Bab 2 - Ratu Berdarah Dingin

"Kurasa kalian tau, aku adalah keturunan dari ibuku yang terkenal kuat. Aku dapat mendeteksi kebohongan dan memblokir kekuatan yang kalian miliki," Ucap Kath tersenyum dan mulai mengeluarkan cakaran dan gigi taringnya.

"Dan kalian tau, bahwa kerajaan kalian tidak boleh ada kata berbohong. Tapi saat aku melihat kalian, kurasa banyak sekali kebohongan disekitar kalian" Lanjut Kath menatap mereka dengan sinis.

"Aku menyuruh kalian menyerangnya, bukan menatapnya" Perintah Vero yang terlihat panik.

"Kau tetap disini, jangan kemana-mana"Ucap Kath menatap Xalvaro.

Kath berdiri didepan Xalvaro. Jika ada Vampir yang mendekatinya, Kath akan langsung mencabut nyawa mereka.

"Sungguh banyak prajuritnya, ditambah lagi dengan staminaku yang terkuras karena peperangan tadi. Mungkin saja aku bisa kalah melawan mereka."batin Kath yang terus membunuh satu persatu pasukan Vero. Vero tersenyum melihat kearah Kath yang terlihat kelelahan.

"Ambil saja darahku," Ucap Xalvaro yang melihat Kath kelelahan.

"Apa kau yakin?" Tanya Kath sambil menendang salah satu vampire

"Yah, asal kau tidak membuatku celaka," Ucap Xalvaro dengan tegas.

Kath mengigit leher Xalvaro, lalu  meminum 25% darah Xalvaro. Staminanya meningkat, mungkin karna Xalvaro adalah salah satu Raja werewolf terkuat.

Kath mencakar dan mengoyah daging para Vampire dengan ganas.

"Terima kasih, telah memberikan darahmu." Ucap Kath.

Cipratttt

Suara darah yang terdengar sangat nyaring, darah yang terus menerus mengalir tanpa henti. Terlihat beberapa mayat yang tergeletak dan beberapa prajurit yang kehilangan tangan dan kakinya akibat kekuatan Kath, karena inilah Kath sering disebut Ratu berdarah dingin.

Kath terus-menerus membunuh prajurit yang berada dihadapannya dan sekarang yang berada dihadapannya adalah Vero.

Semua Vampire telah mati hanya tersisa satu Vampire yang belum mati, yaitu Vero. Kath mencekik Vero hingga Vero tidak bisa bernafas dan membuangnya begitu saja

Suara kaki tiba-tiba terdengar, dan ternyata itu adalah kumpulan iblis yang sedang berjalan didaerah ini. Dengan cepat Kath menarik tangan Xalvaro, untuk bersembunyi dirawa-rawa.

"Sial, Kenapa semua ras harus berjalan di waktu yang bersamaan." Ucap Kath yang menyembunyikan dirinya.

Karena sangat bahaya jika seorang iblis, mengetahui ada Vampire atau Werewolf yang berkeliaran disekitar hutan. Apalagi Kath adalah campuran keduanya.

Kath pun bersembunyi, karena menyadari dirinya yang tidak mungkin bisa mengalahkan seorang Raja yang mendapat julukan makhluk immortal terkuat. Apalagi staminanya sangat terkuras karena 2 peperangan tadi.

"Kenapa kau bersembunyi?" Tanya Xalvaro menatap ke arah Kath dengan tatapan bingung.

"Aku tidak mungkin bisa mengalahkan iblis itu. Kalian lupa Raja iblis adalah makhluk immortal terkuat saat ini." Jawab Kath yang masih kelelahan karena peperangan tadi.

Walaupun Kath adalah wanita yang sangat kuat tetapi dia tidak akan mampu untuk melawan Raja iblis, karena sisa staminanya yang seperti sekarang ini.

"Kenapa banyak sekali darah Vampire dan Werewolf disini? Apakah ada peperangan antara kedua kaum?" Tanya Raja Iblis kepada bawahannya.

"Sepertinya iya, Tuan." Jawab bawahannya sambil membungkuk.

"Sepertinya bukan dua kaum. Tetapi ada satu orang lagi." Ucap Raja Iblis sambil tersenyum.

'Apakah aku akan ketahuan? Bagaimana kalau aku ketahuan? Aku tidak punya cukup Stamina untuk melawannya dan prajuritnya sangat banyak sekali.' Batin Kath yang terus memikirkan ide.

Seorang prajurit berlari ke arah Raja Iblis, "Raja, keadaan di istana sangat kacau karna adanya penyusup. Masalah ini harus segera diselesaikan dengan secepat mungkin, sebelum lebih banyak kejadian yang tidak diinginkan." Ucap seseorang yang menundukan kepala dan membungkuk memberi hormat kepada Raja iblis.

Raja iblis dan klannya pun segera pergi dari tempat tersebut.

"Untung saja, kali ini aku selamat." Ucap Kath menghela nafas panjang.

"Akhirnya iblis itu pergi juga." Ucap Xalvaro sambil menghela napas lega.

"Aku pergi dulu, Aku mau mencari mangsa baru. Perutku sangat lapar, aku terus meminum darah dan tidak memakan daging. Itu sangat menyisakku." Ucap Kath yang berdiri sambil membersihkan pakaiannya yang terkena tanah.

"Tapikan disini banyak mayat. Kau bisa memakannya hingga perutmu meledak." Ucap Xalvaro.

"Maaf, tapi seleraku bukan mayat," Ucap Kath ketus dan berjalan meninggalkan Xalvaro.

"Tunggu aku, bolehkah aku ikut denganmu? Packku telah musnah dan aku tidak mungkin kembali." Ucap Xalvaro memelas ke Kath

"Kenapa kau ingin ikut denganku? Apa kau lupa? Kaulah yang telah merejectku didepan umum dan membuatku sangat malu" Ucap Kath menatap sinis ke arah Xalvaro.

"Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi" Ucap Xalvaro.

"Tentu saja, kau tidak akan mengulanginya lagi. Karena kau tidak akan bisa mengulanginya lagi," Tegas Kath dan memutarkan bola matanya.

"Terserahmu, aku ingin mencari temanku." Ucap Kath yang berjalan sambil mencari temannya.

...****************...

"ALEXO," Panggil Kath dengan suara yang keras.

Alexo adalah hewan peliharaan Kath sekaligus temannya, Kath menemukannya saat klan werewolf dan klan vampire berperang. Saat Kath masih kecil, ia yang menjaga Kath hingga sekarang.

Seekor singa hitam yang besar berjalan kearah Kath, "Akhirnya aku menemukanmu, Alexo." Ucap Kath sambil memeluk Alexo.

Xalvaro menatap singa tersebut dengan waspada, Alexo menatap kearah Xalvaro dengan tatapan tidak suka.

"Tenanglah Alexo dia adalah temanku." Ucap Kath, mengelus-elus Alexo.

"Sejak kapan kau memeliharanya?" Tanya Xalvaro penasaran.

"Sejak aku masih kecil." Jawab Kath ketus.

"Ia terlihat sangat menyeramkan." Ucap Xalvaro.

Xalvaro pun berjalan kearah istana Kath, setiba di istana ia hanya melongo.

"Istanamu sangat besar sekali." Ucap Xalvaro memandang Istana Kath.

"Ini peninggalan ayahku. Ayo, masuk." Ucap Kath dan mengajaknya masuk.

"Kamarmu di lantai 2 bersebelahan dengan kamarku." Lanjut Kath menaiki tangga dan diikuti oleh mereka.

"Baiklah." Ucap Kath.

Kath memgantar Xalvaro ke kamarnya dan membukakan pintu kamarnya.

Uhukk.. Uhukk...

Batuk Kath dan Xalvaro barengan. Karena debu yang amat banyak mengelilingi kamar mereka.

"Apakah ini bisa ditinggali?" Tanya Xalvaro yang melihat keadaan kamarnya yang sangat hancur.

"Ini sangat berdebu sekali." Sambung Xalvaro yang menutup hidungnya.

"Aku sangat sibuk, tidak sempat membersihkannya." Ucap Kath yang beralasan.

"Percuma mansionmu besar, tetapi keadaan mansionmu seperti ini." Ucap Xalvaro yang seperti menghina.

"Kau mau tinggal atau tidak?" Tanya Kath dengan wajah geram, karena mendengar ocehannya.

"Tentu saja, mau." Ucap Xalvaro dengan senyum.

"Kalau begitu kau bersihkan dan aku akan mencari beberapa makanan untuk kita makan." Perintah Kath.

"Baiklah." Jawan Xalvaro singkat.

Kath pun berjalan keluar dari mansion dan menunggani Alexo, seperti menunggangi kuda.

Mereka pun berjalan kearah hutan untuk menangkap rusa untuk dimakan dan dibawah pulang. Kath terus menerus mengikuti rusa yang akan ia tangkap dan membunuhnya.

Tiba-tiba Kath mencium bau wewangian yang sangat wangi, seperti bau pohon pinus dan rerumputan yang membuat Kath ingin mengikuti wewangian tersebut.

Terpopuler

Comments

Andi Ilma Apriani

Andi Ilma Apriani

mantaapp thoorr

2023-01-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!