Pandji mengayunkan kedua pedang di tangannya itu, wajahnya bersinar gembira dan penuh rasa terima kasih pada ayahnya. Ternyata ayahnya yang menyebalkan itu sangat memperhatikan keinginannya selama ini.
Beliau bahkan melebur sepasang keris penganten menjadi pedang yang selalu diinginkannya. Pedang yang kadang digambar Pandji dalam buku pelajarannya.
Kekuatan Damar dan Asih yang menyatu dengan Pandji membuat seluruh badannya panas dingin seperti terserang demam, Pandji mengatur nafas dan terus beradaptasi dengan kekuatan baru yang berasal dari pedangnya itu.
BRAK!!!
Keisengan Pandji mengayunkan pedang hitam di tangan kanannya itu memotong meja kayu di depannya itu seperti memotong tahu.
"Ayah …," pekik Pandji terkejut mendapati meja itu terbelah dua dan roboh menumpahkan dua cangkir sereal yang sama sekali belum tersentuh.
Lebih terkejut lagi saat Pandji melihat ayahnya hanya menyeringai lucu dengan mata menyalahkan, "Kamu harus mengganti meja ini dengan yang baru, Mas!"
Pandji mengambil kotak pedangnya dan menyimpan dua pedang itu di dalamnya, setelah itu sedikit membereskan kekacauan yang tidak sengaja terjadi di ruang kerja ayahnya.
"Beli dimana meja seperti ini, Ayah? Kelihatannya ini bagus, harganya pasti tidak murah."
"Eyang buyutmu mendatangkan perangkat ruang kerja kayu ini dari Jepara, ini kayu jati kalau nggak salah," terang Ayahnya santai. "Jangan terlalu pelit Mas! Mungkin memang sudah waktunya diganti baru," sambung Ayah Pandji terkekeh.
Pandji menggerutu, “Ini salah Damar Jati, dia tidak menahan kesaktiannya … padahal Pandji cuma main-main."
Mendadak muncul dari ruang hampa dua orang di dalam ruangan, laki-laki tampan umur 30 tahun dan istrinya yang sangat cantik seperti keturunan bidadari. Mereka adalah Damar Jati dan Asih Jati, roh pusaka penunggu pusaka penganten.
Damar Jati mengangguk sopan diikuti istrinya, mereka menunduk dalam dan secara bersama menyapa ayah Pandji, "Sugeng ndalu (selamat malam), Den bagus Al … Mas Pandji."
Ayah Pandji tersenyum ramah, "Selamat bergabung, Damar … Asih!"
Pandji membalas salam dengan mengangguk sopan. Dia lalu bertanya pada ayahnya, "Kenapa Ayah memanggil Damar dan Asih?"
"Ayah menyerahkan Damar dan Asih padamu, Mas! Sebagai roh pusaka yang memiliki janji terhadap leluhurnya, biarkan mereka mengikutimu mulai dari sekarang … karena selain untuk menepati janji, mereka juga memiliki tugas besar yang harus diselesaikan!"
Pandji hanya melongo saat ayahnya menyampaikan jika Damar dan Asih sudah menunggu sangat lama untuk bertemu dengan Tuan Sejati, penguasa dua elemen sihir seperti ksatria pemilik mereka sebelumnya.
“Mas Pandji tidak bisa menolak mereka lagi, karena 17 tahun adalah umur yang digenapi dalam perjanjian untuk memegang pusaka sihir ini. Damar dan Asih akan menyatu denganmu! Tugas ayah telah selesai menjaga pusaka penganten ini untukmu, dan hari ini ayah mengantarkannya padamu!"
Ayah Pandji melanjutkan cerita, “Selama ini Ayah tidak pernah tau jika pusaka penganten adalah jenis pusaka sihir, mereka bisa menghilangkan fisiknya jika tidak ingin ditemukan.
Dua pedang itu tidak akan menampakkan diri jika tidak diperlukan dan muncul dari ruang hampa saat kamu membutuhkan mereka, kamu terhubung dengan mereka melalui pikiran."
Pandji merasa tak enak hati saat melihat Damar dan Asih, "Apa Damar dan Asih tau yang Pandji pikirkan tentang mereka selama ini, Ayah?"
Damar tersenyum lembut, "Tentu saja … sejak berkenalan dengan Mas Pandji yang berumur 5 tahun kami banyak memperbaiki diri, dari penampilan sampai rumah semua dirombak total. Semua demi Mas Pandji, bagaimanapun kami hanyalah abdi yang harus menurut pada Tuan."
Makin merasa bersalah karena sok kekinian, Pandji tulus meminta maaf pada Damar dan Asih. "Aku bahkan hampir tidak mengenali kalian dengan balutan kemeja dan gaun itu, kalian sangat fashionable seperti model."
Pandji menyeringai, tak habis pikir bahwa Damar dan Asih juga mengganti pakaian gaya lama mereka dengan gaya terbaru.
"Sekarang aku yang merasa ketinggalan berita dan jadi orang kuno!" seru Pandji nyengir menahan malu.
Benar-benar di luar nalar manusia, roh pusaka saja ingin terlihat keren saat mendampingiku!
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
AGhanteng
Sertijab ya ke Pandji pusaka penganten Damar dan Asih.
2024-09-17
0
Ciacia
serah terima jabatan ya🤭
2023-08-07
1
𝐋α◦𝐒єησяιтꙷαᷜ 🇵🇸🇮🇩
😂😂😂 wkwkwk ganti rugi loh mas njiii,,,
2023-07-28
0