Hadiah Apa

Tak terasa seminggu telah berlalu. Seperti Detektif yang mencari pencuri, hasil penyelidikannya tidak membuahkan hasil. Selalu saja, apa yang ia kerjakan akan kembali ke semula. Tidak ada jawaban yang ia dapatkan, melainkan putaran demi putaran yang tidak ada penjelasan.

Seperti saat ini, ia sedang sibuk bersantai menjernihkan pikirannya. Ia sudah mendombrak ambrik kembali ruang kerja Duke Marcello, namun tidak ada kejanggalan.

Dia mencari sebuah bukti melalui pelayan laki-laki itu, namun sikap kewaspadaannya tidak membuahkan hasil. Pelayan laki-laki itu memang tak bisa ia remehkan. Di kediaman ini tidak ada yang bisa membantunya kecuali pelayan Lily. Ia hanya bisa meminta bantuan pada pelayan setianya itu.

Pelayan Lily pun sudah berusaha menyelidiki pelayan laki-laki itu, seperti singa yang memiliki mata di belakang kepalanya. Laki-laki itu seakan mengetahui semua gerak gerik pelayan Lily yang lakukan.

Hingga saat ini, Duchess Natalie tidak menemukan apapun yang menjadi jawaban hatinya.

tap

tap

tap

"Nyonya... Nyonya... " Seru sang pelayan dengan nafas naik turun.

Duchess Natalie menurunkan kedua kakinya ke lantai, di tengah asiknya bersantai. Harus ada yang mengganggunya, kapan lagi ia bisa mempunyai waktu santai? apa lagi ada Duke Marcello, seakan hidupnya tidak akan tenang.

"Ada apa?" tanya Duchess Natalie dengan tegas.

"Di-diluar, Tuan Duke terluka Nyonya."

"Hais!"

Duchess Natalie mendesah, ia menopang dagu. "Apa masalahnya dengan ku? tinggal kamu panggil Dokter, mudah kan."

"Emmm, ba-baik Nyonya."

Dia mengganggu waktu ku saja.

Pelayan wanita itu keluar dan mengatakannya pada Kesatria Erland dan laki-laki itu malah diam.

Dokter kediaman Duke pun telah tiba, ksatria Erland memasuki ruangan itu. Menemani sang majikan yang sedang di periksa. Niat hati ia ingin membuat Duchess datang, otaknya berputar pada beberapa hari yang lalu. Duke Marcello atau yang di sapa Metteo itu sering melamun. Sering dia mengatakan, dia merasa bersalah. Sebelum melakukan tugasnya belum meminta maaf pada Duchess Natalie. Karena kecerobohan itulah yang membuatnya terluka.

Saat musuhnya mengatakan, dia kenal dengan Duchess Natalie. Duke Marcello atau Metteo merasakan khawatir, hatinya dan pikirannya bercabang.

"Dimana Duchess?"

Suara lemahnya di bibir pucat itu menyadarkan lamunan Kesatria Erland.

"Mungkin Duchess sedang bersantai Tuan."

"Apa dia baik-baik saja?"

"Iya Tuan."

"Syukurlah."

Sedangkan di sisi lain.

Duchess Natalie merasa tak enak hati jika tak menjenguk Duke Marcello, mengingat hadiah yang Duke Marcello berikan. Jadi Ia akan menjenguk Duke Marcello seusai makan malam.

Duchess Natalie pun berjalan di ikuti pelayan Lily dengan membawa sebuah nampan.

Kesatria Erland yang berjaga di luar pun dengan senang hati membukakan pintu. "Silahkan masuk Duchess." Dengan kedua bibir yang mengembang.

"Sir Erland, kadang aku merasa curiga pada mu yang tersenyum seperti itu, kamu tahu, senyuman mu itu sangat basi," ejek Duchess Natalie langsung menerobos masuk.

Sir Erland langsung memudarkan senyumannya, ia merasa Duchess Natalie juga tidak menyukai. Jika dulu Duchess Natalie akan mengatakan 'Tersenyumlah Sir Erland, kamu lebih tampan jika tersenyum' tapi hari ini ucapan Duchess Natalie membuatnya tak bisa mengatakan apapun.

"Duchess!"

Sedangkan di dalam ruangan.

Duchess Natalie melihat seorang laki-laki yang tengah terbaring dengan kain putih yang membalut di dadanya, seperti terkena sebuah sayatan. Seakan tahu kehadirannya, mata terpenjam itu terbuka.

"Duchess!" Duke Marcello beringsut duduk, ia memapah bantalnya sebagai sandaran punggungnya. Duchess Natalie hanya melihat dan tak berniat untuk membantunya.

"Aku sudah membawakan Duke makan malam, selamat makan."

"Terima kasih Duchess, bagaimana kabar mu?" tanya Duke Marcello. Ia sadar, perbuatannya harus di hilangkan. Mengingat Duchess Natalie adalah kakak iparnya.

"Duke melihat ku baik-baik saja, bukan. O iya, dan terima masih hadiahnya."

"Hadiah? hadiah apa Duchess? aku tidak memberikan mu hadiah."

Duchess Natalie menganga, awalnya ia sudah yakin hadiah itu dari Duke karena tidak menemukan apapun, membuat hatinya sangat yakin. Namun sekarang, jawaban Duke Marcello kembali membuatnya bertanya-tanya.

"Apa Duke lupa dengan hadiahnya?" tanya Duchess Natalie kembali. Berhari-hari ia perang batin dan sekarang sudah memutuskan bahwa hadiah itu dari Duke Marcello.

"Lily, bawa pelayan itu kesini!" titah Duchess Natalie.

Terpopuler

Comments

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

perang ni perang

2024-09-10

0

Wahyu

Wahyu

ayo kak.... lanjut.... aku penasaran nich🙏🙏😀😊😊

2021-12-30

0

Rieanty

Rieanty

makin seru aja,,
aku tkut nanti Marcello sembuh matteo benar" jatuh cinta sama Natalie
pusing" dah si tu Matteo

2021-12-30

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!