Pak, saya mohon maafkan Kinara, ini pasti hanya salah paham. Saya yakin Kinara nggak bersalah dalam hal ini, Pak," ucap Tiara.
Wali kelas berpikir sejenak, sebenarnya ia sendiri masih belum yakin dengan apa yang terjadi,
" Baiklah, Kinara untuk kali ini bapak akan memaafkanmu. Namun, tidak untuk lain kali. Jika Bapak mendengar kau melakukan hal ini lagi, Bapak tidak akan segan-segan memberi hukuman sesuai peraturan sekolah."
"Terima kasih, Pak. Saya akan berusaha memastikan jika Kinara tak akan melakukannya lagi," ucap Tiara.
"Baiklah, kalian semua obati luka kalian, begitu juga dengan kamu, Kinara. Kita akhiri pelajaran hari ini," ucap wali kelas mereka kemudian keluar dari ruangan kelas, berhubung bel jam istirahat telah berbunyi.
****
Semua orang di sekolah tahu jika Kinara terlahir setelah ibunya menjebak ayahnya. Membuat Kinara semakin di pandang hina oleh orang sekitarnya karena kesalahan ibunya.
Sebuah kecelakaan menewaskan Ibu Kinara.
membuat Kinara harus tumbuh tanpa kasih sayang dari seorang ibu saat ia masih kecil.
Ayah Kinara juga jarang pulang ke rumah, karena terlahir dari wanita yang tak dicintainya dan dengan cara di jebak, ayah Kinara tak terlalu menyayanginya.
Beberapa bulan Setelah ibu Kinara meninggal, Ayah Kinara membawa pulang Tiara dan Diana menggantikan istrinya, ayah Kinara meminta Diana untuk merawat kinara, anak kandungnya.
Diana pun menerima Kinara dan membesarkannya bersama dengan Tiara, mencoba untuk bersikap adil pada mereka berdua. Kehidupan mereka kembali harmonis.
Tiara adalah adik tiri dari Kinara, mereka seusia dan duduk di kelas yang sama. Mereka berdua sangatlah berbeda. Paras dan sifat mereka sangatlah jauh berbeda.
Tiara terlahir dengan paras yang cantik, wajah cantiknya mampu membuatnya jadi idola para murid di sekolahnya ataupun di sekolah tetangga .
Selain cantik, Tiara juga anak yang pintar, sehingga ia menjadi kebanggaan para guru, tidak hanya di sekolah Tiara juga membanggakan guru-guru dengan memenangkan berbagai lomba, membuat Tiara menjadi murid favorit dan kesayangan semua guru. Maka tak heran saat ia memohon pada wali kelasnya untuk memaafkan Kinara, permohonannya langsung dikabulkan.
Kinara sendiri hanya gadis biasa, paras dan kecerdasannya juga biasa saja dan yang paling membuatnya sering di-bully adalah dia selalu menyendiri dan tidak suka bergaul. Disaat yang lain bercanda gurau di kantin ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu di perpustakaan.
****
Setelah melihat wali kelasnya keluar dan mendapat kesempatan, Jenika ingin membalas perbuatan Kinara padanya, ia melangkah cepat ingin menyakiti Kinara yang akan berjalan keluar. Namun, tanpa sengaja ia menginjak tali sepatunya sendiri, membuat ia tersungkur ke lantai dan membuat beberapa murid tertawa melihatnya.
Semua kembali diam setelah Jenika menatap mereka semua dengan tatapan mengancam, dalam sekejap ruang kelas menjadi sunyi tak ada yang berani menertawakannya lagi.
"Sebaiknya kamu belajar dulu mengikat tali sepatumu, sebelum kau berani menggangguku," ucap Kinara tersenyum sinis pada Jenika lalu berbalik berjalan meninggalkan Jenika yang masih memegang kakinya yang terasa sakit.
"Dasar ******," teriak Jenika bergemah di ruang kelas, membuat semua anak menjadi takut. Kinara menghentikan langkahnya.
"Tidak heran kalau tingkah mu sangat ****** seperti itu, semua sifat dan tingkahmu itu pasti menurun dari ibumu 'kan. Lahir dari rahim wanita ****** tentu saja kamu juga seperti ibunya, tak ada bedanya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya."
Kinara mengepal tangannya, Ia tahu jika yang sedang dihina adalah dirinya, ia berbalik dan menatap Jenika.
Jenika memerintah berapa bawaannya untuk membantunya berdiri.
Walau kakinya masih sakit, tapi Ia tetap berusaha untuk berjalan seangkuh mungkin, menuju pada Kinara yang berdiri tak jauh darinya jika ia tak takut padanya.
"Seharusnya kau berterima kasih kepada Tiara, kaena telah menolong mu dari hukuman dan juga ibunya mau membesarkan mu," kata Jenika.
Jenika terus melontarkan beberapa hinaan yang ditujukan kepada ibu kandung Kinara.
Kinara terus mencoba menahan emosinya, berusaha tetap tenang mendengar semua hinaan demi hinaan yang ditujukan kepada ibunya.
Jenika yang melihat Kinara semakin marah, semakin menambah kata-kata yang dapat menyakiti hatinya. Ia merasa diatas angin karena telah berhasil membuat Kinara tersudut dan malu di hadapan semua teman-temannya, itulah yang dipikirkan Jenika saat melihat raut wajah Kinara.
Namun, tanpa disangka tangan Kinara melayang ke leher Jenika, perlahan cengkeramannya membuat Jenika kesakitan dan berusaha melepaskan cengkraman tersebut. Namun, usahanya sia-sia.
Kinara mencekik leher Jenika tanpa ampun.
Semua kata-kata yang dilontarkan oleh Jenika mengingatkan Kinara si mafia yang sekarang berada di tubuh Kinara si gadis cupu, akan kedua orang tuanya.
Mereka orang yang berbeda. Namun, memiliki banyak kesamaan. Nama mereka sama, nasib kehidupan mereka juga hampir sama, mereka tumbuh tanpa kasih sayang kedua orang tua. Yang membedakan hanyalah sifat mereka, si mafia kejam dan si cupu pengecut, itulah julukan mereka dari orang yang mengenal mereka yang sesuai dengan karakter mereka.
Kinara si mafia juga tak kalah malangnya dengan Kinara si cupu, jika Kinara si cupu dibesarkan oleh ibu tirinya, Kinara si mafia dibesarkan oleh organisasi mafia.
Saat dirinya besar dan mengetahui Siapa ayah kandungnya, Kinara si mafia pun terus mencari keberadaan orang tuanya itu. Kinara sangat senang saat mengetahui dimana ia bisa menemui ayahnya. Namun, takdir berkata lain, sebelum ia bertemu dirinya malah mati dijebak oleh kawannya sendiri Kinara dan ayahnya diledakkan bersama.
****
Jenika yang merasa benar-benar tercekik mencoba meminta bantuan kepada teman-temannya hanya dengan isyarat, ia sudah tak bisa berbicara lagi.
Mereka semua mencoba membantu membujuk, menarik Kinara agar melepaskan cekikannya dari Jenika. Namun, Kinara begitu kuat sehingga mereka semua tak mampu melepaskan cekikan Kinara.
"Kinara lepaskan, kau bisa membunuh Jenika," teriak beberapa teman kelasnya terdengar jelas di telinga Kinara.
Beberapa teman kelasnya ingin membantu menghentikan apa yang dilakukan oleh Kinara pada Jenika
Mereka terus meneriaki Kirana agar melepaskan Jenika. Namun, dalam hati mereka malah memuji kehebatan Kinara.
Jenika selama ini selalu mem-bully mereka, membuat mereka semua tunduk apapun yang diminta oleh Jenika. Mereka senang, sekarang sudah ada yang berani melawan pada si ketua pembully Itu.
"Kinara lepaskan, aku mohon lepaskan dia," kata Tiara mencoba melepaskan cekikan Kinara pada Jenika. "Kinara, aku mohon lepaskan dia, jangan membuat dirimu lebih dipojokkan lagi dengan melakukan semua ini," bujuk Tiara dengan mimik wajah yang dibuat memelas.
Tiara terus mencoba membujuk sampai Kinara benar-benar melepaskan cekikan nya.
Tiara sebenarnya bukan mengkhawatirkan jika Kinara akan kembali mendapat masalah, Namun ia justru mengkhawatirkan sesuatu terjadi di pada Jenika.
Tiara khawatir Jenika yang merupakan bawahannya akan kenapa-napa akibat ulah Kinara.
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Terima kasih sudah membaca 🙏
Salam dariku Author M Anha ❤️ IG: anha5569
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Aprilia Amanda
lah kok mlh Jenika yg jd bawahan?
2024-12-12
0
Apiin, bukan ipin pulang ke wp
sudah kuduga:")
2023-07-06
1
Noli Lolly
naahh naaahh Tiara ini ternyata 🤔🤔🤔
2023-07-01
0