Bab 3 - Rix Eveitox?

'Aku menemukan mate baruku lagi, apakah aku harus mengikuti bau ini atau aku harus berlari agar ia tidak menemukanku? Aku takut bila mateku akan merejectku lagi.' Batin Kath bingung.

Kath menaiki punggung Alexo dan berjalan kearah istananya. Kath sangat takut, jika matenya mengetahui bahwa ia adalah setengah Vampire dan setengah Werewolf. Dan lagi-lagi Kath akan ditolak oleh matenya, ini seperti trauma baginya.

'Kenapa banyak mate yang menolakku dan akhirnya aku selalu menemukan mate baru lagi? Kenapa ini selalu terjadi kepadaku? Semua makhluk immortal hanya mendapatkan satu mate untuk seumur hidupnya. Tapi, kenapa aku selalu mendapatkan mate seorang Raja. Yang akhirnya aku akan ditolak lagi dan lagi. Kenapa itu semua terjadi padaku? Apa salahku? Kenapa dunia ini begitu kejam padaku? Apakah karna aku terlalu banyak membunuh?' Batin Kath yang tanpa ia sadari, ia meneteskan air matanya.

...****************...

Setiba di Istana, Kath lansung berlari ke kamarnya yang diikuti Alexo. Setelah memasuki kamarnya, Kath duduk di samping jendela sambil memeluk lututnya dan didampingi Alexo disampingnya. Kath menangisi nasibnya yang begitu menyedihkan.

Kath terus menangis sampai ia lelah dan ketiduran. Tanpa Kath sadari sedari tadi seekor gagak terus mengikutinya.

Di pagi hari, Xalvaro terus mengedor-gedor pintu kamar Kath, Kath yang tertidur pun terbangun karena gedoran yang keras .

"Kenapa? Aku masih mengantuk." Ucap Kath sambil menguap dan mengosok matanya.

"Aku lapar. Apa disini tidak ada makanan? Bukankah semalam kau mencari makan, dimana makanannya?" Tanya Xalvaro kelaparan.

"Kenapa matamu bengkak? Apa kau baru saja menangis?" Lanjut Xalvaro yang menatap mata Kath yang sembab.

"Aku telah membawamu kesini, dan memberikanmu tempat tinggal. Dan kau meminta makanan padaku? dan pagi-pagi kau mengedor pintu hanya untuk meminta makanan? Dasar tamu tidak tau diuntung." Ucap Kath membanting pintu dan berjalan ke tempat tidur untuk kembali tidur.

"Dan satu lagi berhenti bertanya tanpa henti." Jerit Kath dengan kuat agar terdengar oleh Xalvaro.

"Dasar pemarah, hanya bisa mengomel saja," Jerit Xalvaro.

"Gara-gara semalam, aku jadi meninggalkan dagingku." Ucap Kath kesal mengingat kejadian semalam.

Kath membaringkan tubuhnya kekasur dan kembali tidur.

Kath terbangun ketika hari sudah sore. Tiba-tiba muncul kilasan Xalvaro. "Aku harus menolongnya, sebelum terlambat." Ucap Kath dengan tergesa-gesa dan lansung mencari Xalvaro.

Kath bergegas ke hutan untuk menemuinya. Alhasil, seperti dugaan Kath saat ia menemui Xalvaro. Xalvaro sudah tergeletak tidak bernyawa.

"M-maafkan aku. Karena aku telah menyuruhmu untuk mencari makanan sendiri." Ucap Kath datar.

Menangis? Kath sudah tidak bisa, Kath sudah melihat kematian yang lebih tragis dan lebih banyak dari ini. Marah? Kath hanya bisa tersenyum kepada takdir.

Ini selalu terjadi saat matenya menolaknya, mereka akan berakhir dengan sangat tragis dan akan meninggal dalam waktu 7 hari.

Kath mengubur Xalvaro, meletakan bunga mawar diatas makam Xalvaro dan berjalan meninggalkan makamnya.

...****************...

Sudah 7 hari semenjak kepergian Xalvaro dan sekarang Kath sendirian lagi. Kath duduk bersandarkan pohon. Setelah beberapa saat Kath mencium kembali aroma pohon pinus dan rerumputan yang sangat menyegarkan yang membuatnya mengikuti aroma itu.

Seekor burung gagak terus mengikuti Kath kemanapun Kath pergi, tetapi Kath masih belum menyadarinya.

Setelah mengikuti aroma itu. Kath bertemu dengan seorang pria yang terlihat sangat tampan dan gagah.

"Mate.."

"Hah? Maksudnya?" Tanya Kath bingung.

"Apakah kau beneran mateku?" Ucap pria tersebut.

"Iya, aku adalah matemu. Aku tau kau pasti akan merejectku." Ucap Kath menghela nafas.

"Merejectmu untuk apa?" Ucapnya sambil mengerutkan dahi.

"Karna aku yakin kau pasti takut denganku." Ucap Kath pasrah.

"Aku? Takut padamu? Dalam mimpimu. Lihatlah penampilanmu dekil begini. Tidak akan ada yang menyukaimu." Ucapnya merendahkan Kath.

"Apa katamu?" Tanya Kath yang mulai merasa marah.

"Dekil" Satu kata saja tetapi membuat Kath sangat emosi.

"Kau sangat kurang ajar. Dari kaum mana kau? Akan kumusnahkan kaummu." Ucap Kath marah.

"Kau adalah mate yang sangat kurang ajar. Aku hanya ada satu di dunia ini. Aku bukan terdiri dari Kaum manapun. Aku adalah raja dari semua makhluk siluman. Dan aku adalah Rix Eveitox. Kau seharusnya tunduk padaku. Bukannya melawanku." Ucap Rix tegas yang membuat Kath merinding seketika.

"Kenapa aku harus tunduk padamu? Aku juga hanya ada satu di dunia ini." Ucap Kath yang tidak mau kalah.

"Tentu saja kau harus tunduk padaku kau mateku dan semua makhluk tunduk padaku maka kau juga harus tunduk padaku. Apa lagi kau adalah perempuan jadi kau harus tunduk padaku." Ucap Rix tidak mengalah.

"Dalam mimpimu. Apa buktinya jika semua makhluk tunduk padamu?" Tanya Kath geram

"Ikutlah aku ke kerajaanku. Maka kau akan melihat semua makhluk akan tunduk padaku."ucap Rix dengan sombong.

"Kau pikir aku perempuan bodoh. Tentu saja mereka akan tunduk padamu, kau adalah Raja mereka pasti mereka semuanya akan tunduk padamu. Bagaimana kalau kau ikut aku akan ku bawa kau ke suatu tempat jika mereka tunduk padamu maka aku akan mengabulkan 1 permintaanmu. Tapi, jika tidak ada yang menunduk padamu, maka kau yang akan mengabulkan 1 permintaanku. Bagaimana setuju?" Ucap Kath menantang Rix.

"Tapi aku harus kembali ke istanaku untuk menyelesaikan beberapa hal." Ucap Rix.

'Bagaimana bisa dia tidak mengenalku.' Batin Rix mengerutkan dahinya.

"Setuju, akan kubuat kau tunduk padaku." Ucap Rix dengan gagah.

"Bahkan umurku jauh lebih tua darimu." Ketus Kath.

"Umur? Palingan umurmu hanya 20 ribu tahun." Jawab Rix menatap kearah Kath dan tersenyum.

"Bagaimana kau bisa tau? Apakah kau peramal?" Tanya Kath penasaran.

"Tentu saja aku tau, dilihat dari sikapmu." Jawabnya sambil berjalan ke arah istananya.

"Emangnya kau umur berapa?" Tanya Kath penasaran.

"Aku? Tentu saja aku lebih tua darimu. Umurku baru saja 75 ribu tahun." Ucapnya dengan sangat santai.

Kath melongo, "itu yang kau sebut baru saja? Kau sangat tua sekali, apakah aku harus memanggilmu dengan sebutan om? baru kali ini aku bertemu dengan orang yang lebih tua dariku." Ucap Kath yang sangat terkejut.

"Panggil saja aku Rix, kau tidak perlu repot-repot memanggilku dengan sebutan om. Umur makhluk immortal kan bisa sampai ratusan ribu tahun. Jadi menurutku umurku masih tergolong wajar." Ucap Rix yang menoleh kearah Kath yang tidak berada disisinya dan menghela nafas kuat.

"Apa yang kau lakukan disana?" Tanya Rix yang melihat Kath berada di rerumputan dan terlihat sangat konsen.

"Diamlah," Ucap Kath dan menangkap seekor siput.

"Dasar anak kecil," Ucap Rix sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Ini untukmu, anggap saja ini hadiah untukmu" Ucap Kath dan memberikan siput kepada Rix.

Terpopuler

Comments

Eka Mella Safitri

Eka Mella Safitri

😅😅😅

2022-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!