laba-laba dan berkepala runcing tinggi.

Para tentara dari negeri tersebut berkumpul mendatangi Everis, benda sintetik itu menjadi perhatian seluruh dunia secara tak lama.

"Sangat tak bisa dipercaya, bahwa ada makhluk luar yang hidup diluar bumi."

"Kiamat telah tiba!!!! Larii!!"

Militer Dolgia dengan cepat mengutus Tim Ekspedisi untuk mengidentifikasi monster tersebut dan mencari korban luka dan yang tewas.

Monster tersebut tiba tiba hidup dan menembakkan sinar laser ke satelit utama luar angkasa, ia meretas seluruh jaringan telekomunikasi dan membuat seluruh alat elektronik seperti TV, Laptop, Smartphone, serta seluruh media visual atau suara di bagian Eropa.

Semua orang yang sedang terfokus pada gadgetnya tentu terkejut, alat elektronik itu menghipnotis semua orang.

"Aku diutus oleh penguasa alam semesta, kami datang dari kejauhan yang takkan kalian jangkau bahkan jika kalian memiliki miliaran waktu untuk menjelajahi luar angkasa. Bumi memiliki sumber daya dan energi yang sangat kaya. Kami akan datang kemari untuk menjarahnya, meski begitu kami akan memusnahkan seluruh kehidupan yang ada di Bumi lalu merebut segalanya disini. Bumi akan menghilang untuk selamanya dari alam semesta ini."

Monster tersebut kemudian meledakkan diri, Radius ledakan tersebut mencapai 60km.

"Uh?!!" Urfana melihat ke arah barat, ia mendengar teriakan orang-orang yang kemudian menghilang dalam sekejap.

Satelit-satelit buatan milik Eropa dan Amerika hancur setelah ledakan tersebut, seluruh internet dan jaringan di muka Bumi mengalami masalah.

"Jadi, ternyata bencana yang disebabkan oleh monster itu. Dia hanyalah pesan, itu artinya mereka masih memiliki banyak kekuatan...." Corcus berduka atas musibah yang menimpa umat manusia.

Kepala Urfana sangat berat, ia mendengar bisingan-bisingan tak nyata di telinganya. Ia mengutuk hidupnya yang dipenuhi oleh tanggung jawab dan beban yang ditujukan Corcus.

Ia menangis, mendengar teriakan orang-orang terngiang dalam telinganya. Khayalan berubah menjadi nyata dalam imajinasinya.

Hari ini adalah salah satu hari tergelap dalam sejarah umat manusia, bumi menjadi tempat dimana di bagian alam semesta hanyalah lingkaran bulat kecil bagaikan debu, sedangkan mereka yang hidup diatasnya hanyalah bagaikan burung dalam sangkar.

Beberapa waktu setelah kejadian tersebut, dunia langsung mengadakan pertemuan untuk membahas apa yang telah terjadi.

Seluruh perwakilan negara memutuskan untuk turut menghadiri rundingan di markas besar PBB.

Kini seluruh dunia mesti mengabaikan hubungan politik karena kepentingan darurat ini.

...Karena bahkan dunia yang diselamatkan oleh Ouvel Euronova pun tetaplah bukan dunia yang tidak akan kiamat...

...........Bersambung..........

Episodes
1 Prologue : Kontrak Semesta
2 Awal dari segalanya
3 Cowok pendiam dan Cewek ceria
4 Hari terbaik
5 Dedikasi
6 Dunia yang berbeda
7 Corcus Arstarilea
8 Pesan dari 100 juta tahun cahaya yang lalu
9 Sebuah pemicu
10 Cahaya yang memasuki ruangan gelap
11 Kehidupannya di sekolah
12 Dunia gelap anak SMA dan SMK
13 Tak selalu menjadi pecundang
14 Tantangan
15 Rahmania Urfana vs Christian Galeo
16 Killing-Maniac
17 Semua ini adalah rencananya
18 Dia yang berdiri paling tinggi dari lainnya
19 Hari santai sebelum terbantai
20 Late Night I
21 Before Black Day
22 Black Day (1)
23 Black Day (2)
24 Black Day (3)
25 Black Day (4)
26 Black Day (5)
27 Black Day (6)
28 Black Day (7)
29 Mimpi dan Masa lalu
30 Kehadiran para calon Penguasa dunia
31 Pertemuan calon Penguasa dunia
32 After Black Day
33 Pembicaraan di dalam jeruji dan obor api
34 Kau terlihat berbeda
35 Kegelapan baru dalam selimut negeri
36 Pesan hati untuk membuka lembaran baru
37 Kembali Sekolah
38 Kibarkan bendera Kebebasan, Pahlawan.
39 Membuka bilik masa lalu
40 Satu-satunya yang ia lihat sebagai serigala
41 Kejamnya jalanan
42 Dipertemukan takdir
43 Langkah pertama untuk menguasai dunia
44 Aku juga tidak kalah dengan gadis kesukaanmu
45 Monster dalam dirinya
46 Mungkin pertemuan ini takdir?
47 Kau tidaklah sendirian
48 Bertemu dengan malaikat bersayap hitam
49 Kumpulan para semut
50 Sekarang, kota ini bebas.
51 Pria yang terbakar dalam hatinya
52 Inspektur Rimmer
53 Kunjungan ke rumah sakit
54 Kertas pembawa masalah
55 Menyusup kedalam tempat yang disebut "Grand Angkasawira"
56 Kartu kredit Platinum Gold : World-Class
57 Mencoba profesional
58 Kenapa ia ada disini?
59 Senyuman termanis yang kulihat pada hari itu
60 Dia yang berpikir sebelum bicara
61 Kalau begitu, datanglah. Cari tahu yang kau inginkan.
62 Mein Fuhrer : Emmerson Dielbert
63 Rencana Selanjutnya
64 Lindberg Gates
65 Sebelum acara utama dimulai
66 Sekelompok orang gila
67 Aku tidak sekuat yang mereka bayangkan
68 Darker than Black Day
69 Amukan sang Lady Beast
70 Aku sudah berjalan sejauh ini
71 Hanya kita berdua, di puncak kota ini
72 Fadhilah dan Keisal
73 Variabel
74 Kehadiran Dominator di Grand Angkasawira
75 Komedi dalam Tragedi
76 Double Serpent
77 Dia yang memegang takdir seberat semesta
78 Masa lalu pasti akan berlalu
79 Change over world
80 Awal baru dari kebangkitan balas dendam
81 Hanya ingin menikmati makan malam
82 Pertemuan seluruh ketua wilayah
83 Aku suka main game
84 Boss Theme
85 Iblis di langit Ciratum
86 She was my everything
87 Menang dalam perkataan
88 Two of Us
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prologue : Kontrak Semesta
2
Awal dari segalanya
3
Cowok pendiam dan Cewek ceria
4
Hari terbaik
5
Dedikasi
6
Dunia yang berbeda
7
Corcus Arstarilea
8
Pesan dari 100 juta tahun cahaya yang lalu
9
Sebuah pemicu
10
Cahaya yang memasuki ruangan gelap
11
Kehidupannya di sekolah
12
Dunia gelap anak SMA dan SMK
13
Tak selalu menjadi pecundang
14
Tantangan
15
Rahmania Urfana vs Christian Galeo
16
Killing-Maniac
17
Semua ini adalah rencananya
18
Dia yang berdiri paling tinggi dari lainnya
19
Hari santai sebelum terbantai
20
Late Night I
21
Before Black Day
22
Black Day (1)
23
Black Day (2)
24
Black Day (3)
25
Black Day (4)
26
Black Day (5)
27
Black Day (6)
28
Black Day (7)
29
Mimpi dan Masa lalu
30
Kehadiran para calon Penguasa dunia
31
Pertemuan calon Penguasa dunia
32
After Black Day
33
Pembicaraan di dalam jeruji dan obor api
34
Kau terlihat berbeda
35
Kegelapan baru dalam selimut negeri
36
Pesan hati untuk membuka lembaran baru
37
Kembali Sekolah
38
Kibarkan bendera Kebebasan, Pahlawan.
39
Membuka bilik masa lalu
40
Satu-satunya yang ia lihat sebagai serigala
41
Kejamnya jalanan
42
Dipertemukan takdir
43
Langkah pertama untuk menguasai dunia
44
Aku juga tidak kalah dengan gadis kesukaanmu
45
Monster dalam dirinya
46
Mungkin pertemuan ini takdir?
47
Kau tidaklah sendirian
48
Bertemu dengan malaikat bersayap hitam
49
Kumpulan para semut
50
Sekarang, kota ini bebas.
51
Pria yang terbakar dalam hatinya
52
Inspektur Rimmer
53
Kunjungan ke rumah sakit
54
Kertas pembawa masalah
55
Menyusup kedalam tempat yang disebut "Grand Angkasawira"
56
Kartu kredit Platinum Gold : World-Class
57
Mencoba profesional
58
Kenapa ia ada disini?
59
Senyuman termanis yang kulihat pada hari itu
60
Dia yang berpikir sebelum bicara
61
Kalau begitu, datanglah. Cari tahu yang kau inginkan.
62
Mein Fuhrer : Emmerson Dielbert
63
Rencana Selanjutnya
64
Lindberg Gates
65
Sebelum acara utama dimulai
66
Sekelompok orang gila
67
Aku tidak sekuat yang mereka bayangkan
68
Darker than Black Day
69
Amukan sang Lady Beast
70
Aku sudah berjalan sejauh ini
71
Hanya kita berdua, di puncak kota ini
72
Fadhilah dan Keisal
73
Variabel
74
Kehadiran Dominator di Grand Angkasawira
75
Komedi dalam Tragedi
76
Double Serpent
77
Dia yang memegang takdir seberat semesta
78
Masa lalu pasti akan berlalu
79
Change over world
80
Awal baru dari kebangkitan balas dendam
81
Hanya ingin menikmati makan malam
82
Pertemuan seluruh ketua wilayah
83
Aku suka main game
84
Boss Theme
85
Iblis di langit Ciratum
86
She was my everything
87
Menang dalam perkataan
88
Two of Us

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!