Tidak Cocok Untuk Mu

Di tempat lain.

Duke Marcello tengah mendengarkan sang mata-mata yang ia tugaskan di kediaman Duke. Kedua tangannya meremas selimut yang membungkus kakinya. Hatinya tercabjk-cabik mendengarkan sang adik yang tidak menghargai sama sekali kakak iparnya.

Semua yang ia lakukan demi Duchess dan Duchess tidak tahu apa-apa. Untuk kali ini, ia tidak bisa mentoleransi lagi. Ia tidak menyuruh sang adik menyentuh Duchess, asalkan menghargainya saja. Baginya sudah cukup, membuatnya tersenyum, tapi apa? adiknya malah membuat Duchess Natalie membencinya dan memintanya untuk bercerai.

"Sebaiknya akhiri semua ini Tuan, aku tidak tega melihat Duchess Natalie. Dia pasti mengalami sebuah kesakitan."

"Aku ingin mengatakannya, tapi lihatlah keadaan ku."

"Saya yakin kesehatan Tuan pasti membaik." Sang pelayan itu meyakinkan. Ia berharap Duke Marcello dan Duchess Natalie akan hidup bahagia. Semoga penderitaan mereka cepat berakhir.

"Aku akan berusaha demi Duchess."

Sang pelayan itu menatap nanar, sudut matanya berair. Ia menghapus air matanya dengan jari jempolnya.

"Jaga Duchess dengan baik. Secepatnya aku akan kembali dan memperbaiki semuanya."

"Baik Tuan Duke, saya pamit."

Di kediaman Duke.

Duchess Natalie tengah memandang sebuah gaun, gaun berwarna putih cukup elegan. Ukurannya hampir sama dengan tubuhnya, hanya terlalu kebesaran sedikit.

"Nyonya, ukurannya tidak sama dengan ukuran tubuh Nyonya."

"Iya benar, ukurannya memang tidak sama."

brak

"Duchess!" teriak Duke Marcello di ambang pintu. Wajahnya merah padam, ia melotot tajam melihat Duchess Natalie menggunakan gaun yang ia pesan khusus untuk Keyna. Bisa-bisanya wanita seperti Duchess memakai baju milik Keyna.

"Ada apa Duke?" tanya Duchess Natalie pura-pura polos.

Duke Marcello tak menjawab, ia menatap gaun berwarna putih dari ujung kaki sampai ke atas. Kemudian memalingkan wajahnya. Ia akui, Duchess Natalie sangat cantik memakai gaun itu, namun ia tidak goyah, tujuannya bukan itu. Ia ingin menegurnya dan memintanya untuk melepaskan.

"Dari mana kamu mendapatkan gaun ini?"

"Dari toko nyonya Lolita, aku sangat menyukainya jadi aku membelinya. Awalnya nyonya Lolita menolaknya dan dia..."

"Kamu tidak pantas memakai gaun ini Duchess."

Akhirnya, kamu menunjukkannya Duke

Duchess Natalie mengepalkan tangannya.

"Kami tidak pantas memakainya Duchess, lepaskan gaun itu!" titahnya tegas.

"Keluarlah Lily!"

"Bai-baik Nyonya."

Pintu kamar Duchess Natalie tertutup rapat.

Sejenak Duchess Natalie memandang ke arah pintu, ia memutar tubuhnya. Menarik sebuah laci dan melihat gunting. "Baik, gaun ini tidak cocok bukan."

Duchess Natalie langsung mengarahkan gunting itu ke kerah gaunnya.

cras

Gunting itu memotong benang-benang yang tertutup rapat itu, membuat bahu putihnya terlihat. Kedua mata Duke Marcello sempurna membulat, ia membuka jubahnya dan langsung menutupi tubuhnya.

"Apa yang kamu lakukan Duchess?" tanya Duke Marcello. Ia sadar, ia telah berbuat keterlaluan. Duchess tidak tahu apa-apa tentang gaun itu.

Duchess Natalie mendorong tubuh Duke Marcello, tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang.

"Jangan menyentuh ku! katakan pada ku! untuk siapa gaun ini kalau bukan untuk ku dan kenapa ukurannya tidak sama."

"Aku sangat tahu Duke, kamu tahu ukuran tubuh ku dan apa ini? katakan pada ku!"

Duke Marcello bungkam, bibirnya seperti di jahit yang tak bisa ia gerakkan. Duchess sudah menaruh kecurigaan padanya dan itu bisa membuat hubungannya dengan Duchess semakin renggang.

"Apa maksud mu Duchess?" Duke Marcello menelan ludahnya susah payah. "Tentu saja, gaun itu untuk mu."

"Bohong!" teriak Duchess Natalie. Telinganya terbuka lebar, ia akan membuat Duke Marcello mengaku.

"Duchess!" Duke Marcello mendekat. Namun Duchess Natalie memundurkan langkahnya.

"Katakan pada ku! untuk siapa gaun ini? ternyata benar kamu bukan Duke. Apa kamu Metteo yang berpura-pura menjadi Duke? dimana Duke Marcello yang asli?" teriak Duchess Natalie. Suara menggelagar di ruangan itu, hingga urat-uratnya terlihat.

"Katakan pada ku Duke!"

Duke Marcello langsung pias, tuduhan Duchess Natalie membuat urat-urat di tubuhnya terputus. Hingga rasanya, tubuhnya tak bisa lagi menopangnya.

"Duchess aku...."

Duchess Natalie menggertakkan giginya, ia langsung pergi meninggalkan Duke Marcello. Menatap lurus ke depan dan mengabaikan sapaan semua pelayan, duduk di halaman depan, menghembuskan nafasnya. Ia memejamkan matanya, kemudian membukanya. Air matanya langsung mengalir, sangat sakit. Hatinya begitu sakit mendengarkan perkataan Duke.

"Apa? tidak cocok."

Ia tertawa dengan air mata yang mengalir, sungguh sakit. Dadanya begitu sesak, sangat sesak.

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

kenapa duke Marcello ga ngomong aja

2025-03-03

0

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

hahhhhh

2024-09-10

0

Nani Dist Nasa

Nani Dist Nasa

komen kuma 1 lanjut Thor 👍👍👍

2021-12-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!