Bab 13 - Obat Pengendali Jiwa

"Alexo dimana kau? Bukannya kata Liora kau berada di bagian barat? Ini dimana? Aku lelah sekali." Ucap Kath pada dirinya sendiri. Kath merasa sangat panas dan gerah sekali.

"ALEXOOO" Panggil Kath lagi.

"Alexo, dimana kau?" Jerit Kath lagi.

"Alexo, bagaimana kau bisa berada disini." Ucap Kath yang berbicara pada pohon yang ada dihadapannya.

"Kenapa kau tambah besar, Alexo." Ucap Kath lagi yang melihat kearah pohon.

"Aku merindukanmu, Alexo." Ucap Kath dan memeluk pohon yang ada di depannya.

Kath masih dibawah sadar yang ia lihat dan rasakan adalah hal yang tidak nyata. Obat yang diberikan Yavanna adalah obat pengendalian jiwa, yang akan membuat makhluk yang memakannya akan seperti anak kecil, halusinasi dan merasa panas dan obat ini akan membuatnya tidak waras selama tiga hari.

"Alexo, kenapa kau hanya diam saja." Tanya Kath dengan kesal.

"Aku akan meninggalkanmu, jika kau diam saja." Ucap Kath ngambek dan berjalan meninggalkan pohon.

Kath duduk di taman beralaskan rumput dan menangis sekencang-kencangnya "Alexo sudah tidak menyayangiku." Ucap Kath sambil menangis sejadi-jadinya.

"Sudah saya tebak dia berada disini." Ucap Lucifer yang mengikuti suara tangisan Kath yang kuat.

Lucifer berdiri dan menatap kearah Kath yang sedang menangis, Kath yang sedang duduk di rumput menatap kearah Lucifer dan berdiri memeluk Lucifer dengan erat. "Tuan, Alexo sudah tidak menyayangiku." Ucap Kath menangis dan menunjuk kearah salah satu pohon.

"Alexo? Dimana dia?" Tanya Lucifer yang bingung dengan ucapan Kath. Saat ini mereka berada di bagian timur dan Alexo berada dibagian barat.

Kath tidak sadar bahwa pria yang berada di depannya saat ini adalah Lucifer, "Itu disana." Ucap Kath terus menangis dan menunjuk kearah pohon.

"Berhentilah menangis." Ucap Lucifer dengan suara yang agak keras dan melepas pelukan Kath.

"K-kau m-memarahiku." Ucap Kath terbata-bata dan menangis sejadi-jadinya.

"Diamlah," Ucap Lucifer yang sangat geram melihat kelakuan Kath.

"Jika kamu diam, saya akan memberimu hadiah." Lanjut Lucifer agar Kath terdiam.

"H-hadiah? aku ingin satu hadiah, aku ingin kau selalu ada untukku. Aku tidak mau kesepian lagi." Ucap Kath yang masih tidak sadar siapa pria yang berada di depannya saat ini.

Cup..

Kath mengecup bibir Lucifer dengan tiba-tiba membuatnya Lucifer terkejut dan berjalan mundur beberapa langkah.

"K-kamu, Berani sekali." Ucap Lucifer yang menatap Kath yang sedang tidak waras.

"Aku menyukaimu, Tuan." Ucap Kath yang kegirangan sambil melompat-lompat.

"Keadaanmu sangat mengkhawatirkan." Ucap Lucifer yang lansung mengendong Kath.

Kath terus melawan Lucifer yang sedang mengendongnya. "Lepaskan, gerah sekali." Ucap Kath yang terus mendorong Lucifer.

"Bagaimana bisa saya peduli dengan keadaanmu." Ucap Lucifer dengan suara kecil dan menatap Kath yang saat ini sedang mendorong dada Lucifer. Lucifer sangat bingung dengan apa yang ia lakukan sekarang. Ini sangat berbeda jauh dengan sikapnya yang dingin.

"Gerah sekali," Rengek Kath ingin mengoyak bajunya. Tetapi lansung ditahan oleh Lucifer.

"Hentikan tingkah gilamu," Ucap Lucifer dengan kesal.

'Bagaimana bisa kau memakan obat pengendalian jiwa. Dasar Ceroboh.' Batin Lucifer.

Lucifer berjalan kearah kamar, ia berniat mengunci Kath di dalam kamarnya. Agar Kath tidak bertingkah dan tidak diculik oleh orang lain, mengingat darah abadinya yang begitu penting dan semua makhluk ingin memilikinya.

Setelah sampai dikamar, Lucifer lansung melempar Kath ke kasur. Lucifer yang berjalan keluar pintu melihat kearah Kath yang saat ini sedang memanjat balkon kamar.

'Bagaimana bisa seorang wanita seperti dia? Ini pertama kalinya bagi saya melihat wanita seperti ini. Apakah dia sudah gila?' Batin Lucifer yang pusing dengan kelakuan Kath yang tidak bisa diam.

Lucifer segera mengangkat Kath dengan satu tangan dan mengunci pintu balkon. Lucifer meletakan Kath kembali ke kasur. Akan sangat merepotkan sekali jika mencarinya disaat banyak makhluk yang berada di istananya saat ini.

"Gerah sekali, aku sudah tidak tahan lagi." Ucap Kath dan mengoyak setengah gaun bagian bawahnya.

"Hentikan," Ucap Lucifer dan mengenggam tangan Kath, agar Kath tidak melakukan hal yang tidak pantas. Seketika Kath lansung tenang dan terlelap.

Lucifer bingung dengan kelakuan Kath, bagaimana bisa dia yang aktif sedari tadi tiba-tiba lansung tenang. Rasanya sangat tidak masuk akal.

Lucifer membaringkan diri disamping Kath dan mengengam tangannya erat, agar Kath tidak bertingkah lagi.

...****************...

"Kenapa aku tidak menemukan aromanya." Ucap Dexter yang terus mencari aroma Kath.

"Keluarlah, jangan mengikutiku terus." Ucap Dexter yang menyuruh Yavanna keluar.

Yavanna keluar dari persembunyiannya, "Sepertinya aku ketahuan." Ucap Yavanna tersenyum.

"Kenapa kau terus mengikutiku?" Tanya Dexter dengan wajah datar.

"Kau mencari wanita itu? Kau tidak akan bisa menemukannya." Ucap Yavanna tersenyum. Dexter berjalan kearah Yavanna dan mencekiknya.

"Dimana dia?" Tanya Dexter dengan emosi.

"Aku tidak akan mengatakan padamu." Ucap Yavanna.

"Katakan dimana dia." Ancam Dexter yang mencekik Yavanna semakin kuat.

"Aku tidak akan katakan, aku sudah memberinya obat pengendalian jiwa. Dia tidak akan sadar dengan apa yang dilakukannya dan kau berubah semenjak ada dia." Ucap Yavanna menatap sinis Dexter.

"Katakan dimana dia, sebelum aku membunuhmu. Dia mempunyai apa yang tidak ada didirimu. Dia lebih penting dari apapun." Ucap Dexter mengeraskan rahangnya.

"Aku tidak tau dimana dia, tapi akan kupastikan kau tidak bisa menemukannya." Ucap Yavanna tersenyum dan meneteskan air matanya. Dexter melempar Yavanna menjauh. Dexter sangat berbeda sekali saat ia berdansa dengan Kath, tatapannya sangat lembut sekali. Berbeda ketika Dexter bersama dengannya, ia selalu diperlakukan kasar. Ia sangat mencintai Dexter dan ia tau Dexter sangat membencinya.

"Cukup, aku tidak tahan lagi. Semenjak kau bertemu dengannya kau selalu membicarakannya dan kau tidak pernah perhatian padaku. Kau anggap apa aku ini? Aku ini istrimu, bukan dia." Ucap Yavanna yang sangat kecewa dengan sifat Dexter.

"Kau hanya peganti wanita itu, tidak lebih." Ucap Dexter berjalan meninggalkan Yavanna. Yavanna mengerti maksud dari Dexter adalah wanita itu, wanita yang sangat Dexter cintai. Wanita yang bisa membuat Dexter berubah menjadi lembut dan baik, tetapi sejak kematian wanita itu sikapnya berubah dratis menjadi kasar dan pemarah. Seperti bukan Dexter yang dulu ia kenal.

"Aku mencintaimu." Ucap Yavanna yang terus meneteskan air matanya.

"Tapi, aku membencimu." Balas Dexter tanpa menoleh kearahnya.

...****************...

"Bagaimana bisa ada singa disini?" Ucap Rix membulatkan matanya melihat Alexo berada didepannya.

Alexo menjilat wajah Rix, ia tampak menyukai Rix. "Hentikan itu." Ucap Rix yang tidak suka.

"Aku ingin mencari Kath bukan mencarimu." Ucap Rix kepada singa yang berada didepannya saat ini, Alexo.

Aummm....

Alexo mengaum dan menjilati Rix tanpa henti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!