Pertengkaran Keyna

Jantungnya seakan meledak, buru-buru ia menyodorkan uang dan menarik tangan Keyna.

emmm

Keyna berderhem saat permen kapas itu tidak sampai ke dalam mulutnya "Duk.... "

"Bukankah itu wanita yang datang ke kediaman Duke." Pelayan Lily mengamati wajah Keyna secara saksama.

Keyna yang di lihat pun gelagapan, ia melirik Metteo dengan bimbang. Ia harus bagaimana jika semuanya ketahuan? bahwa yang di sampingnya adalah orang yang berpura-pura menjadi Duke, suaminya selama ini.

"Kita bertemu lagi, Nona." Duchess Natalie melangkah, setiap langkahnya seakan menghentikan jantung Metteo.

"I-iya, senang bertemu dengan Duchess."

Duchess Natalie memicingkan matanya melihat postur tubuh yang tak terasa asing baginya. "Dia siapa? suami mu?"

"Dia tunangan saya yang sebentar lagi akan menikah." Jawab Keyna dengan wajah lesu.

"Kenapa harus di tunda kalau sudah cocok?"

"Ada beberapa alasan yang membuat pernikahan kami di undur. Ada wanita lain yang harus dia jaga demi kakaknya. Saya berharap, semua masalah ini akan berakhir."

Duchess Natalie mengerutkan dahinya. "Menjaga wanita lain?"

"Benar Duchess, saya selalu menahan cemburu saat dia bersamanya, tapi saya yakin, kebersamaannya hanya sebatas menjaga bukan mencintai. Seandainya wanita itu mencintai tunangan saya, saya tidak rela. Saya akan datang padanya."

Duchess Natalie mengangguk, sejujurnya ia tidak paham yang di katakan Keyna. "Kenapa wajahnya di tutupi?"

Metteo langsung menarik tangan Keyna, ia tidak mau Keyna berbicara terlalu jauh dan membuat Duchess Natalie curiga, apalagi menyadarinya.

"Dasar tidak sopan!" pekik pelayan Lily. Ia tidak terima majikannya di tinggal begitu saja sebelum menyelesaikan ucapannya.

"Sudahlah, Lily. Kita lanjutkan saja."

Keduanya pun memakan permen kapas itu sambil bercanda, dengan usilnya Duchess Natalie mengambil permen kapas itu, lalu mencoel ke hidung pelayan Lily. "Nyonya."

Duchess Natalie tertawa lepas, sejenak ia bisa melupakan kerumitan hidupnya dan melupakan Duke Marcello.

Sedangkan di tempat lain.

Metteo menarik tangan Keyna dari kereta sampai ke rumah berlantai dua itu. Ia tidak habis pikir dengan Keyna yang mengatakan semuanya, yang ia takutkan adalah Duchess mengetahuinya. "Apa yang kamu lakukan Keyna? kamu ingin mengatakan pada Duchess, semuanya."

"Metteo sakit." ringis Keyna. Ia merasakan pegangan tangan Metteo semakin erat.

Metteo melepaskan tangan Keyna dan membuang wajahnya.

"Apa yang aku lakukan? aku tidak mengatakan apapun. Aku hanya menjelaskan padanya."

"Menjelaskan apanya Keyna? menjelaskan dan memberikan petunjuk, begitu maksud mu." Metteo melangkah ke depan, hatinya di liputi ketakutan.

"Bukan begitu," Keyna menghampiri Metteo. "Aku tidak bermaksud begitu Metteo, kamu tahu sendiri kan..."

"Tahu sendiri apa?!" teriak Metteo. Keyna terkejut, ia tidak pernah melihat kekasihnya marah, bahkan memarahinya saja tidak pernah.

"Kamu tega memarahi ku.." Keyna merasakan denyutan di dadanya. Kedua matanya memerah dan mengeluarkan air mata. "Kamu tega..."

Metteo meremas rambutnya, karena ketakutan, ia harus membentak wanita di hadapannya.

"Apa kamu mencintainya? katakan pada ku. Aku tidak rela, sampai kapan pun aku tidak rela. Karena akulah di sini korbannya, aku mengorbankan perasaan ku."

"Bukan hanya kamu, tapi aku dan Duchess."

"Maka akhiri semua sandiwara ini, minta pada Duke untuk mengakhirinya."

"Keyna!" teriakan Metteo menggelegar di ruangan itu, menatap tajam ke arah Keyna yang membeku. Sedetik kemudian, wanita itu mengusap air matanya dan berlari ke lantai atas.

Arghh

Erangan itu keluar begitu saja, membuka jubah hitam itu ke sembarangan arah. Peluh keringat membasahi wajah tampannya, semenjak perkataan Duke, hatinya merasa tidak tenang. Ia paham dan sangat paham, untuk itulah ia ingin menjauh. Namun rasanya, ada rantai yang mengikatnya pada Duchess.

Metteo bergegas keluar, namun sampai di depan pintu. Ia melihat Kesatria Erland berdiri di luar. Metteo semakin ketakutan, ia takut Kesatria Erland mengatakan pada kakaknya dan beramsumsi ke arah yang lainnya.

"Apa yang kamu dengar, tidak seperti yang kamu pikirkan. Semuanya tidak akan terjadi." Metteo melewati Kesatria Erland begitu saja.

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

lanjut

2025-03-03

0

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

lanjut

2024-09-10

0

Ida Blado

Ida Blado

menurutku marcello tetlslu egoid,dia tahu matteo punya pacar tpi dia memaksakan kehendaknya dgn alasan yg gk logis

2022-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!