"Bagaimana keadaan Duke? apa dia baik-baik saja?" tanpa sadar Keyna memegangi kedua lengan Duchess Natalie dan mengguncangnya.
"Lancang sekali anda, berbuat sesuka hati anda."
Keyna melepaskan kedua tangannya yang menggenggam kedua lengan Duchess Natalie begitu erat. Hingga menimbulkan bekas di kulit tangannya.
"Anda sangat lancang! anda tahu, Dia adalah Duchess dan Anda tidak bisa berbuat sesuka hati Anda."
Duchess Natalie mengangkat tangannya, membuat sang pelayan yang mabuk amarah itu menatap sengit. Selalu saja, Duchess Natalie tetap berhati lembut meskipun dia di sakiti.
"Tapi, Nyonya."
"Duke baik-baij saja. Apa hubungan anda dengan Duke?" tanya Duchess Natalie.
"Saya hanya seorang wanita yang di tolong oleh Duke?"
"Kapan dan Dimana?"
"Kemarin di dekat kota, waktu itu saya sedang belanja dan ada perampok yang menyakiti saya."
Duchess Natalie mengelilingi tubuh Keyna, ia tahu Duke sangat anti dalam pertolongan, tapi jika di bilang kemarin. Rasanya sangat lucu. "Kemarin kapan? pada saat itu Duke sedang menjalankan tugas."
"Iya saat itu saya tahu, Duke sedang bertugas jadi saya... "
Sadar dalam ucapannya, Keyna langsung membungkam mulutnya.
"Sepertinya anda tahu terlalu banyak tentang Duke."
"Ti-tidak seperti itu Nyonya."
"Lily panggilkan Duke, ada tamu yang ingin menemuinya." Duchess Natalie pun meninggalkan Keyna. Ada sebuah aroma yang dapat ia cium dan semua perkataan Keyna mengundang banyak pertanyaan di otaknya.
Sedangkan Pelayan Lilly menjalankan perintahnya. Dia mengetuk kamar Duke Marcello. Kesatria Erland pun membukakan pintu itu.
"Saya ingin bertemu dengan Tuan."
Kesatria Erland mengangguk, dia memundurkan langkahnya ke samping. Pelayan Lilly memasuki ruangan itu.
"Tuan!" Sebuah penghormatan dan rasanya ia tidak ingin hormat, namun statusnya mengharuskannya. "Di luar ada tamu seorang wanita yang bertemu dengan Tuan."
"Siapa?" Tanya Duke Marcello, ia tidak merasa ada keperluan dengan seorang wanita.
"Namanya Keyna Tuan."
Seketika Duke Marcello menjatuhkan rahangnya, tenggorokannya seakan terputus. Ia membayangkan Duchess Natalie yang sudah mengetahui hubungannya. Bagaimana kalau semuanya terbongkar?
"Dimana dia?" Duke Marcello menyingkap selimutnya dan turun dari ranjangnya tanpa menunggu jawaban pelayan Lily.
"Sepertinya Tuan memang memiliki hubungan dengan wanita itu."
Kesatria Erland menangkap suara pelayan Lily karena dirinya memang tidak jauh dari pelayan Lily dan juga mendengarkan semuanya.
"Jaga batasan mu, apa yang kamu lihat?! anggap saja kamu tidak melihatnya."
Pelayan Lily memutar tubuhnya, menangkap sosok tegas di punggungnya. "Wanita itu sudah menyakiti Duchess,"
"Apa maksud mu?" tanya Kesatria Erland khawatir.
"Saat Nyonya mengatakan keadaan Tuan. Wanita itu sangat panik, tanpa sadar dia meremas kedua tangan Nyonya, mengguncangnya. Hingga kedua tangan Nyonya mengalami memar."
"Apa?!"
Entah bahagia atau tidak, Kesatria Erland tak bisa mengungkapkannya, tapi hatinya merasa lega. Duchess Natalie tidak tahu rahasianya. Kesatria Erland melangkah seakan berlari, ia menyusul majikannya itu.
Sedangkan di lantai bawah.
Duke Marcello semakin tegang melihat keberadaan Keyna. Ia menoleh kanan kiri, merasa aman ia menghampiri Keyna. Namun wanita itu berlari dan ingin memeluk Duke, namun tangan Duke langsung mendorongnya. "Kenapa kamu kesini, Keyna? bagaimana jika semua orang tahu? kamu jangan bercanda," ujar Duke Marcello setengah berbisik. Namun matanya melihat kanan kiri, takut ada pelayan yang melihatnya.
"Aku hanya mengkhawatirkan mu, Metteo. Setiap harinya aku khawatir pada mu. Aku takut terjadi sesuatu pada mu. Apa aku salah mengkhawatirkan orang yang aku cintai?" Keyna berkata lirih, ia menatap sendu ke arah laki-laki yang ia cintai.
"Kami salah datang kesini." Duke Marcello ingin marah, namun ia tidak tahan melihat air matanya. "Dengarkan aku, aku baik-baik saja. Setelah aku sembuh, aku akan menemuinya."
"Tapi bagaimana dengan luka mu?"
"Aku baik-baik saja, aku tidak apa-apa. Sebaiknya kamu pergi, aku mohon. Demi aku."
"Tapi... "
"Aku mohon, aku berjanji akan menemui. Tapu setelah aku sembuh..."
"Baiklah," Keyna tersenyum. Sejenak ia memandang laki-laki yang is rindukan dan langsung memeluknya. Kemudian melepaskannya. "Terima kasih, kamu sudah mengobati rindu ku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Jarmini Wijayanti
cari mati keyna
2024-09-10
0
Sartini Dimitri Mah
sebenernya kasian sama metteo Dan kyana, Karena ke egoisan duke asli mereka berdua pun jadi kucing kuncingan padahal kyana bukan pelakor
2022-03-10
4
Sulati Cus
smg duches nguping
2022-02-16
0