Bab 17 - Dunia Manusia

Sekarang tersisa Dexter dan Kath berdua, Rix dan Lucifer pergi karena memiliki urusan yang tidak bisa ia tinggalkan.

"Kau mau kemana, Kath?" Tanya Dexter.

"Aku ingin mencari sesuatu untuk dimakan, aku lapar." Ucap Kath yang sedang berjalan.

"Apakah kau mau apel? Sepertinya disana ada pohon apel," Ucap Dexter sambil menunjukan pohon apel.

"Apel? aku ini campuran Vampir dan Werewolf, aku hanya makan daging dan darah." Ucap Kath kesal dan lapar menjadi satu.

"Apakah kau sangat lapar?" Tanya Dexter lagi.

"Berhentilah bertanya, Apa kau tidak mempunyai urusan yang harus kau kerjakan?" Tanya Kath kembali.

"Tidak, aku adalah makhluk yang sangat santai." Ucap Dexter membuat Kath memutarkan bola matanya.

"Apakah kau mau ke dunia manusia? Disana banyak makanan yang enak," Lanjut Dexter.

"Tidak, terima kasih. Manusia adalah makhluk yang jahat, hanya mementingkan egonya saja." Tolak Kath. Ia mengingat saat ia ke dunia manusia dirinya di olok-olok bahkan mereka membakarnya. Karena mata Kath yang tiba-tiba berubah menjadi merah dan oranye.

"Aku berjanji, aku akan melindungimu." Janji Dexter.

"Kau? Melindungiku? Tidak mungkin. Kau hanya pria lemah yang ada aku yang melindungimu." Ucap Kath yang menghadap kearah Dexter sambil berjalan.

Kath masih belum mengetahui Dexter adalah Raja Langit dan memiliki kekuatan yang sangat kuat.

Bugh...

Kath menabrakan diri ke pohon besar, dengan sigap Dexter menangkap Kath. Kath melihat kearah Dexter, jantungnya berdegup kencang. 'Ada apa ini? Kenapa jantungku berdetak tak karuan.' Batin Kath menatap kearah Dexter dan memegang jantungnya

"Sudah kubilang aku akan melindungimu." Ucap Dexter sambil tersenyum.

"Tapi, apa kau yakin dengan matamu yang seperti itu?" Tanya Kath yang sedikit meragukannya.

"Tentu saja, aku memiliki indera yang kuat." Jawab Dexter.

"Baiklah, aku akan ke dunia manusia. Tapi, berjanjilah hanya sebentar saja." Ucap Kath yang mengingat kejadian terakhir ia berada di dunia manusia.

"Baiklah,"

Mereka berjalan ke dunia manusia, Dexter mengenggam tangan Kath agar ia tidak tersesat. Mengingat Kath sangat sering salah fokus ketika melihat hal yang menarik perhatiannya.

Hari menunjukan sudah menjelang malam dan mereka baru saja tiba ke dunia manusia. "Kath, fokuslah padaku." Ucap Dexter yang merasa Kath sedang melihat kearah lain.

"Tetapi, pakaian mereka sangat berbeda denganku." Ucap Kath yang terus melihat pakaiannya dan pakaian manusia.

Kath melihat banyak sekali kendaraan dan gedung yang sangat tinggi membuatnya terkejut. Pakaian manusia dan pakaiannya sangat berbeda jauh. Kath memakai gaun-gaun kuno dan mereka memakai baju yang sangat mewah dan bagus.

"Aku akan membelikannya untukmu, jika kau menyukainya" Ucap Dexter yang semakin memegang tangan Kath dengan erat.

Mereka pergi kesebuah Restoran dan berada di lantai 32 dengan pandangan gedung pencakar langit.

"Wah, indah sekali. Lihatlah disana Dexter." Kagum Kath yang melihat lampu yang sangat terang disetiap gedung.

"Aku tidak bisa melihat, Kath." Jawab Dexter, menghela nafasnya.

"Maafkan aku, aku lupa." Ucap Kath yang merasa bersalah.

Seorang pelayan berjalan kearah meja mereka dan mengantarkan dua porsi steak dan satu botol wine. Kath yang melihat wine itu menelan ludahnya dan menjilati bibirnya.

"Silahkan dinikmati," Ucap pelayan itu setelah meletakan Steak dan wine diatas meja.

"Terima kasih," Ucap Dexter.

"Aku jadi teringat, seorang pria yang ingin berdansa denganku dan berjanji memberikan wine padaku. Tapi sampai saat ini winenya tidak pernah ada. Dasar Pembohong." Kesal Kath yang mengingat kejadian pesta topeng.

*Eh*mm...

Batuk Dexter yang mendengar penyataan Kath, Dexter sama sekali lupa dengan kejadian itu. Bukannya tidak berniat memberikan, "Mungkin ia lupa." Ucap Dexter sambil memotong daging steak dan menganti piringnya dengan piring Kath.

"Mungkin saja," Jawab Kath pasrah dan memasukan potongan daging kedalam mulutnya.

"Enak sekali, aku sudah lama tidak memakan daging seperti ini, biasanya aku hanya makan daging segar." Ucap Kath sambil menjilati bibirnya.

"Jika kau menyukainya, aku akan membawamu kesini setiap hari," Ucap Dexter yang membuat Kath tersenyum.

Gledekk

Suara petir menyambar dan hujan mulai turun, "Sepertinya hujan, sebaiknya kita bermalam di dunia manusia." Ucap Dexter yang mendengar suara petir dan hujan.

"T-tapi, aku takut. Aku tidak biasa berada di dunia manusia." Ucap Kath sambil mengigit bibir bawahnya.

"Tenang saja, ada aku yang akan melindungimu." Ucap Dexter mengelus kepala Kath.

"Baiklah," Pasrah Kath mengikuti kemauan Dexter.

Dexter membawanya kesalah satu hotel bintang lima yang sangat mewah dan megah, dengan lampu yang sangat terang. Dexter berjalan kearah receptionist dan memesan kamar.

"Apakah dunia manusia sebagus ini?" Bingung Kath yang melihatl kesekitar dan membandingkan saat ia berumur 5000 tahun di dunia manusia. Terlihat sangat berbeda sekali.

Dexter berjalan kearah Kath, "Hanya tersisa satu kamar, Apakah tidak apa-apa kalau kita sekamar?" Ucap Dexter yang bertanya kepada Kath.

"Mau bagaimana lagi," Pasrah Kath. Kath mengikuti langkah kaki Dexter, Dexter terlihat sangat menghapal tempat ini dan letak jalannya.

Mereka tiba di salah satu kamar, "Besar sekali tempatnya," Kagum Kath yang melihat kamar hotelnya.

"Pakailah ini Kath, tidak mungkin kau akan tidur menggunakan gaun." Ucap Dexter memberikan piyama satu set bewarna merah.

Kath hanya melihat baju yang diberikan Dexter, baju itu sangat berbeda dengan yang biasa ia kenakan. Kath adalah orang yang sangat kuno ia sama sekali tidak mengerti fashion dan hanya memakai pakaian yang sama selama 20000 tahun. Hanya memakai gaun kerajaan kuno bewarna merah miliknya.

"Bagaimana cara memakainya?" Tanya Kath bingung melihat baju piyama yang diberikan Dexter.

"Apakah kau tidak tau cara memakainya? Banyak sekali manusia yang memakai baju ini di zaman sekarang." Ucap Dexter bingung ketika Kath bertanya cara memakainya.

"Aku tidak tau, aku biasanya hanya memakai gaun tidur. Kenapa ini terpisah?" Ucap Kath bingung sedari tadi melihat piyama yang diberikan Dexter.

"Lepaslah gaunmu, pakailah ini dulu. Ini namanya celana." Ucap Dexter sambil memegang celana milik Kath dan memberikan ke Kath.

"Sudah," Ucap Kath ketika beehasil memasangnya.

"Lalu pakailah ini dan masukan bagian ini ke kepalamu," Ucap Dexter yang menunjukan bagiannya.

Kath terus mencoba dan mencoba tetapi tetap tidak berhasil, "Tidak bisa" Ucap Kath yang sudah kesal.

"Cobalah lagi," Ucap Dexter yang memberikan semangat.

"Tidak bisa, Bagaimana kalau kau saja yang memakaikannya?" Ucap Kath yang kesal sedari tadi tidak bisa memakai dibagian yang tepat.

"T-tapi, aku adalah laki-laki. Sangat tidak pantas jika aku yang memakaikannya." Ucap Dexter kaget dengan ucapan Kath.

"Tapi, kau tidak bisa melihatku. Jadi tidak apa-apa," Ucap Kath. Dexter hanya pasrah dan menuruti ucapan Kath. Dexter memasukan kepala Kath, Kath hanya diam tidak bergerak. Ia meraba-raba tangan Kath, "Masukan tanganmu di lubang ini." Ucap Dexter.

Nafas Kath yang terus berhembus di dada bidang Dexter, membuat Dexter sedikit geli. "Cepatlah, sebelah lagi." Suruh Kath.

Dexter meraba dari kepala turun ke bahu Kath dan memasukan sebelah tangan Kath ke dalam piyama milik Kath dan selesai.

"Mawar, Kau sangat harum bunga mawar. Aku sudah tidak tahan lagi." Ucap Dexter mendekat kearah Kath dan memeluknya erat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!