"Keyna."
Suara langkah kaki dan panggilan itu membuat wanita berambut hitam itu menoleh dengan senyuman. Dia beranjak dari kursi kayu itu, menaruh sulamannya dan berjalan ke arah Metteo.
"Duke!"
"Jangan memanggil ku Duke, aku bukan seorang Duke. Gelar itu hanya untuk kakak ku, Marcello. Jika bersama ku, cukup kau memanggil ku dengan nama Metteo."
Wanita itu tersenyum, ia sangat mencintai Metteo. Sudah lima tahun lamanya ia menjalin kekasih dan akan melangsungkan pernikahan. Namun pernikahan yang di tunggu-tunggu pun gagal. Metteo memberikan penjelasan padanya. Sungguh ia tidak terima, tapi kepercayaannya pada Metteo membuatnya yakin untuk menjalani hubungannya.
"Aku membuatkan sup sayur untuk mu, kau pasti sangat menyukainya," ujar Keyna. Dia mengusap kedua dada Duke Marcello.
"Kesukaan ku tidak pernah berubah, termasuk dirimu," ungkap Duke Marcello seraya mencubit pelan hidung mancung Keyna.
"Baiklah, Ayo!"
Dengan cekatan wanita itu melayani makan malam Duke Marcello, karena jarak dari persembunyian sang kakak dengan rumah kekasihnya sangat dekat. Sehingga ia bisa dengan mudah menemui sang kekasih jika sedang menjenguk sang kakak.
"Maafkan aku Keyna."
"Aku tahu, kau sangat menyayangi Duke, tapi aku mohon jangan pernah menyentuh Duchess. Ingatlah dia kekasih kakak mu dan bersikaplah dingin padanya. Kau tau Metteo, tidak ada seorang wanita yang ingin melihat kekasihnya bersama orang lain."
"Aku sudah meyakinkan kakak ku untuk bercerai dengan Duchess. Namun kakak ku mengatakan pada saat dia pergi, aku ingin kakak ku sembuh."
Keyna tersenyum, ia menggenggam tangan Duke Marcello. percuma ia marah, yang terpenting Metteo tidak menyentuh Duchess. "Aku yakin Duke pasti sembuh dan mereka akan hidup bahagia. Sama dengan kita."
"Iya! aku pun berharap seperti itu," ujar Duke Marcello. Keduanya pun lahap menyantap makanan sederhana itu. Ia begitu senang melihat ada sup sayur, daging panggang dan beberapa makanan lainnya. Jika dulu ia dan kekasihnya hanya bisa makan sup sayur saja. Keyna berkerja di salah satu rumah bangsawan. Sedangkan ia tidak bisa berkerja karena wajahnya yang mirip dan keluarga Duke tidak mengijinkan itu. Mereka takut akan mencoreng nama mereka. Sehingga segala kebutuhannya di tanggung, namun tidak seberapa.
"Apa kau akan kembali?"
"Tidak! mungkin satu minggu atau lebih, aku tidak akan kembali. Karena aku di beri tugas untuk mengecek kota utara."
"Berhati-hatilah, aku tidak mau kau kenapa-napa."
"Terima kasih karena telah mengkhawatirkan ku."
Tanpa mereka ketahui, Duchess Natalie terjatuh dari tangga dan menyebabkan koma. Hingga beberapa hari kemudian, sikap dan perubahannya berubah bagaikan singa yang siap menerkam siapa saja jika di salahkan.
prank
Pelayan Lily terkejut, air di dalam vas bunga itu terciprat ke kakinya.
"Apa-apaan ini? baru beberapa hari aku sadar dan aku harus mendengarkan sebuah kenyataan, yang benar saja. Aku datang kesini menjadi istri yang tidak di anggap."
"Sungguh menyebalkan!" imbuhnya.
Dia melihat ke arah Lily yang menunduk, ia tidak suka dengan tempat. Namun bagaimana lagi, ia mengalami kecelakaan saat sebuah truk menerobos lampu merah.
Namanya Luciana seorang mahasiswi di salah satu universitas Inggris. Hidupnya sangat bahagia. Kedua orang tuanya begitu menyayanginya termasuk kakak laki-lakinya. Namun naas, kecelakaan itu membuat dirinya harus melintasi waktu. Sudah seminggu ia hidup sebagai wanita asing dan mencoba berdamai dengan keadaan. Entah ia mati atau tidak, yang jelas ia harus menjalani hidup barunya. Mau tidak mau, ia harus menerimanya.
"Nyonya! saya yakin Tuan pasti mencintai Nyonya."
"Heh, Llly! kau jangan membohongi ku. Aku mendengarkan sendiri kata pelayan tadi. Makanya aku meminta penjelasan yang lurus pada mu. O iya, tadi kamu bilang aku menjalani hubungan kekasih dengan Duke. Apa aku bahagia pada saat itu?"
"Tentu Nyonya, semua orang bilang Nyonya dan Tuan Duke adalah pasangan yang serasi, siapa menyangka akan seperti ini Nyonya."
"Apa kamu tahu tentang Duke?"
"Saya tidak tahu Nyonya."
Ck
Duchess Natalie berdecak, ia harus mencari tahu hubungannya lebih dulu. Apa karena kesalahpahaman atau memang Duke Marcello hanya memanfaatkannya saja.
"Apa kamu tahu ruang kerja Duke? aku ingin kesana."
"Mari saya antar Nyonya."
Duchess Natalie pun di antar oleh pelayan Lily. Sampai di pintu kokoh bercat putih itu. Pelayan Lily membukakan pintu. Duchess Natalie memasuki ruangan itu, di sana terlihat sebuah meja yang berukuran besar dan beberapa berkas di atas meja itu. Ada juga sebuah sofa dan rak buku. Duchess Natalie menyapu ruangan itu lewat dari kedua matanya. Sebuah lukisan keluarga dan wajah seorang laki-laki yang ia yakini adalah istri dari pemilik tubuh aslinya.
Seminggu ini ia hanya berdiam diri di kamarnya. Mencerna dan mencoba berdamai dengan keadaannya, sehingga sekarang ia akan mengorek informasi itu. Pelayan Lilly memang tidak mengatakan apapun dan ia tidak mau bertanya, karena menurutnya semuanya hanyalah mimpi.
"Nyonya ingin mencari apa?"
"Sebuah bukti dan yang akan menjadi alasan semuanya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Siti solikah
lanjut
2025-03-03
0
Jarmini Wijayanti
lanjut
2024-09-10
0
Andryanty Andryanty
mau baca nih novel sdh lma2 dtgu2 upnya bila perlu smp tamat bru dbca takutnya brhenti d tengah jalan.
2022-02-09
0