Bab 10 - Kembali

Saat ini Lucifer, Kath dan Dexter sedang berada dilangit, Lucifer segera mengejar Dexter dan Kath. Sedangkan Kath hanya bisa pasrah, ia tidak berani bergerak karna ia takut akan ketinggian.

Lucifer menyusul Dexter dan menhalang jalan Dexter. "Lepaskan dia," Ucap Lucifer dengan mata hitamnya yang menatap Dexter.

"Kalau aku tidak mau?" Tantang Dexter.

"Saya akan memberi tau dia tentang Yavanna." Ucap Lucifer yang menatap kearah Kath.

'Jika Kath tau tentang Yavanna maka semua rencanaku akan berantakan.' Batin Dexter memikirkan Yavanna.

"Baiklah, aku akan menyerahkan Kath kepadamu. Tapi, ingat aku pasti akan merebutnya kembali." Ucap Dexter memberikan Kath kepada Lucifer.

"Apakah aku barang? Segampang itu kalian menyerahkanku. Aku adalah milikku dan selamanya menjadi milikku." Ucap Kath dengan suara yang kecil.

"Maafkan aku, aku harus menyerahkanmu kepada Lucifer. Tunggu aku, aku akan kembali." Ucap Dexter meminta maaf.

Lucifer segera terbang ke istana miliknya. Disisi lain, Rix kehilangan arah membuatnya harus kembali keistana miliknya.

...****************...

"Bawa dia ke kamar, tanpa izin saya dia dilarang keluar." Ucap Lucifer ketika sampai diistana dengan nada yang tegas.

"Apa hakmu? Apa kau pikir aku takut dengan para prajuritmu?" Ucap Kath melawan Lucifer tanpa rasa takut.

"Alexo, singamu. Ada diistana ini." Ucap Lucifer mengancam Kath.

"Alexo? Bagaimana bisa dia berada disini?" Tanya Kath yang mulai emosi.

"Saya menemukannya." Ucap Lucifer dengan wajah datar.

"Jika terjadi sesuatu padanya maka akan kupastikan kau mati ditanganku." Ucap Kath dan merubah matanya menjadi merah dan oranye.

"Turut dan akan saya pastikan dia baik-baik saja." Ancam Lucifer.

Kath mau tidak mau hanya bisa menuruti kemauan Lucifer. Ia tidak ingin Alexo yang ia anggap teman itu mati ditangan Lucifer.

Kath berjalan ke arah kamar didampingi oleh 2 pelayan dan 6 prajurit berjaga-jaga jika Kath ingin kabur dari sana.

'Aku harus memikirkan cara agar aku dan Alexo bisa keluar dari sini.' Batin Kath yang terus memikirkan cara.

Liora berjalan memasuki kamar Kath, "Kath, apa kau tau kakakku yang turun tangan sendiri untuk mencarimu? ini sangat jarang sekali terjadi. Dia adalah orang yang sangat dingin sekali dan ini pertama kalinya aku melihat ia mencari seseorang. Aku sangat kagum sekali" Cerita Liora dengan bahagia.

"Aku tidak peduli, mungkin dia ingin mengambil sesuatu dariku." Ucap Kath curiga.

"Tidak mungkin, kakakku bukan tipe orang yang seperti itu." Bela Liora dan duduk di kasur Kath.

"Ngomong-ngomong, apa kau melihat seekor singa di istana ini?" Tanya Kath memcari Alexo.

"Apa maksudnya Alexo?" Tanya Liora memastikan.

"Iya, Bagaimana kau tau namamya?" Tanya Kath bingung.

"Tentu saja aku tau, ia memakai kalung yang bertuliskan nama Alexo." Ucap Liora, Kath memang memberi satu kalung untuk Alexo yang bertuliskan nama Alexo.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Kath penasaran.

"Dia berada di taman sebelah barat. Kakakku sering bermain dengannya. Mungkin ia menyukai Alexo, soalnya Alexo adalah singa yang sangat nurut." Jelas Liora yang mendeskripsikan Alexo.

"Alexo? Nurut? Ini tidak mungkin. Dia hanya mendengar perkataanku. Jangan-jangan dia dipaksa untuk menurut." Ucap Kath yang memikirkan hal yang tidak masuk akal bagi Kath.

"Ia dia hanya nurut dengan Lucifer. Tapi ketika aku dan para pelayan ingin bermain dengannya, Alexo malah ingin mengigit kami." Ucap Liora dengan sedih.

"Ini tidak mungkin sekali, bagaimana bisa Alexo bisa nurut dengan Lucifer. Apakah aku boleh melihat Alexo?" Tanya Kath yang penasaran dengan keadaan Lucifer.

"Aku ingin membawamu bertemu dengan Alexo. Tetapi kakakku melarang siapa pun untuk membawamu keluar dari kamarmu. Jika ada yang ketahuan membawamu keluar maka akan dihukum mati, termasuk aku. Aku hanya bisa menemanimu dikamar." Ucap Liora sedih.

"Tolonglah, aku hanya ingin bertemu dengan Alexo. Aku ingin tau keadaan Alexo. Aku sudah menganggap Alexo seperti temanku sendiri. Kumohon." Ucap Kath sambil mengenggam kedua tangan Liora.

"Maaf, aku tidak bisa menolongmu. Aku takut dengan kakakku. Jika aku melanggarnya dia pasti tidak akan segan-segan membunuhku. Kau tau kan bahwa dia adalah laki-laki yang sangat dingin sekali." Ucap Liora yang hanya bisa pasrah.

"Tapi, aku bisa membawa Alexo kesini. Jika ia tidak mengigitku." Lanjut Liora dengan kedua senyum.

"Aku tau caranya agar ia tidak mengigitmu. Bawalah kalungku dan tunjukan kalung ini padanya maka dia akan tau jika aku yang akan bertemu dengannya." Ucap Kath dan memberikan kalung berwarna merah dan memberikan kepada Liora.

Kalung merah Kath adalah kalung yang sedari kecil ia pakai hingga saat ini. Kalung yang Kath anggap sebagai hidupnya sendiri, Kalung itu sangat penting bagi Kath. Karena waktu kecil, Kath pernah menolong seorang pria dan pria itu memberi kalung itu sebagai tanda terima kasih. Itu yang membuat Kath merasa kalung itu sangat berharga baginya.

"Baiklah, aku akan membawa Alexo kesini." Ucap Liora dan mengambil kalung berwarna merah yang diberikan Kath.

"Terima kasih, Liora. Kau selalu membantuku, Terima kasih banyak." Ucap Kath yang berterima kasih dan memeluk Liora.

"Santai saja, aku sudah menganggapmu sebagai kakak iparku." Ucap Liora tersenyum dan membayangkan Kath sebagai Kakak iparnya.

"Kakak ipar?" Kath mengangkat sebelah alisnya.

"Aku pergi dulu kakak ipar." Ucap Liora, melambaikan tangan dan meninggalkan ruangan.

"Hati-hati, Liora." Ucap Kath melihat kearah Liora.

Liora berjalan mengendap-endap ke tempat Alexo, agar ia tidak ketahuan oleh Lucifer.

"Liora?" Tanya Lucifer yang berada di belakang Liora.

'Bagaimana bisa aku ketahuan secepat ini.'' Batin Liora kesal.

"iya? Ada apa?" Tanya Liora dengan muka polos agar tidak ketahuan. Lucifer hanya mengangkat sebelah alisnya. Liora mengerti maksud dari kakaknya yang dingin. Palingan Lucifer ingin tau apa yang sedang dilakukan Liora saat ini.

"Aku hanya sedang jalan-jalan. Aku sangat bosan sekali." Ucap Liora dengan senyum yang dipaksakan.

"Pergilah, Ini bukan tempatmu." Usir Lucifer dengan datar.

"Baiklah, Kak." Ucap Liora dengan kesal.

Dengan cepat Liora mengangkat gaunnya dan pergi. Tetapi, Liora tidak sengaja menjatuhkan kalung merah Kath tanpa Liora ketahui.

Lucifer mengambil kalung merah yang dijatuhkan Liora. "Kalung merah?" Ucap Lucifer mengangkat sebelah alisnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!