Bab 7 - Pria Buta

Sudah beberapa hari semenjak kejadian itu. Kath menelusuri hutan untuk mencari kembali penyihir licik itu. "Kiri atau kanan, ya?" Tanya Kath yang lupa pada jalan yang ia tempuh kemarin.

Awalnya Kath ingin mengajak Liora untuk mencari penyihir itu. Hanya saja, Liora sedang berada di dunia manusia. Ia sedang mendapatkan tugas yang tidak bisa ia tunda. Jadi Kath memutuskan untuk mencari penyihir itu sendiri.

"Ini sudah ketiga kalinya aku melewati pohon tua ini." Kesal Kath dan menendang pohon itu

"Sepertinya aku tersesat lagi, lebih baik aku beristirahat disini saja." Ucap Kath pada dirinya sendiri, pasrah.

Kath duduk bersandarkan pohon tua dan ia tertidur, karena kelelahan. Ia sudah beberapa hari berada di hutan, ia tidak tau jalan untuk kembali maupun jalan ke rumah penyihir yang hanya bisa ia lakukan adalah terus berjalan.

Tiba-tiba terdengar suara tangisan yang sangat keras sekali. Membuat Kath yang sedang tertidur pun terbangun karena suara tangisan dan membuat Kath merinding seketika. Ia teringat tentang goa menangis yang diceritakan Liora.

"Tidak, tidak mungkin aku takut pada suara tangisan ini. Aku adalah wanita terkuat belum ada yang bisa mengalahkanku." Ucap Kath untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Suara tangisan semakin keras dan angin berhembus dengan kuat. Kath merasakan dinginnya malam dan suara yang keras. Tiba-tiba ada yang menyentuh pundak Kath, yang membuat Kath terkejut dan lansung mengganti warna matanya menjadi oranye dan merah. Dan bersiap menyerang.

"Tenanglah," Ucap pria dengan mata yang ditutupi kain putih.

"Bagaimana aku bisa tenang ketika suara tangisan itu semakin keras." Ucap Kath meminta perlindungan dari pria itu.

"Aku akan melindungimu, ikutlah denganku." Ucap pria itu dan menggengam tangan Kath.

Kath mengikuti pria dengan mata yang tertutup kain putih, "Bagaimana bisa kau tau depanmu itu pohon dengan mata tertutup?" Tanya Kath bingung.

"Aku memiliki indera perasa dan indera pendengaran yang sangat tajam." Ucapnya yang terus berjalan hingga tiba di dekat air terjun yang sangat deras.

"Sampai, jika kau berada disini kau tidak akan mendengar suara tangisan itu karena air terjun yang sangat deras ini." Ucapnya dan duduk bersandarkan pohon.

"Bagaimana kau tau tadi aku berada disana?" Tanya Kath penasaran.

"Sudah kukatakan aku memiliki indera perasa yang sangat tajam." Jawab pria dengan kain putih dimatanya

"Dan kenapa kau menutup matamu dengan kain putih?" Tanya Kath menyentuh kain yang menutupi mata pria tersebut.

"Aku buta." Ucapnya membuka kain putih yang menutupi matanya dan terlihat bola matanya yang bewarna putih.

"Maaf, aku tidak bermaksud." Ucap Kath meminta maaf.

"Tidak apa-apa, aku dilahirkan buta. Aku tidak tau bagaimana bentuk dunia ini. Aku juga tidak tau bagaimana bentuk wajahku" Ucapnya yang kembali memakai kain putih untuk menutupi matanya.

"Wajahmu sangat mulus, hidungmu mancung, bibirmu yang kemerahan dan bola matamu berwarna putih. Kau termasuk pria yang tampan." Jelas Kath yang mendeskripsikan pria yang ada didepannya.

"Kenalin aku Kath dan kau?" Lanjut Kath memperkenalkan diri.

"Namaku Dexter Adalvino Cielo, namamu sangat unik sekali hanya satu kata." Tanya Dexter.

"Aku tidak tau nama panjangku. Ayah dan ibuku meninggal saat aku berusia 5 tahun. Jadi selama 20 ribu tahun aku selalu kesepian. Tidak ada yang mau menerimaku karena aku adalah campuran dari kaum werewolf dan Vampire. Aku tau setelah kau mendengar aku adalah campuran dari kedua kaum ini, kau pasti akan meninggalkanku." Cerita Kath yang pasrah.

"Meninggalkanmu? Aku tidak terlalu peduli dengan rasmu." Ucap Dexter yang membuat Kath tersenyum.

"Serius?" Tanya Kath seakan tidak percaya. Ini pertama kali baginya mendengar ada yang tidak peduli dengan rasnya.

"Iya" Jawabnya. Hanya satu kata tetapi membuat Kath sangat senang sekali.

"Kenapa kau menutupi matamu? Matamu sangat bagus sekali. Sayang sekali jika ditutup dengan kain." Tanya Kath penasaran

"Aku sudah terbiasa sejak aku kecil, Tapi jika kau menjadi istriku maka akanku lepaskan kain putih ini." Goda Dexter.

"I-Istri?" Ucap Kath gugup, baru kali ini ia mendengar kata itu.

"Aku hanya bercanda" Ucap Dexter diiringi senyum.

"B-Bercanda?"

'Ingin sekali aku melemparnya.' Batin Kath kesal tetapi hanya bisa pasrah.

Mereka berbicara tentang banyak hal dan diiringi oleh suara air terjun yang sangat deras. Kath mulai mengantuk dan menjatuhkan kepalanya dengan sigap Dexter menangkap kepala Kath dan manaruhnya di pundaknya. Dexter mendekap Kath agar ia tertidur dengan nyaman.

"Sepertinya aku telah menemukannya." Ucap Dexter dengan suara yang sangat pelan sambil tersenyum dan mengusap kepala Kath

...****************...

Matahari mulai terbit dari timur, tanda hari sudah pagi. Derasnya suara air dan angin yang sepoi-sepoi membuat Kath tertidur sangat nyenyak.Tetapi karena cahaya matahari membuat Kath membukakan kedua matanya, ia terkejut melihat ia yang sedang memeluk Dexter dengan erat.

"M-maaf" Ucap Kath yang masih dialam bawah sadar.

"Apa kau sudah bangun?" Tanya Dexter, Kath melepaskan tangannya dan menganggukan kepalanya.

"Kau terlihat sangat lelah sekali, tidurmu sangat pulas sekali." Ucap Dexter

"Aku sangat lelah sekali, aku tidak tidur selama beberapa hari. Karena sepertinya aku tersesat. Jika kau mau tertawa, tertawa saja. Aku memang sering tersesat." Ucap Kath dengan pasrah.

"Aku bisa memtolerirnya." Ucap Dexter, Kath hanya menganggukan kepalanya.

Seekor ular hijau melata kearah Kath, Kath yang melihat itu dengan sigap berdiri dan berusaha melindungi Dexter.

"Dexter, ada ular. Tenanglah aku akan melindungimu." Ucap Kath yang berada didepan Dexter untuk menjaga Dexter. Dexter hanya tersenyum.

Sebenarnya Kath takut dengan ular, hanya saja tidak mungkin pria buta disampingnya bisa menghadapi ular yang ada didepannya saat ini.

Kath mengambil ranting kayu yang ada disampingnya untuk mengusir ular itu. Ia bukan tidak mau menggunakan kekuatannya, tetapi ia takut terkena bisa ular itu.

"Hushh..Hushh.. pergilah kau ular jahat." Usir Kath sambil mengarahkan kayunya.

Ular hijau itu terus menatap Kath dan mengeluarkan gigi taringnya bersiap untuk mengigit Kath. Dexter yang merasakan ada hawa mencengkam dengan sigap Dexter memeluk Kath dan membalikan tubuhnya.

Dexter tergigit oleh ular. Dengan cepat, Dexter memegang ular yang sedang mengigitnya dan melempar ular itu menjauh.

"Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Ucap Kath dengan panik. Kath dengan sigap mengeluarkan racun dari tubuh Dexter yang terkena bisa ular.

"Sepertinya ini ular hijau pohon, yang terkenal dengan bisanya yang mematikan." Ucap Dexter lemah dengan wajah pucatnya.

"T-tidak, aku akan mencari cara agar bisa menyelamatkanmu." Ucap Kath yang terus mencoba mengeluarkan racunnya.

"Sepertinya aku sudah tidak kuat." Ucap Dexter dan tidak sadarkan diri.

"TIDAKKKKK" Jerit Kath.

Terpopuler

Comments

senja

senja

bukannya Rix waktu itu bilang kl dia juga gak peduli dg rasnya? kok dia lupa? kok malah anggep Dexter yg pertama

2022-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!