Menjelang tengah malam, Pandji membawa dua katana dari kayu yang biasa digunakannya untuk latihan ke halaman belakang. Daripada halaman, tempat itu lebih mirip arena bermain outdoor dan olahraga.
Dia terkejut karena ternyata sudah ada beberapa orang yang menunggu latih tanding antara anak dan ayah itu. Ibundanya duduk bersama Giandra dan Mika di pinggir lapangan futsal, Raksa hadir dan mengawasi lapangan dari dekat pendopo.
Atika sedang sibuk menyiapkan minuman dan camilan, anak perempuan dari abdi dalem eyang yang bernama Mbak Nuri itu hanya lebih tua dua tahun dari Pandji. Atika duduk menemani eyang buyut Pandji yang sudah sepuh di dalam pendopo, menghadap ke arah lapangan.
Bukankah ini terlalu berlebihan? Apa latih tanding ini semacam hiburan buat mereka?
Pandji mengeluh dalam hati, kenapa keluarganya belum ada yang tidur? Dia melanjutkan langkahnya ke tengah lapangan, berdiri di salah satu sudut lapangan dengan kedua katana kayu yang masih dipegangnya sembarangan. Dia belum melihat ayahnya ada di lokasi latihan.
Melirik ke arah keluarganya yang bercengkrama sambil ngemil dan menatapnya, Pandji mengerutkan dahi dan merasa tertekan, sungguh tidak bisa dipercaya.
Sekali lagi, ini bukan pesta!
Ayahnya muncul dan berdiri mengambil posisi berseberangan dengan Pandji pada jarak 10 meter.
"Apa kamu sudah siap, Mas?" Tanya ayahnya dengan senyum tipis meledek.
"Apa maksudnya ini, Ayah? Kenapa ayah memakai senjata asli?" Sarkas Pandji dengan heran, dia hanya membawa dua katana dari kayu sementara ayahnya membawa tombak naga kesayangannya. Artefak langka bertuah yang diwariskan secara turun-temurun dari leluhurnya.
"Senjata kayu hanya digunakan untuk anak usia di bawah 15 tahun, itu peraturan turnamen tahun ini."
"Tapi Pandji tidak punya senjata yang mampu menandingi tombak itu, Ayah!"
Pandji merasa dicurangi ayahnya, ketimbang latihan ini lebih masuk akal disebut pertarungan hidup dan mati.
"Kamu terus saja menolak sepasang pusaka penganten yang ayah berikan, jadi kalau sampai kamu tidak punya senjata … itu adalah salahmu sendiri!"
Wajah Pandji pias dan marah mendengar ucapan Ayahnya, "Keris pusaka itu sama sekali tidak keren ayah, kuno … Pandji tidak cocok menggunakan pusaka jadul seperti itu!"
"Wow … jika Damar Jati dan istrinya mendengar komentarmu, Ayah tidak tau apa mereka masih mau menemanimu kelak!"
"Astaga … mereka hanya roh pusaka, Ayah!"
"Naga yang kamu inginkan juga roh pusaka, roh dari tombak legenda ini!"
Ayah Pandji memutar tombaknya hingga suara desingnya memadati halaman belakang. Mereka yang menonton spontan membelalakkan mata karena keseriusan pemilik tombak itu dalam menantang duel anaknya.
"Bisakah Pandji meminjamnya, Ayah?"
"Tidak … ini milik pribadi," jawab Ayah Pandji dengan seringai lucu.
"Bagaimana jika Pandji membelinya dari Ayah?"
"Hehehe … kamu memang kaya, tapi tombak ini jelas tidak dijual, Mas!"
Ibunda Pandji hanya mengulum senyum mendengar negosiasi anak dan ayah di depannya. Berbeda dengan putri bungsunya Gia yang sangat tegang ketakutan kalau kakak tersayangnya akan terluka oleh ayahnya.
Pandji dengan emosional berlari dengan dua katana ke arah ayahnya, menyerang dengan tebasan penuh tenaga. Berusaha membelah ayahnya menjadi dua.
"Kuasai amarahmu, Mas!" Kata Ayahnya seraya menghindari setiap serangan Pandji dengan melompat lincah. "Kerahkan semua kemampuanmu!"
Pandji dengan gesit kembali membabat dan menusuk meski sedikitpun katana kayunya masih belum menyentuh baju ayahnya. "Jangan menghindar, Ayah!"
"Kamu belum cukup mampu membuat ayah harus membalas seranganmu," jawab Ayahnya santai.
PLAK
Pandji menjatuhkan satu katana karena ayahnya menampar punggung tangannya saat berkelit dari tebasan yang mengarah ke leher.
"Lumayan!"
Pandji menggeram jengkel, dia merasa dipecundangi Ayahnya sendiri. Kata-kata yang didengarnya barusan melukai harga dirinya.
Benar-benar keterlaluan, aku putramu, Ayah! Dan aku masih belum kalah!
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩
dicatat dulu deh Giandra
kali bwt nama besok pnya baby cewe
2023-07-27
2
𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩
keris pengantin yg jadi rebutan candra dan si om dukun
2023-07-27
1
𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩
tombak Nayang kannnn iyakannn
Nareswara Sayang mksdna
wkwkwk
2023-07-27
1