Bab 9 - Hutan Bambu

"Dimana dia sekarang? Sudah 3 bulan dan kalian tidak bisa menemukannya dan bagaimana bisa ia ditangkap saat kalian semua sedang berada di istana. Ini sungguh hal yang sangat konyol." Ucap seorang pria yang marah kepada bawahannya.

"Tenanglah Rix, Bagaimana bisa seorang Rix tidak dapat menemukan wanita yang ia cari? Bukan seharusnya para wanita yang mencarimu. Kau kan terkenal dengan julukan pria pemikat hati wanita." Ucap Max sahabat Rix.

Ya, Pria yang sedang marah kepada bawahannya adalah Rix. Ia terus mencari Kath semenjak Kath diculik oleh Raja Iblis.

Dan Max adalah sahabat Rix, mereka sudah bersahabat sejak kecil dan mereka hampir seperti saudara ketimbang sahabat. Max tau semua tentang Rix tetapi tidak dengan kisah cintanya. Karena Rix adalah laki-laki yang sering mengonta-ganti wanita. Terlalu rumit untuk Max mengikuti perjalanan cinta Rix.

"Kau tidak mengerti. Wanita itu adalah wanita yang selama ini aku cari. Hanya wanita itu yang dapat membebaskannya. Hanya wanita itu salah satu cara untuk ia hidup kembali." Ucap Rix yang memikirkan wanita yang ia cintai.

"Jangan bilang kau masih memikirkan dia. Ini sudah 20 ribu tahun. Tidak mungkin ia bisa hidup kembali." Ucap Max yang merasa sahabatnya tidak waras.

"Aku tau, tetapi Kath memiliki darah abadi di tubuhnya. Mungkin saja ia bisa hidup kembali. Aku tidak peduli, aku hanya ingin wanita yang kucintai hidup kembali." Ucap Rix yang memikirkan wanita yang ia cintai.

"Tapi kau akan membuat Kath kehilangan semua kekuatannya, jika kau menghidupkannya kembali. Kenapa kau tidak bisa merelakan wanita yang kau cintai itu pergi dengan tenang." Ucap Max tidak habis pikir.

"Merelakannya? Apa kau gila? Hanya dia yang bisa menerimaku apa adanya tanpa memandang statusku dan dialah salah satu orang yang selalu ada untukku." Ucap Rix sedih.

"Tapi kau juga harus memikirkan wanita darah abadi itu." Sanggah Max yang merasa temannya sudah tidak waras.

"Apa kau tau alasan dia mempunyai darah abadi? Karena ia dilahirkan untuk menjadi tumbal." Ucap Rix yang pikirannya sedang kacau.

"Kau sungguh kelewatan," Ucap Max dan meninggalkan ruangan. Ia tidak tau apa yang ada di pikiran sahabatnya saat ini. Jika ia terus berdebat dengan Rix bisa-bisanya ia akan lebih gila dari Rix.

"Aku yang akan turun tangan mencarinya." Ucap Rix dan berjalan keluar ruangan.

"Siapkan pasukan." Ucap Rix dan mengerahkan pasukan.

...****************...

"Kak, dimana Kath? Aku tidak melihatnya sedari kemarin." Ucap Liora adek Lucifer. Liora kembali keistana setelah menyelesaikan misinya di dunia manusia.

"Mungkin dikamar." Ucap Lucifer yang masih fokus pada kertasnya.

"Tidak ada, Kak. Aku sudah menyuruh seluruh pelayan untuk mencarinya. Tetapi masih belum menemukannya." Ucap Liora khawatir.

"Tidak ada?" Ucap Lucifer mengerutkan dahinya. Lucifer memang belum melihatnya sejak Kath menciumnya. Tetapi yang ada di otak Lucifer mungkin Kath malu bertemu dengannya setelah ia menciumnya.

"Apa kakak mengusirnya?" Tanya Liora dengan curiga.

"Tidak." Jawab Lucifer.

"Prajurit." Panggil Lucifer.

"Iya, Tuan?" Ucap salah satu prajurit sambil memberikan hormat.

"Kerahkan 5000 prajurit untuk mencari Kath." Perintah Lucifer dengan gagah.

"Baik, Tuan." Ucap prajurit itu dan mengundurkan diri.

"Bagaimana ini, kak? Kath adalah orang yang sangat tidak tau arah. Bahkan ia tidak bisa membedakan kanan dan kiri. Ia adalah orang yang sangat-sangat buta arah." Ucap Liora yang khawatir dengan keadaan Kath.

"Apakah ia begitu bodoh?" Tanya Lucifer yang tidak habis pikir.

"Iya, Kak. Dia memang kuat tapi kalau soal arah jalan ia sangat bodoh sekali." Jawab Liora yang meng-iya-kan Lucifer.

"Merepotkan." Ucap Lucifer menghela nafas kuat.

Lucifer bergegas jalan keluar dari istana untuk mencari Kath. Bahkan Lucifer sendiri yang memimpin pasukan untuk mencari Kath. Ia memang tidak begitu peduli dengan Kath, tetapi ia peduli dengan darah abadinya. Darah yang hanya satu-satunya di dunia. Ia sangat menginginkannya. Ia menginginkannya untuk menghidupkan kembali gadis yang ia cintai.

"Cari dia." Perintah Lucifer yang duduk diatas kuda.

...****************...

Kath dan Dexter saat ini berada di hutan pohon bambu. Tentu saja, Kath tidak tau bagaimana ia bisa berada disini. Ia hanya mengikuti langkah kaki Dexter.

"Kenapa disini hanya bambu saja? Membosankan sekali atau apakah kita tersesat?" Tanya Kath yang sangat bingung dengan jalan yang ia tempuh.

"Ikuti saja aku, aku akan membawamu ke suatu tempat." Ucap Dexter yang terus berjalan.

"Aku lelah, Apakah aku boleh istirahat sebentar disini?" Tanya Kath yang sudah kelelahan.

"Baiklah," Jawab Dexter, Kath segera duduk untuk menghilangkan lelahnya.

"Akhirnya." Ucap Kath senang.

"Apakah kau sangat lelah sekali?" Tanya Dexter yang merasa Kath sangat lelah.

"Tentu saja, aku sudah berjalan selama 2 hari. Apa kau tidak lelah?" Jawab Kath dan bertanya kembali.

"Tentu saja, tidak. Aku sudah terbiasa berjalan jauh." Jawab Dexter.

"Kau sangat hebat sekali dengan kakimu yang seperti itu." Puji Kath yang terkesan.

"Sudah saatnya aku memeriksa kakimu. Walau aku tau aku tidak terlalu mengerti tentang medis." Lanjut Kath tersenyum.

"Periksalah." Ucap Dexter.

Kath membuka perban kaki Dexter dan ia sangat terkejut sekali, "Bagaimana bisa kakimu sembuh begitu saja? Bahkan tidak terlihat bekas gigitannya." Kejut Kath yang melihat kaki Dexter.

"Mungkin karena tanamannya sangat manjur " Ucap Dexter. Padahal Dexter memiliki penyembuhan yang sangat luar biasa sekali, ia hanya ingin Kath peduli padanya.

"Mungkin saja." Ucap Kath dengan polos.

"Aku mencium ada bau dari ras lain dari arah timur dan barat. Sepertinya kiat kedatangan tamu." Ucap Dexter dan menarik tangan Kath.

"Bau? kenapa aku tidak bisa merasakannya?" Tanya Kath yang mencoba mencium aroma dari arah barat dan timur.

"Sudah kubilang indera penciuman, pendengar dan perasaku sangat kuat. Aku sudah bisa merasakan kehadiran mereka dari jauh." Ucap Dexter.

"Kau sangat hebat sekali." Puji Kath.

"Sepertinya mereka sudah mendekat. " Ucap Dexter berdiri dan diikuti Kath.

"Sepertinya Raja iblis dan Raja dari makhluk mitologi akan tiba sebentar lagi." Ucap Dexter dengan santai.

"Lucifer dan Rix?" Tebak Kath.

Dari arah barat Rix dan pasukannya berlari kearah Kath dan dari arah timur Lucifer dan pasukannya bergerak kearah Kath.

"Aku akan membawamu kabur," Ucap Dexter dan mengepakan sayap putihnya. Dexter mengangkat Kath dengan satu tangan dan membawanya terbang.

Lucifer dan Rix yang melihat Kath dibawa kabur oleh Dextee pun mengepakan sayap mereka. Lucifer mengepakan sayap hitam dan Rix mengepakan sayap merahnya. Mereka dengan cepat terbang kearah Kath untuk merebut Kath kembali.

"Tidak, aku tidak mau terbang." Jerit Kath yang saat ini berada dipelukan Dexter.

Terpopuler

Comments

senja

senja

ku kira istrinya Dex "wanita itu", tp keknya bukan ya

2022-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!