CH 20

Hari berlalu dengan cepat, turnamen dua hari lagi akan digelar. Sore nanti ada technical meeting untuk peserta delegasi dari kesatrian yang sudah mendaftar dan malamnya dilanjut dengan pesta penyambutan peserta sekaligus perayaan ulang tahun Pandji yang ke-17.

Sementara sekarang hari masih terlalu pagi untuk Pandji membuka mata. Latihan bersama ayahnya semalam menguras semua tenaganya, tidak ada yang kecewa walaupun Pandji masih belum bisa menang. Kalah pengalaman dan tenaga dalam adalah penyebab utamanya.

Cahaya kuning emas membias pada tirai yang menutupi jendela kamar Pandji, tapi terang itu sama sekali tidak mengusik Pandji.

Lelap Pandji tidak berlangsung lama, suara ketukan pintu kamarnya semakin nyaring. Awalnya hanya ketukan ringan dan suara Giandra yang bergema seperti lonceng, lalu berlanjut dengan suara halus Atika dan ketukan teratur yang sama sekali tak berhenti mengganggunya.

Membuka matanya Pandji berjalan sempoyongan menarik handle pintu, "Ada apa?"

"Ibunda menunggu Mas Pandji di meja makan besar, sarapan sudah siap."

"Aku belum lapar juga belum mandi, aku tidak ikut sarapan …," ucap Pandji hampir menutup kembali pintu kamarnya.

"Tapi … Mas Pandji harus ikut, Ibunda berpesan untuk memakai baju yang pantas. Saya akan siapkan bajunya sekarang, Mas Pandji bisa mandi dulu!"

Pandji baru sadar Ibunda mengundang sarapan di meja makan besar? Artinya ada acara formal dan ada tamu yang akan sarapan bersama keluarganya.

"Siapa yang bertamu sepagi ini?"

"Kenalan Eyang dari Solo," jawab Atika sopan.

"Ehh … berapa orang tamunya?"

"Tiga orang, Mas."

Pandji menautkan kedua alis dan langsung memijit kepalanya begitu ingat kalau kemungkinan tamu tersebut salah satunya adalah calon tunangannya.

"Baiklah, kamu boleh pergi setelah menyiapkan pakaian. Aku mau mandi."

Mengguyur tubuh dan kepalanya, Pandji memikirkan banyak ide dan apa saja yang harus dilakukannya setelah keluar kamar mandi.

Meski Eyang buyutnya secara mudah mengatakan bahwa itu hanya ikatan sementara yang bisa Pandji putuskan jika tidak ingin melanjutkan ke tahap serius, tetap saja membuat Pandji merasa tertekan.

Pandji tidak mau menambah beban otaknya dengan memikirkan banyak perempuan.

Kenapa aku tadi tidak menanyakan pada Atika lebih jelas lagi siapa tiga orang dari Solo itu?

Selesai membersihkan badannya, Pandji tidak memakai pakaian yang sudah disiapkan Atika. Dia justru memakai baju santai dan memasukkan beberapa kebutuhan ke dalam tasnya.

Memakai hoodie (jaket bertudung) kesayangannya, Pandji menyingkap tirai jendela yang masih tertutup.

Pandji membuka jendela perlahan dan mengawasi sekitar rumah. Di merasa beruntung memilih kamar di bawah dan paling depan, jadi jika akan meloloskan diri seperti ini tidak terlalu sulit.

Dirasa aman Pandji melangkahkan kaki lewat satu jendela besar yang biasa dibuka setiap hari untuk ventilasi udara ke dalam kamarnya. Dia mengumpat karena harus kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di atas tempat tidur.

Dengan kecepatan maksimal, Pandji bergerak memasukkan ponsel ke dalam kantong jaket setelah mengubah nada dering ke mode getar. Dia tidak ingin ditemukan dengan konyol jika tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Kali ini Pandji berhasil keluar, dia menutup tirai perlahan dan juga merapatkan jendela dari luar agar kembali dalam posisi semula.

"Ehem …."

Pandji menghembuskan nafas berat saat mendengar suara orang berdehem tak jauh darinya, suara yang sangat dikenalnya, suara yang sering memergokinya di saat paling tidak diinginkan. Siapa lagi kalau bukan Ayahnya?!

Bukankah seharusnya Ayah ada di meja makan besar menemani para tamu?!

Pandji mengedar pandangan sampai bertemu mata dengan ayahnya, "Selamat pagi, Ayah! Sedang apa di luar sini?"

"Mengajari putranya agar lebih bertanggung jawab sebagai laki-laki," jawab Ayah Pandji dengan senyum bijaksana.

Pandji mendengus dan masuk kembali ke dalam kamarnya melalui jendela, dia disambut Ibunya yang ternyata sudah menunggu di dalam dengan senyum lembut.

Pandji tidak bisa tidak bertanya, "Ibunda sedang apa di kamar Pandji?"

"Memastikan putranya berpakaian layak dan menepati kata-kata yang sudah diucapkan tempo hari!"

Pandji menyerah, dia tersenyum canggung dan memasang wajah polos agar Ibundanya tak marah.

"Anu … Pandji cuma ngecek jendelanya apa bisa dilewati orang, takut ada pencuri masuk, Ibunda! Pandji nggak kemana-mana …."

Ibundanya menaikkan alis dan menyeringai jenaka seraya mengulurkan pakaian yang harus dikenakan Pandji.

Astaga … bagaimana bisa mereka begitu kompak jadi orang tua? Tidak adakah jalan lari lagi untukku?

***

Terpopuler

Comments

AbiSatya

AbiSatya

🤭🤭🤭selalu ketawa bc part ini

2023-08-10

1

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

pahamm hoodie itu yak tudung yg ada dijaket itu

2023-07-29

1

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

Atika itu anaknya abdi dalem mba nuri itu kan? dah brasa istri Panji

2023-07-29

1

lihat semua
Episodes
1 CH 01
2 CH 02
3 CH 03
4 CH 04
5 CH 05
6 CH 06
7 CH 07
8 CH 08
9 CH 09
10 CH 10
11 CH 11
12 CH 12
13 CH 13
14 CH 14
15 CH 15
16 CH 16
17 CH 17
18 CH 18
19 CH 19
20 CH 20
21 CH 21
22 CH 22
23 CH 23
24 CH 24
25 CH 25
26 CH 26
27 CH 27
28 CH 28
29 CH 29
30 CH 30
31 CH 31
32 CH 32
33 CH 33
34 CH 34
35 CH 35
36 CH 36
37 CH 37
38 CH 38
39 CH 39
40 CH 40
41 CH 41
42 CH 42
43 CH 43
44 CH 44
45 CH 45
46 CH 46
47 CH 47
48 CH 48
49 CH 49
50 CH 50
51 CH 51
52 CH 52
53 CH 53
54 CH 54
55 CH 55
56 CH 56
57 CH 57
58 CH 58
59 CH 59
60 CH 60
61 CH 61
62 CH 62
63 CH 63
64 CH 64
65 CH 65
66 CH 66
67 CH 67
68 CH 68
69 CH 69
70 CH 70
71 CH 71
72 CH 72
73 CH 73
74 CH 74
75 CH 75
76 CH 76
77 CH 77
78 CH 78
79 CH 79
80 CH 80
81 CH 81
82 CH 82
83 CH 83
84 CH 84
85 CH 85
86 CH 86
87 CH 87
88 CH 88
89 CH 89
90 CH 90
91 CH 91
92 CH 92
93 CH 93
94 CH 94
95 CH 95
96 CH 96
97 CH 97
98 CH 98
99 CH 99
100 CH 100
101 CH 101
102 CH 102
103 CH 103
104 CH 104
105 CH 105
106 CH 106
107 CH 107
108 CH 108
109 CH 109
110 CH 110
111 CH 111
112 CH 112
113 CH 113
114 CH 114
115 CH 115
116 CH 116
117 CH 117
118 CH 118
119 CH 119
120 CH 120
121 CH 121
122 CH 122
123 CH 123
124 CH 124
125 CH 125
126 CH 126
127 CH 127
128 CH 128
129 CH 129
130 CH 130
131 CH 131
132 CH 132
133 CH 133
134 CH 134
135 CH 135
136 CH 136
137 CH 137
138 CH 138
139 CH 139
140 CH 140
141 CH 141
142 CH 142
143 CH 143
144 CH 144
145 CH 145
146 CH 146
147 CH 147
148 CH 148
149 CH 149
150 CH 150
151 CH 151
152 CH 152
153 CH 153
154 CH 154
155 CH 155
156 CH 156
157 CH 157
158 CH 158
159 CH 159
160 CH 160
161 CH 161
162 CH 162
163 CH 163
164 CH 164
165 CH 165
166 CH 166
167 CH 167
168 SP 168
169 SP 169
170 SP 170
171 CH 171
172 SP 172
173 CH 173
174 CH 174
175 CH 175
176 CH 176
177 CH 177
178 CH 178
179 CH 179
180 CH 180
Episodes

Updated 180 Episodes

1
CH 01
2
CH 02
3
CH 03
4
CH 04
5
CH 05
6
CH 06
7
CH 07
8
CH 08
9
CH 09
10
CH 10
11
CH 11
12
CH 12
13
CH 13
14
CH 14
15
CH 15
16
CH 16
17
CH 17
18
CH 18
19
CH 19
20
CH 20
21
CH 21
22
CH 22
23
CH 23
24
CH 24
25
CH 25
26
CH 26
27
CH 27
28
CH 28
29
CH 29
30
CH 30
31
CH 31
32
CH 32
33
CH 33
34
CH 34
35
CH 35
36
CH 36
37
CH 37
38
CH 38
39
CH 39
40
CH 40
41
CH 41
42
CH 42
43
CH 43
44
CH 44
45
CH 45
46
CH 46
47
CH 47
48
CH 48
49
CH 49
50
CH 50
51
CH 51
52
CH 52
53
CH 53
54
CH 54
55
CH 55
56
CH 56
57
CH 57
58
CH 58
59
CH 59
60
CH 60
61
CH 61
62
CH 62
63
CH 63
64
CH 64
65
CH 65
66
CH 66
67
CH 67
68
CH 68
69
CH 69
70
CH 70
71
CH 71
72
CH 72
73
CH 73
74
CH 74
75
CH 75
76
CH 76
77
CH 77
78
CH 78
79
CH 79
80
CH 80
81
CH 81
82
CH 82
83
CH 83
84
CH 84
85
CH 85
86
CH 86
87
CH 87
88
CH 88
89
CH 89
90
CH 90
91
CH 91
92
CH 92
93
CH 93
94
CH 94
95
CH 95
96
CH 96
97
CH 97
98
CH 98
99
CH 99
100
CH 100
101
CH 101
102
CH 102
103
CH 103
104
CH 104
105
CH 105
106
CH 106
107
CH 107
108
CH 108
109
CH 109
110
CH 110
111
CH 111
112
CH 112
113
CH 113
114
CH 114
115
CH 115
116
CH 116
117
CH 117
118
CH 118
119
CH 119
120
CH 120
121
CH 121
122
CH 122
123
CH 123
124
CH 124
125
CH 125
126
CH 126
127
CH 127
128
CH 128
129
CH 129
130
CH 130
131
CH 131
132
CH 132
133
CH 133
134
CH 134
135
CH 135
136
CH 136
137
CH 137
138
CH 138
139
CH 139
140
CH 140
141
CH 141
142
CH 142
143
CH 143
144
CH 144
145
CH 145
146
CH 146
147
CH 147
148
CH 148
149
CH 149
150
CH 150
151
CH 151
152
CH 152
153
CH 153
154
CH 154
155
CH 155
156
CH 156
157
CH 157
158
CH 158
159
CH 159
160
CH 160
161
CH 161
162
CH 162
163
CH 163
164
CH 164
165
CH 165
166
CH 166
167
CH 167
168
SP 168
169
SP 169
170
SP 170
171
CH 171
172
SP 172
173
CH 173
174
CH 174
175
CH 175
176
CH 176
177
CH 177
178
CH 178
179
CH 179
180
CH 180

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!