Gundah

“Bagaimana kalau kalian tunangan sekarang?”

Kalimat itu benar-benar bagai petir menyambar di malam hari.

Pun dengan Via yang memang belum sempat

pergi dari sana.

Terdiam bukan berarti iya. Tapi ia benar-benar

syok mendengar penuturan dari mama Tio.

“Ini momen pas, untuk meresmikan hubungan kalian, biar orang-orang tau!” Senyum itu masih

mengembang.

Ia harus cepat mengendalikan situasi ini.

“Maaf tante, kami belum membicarakan ini,”

Beruntung ia masih bisa meloloskan kalimat itu. Meskipun diri masih sangat terkejut.

“Iya mah, lagian masak iya kita tunangan

tanpa keluarga Rima,” Meskipun dengan senyuman kaku bahkan menyiratkan sedikit resah.

Syukurlah Tio mau membantunya. Atau entah

ada maksud lain yang terselubung dari pria ini?

“Heh, baiklah kita akan bicarakan lagi

nanti. Tapi janji jangan terlalu lama yah!” Sedikit demi sedikit senyum itu mulai memudar. Mungkin beliau kecewa.

Tak apalah. Setidaknya kali ini aku selamat

dari kejutan yang di berikan Tio.

“Gila, Tio benar-benar nekat!” Via langsung

menunjukkan emosinya, saat mereka tengah menikmati suguhan pesta.

“Iya, aku juga kaget. Hampir pingsan malah!”

Rima yang sebagai korban.

“Tapi benar kamu gak ada apa-apa sama Tio

kan?” Via mendekatkan kepalanya pada Rima seolah  menyembunyikan pembahasan mereka.

“Gak ada!” Dengan tegas sambil menggelengkan kepalanya.

“Terus bagaimana sama Reno?” Via yang telah

mendapatkan curhatan sahabatnya tentang pria mawar merah.

“Ya gitu deh!” Kedua bahu terangkat naik.

“Kamu hati-hati aja sama Tio, dia belum

mundur kayaknya,” Sambil menggelengkan kepalnya seolah tak terima dengan apa yang baru saja dilakukan pria itu, dan Rimapun seperti itu.

Ya benar, mulai saat ini ia harus menghidari

Tio.

Dan benar itu ia lakukan.

Rima akan langsung pergi ketika melihat Tio berjalan ke arahnya. Pun Tio memasuki ruang pemeriksaan yang di tempati oleh Rima, membuatnya harus rela meninggalkan ruangan itu.

Dengan alasan ada urusan penting atau sedang tak enak badan. Membuat emosi pria itu benar-benar memuncak.

Membuat ambisinya untuk mendapatkan Rima

semakin menggebu.

"Brengs3k!" Memaki sendiri.

Ya, Ia harus mendapatkan Rima bagaimanapun

caranya.

Terlebih lagi, ia telah pernah melihat sosok

pria mawar merah yang sering menyambangi Rima semakin gencar menjadi gosip dikalangan para tenaga RS.

Tampan, gagah dengan dada membusung menampilkan kepercayaan diri yang sangat

kuat. Terlebih dengan penampilannya yang sangat berwibawa.

\=\=\=\=

“Kamu yakin nak?” Kini mama Cinta mengenggam tangan nindy dengan sangat erat seolah menyalurkan rasa keter-kejutannya mendengar permintaannya.

Aku memang beruntung mendapatkan suami dan mertua yang sangat menyayangiku.

Namun bukan hidup namanya jika tak ada ujian, dan ujianku adalah sakit dan anak. Selama 5 tahun pernikahan aku belum

dikaruniai anak.

Ditambah lagi dengan sesuatu yang tumbuh

dalam rahimku yang selama ini aku anggap baik-baik saja, ternyata telah mengambil tempat yang cukup untuk keberadaan anakku.

“Yakin ma!” Jawabnya dengan menganggukkan

kepala sambil menutup mata, seolah menujukkan keyakinanku yang benar adanya. “Mama gak mau punya cucu?”

“Bukan, bukan gak mau. Tapi poligami bukan

sesuatu yang mudah. Kamu seolah bermain hati. Bagaimana jika nanti suamimu

mencintai madumu? Apa kamu siap?”

“Mama bukannya ingin menyakitimu, tapi

itulah salah satu kemungkinan yang akan terjadi dalam sebuah pernikahan.

Datangnya rasa cinta, yang tidak bisa kita prediksi.”

“Jadi mama mohon, pikirkan baik-baik sebelum

kalian melangkah!”

"Benar kata mama. Apa aku siap di

madu? Apa aku siap jika suami lebih mencintai maduku? Cinta datang tanpa bisa diprediksi.” Menelaah dengan seksama kata demi kata yang dirangkai dengan sangat panjangnya hanya untuk membuka pandangannya.

“Apalagi ditambah kehadiran seorang anak

yang tak bisa kuberikan, pasti itu akan menimbuhkan rasa cinta sedikit demi

sedikit hingga menjadi besar dan akhirnya akan menyerahkan seluruh cinta yang ia miliki pada maduku dan anaknya.” Masih dengan pemikirannya dari nasehat sang mertua.

“Soal cucu, mama tidak munafik mama juga ingin menimang cucu. Bukan berarti menghancurkan kebahagiaanmu. Kalian bisa mengadopsi anak kan?”

"Hem, apa mama mendengar kata hatiku?Tentu tidak, tapi sebagai wanita pasti ia mengerti dengan keadaan setelah menikah. Apalgi dengan kisah pernikahan mereka yang secara terpaksa, namun seiring waktu pula mampu menumbuhkan rasa cinta yang amat besar pada mereka."

"Dan keadaan itupun mungkin terjadi

pada suami dan maduku kelak. hadirnya rasa cinta."

"Huff, biarlah! Setidaknya ada mereka

yang berbahagia."

“Yakin ma!” Semakin kueratkan genggamanku

pada mama, seolah benar-benar yakin dengan keputusanku sendiri.

Meskipun tak dapat kupungkiri, hati ini

mulai memanas di ikuti mata yang seolah tak bisa berkompromi.

Please, jangan sekarang! Setidaknya jangan dihadapan mama Cinta. Dia terlalu  baik untukku.

Dan saat mama menarikku ke dalam pelukannya, yang benar saja semua tak bisa lagi kukendalikan.

Hatiku, mataku seolah semuanya berkhianat padaku.

Mereka seolah tak mau mengerti dengan

keadaanku saat ini. Kerja sama yang baik, mereka terus meronta mengeluarkan segala kegundahan dari dalam menuju ke luar melalui air mata.

Please! Hentikan! Biarkan aku tersenyum di

depan mama. Setidaknya mama tidak melihatku bersedih dan beranggapan aku benar-benar rapuh.

Tapi tidak, air mata semakin deras bahkan

bertambah deras ketika tangannya mulai menepuk punggungku. Salah satu tempat

terindah yang dijadikan sandaran ketika hati sedang gundah yaitu pelukan mama.

Dan tempat lainnya yaitu diatas sajadah

panjang. Dan disinilah kini aku berada. Meminta petunjuk untukku, untuk suamiku dan untuk keluargaku.

Gundah! Tak bisa kupungkiri perkataan mama

mempengaruhi otakku. Antara tetap menjalanakan misiku dengan resiko cinta suamiku yang terbagi.

Ataudengan tetap mempertahankan keutuhan rumah tangaku tanpa ada orang ketiga. Dan

tanpa anak?

Mungkin aku terlalu egois. Bahkan saat ini,

suamiku telah lama tak mendapatkan nafkah haknya atas diriku. Aku

kejam jika terus membiarkan suami dengan

keadaan terus seperti ini.

Dia pria dewasa yang pernah merasakan

keindahan surga dunia, pasti akan sangat tersiksa untuknya jika terus menahan. Dan aku apa yang bisa kuberikan selain merepotkan dan terus merepotkannya.

Ok, fix! Keputusanku sudah bulat!

Melanjutkan misiku untuk menikahkan suamiku dengan gadis yang kini mengusik

hatiku. Dokterku sendiri. Aku yakin, selain

ia bisa mengurusku, pasti juga bisa mengurus suamiku.

Itulah keputusannya saat ini.

Episodes
1 Retaknya Persahabatan
2 Mungkinkah Ini Karma
3 Meraih Mimpi
4 Hanya Sekedar Iri Saja.
5 Permintaan Aneh
6 Calon Istri
7 Mencari Kelakuan Baik
8 Kagum Atau Cinta
9 Mawar Merah
10 Berhasil Singgah Di Hati
11 Tunangan?
12 Gundah
13 “Aku Kira Itu Cinta!”
14 Menerima
15 Pecundang Sejati
16 Mama
17 Gundah
18 Hanya Tamu Undangan
19 Pengantin Baru dan Pengantin Lama
20 Teman, Suami-Istri
21 Cintanya Memilih Pergi
22 Lerainya Beban Di Pundak
23 Semua Berubah
24 Hanya Perkara Makanan
25 Visum
26 Bagai Berada Di Dua Dunia
27 Mimpi Yang Ditunaikan
28 Menjadi Seorang Istri
29 Gagal Bertahan
30 Tak Setimpal
31 Merasa Lelah
32 Bukan Acting!
33 Butuh Bantuan
34 Tingkatan Dewasa
35 Rincian Pesanan
36 Hanya Bisa Berangan
37 Kabar Bahagia Yang Tak Terduga
38 Hukuman Sebenarnya
39 Masih Menjalani Hukuman
40 Menuntut Anakku Kembali!
41 Tolong Bantu Aku!
42 Kamu harus membantuku!
43 Penyesalan Beruntun
44 Pengunduran Diri
45 Surat Cinta Dari Pengadilan
46 Bekerja Sama
47 Aku Punya Istri
48 Saat Semua Pergi
49 Tempat Mengadu
50 Pilar Yang Mulai Goyah
51 Usaha Diva
52 Kembali Terjatuh
53 Arti Keluarga
54 Harus Bangkit
55 Mencari Bantuan Lain
56 Haruskah Ia Jujur?
57 Adakah Jalan Untukku Bertobat?
58 Semangat Lain
59 Saat Mereka Bahagia
60 Di Antara Mereka
61 Secercah Harap
62 Jika hendak pergi, maka pergilah!
63 Kembali Menemui
64 Bahagianya RIma
65 Mendamba Cinta
66 Mendamba Cinta 2
67 Sendiri Lagi
68 Armada
69 Orang Iseng
70 Pengorbanan Seorang Sahabat
71 Ke Mana Rima?
72 Mengungkit Amarah
73 Kata Tak Berarti
74 Semua Sia-sia
75 Syarat
76 Kedatangan Mama
77 Teman atau musuh?
78 Percaya Aku!
79 Kesal Dan Sesal
80 Menikmati Peran
81 Belajar Meminta
82 Cantik Juga Butuh Dana
83 Sebahagia Itukah?
84 Memperjelas Status
85 Jangan Selalu Mengingat Dulu!
86 Syarat Dan Ketentuan Berlaku!
87 Pria Yang Bertanggung Jawab
88 Kata Kunci
89 Menenangkan Diri
90 Di Hukum
91 Handuk Lima Jengkal
92 Indahnya Ber-Rumah Tangga
93 Main Dokter-Dokteran
94 Kabar Bahagia
95 Aromatherapy
96 Perhatian
97 Kembali Ke Dunianya
98 apa kabar hati?
99 Arti Tujuh
100 Pelampiasan Sebenarnya
101 Bagaimana Rasanya?
102 Cinta Ini Menyakitkan
103 Pemilik Hati Sebenarnya
104 Mimpi Indah
105 Bukan Sang Pemilik
106 Luka Sekerat Rasa
107 Memori Terulang
108 Luka Yang Berbeda
109 Adik Iparku
110 Enggan Membahas
111 Kembali
112 Diantara Cinta Dan Status
113 Kekasih Sang Istri
114 Saling Berbagi Rasa
115 Sakit Perut
116 Perjuangan Ibu dan Ayah
117 Cinta Pandangan Pertama
118 Tak ada Kesiapan
119 Mengumpulkan Keluarga
120 Kumpul Keluarga
121 Perselisihan Telah Usai
122 Tahun Baru
123 Kumpul Keluarga
124 Mereka
125 Cara Membasmi Pelakor
126 Wanita Sangar
127 Fitnah
128 Usaha Dihyan
129 Mencoba Mengalah
130 Meminta Maaf
131 Tak Ada Baiknya
132 Hanya Sebuah Alasan
133 Salah Sangka
134 Kenapa Harus Dia?
135 Bertahan Terluka
136 Pura-Pura Bahagiah
137 Pertunangan Batal
138 Akhir Cerita Cinta Yang Salah
139 Tolong Ubah Takdirku!
140 Namanya Juga Cinta
141 Membantu Membersihkan Diri
142 Situasi Yang Berbeda
143 Bukan Sang Pemilik
144 Cerita Sepiring Berdua
145 Tak Terima
146 Gadis Itu
147 Kebahagiaan Tiada Terbantahkan
148 Maafkan aku!
149 Memaksa Maaf
150 Keahlian Tak Berlaku
151 Bukan Bingkai Biasa
152 Ikutlah Denganku!
153 Ada Apa Dengan Reno?
154 Oh Reno
155 Panikan
156 Lelah
157 Dua Saudara Yang Terluka.
158 Jemput dan Raihlah Cintamu!
159 Semuanya Yang Ada di Dirimu!
160 Bahagiakan Dia Demi Aku!
161 Demi Bapak juga!
162 Menyempurnakan Pernikahan
163 DEAL!
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Retaknya Persahabatan
2
Mungkinkah Ini Karma
3
Meraih Mimpi
4
Hanya Sekedar Iri Saja.
5
Permintaan Aneh
6
Calon Istri
7
Mencari Kelakuan Baik
8
Kagum Atau Cinta
9
Mawar Merah
10
Berhasil Singgah Di Hati
11
Tunangan?
12
Gundah
13
“Aku Kira Itu Cinta!”
14
Menerima
15
Pecundang Sejati
16
Mama
17
Gundah
18
Hanya Tamu Undangan
19
Pengantin Baru dan Pengantin Lama
20
Teman, Suami-Istri
21
Cintanya Memilih Pergi
22
Lerainya Beban Di Pundak
23
Semua Berubah
24
Hanya Perkara Makanan
25
Visum
26
Bagai Berada Di Dua Dunia
27
Mimpi Yang Ditunaikan
28
Menjadi Seorang Istri
29
Gagal Bertahan
30
Tak Setimpal
31
Merasa Lelah
32
Bukan Acting!
33
Butuh Bantuan
34
Tingkatan Dewasa
35
Rincian Pesanan
36
Hanya Bisa Berangan
37
Kabar Bahagia Yang Tak Terduga
38
Hukuman Sebenarnya
39
Masih Menjalani Hukuman
40
Menuntut Anakku Kembali!
41
Tolong Bantu Aku!
42
Kamu harus membantuku!
43
Penyesalan Beruntun
44
Pengunduran Diri
45
Surat Cinta Dari Pengadilan
46
Bekerja Sama
47
Aku Punya Istri
48
Saat Semua Pergi
49
Tempat Mengadu
50
Pilar Yang Mulai Goyah
51
Usaha Diva
52
Kembali Terjatuh
53
Arti Keluarga
54
Harus Bangkit
55
Mencari Bantuan Lain
56
Haruskah Ia Jujur?
57
Adakah Jalan Untukku Bertobat?
58
Semangat Lain
59
Saat Mereka Bahagia
60
Di Antara Mereka
61
Secercah Harap
62
Jika hendak pergi, maka pergilah!
63
Kembali Menemui
64
Bahagianya RIma
65
Mendamba Cinta
66
Mendamba Cinta 2
67
Sendiri Lagi
68
Armada
69
Orang Iseng
70
Pengorbanan Seorang Sahabat
71
Ke Mana Rima?
72
Mengungkit Amarah
73
Kata Tak Berarti
74
Semua Sia-sia
75
Syarat
76
Kedatangan Mama
77
Teman atau musuh?
78
Percaya Aku!
79
Kesal Dan Sesal
80
Menikmati Peran
81
Belajar Meminta
82
Cantik Juga Butuh Dana
83
Sebahagia Itukah?
84
Memperjelas Status
85
Jangan Selalu Mengingat Dulu!
86
Syarat Dan Ketentuan Berlaku!
87
Pria Yang Bertanggung Jawab
88
Kata Kunci
89
Menenangkan Diri
90
Di Hukum
91
Handuk Lima Jengkal
92
Indahnya Ber-Rumah Tangga
93
Main Dokter-Dokteran
94
Kabar Bahagia
95
Aromatherapy
96
Perhatian
97
Kembali Ke Dunianya
98
apa kabar hati?
99
Arti Tujuh
100
Pelampiasan Sebenarnya
101
Bagaimana Rasanya?
102
Cinta Ini Menyakitkan
103
Pemilik Hati Sebenarnya
104
Mimpi Indah
105
Bukan Sang Pemilik
106
Luka Sekerat Rasa
107
Memori Terulang
108
Luka Yang Berbeda
109
Adik Iparku
110
Enggan Membahas
111
Kembali
112
Diantara Cinta Dan Status
113
Kekasih Sang Istri
114
Saling Berbagi Rasa
115
Sakit Perut
116
Perjuangan Ibu dan Ayah
117
Cinta Pandangan Pertama
118
Tak ada Kesiapan
119
Mengumpulkan Keluarga
120
Kumpul Keluarga
121
Perselisihan Telah Usai
122
Tahun Baru
123
Kumpul Keluarga
124
Mereka
125
Cara Membasmi Pelakor
126
Wanita Sangar
127
Fitnah
128
Usaha Dihyan
129
Mencoba Mengalah
130
Meminta Maaf
131
Tak Ada Baiknya
132
Hanya Sebuah Alasan
133
Salah Sangka
134
Kenapa Harus Dia?
135
Bertahan Terluka
136
Pura-Pura Bahagiah
137
Pertunangan Batal
138
Akhir Cerita Cinta Yang Salah
139
Tolong Ubah Takdirku!
140
Namanya Juga Cinta
141
Membantu Membersihkan Diri
142
Situasi Yang Berbeda
143
Bukan Sang Pemilik
144
Cerita Sepiring Berdua
145
Tak Terima
146
Gadis Itu
147
Kebahagiaan Tiada Terbantahkan
148
Maafkan aku!
149
Memaksa Maaf
150
Keahlian Tak Berlaku
151
Bukan Bingkai Biasa
152
Ikutlah Denganku!
153
Ada Apa Dengan Reno?
154
Oh Reno
155
Panikan
156
Lelah
157
Dua Saudara Yang Terluka.
158
Jemput dan Raihlah Cintamu!
159
Semuanya Yang Ada di Dirimu!
160
Bahagiakan Dia Demi Aku!
161
Demi Bapak juga!
162
Menyempurnakan Pernikahan
163
DEAL!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!