Bab 4 - Ada Apa ini?

Saat di jalan Kath dan Rix mengobrol banyak hal. Sampai tiba di depan istana Rix.

"Wah... besar sekali istananya dan sangat megah sekali." Batin Kath yang melihat ke sekeliling.

"Tentu saja." Rix menjawab dengan suara kecil, seolah ia bisa mendengar suara batin Kath.

"Hah? Apa yang kau katakan tadi?" Tanya Kath.

"Tidak ada." Jawabnya.

Mereka pun masuk ke dalam dan tentu saja mereka semua menunduk dan memberi hormat kepada Rix.

"Pelayan, bawakan dia ke kamarku." Ucap Rix dengan wibawanya.

"Ke kamarmu? Apa aku tidak salah dengar? Kenapa aku harus ke kamarmu? Lebih baik aku tidur di hutan daripada tidur denganmu," Ucap Kath kesal.

"Tuan, apakah akan tetap dibawa ke kamar tuan?" Tanya seorang pelayan.

Para pelayan menggengam kedua tangan Kath.

"TIDAK, AKU TIDAK MAU." Ucap Kath yang memberontak.

"Kau tidak akan bisa berontak, ini bukanlah tempat biasa. Ini adalah istanaku. Kau tidak akan bisa melawan pelayanku. Pelayanku kekuatannya sama dengan Raja yang biasa kau temui." Ucap Rix tersenyum.

"K-kau mempermainkanku, akan kuperlihatkan kekuatanku." Ucap Kath marah dan menukar warna bola matanya menjadi oranye dan merah.

Kath mengeluarkan gigi vampir dan cakaran serigalanya.

Sratttttttt

Ia menghempaskan semua pelayan yang menyergapnya dengan sekali hempasan.

"Kau pikir aku akan kalah dengan semua pelayanmu yang setara dengan Raja itu." Ucap Kath sambil menatap Rix dengan marah.

Dia merubah warna matanya menjadi merah. Terdengar suara teriakan para pelayan. "TIDAKKK. MAAFKAN KAMI, TUAN." Ucap para pelayan yang terus menerus mengulang kalimat tersebut. Kath hanya menatap bingung para pelayan.

Dengan cepat Rix berpindah ke tempat salah satu pelayan yang Kath hempaskan tadi dan mengcekiknya. Kath sama sekali tidak melihat, ia berpindah tempat.

"Maafkan aku, tuan. Nona aku mohon ikutlah dengan kami." Ucap pelayan yang ia cekik berulang-ulang dan terlihat sangat-sangat ketakutan.

"To-tolong?" Tanya Kath bingung dan waspada.

"Berani sekali kau meminta tolong padanya." Ucap Rix dan mencekiknya erat hingga menjadi abu.

"T-TIDAK. Apa yang kau lakukan? Jika dia menjadi abu, dia tidak akan terlahir lagi menjadi apapun itu. Kau sangat jahat sekali." Ucap Kath panik.

'Aku akan mengikuti permainanmu.' Batin Kath.

"Itu karna mereka tidak bisa membawamu ke kamarku. Jika kau mengikuti mereka maka ini tidak akan terjadi." Ucap Rix sambil tersenyum dan berpindah ke tempat pelayan lain.

"K-kau, apa yang akan kau lakukan lagi?" Ucap Kath melihatnya berpindah.

"Membunuhnya." Jawabnya singkat.

"T-tidak." Ucap Kath pura-pura lemas.

"Tidak? Aku akan melepaskannya, jika kau ke kamarku." ucap Rix sambil tersenyum.

"Iya, aku akan ke kamarmu." Ucap Kath menurut pada perkataannya dan berjalan menuju ke kamarnya diikuti oleh para pelayannya.

'Akanku acak-acak seisi istana ini. Kau pikir aku akan takut denganmu? Tentu tidak. Kau pikir kau siapa? Aku adalah wanita terkuat tidak mungkin aku akan kalah denganmu' Batin Kath.

'Aku tau apa yang akan kau lakukan. Aku bisa mendengar suara hati orang lain.' Batin Rix tersenyum.

Kath berjalan ke arah kamarnya sambil melihat bagaimana caranya agar Rix bisa tunduk dengannya. "I'm Kath. Aku tidak pernah menuruti perkataan orang. Aku hanya melakukan apa yang kusuka dan apa yang kumau." Batin Kath sambil tersenyum.

"Nona, kita sudah sampai." Ucap seorang pelayan. Kath hanya tersenyum kepadanya.

...****************...

Satu bulan kemudian...

"Sudah satu bulan aku berada di istana ini dan aku sudah membuat semua pelayannya kewalahan menghadapi tingkahku. Tetapi, Kenapa ia tidak menanggapiku. Bahkan, aku belum melihatnya lagi. Aku tidak tau kenapa dia menyuruhku tidur di dalam kamarnya, jika dia tidak berada disini. Padahal akukan ingin menebar pesonaku. SUDAH CUKUP AKU TIDAK TAHAN LAGI." Ucap Kath kesal dan lansung keluar dari kamarnya dan berlari mencari Rix. Yang diikuti oleh semua pelayannya yang ikut berlari mengejar Kath.

"Dimana dia?" Tanya Kath sambil menjerit.

"Dia? Dia siapa nona?" Tanya seorang pelayan.

"Rix, dimana Rix?" Ucap Kath sambil berlari.

"Tuan lagi berada di medan perang, Nona." Jawab pelayan tersebut. Kath lansung terhenti dan melihat ke arah pelayan itu.

"Ke medan perang? dan tidak mengajakku? bagaimana bisa? tega sekali dia. Pokoknya aku ingin ikut ke medan pera...." ucap Kath terpotong karna tiba-tiba seseorang dari arah jendela dengan sayap hitam yang sangat besar menangkap dan membawa Kath.

"Saya akan membawamu ke medan perang sesuai dengan kemauanmu." Ucap Pria bersayap hitam dan merangkul Kath.

"Ahh.." jerit Kath ketakutan melihat kakinya yang sudah tidak menyentuh tanah. Kath sangat takut akan ketinggian. Bukan hanya takut tetapi sangat-sangat takut. Setiap orang pasti punya kelemahan dan inilah kelemahan Kath. Kelemahan yang tidak ada satu orang pun yang tau dan sepertinya dia mengetahuinya.

"Diamlah." Ucapnya dingin.

"Siapa yang bisa diam jika disituasi begini? Siapa kau? Dan kenapa kau membawaku? LEPASKAN AKU." Ucap Kath sambil menjerit ketakutan.

"Baiklah." Ucapnya yang lansung melepaskan Kath , Kath menjerit sejadi-jadinya, jantungnya berdetak tak karuan, tubuhnya terasa sangat lemas dan wajahnya pucat.

Dengan cepat ia mengangkat Kath kembali sebelum Kath menyentuh tanah. Kath lansung bersandar ke dada pria tersebut dan menutup matanya.

"Lucu" ucapnya dengan suara kecil tetapi Kath masih bisa mendengarnya. Hanya saja Kath tidak mau menjawabnya. 'Bagaimana jika aku menjawabnya dan dia tidak menyukai jawabanku dan melemparku dan aku cacat? Tidak, tidak mau. Lebih baik aku mengalah kali ini, lihat saja nanti akan kubalaskan dendamku.' Batin Kath geram dan ketakutan.

Tiba-tiba, ia berhenti yang membuat Kath lansung melihat ke arahnya dan ke arah bawah dengan takut,

"I-ini medan perang? Dimana Rix?" Tanya Kath dengan suara kecil.

"Itu" jawabnya singkat sambil tersenyum. Rix melihat kearah Kath dengan tatapan tidak percaya dan terbang ke arah Kath.

'Kenapa mereka semua bisa terbang dan hanya aku yang tidak bisa. Dasar Menyebalkan.' Batin Kath.

"Lepaskan dia." Ucap Rix yang melihat kearah Kath. Pria yang mengendong Kath hanya tersenyum.

"Serang dia." Ucap pria yang mengendong Kath, sambil tersenyum dan terbang menjauh dari Rix. Terlihat beberapa pasukan menyerang Rix, Rix melihat Kath dan mencoba melepaskan diri dari pasukan-pasukan itu. Tetapi, ia ditahan oleh pasukan yang datang tanpa henti.

"Ada apa ini? Sepertinya Rix dan pria ini sedang berperang dan kenapa aku dibawa oleh pria ini dan siapa pria ini?" Batin Kath yang sangat bingung akan semua kejadian ini.

"Lucifer" Jawabnya seakan-akan menjawab salah satu pertanyaanku. Kath melihatnya dengan curiga.

"L-Lucifer? D-dia.."

"Iya." Jawabnya singkat dan tersenyum

Terpopuler

Comments

senja

senja

apa mmg smua yg punya mate begitu ya? kayak bs sll nolak n menyia2kan

2022-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!