Bab 15 - Hutan terlarang

"Pokoknya, aku tidak mau bertemu dengan Lucifer. Tidak akan. Memalukan sekali, bagaimana bisa aku menciumnya. Bagaimana bisa aku seperti itu?" Ucap Kath sambil mengacak-acak rambutnya.

"Tenanglah," Ucap Liora menenangkan Kath.

"Bagaimana aku bisa tenang? Aku terus menciumnya. Aku seperti wanita tidak tau malu." Ucap Kath yang terus memikirkan hal itu.

"Tentu saja kau bisa tenang kalau ada kakakku. Haha." Goda Liora dan tertawa terbahak-bahak.

"Jangan mengodaku terus Lioraaa." Ucap Kath kesal.

"Eh, bagaimama keadaan Alexo?" Tanya Kath yang memikirkan keadaan Alexo.

"Alexo? Alexo m-menghilang." Ucap Liora dengan suara kecil dan berubah menjadi serius.

"Bagaimana bisa?" Tanya Kath syok dan menatap tidak percaya.

"Lucifer ingin mencari keberadaan Alexo, hanya saja kau sedang tidak terlalu waras. Jadi, Lucifer memutuskan untuk mencarinya setelah kau tidak terpengaruh obat dan ia sendiri yang akan lansung mencari Alexo. Sebenarnya kakakku tidak mengizinkanku mengatakan hal ini. Tapi, aku tidak bisa jika tidak mengatakan hal ini padamu." Jelas Liora.

Kath lansung membelalakan matanya, "Aku akan mencarinya." Ucap Kath lansung bergegas keluar dari kamarnya dengan tatapan sinis.

Lorong demi lorong Kath lewati dan berusaha keluar dari istana, jalan Kath terhenti ketika ratusan prajurit menghalangi jalannya "Minggir," Usir Kath menyuruh para prajurit untuk bergeser.

"Tidak, Kami tidak bisa melawan perkataan Tuan Lucifer. Tuan Lucifer menyuruh kami untuk menjaga anda agar tidak keluar dari istana ini." Ucap seseorang yang berpakaian seperti seorang jenderal.

Kath merubah bola matanya menjadi merah dan oranye, ia mengeluarkan cakaran dan gigi vampirenya. "Minggirlah atau aku akan membunuh kalian." Ucap Kath dengan serius.

"Maaf, nona. Tetapi tuan Lucifer mengatakan jika anda tidak menuruti ucapan tuan Lucifer maka kami diizinkan mengunakan kekuatan kami." Ucapnya dengan tegas dengan para prajurit yang masih mengelilingi Kath.

"Baguslah, sudah lama aku tidak mengeluarkan kekuatanku." Ucap Kath sambil tersenyum.

Para prajurit mengeluarkan hawa yang mencekam dan siap menyerang Kath kapan saja. Kath juga siap menyerang para prajurit kapan saja, walaupun ia kalah jumlah tetapi kekuatan dan kecepatannya tidak mungkin kalah dengan para prajurit.

"HENTIKAN," Teriak Liora yang membuat semua mata tertuju padanya.

"Aku akan pergi bersama Kath, kakakku tidak akan memarahi kalian, jika aku bersama dengan Kath." Lanjut Liora dan berjalan menghampiri Kath.

Liora menarik tangan Kath dan berlari keluar istana, "Ayolah." Kath hanya mengangguk dan mengikuti langkah kaki Liora.

Mereka saat ini berada dihutan, "Kath lewat sini," Ucap Liora yang melihat Kath berjalan kearah kanan.

"Bagaimana bisa aku masih belum mencium bau Alexo?" Ucap Kath yang terus berjalan.

Sudah 3 hari 3 malam mereka mencari Alexo.tetapi masih belum menemukannya. Mereka semakin menjauh dari istana milik Lucifer.

"Sepertinya kita berada di kawasan yang berbahaya." Ucap Liora yang melihat sekitar.

"Kawasan berbahaya? Tapi aku mencium bau Alexo disini." Ucap Kath yang mengendus-enduskan hidungnya.

"Tapi, disini terlihat sangat mengerikan." Ucap Liora yang melihat seluruh tanaman mati.

Mereka saat ini berada di hutan terlarang, tanaman mati, gelap, suasana yang lembab bersatu di tempat ini. Sangat mengerikan sekali, hanya saja Kath tetap bersikeras ingin memasuki Goa yang berada tepat di depan mereka.

"Berhenti menjadi penakut, ikutlah denganku Liora." Ucap Kath yang berjalan masuk ke dalam goa diikuti Liora. Liora terus melihat kearah kiri dan kanan sambil bersembunyi dibelakang punggung Kath.

Ketika Kath berjalan masuk, terdapat banyak kunang-kunang yang menerangi jalan Kath dan terdengar suara air yang sangat deras.

"Indah sekali," Ucap Kath menatap kagum.

"Iya, sangat indah." Balas Liora melihat kunang-kunang yang menerangi jalan mereka.

Mereka terus berjalan dan terhenti ketika melihat Alexo, "Alexo, kenapa kau berada disini?" Tanya Kath yang melihat Alexo sedang duduk diatas berbatuan.

Alexo melihat kearah Kath dan berjalan menghampiri Kath, lalu ia menjilat wajah Kath. "Sepertinya ia ingin kita mengikutinya," Ucap Kath yang mengerti sifat Alexo.

Alexo memimpin perjalanan dan langkah mereka terhenti ketika melihat seorang wanita yang berada di dalam kristal es. Kath menatap lama wanita itu, ia terlihat sangat cantik. Paras putih, rambut putih dan bibir merah sangat mempesona sekali. Reflek Kath menyentuh Kristal es itu.

Terjadi getaran yang sangat hebat ketika Kath menyentuh kristal es itu. Wanita yang berada di kristal es pelan-pelan menghilang dan semua energi milik wanita itu diberikan kepada Kath.

"Terima kasih," Ucap wanita itu samar-samar.

Kath tiba-tiba terjatuh dan pingsan, tubuhnya sangat lemas. Rambut Kath yang awalnya berwarna hitam pekat, beberapa helai berubah menjadi bewarna putih.

"Sepertinya goa ini akan runtuh," Ucap Liora yang merasakan getaran dasyat.

Beberapa bebatuan terjatuh, Liora segera mengangkat Kath yang sedang pingsan dan lansung menaiki punggung Alexo. Alexo dengan cepat berlari keluar dari goa itu. Setelah mereka keluar, dalam selang beberapa detik semua goa itu hancur lebur dan membentuk bebatuan yang bertumpuk.

"Terima kasih, Alexo. Untung ada kau, jika tidak aku pasti akan mati karena bebatuan itu." Ucap Liora sambil mengelus Alexo. Mengingat Kath adalah makhluk abadi dan Alexo yang larinya sangat cepat. Ia hanya ras iblis biasa yang masih belum bisa menguasai kekuatannya sendiri, ia pasti akan mati jika tertimpah batu besar.

...****************...

Disisi lain Rix, Lucifer dan Dexter sedang berkumpul untuk mencari Kath. "Bagaimana bisa kau kehilangan dia? Bukannya kemarin kau sudah berjanji akan menjaganya." Ucap Rix penuh emosi.

"Dia mempunyai darah abadi di tubuhnya dan kau menghilangkannya begitu saja." Ucap Dexter meninju pohon yang berada disampingnya.

Salah satu pasukan mengirimkan informasi tentang hilangnya Kath dan Liora. Lucifer yang sedang mencari Alexo panik ketika mendapatkan informasi bahwa Kath dan Liora keluar dari istana. Lucifer dan pasukannya telah 3 hari mencari mereka tetapi masih tidak menemukannya. Jadi mau tidak mau ia meminta bantuan dari Rix dan Dexter.

"Jadi bagaimana?" Tanya Rix lagi.

Tiba-tiba getaran yang sangat kuat terasa membuat wajah ketiga raja berubah menjadi serius. "Celaka," Ucap Lucifer dengan serius.

"Sepertinya ini ulah Kath," Ucap Rix yang menerka-nerka.

"Sepertinya kita harus pergi ke pusat getaran," Ucap Dexter dan berjalan memimpin jalan. Karena Dester memiliki indera perasa yang paling kuat. Rix dan Lucifer bergegas mengikuti langkah kaki Dexter.

Terpopuler

Comments

senja

senja

"jangan smpai menyesal"? wah ada apa tuh?

2022-02-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!