Pertemuan dengan Keyna

Duke Marcello tak mengkedipkan matanya, menatap laki-laki di belakang Duchess Natalie.

Laki-laki itu juga menunduk dan gemetar, sesekali ia melirik Duke Marcello atau Metteo itu. Dengan perasaan bimbang, akhirnya ia mengangkat kepalanya.

"Tuan Duke, apa Tuan lupa.. Tuan menyuruh saya membelikan gaun untuk Nona."

Apa dia mata-mata baru dari kakak? ah sial! aku tidak menyadarinya.

"Ah, iya aku lupa," ujar Duke Marcello dengan senyum canggungnya. Jantungnya terasa copot di introgasi oleh Duchess, kenapa kakaknya tidak memberitahunya? hampir saja semuanya terbongkar.

Duchess Natalie tak mempercayainya dengan mudah, menatap Duke Marcello kemudian pelayan laki-laki itu. "Jam berapa Duke menyuruh pelayan itu ke rumah Nyonya Lollita."

glek

Duke Marcello semakin tak bisa membuka mulutnya, ia tidak tahu dan bingung harus menjawab jam berapa.

Au

Duke Marcello memegangi dadanya, mungkin dengan cara berpura-pura sakit, ia bisa menghindari pertanyaan dari istrinya.

"Tuan!"

Pelayan Lilly dengan sigap keluar memanggil Dokter, sedangkan Duchess Natalie bersikap biasa saja. Ia merasa aneh dengan keduanya yang seperti tak kenal.

"Nyonya!"

Duchess Natalie menoleh tanpa ada pergerakan membantu Duke atau menenangkannya.

"Aku akan menjelaskannya nanti Duchess." Sanggah Duke Marcello yang memegangi dadanya. Duchess Natalie pun keluar dari ruangan itu, menapaki kakinya dengan langkah lebar.

Duke Marcello menurunkan tangannya, menatap sengit laki-laki di hadapannya. "Kenapa kamu tidak mengatakannya?" tanya Duke Marcello dengan tatapan tajam.

"Seharunya kamu katakan, siapa dirimu?! hampir semuanya terbongkar."

"Maaf Tuan, saya hanya menuruti perintah dari Tuan Duke."

"Keluar!" tegasnya.

Pelayan laki-laki itu pun buru-buru pergi. Kedua majikannya memang sungguh-sungguh menyeramkan. "Aku harus melaporkan pada Duke Marcello, bahwa Tuan Metteo sudah mengetahuinya."

Jadi selama ini...

Di tempat lain.

Seorang gadis tengah duduk dengan gelisah, sudah seminggu tidak ada kabar tentang Metteo. Tidak biasanya kekasihnya itu menghilang tanpa kabar. Biasanya akan ada titipan surat atau apapun.

"Nyonya!" sapa seorang pelayan. "Apa Nyonya mengkhawatirkan Tuan?"

"Tentu, dia tidak mengabari ku sama sekali, sekalipun dia menjalankan tugasnya. Dia tidak pernah seperti ini."

"Mungkin karena kesibukannya, Nyonya."

"Apa kamu bisa mengantarkan ku kesana? aku ingin melihat keadaanya, apa dia pulang atau tidak."

"Jangan Nyonya! Bagaimana kalau semua orang tahu."

"Tidak akan ada yang tahu, aku bilang saja, kalau aku wanita yang di tolong dari perampok dan ingin mengucapkan terima kasih, mudahkan."

"Tapi Nyonya...."

"Sudahlah! besok pagi aku akan kesana."

Pelayan yang di sapa Lisa itu akhirnya pasrah, ia menuruti semua perkataan sang majikan dan semoga esok hari tidak terjadi apa-apa.

Detikan jam terus berputar, tak terasa sang surya telah beranjak dari peraduannya. Namun sayang, di musim dingin ini Sang Surya tak lagi nampak bercahaya karena terhalang oleh rintihan salju yang menutupi bumi.

"Nyonya!" seru pelayan Lily. Pelayan wanita itu memakaikan jaket dengan kerah berbulu ke tubuh Duchess Natalie.

"Udara di luar sangat dingin Nyonya!"

"Aku merindukan yang dulu."

Entah kenapa?! bayangan Duke Marcello dan dirinya yang sedang kejar-kejaran di halaman depan pada saat musim salju terlintas di depannya.

"Tapi rasanya, semuanya berbeda. Aku merasa asing berada di dekat Duke, seolah aku tidak mengenal Duke, makanan kesukaannya, warna kesukaannya, semuanya, semua itu terasa asing bagi ku."

Deg

Duke Marcello menghentikan langkahnya yang berniat menghampiri Duchess Natalie.

"Semuanya, aku merasa asing."

Bagaimana kalau kamu tahu aku bukanlah Duke , apa kamu akan marah pada ku Duchess?

"Nyonya!" seorang pelayan menghampiri Duchess Natalie. "Di luar ada tamu seorang wanita, katanya ingin bertemu dengan Tuan."

"Perempuan?"

Duchess Natalie bertanya-tanya, apa hubungannya Duke dengan wanita itu, Duke Marcello tidak pernah memiliki hubungan dengan wanita manapun kecuali Nyonya Lollita.

Tap

Suara sepatu itu memecahkan keheningan, setiap hentakan itu di selimuti dengan kelembutan dan ketegasannya. Duchess Natalie, wanita itu terkenal cantik, kecerdasannya dan keanggunannya. Tidak heran semua orang menyukainya, bahkan sebelum menikah dengan Duke Marcello. Duchess Natalie telah memporak porandakan kaum laki-laki yang ingin melamarnya, namun keinginan mereka patah ketika Duchess Natalie mengatakan sudah memiliki kekasih yakni Duke Marcello.

Langkah anggunnya, membuat dua orang wanita itu tercengang, keduanya mengagumi kecantikan Duchess Natalie yang rumornya sudah tersebar.

"Apa Nona memiliki urusan dengan Duke?"

Lamunan Keyna buyar, melihat kecantikan itu ia merasa malu dan iri, wajahnya tidak bisa di bandingkan dengan wajah Duchess Natalie.

"Maaf Nyonya Duchess!"

Keyna memberikan hormat di ikuti pelayan Lisa, ia kembali mengangkat wajahnya. "Saya ingin bertemu dengan Tuan Duke Nyonya."

"Ada urusan apa? Duke sedang istirahat, dia terluka saat menjalankan tugasnya."

"Apa?!" teriak Keyna. Kedua matanya berkaca-kaca. Pantas saja, hatinya merasa tidak enak. "Bolehkah saya bertemu dengan Duke. Saya mohon Nyonya," ujar Keyna dengan tatapan memohon.

Terpopuler

Comments

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

bahaya

2024-09-10

0

Bunga Amelia

Bunga Amelia

Upaya teori.. Jgn lama2 ya.. Ducless smoga sama duke yang asli.. Tuh ade nya metto biar kapok.. Kasian Ducless... Cepet sembuh duke yang asli

2021-12-31

1

Wahyu

Wahyu

mulai kebongkar nich....ayo duchess kau pintar pasti kau jeli👏👏👏👏👏

2021-12-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!