Metteo

Duchess Natalie berdecak pinggang, dia berjalan seraya menajamkan matanya melihat tumpukan berkas-berkas di atas meja itu. Jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja itu sambil berjalan menuju kursi bercat putih itu. Sebelum memulai pencariannya, ia melihat sekeliling ruangan itu. Sebuah lukisan laki-laki gagah, tersenyum dan beberapa lukisan seorang wanita dan laki-laki yang ia yakini orang tua dari Duke Marcello.

Duchess Natalie duduk, dia mengambil beberapa berkas di hadapannya. Tidak ada jawaban, ia melihat ke arah laci. Dibuka laci itu, mengeluarkan semua berkas di dalamnya. Namun nihil, jawabannya tidak dapat ia temukan.

"Kemana aku harus mencari bukti-bukti itu?" tanya Duchess Natalie. Ia melihat berkas-berkas putih itu berserakah di atas meja. Pelayan Lily pun segera membereskannya kembali.

"Bagaimana kalau Nyonya tanyakan saja pada Tuan?"

"Huft..."

"Iya, kamu benar. Aku harus menanyakannya. Alasannya selama ini.... "

"Pasti ada alasannya Nyonya. Saya yakin ada alasannya, kalau melihat perhatian Tuan pada saat menjadi kekasih, rasanya tidak mungkin Tuan mengkhianati Nyonya. Saya merasa, Tuan berubah seratus persen. Dari tatapannya dan sikapnya, seolah saya merasa. Tuan Duke bukan Tuan yang saya kenal," jelas pelayan Lilly panjang lebar.

"Ada alasannya, kalau seperti ini terus. Kenapa tidak bercerai saja?"

"Apa Nyonya tidak mencintai Tuan?"

"Cinta?"

"Kau membuat ku terkekeh saja."

Duchess Natalie berdiri, dia berjalan keluar setelah melihat Natalie membereskan berkas-berkas yang ia bongkar tanpa membatunya.

Duchess Natalie dan pelayan Lily keluar, tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengintip di balik tiang beton berwarna putih itu. Laki-laki itu menatap punggung Duchess Natalie dengan tatapan menyelidik. Dia pun berlalu pergi.

Duchess Natalie menghentikan langkahnya. Dia merasa memang ada yang mengawasinya, ia memutar tubuhnya melihat seluruh koridor itu, namun tidak ada orang.

Sebaiknya aku berhati-hati kediaman ini tidak semudah yang aku bayangkan. Bisa saja kediaman ini banyak mata-mata Duke.

Dan orang itu, kemana dia? apa dia menemui kekasihnya? sudah seminggu dia tidak pulang.

Di tempat lain.

Terlihat seorang laki-laki menyandarkan punggungnya, Syal yang melilit di lehernya dan memakai pakaian rajut berwarna cokelat.

Bibir pucatnya selalu tersenyum melihat lukisan di tangannya, berharap suatu hari ia bisa memeluknya seperti dulu. Namun suara ketukan pintu itu membuat seorang laki-laki yang tengah melamun langsung ambyar.

Dia menoleh ke arah pintu. "Masuk!" perintahnya.

Tap

Tap

Tap

Seorang laki-laki berpakaian pelayan memberikan hormat. "Tuan!"

"Apa ada sesuatu yang terjadi pada Duchess?"

"Saya tadi melihat Nyonya keluar dari ruang kerja Tuan dan saya melihat wajah Nyonya sepertinya mencari sesuatu."

"Mungkin Duchess mencari saudara kembar ku," ujar Duke Marcello. Ia sama sekali tidak curiga pada Duchess, karena selama ini baik ia atau pun adiknya tidak ada yang tahu dan hanya ada beberapa orang kepercayaannya yang tahu, termasuk pelayan di depannya itu sekaligus satu kesatria yang bersama dengan adik kembarnya.

"Tapi Tuan bagaimana kalau Nyonya tahu?"

"Dia tidak akan tahu, pergilah! sebelum ada orang yang melihat mu."

Pelayan laki-laki itu pun memberikan hormat, kedua kakinya melangkah untuk keluar dari ruangan itu.

"Duchess aku merindukan mu, mungkinkah kamu sadar. Laki-laki di hadapan mu itu, bukan aku... Bukan aku melainkan adik ku. Apakah kamu bisa merasakannya."

"Maaf Duchess, setelah aku pergi. Kamu akan tahu semuanya dan kamu tidak akan merasa sedih."

Duke Marcello menghapus air matanya, ia mengelus lukisan wanita yang begitu ia cintai.

Tak jauh dari persembunyian Duke Marcello, seorang laki-laki tengah tersenyum melihat seorang wanita yang tengah fokus menyulam. Laki-laki itu menghampirinya dengan melangkah hati-hati, sehingga wanita di hadapannya tidak menyadari kedatangannya. Kedua tangannya pun menutup kedua mata wanita itu.

"Metteo!"

Terpopuler

Comments

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

kalau saya lebih baik terus terang biar tak ada masalah

2024-09-10

0

Sulati Cus

Sulati Cus

cb jujur kyk dia sakit tbc klu jujur wNita dr jmn modern pasti bisa menyembuhkan sebelum parah

2022-02-15

1

kutus_ herbal

kutus_ herbal

hadeh salah paham dalam asmara 😅😅😅knp ga blg aj sih duke🤦‍♀️kasihan duches toh sedih jg dia dgn sikap metteo

2021-12-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!