IBLIS PUTIH

IBLIS PUTIH

01. Keajaiban

Seorang gadis cilik yang terlahir dengan rambut putih. Perbedaan yang sangat mencolok di masyarakat melahirkan dugaan dan prasangka yang tidak pernah benar. Orang-orang pun mengucilkannya, membuang, dan tidak pernah menganggapnya manusia.

Rambut putih melambangkan musibah, penyakit, dan derita. Itulah sudut pandang yang orang-orang miliki. Gadis cilik itu pun menangis keras dibalik pohon namun tiada yang mau peduli. Mengharap simpati, masyarakat malah membentaknya pergi. Sungguh malam nasibnya.

Dia ingin teman dan sahabat, dia ingin menjadi anak-anak normal. Sayangnya masyarakat tidak menghendaki demikian. Mereka terus melempar caci maki, sampa, buah, dan sayur busuk kepada tubuh gadis yang tiada tahu dimana dia bersalah.

Tumbuh dibawah tekanan seperti itu adalah hal yang berat. Seiring bertambahnya umur, bertambah pula gadis berambut putih itu sakit-sakit. Bertambah pula masyarakat yang beranggapan wabah penyakit akan datang.

Masyarakat pun beramai-ramain ke rumahnya pada malam hari. Menggenggam obor menyala di tangan, bersiap melemparkannya pada rumah yang lebih layak disebut gubuk tersebut. Di rumah itulah si gadis berambut putih terbaring sakit.

Tinggal sedikit lagi sebelum si jago merah dinyalakan, seseorang memberanikan diri memanggil. Masyarakat melirik kepadanya dengan tatapan tidak suka. Beberapa bahkan mengecamnya karena tindakannya mengganggu kegiatan ini.

Dihadapan mereka terlihat sebuah rombongan kecil, sebelas orang yang menunggang kuda bermuatan banyak. Pakaian mereka nampak asing, hal itu langsung memberitahu bahwa mereka adalah pengembara. Lelaki yang sebelumnya memanggil turun dari kudanya, mendekat pada masyarakat dan mengetakan bahwa semua ini sudah kelewatan.

Masyarakat marah, langsung mencacinya dengan umpatan tidak layak dan menyebutnya bersekongkol dengan gadis berambut putih. Kacau, panas, musyawarah tidak mungkin dilakukan, dan betrok akan segera terjadi. Kondisi yang kian tidak stabil itu memaksa sepuluh orang lain turun dari kudanya.

Mereka menarik bilah pedang masing-masing, mengacungkan pada puluhan lelaki dihadapannya dengan wajah mengancam. Masyarakat seketika ciut nyalinya, pada akhirnya mereka memilih menurut pada sebelas orang dihadapannya. Mereka semua pulang tanpa bisa membakar gadis berambut putih.

Habis massa yang akan bertindak ekstrim itu, lelaki yang pertama menyeru segera mendekat ke rumah sederhana tersebut. Dia mengetuk beberapa kali dan mengucapkan salam. Tidak ada balasan, hening, hanya suara hewan malam yang terdengar disana.

Lama menunggu membuat sebelah orang itu merasa aneh. Mereka tidak mungkin salah memasuki rumah, ini pasti rumah si gadis berambut putih tersebut. Pintu rumah pun coba dibukan, tidak terkunci. Tiga orang masuk kedalamnya.

Ketiga kaget mendapati si gadis terbaring lemah ditengah ruang. Beralaskan tanah dengan selimut kain yang sangat tipis. Suhu tubuhnya tinggi dan dia tidak sadarkan diri. Cepat-cepat sebelas orang itu bertindak.

Menyiapkan kompres, air hangat, dan racikan obat yang telah di buat. Malam itu, sebelas pengembara tersebut memutuskan menetap disana sementara.

Sementara berarti enam tahun mereka tinggal disana. Selama empat tahun itu mereka memberikan penyuluhan pada masyarakat yang fanatik terhadap ajaran leluhur, rambut putih tidak ada hubungannya dengan kesialan atau penyakit.

Namun bukannya dibalas baik, mereka dibalas dengan lemparan kotoran dan buah-buahan busuk. Sebelas pengembara itu tidak menyerah, mereka terus menyebarkan kebenaran sekaligus ilmu kepada masyarakat.

Perlahan-lahan tumbuhlah rasa hormat yang besar kepada mereka. Tetap ada pihak yang membenci, tetapi lewat kasih sayang dan keramahan di setiap senyum, mereka tawarkan ilmu-ilmu untuk menghapus kebodohan yang diwariskan para leluhur.

Lambat laun, enam tahun itu menjadikan perubahan besar bagi warga desa. Sebagian dari mereka bahkan ada yang mulai menunjukkan pertemanan pada gadis berambut putih meski sembunyi-sembunyi. Sadar atau tidak, si gadis berambut putih tetap senang dengan perubahan ini Dunia terlihat lebih indah.

Enam tahun terlewati dan sebelas pengembara itu harus melanjutkan perjalanan. Salah seorang dari mereka memilih tinggal bersama si gadis berambut putih. Bukan hanya itu, dia juga memutuskan untuk menjadikan si gadis berambut putih pendamping hidupnya.

Si gadis berambut putih terlihat berseri-seri sekaligus sangat gugup, dia tidak pernah menyangkan ada kejutan itu. Ia merasa itu adalah hari terbaik dalam hidupnya. Pernikahan pun dilangsungkan, orang-orang berbahagia, orang-orang mengucapkan selamat, namun tidak semuanya.

Masih ada pihak yang tidak mensetujui keberadaan gadis berambut putih tersebut. Mereka menunggu waktu yang tepat untuk membalas. Selanjutnya, mereka tidak akan main-main.

@@@

Itu adalah malam yang begitu berat bagi perempuan berambut putih. Setelah dua tahun membentuk rumah tangga akhirnya perjuangannya mencapai klimaks. Malam itu, malam yang beraingin kencang. Di dalam ruangan yang dulunya adalah tempat yang terbaring demam, si perempuan berambut putih sedang berusaha melahirkan putranya.

Suaminya entah dimana sekarang. Dua hari yang lalu dia pergi ke tempat ibadahnya. Dia dan sepuluh orang lain memang orang yang taat beragama. Dia punya tempat ibadah sendiri di tempat sunyi. Dia berkata bahwa ingin berdoa kepada Tuhan.

Namun entah kenapa dia belum pulang sampai detik ini. Si perempuan berambut putih pun terpaksa melahirkan tanpa kehadiran sosok suami disampingnya. Ini adalah momen terberat dalam hidup, berjuang hidup-mati tanpa sosok penguat disamping.

Si perempuan berambut putih tidak berpikit demikian. Meskipun di dalam ruangannya hanya ada dua bidan dan dua sahabatnya, dia tetap merasa suaminya sedang berada disampingnya. Menggenggam erat tangannya dengan lembut dan membisikkan semangat.

Perjuangan yang melelahkan itu berlangsung sangat lama, disela-sela perjuangan itu dia berdoa untuk keselamatan putranya. Doa yanga pastinya dikabulkan Tuhan Yang Maha Mendengar.

Penghujung perjuangan itu tercapai ketika suara tangis terdengar. Wajah perempuan berambut putih itu penuh keringat, air mata kesyukuran meleleh, jejak-jejak perjuangannya nampak jelas sekali.

Seorang bayi laki-laki, bayi yang sehat. Dia memiliki tanda lahir berucap bercak dibahu kanan. Salah satu bidan mengambil kain lembut kemudian membalut bayi mungil tersebut. Si bidan lantas mendekatkan bayi menggemaskan itu ke wajah ibunya. Perempuan berambut putih itu tersenyum lebar.

“Arif.” Ucapnya. Itulah nama yang diberikan pada bayi laki-laki mungil tersebut. Malam itu seperti keajaiban baru turun kepadanya.

“Terimakasih, Tuhan.”

Terpopuler

Comments

Maulana Malik Ibrahim

Maulana Malik Ibrahim

baru pertama liat tapi udh cukup tertarik sih. pengetikannya juga rapih. mantap deh

2021-04-26

0

Widya

Widya

Semangat berkarya! Jangan lupa perbaiki terus tulisannya. Ada beberapa yang masih typo

2020-06-22

1

Li Na

Li Na

mampiir thor

2020-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 01. Keajaiban
2 02. Segelas Air Keruh
3 03. Kebun Ketela
4 04 Dosa Hanah
5 05 Dimana Kepedulian Terletak?
6 06 Melati dan Jago
7 07. Bola dari Akar Kering
8 08 Raksasa Batu
9 09 Bermain Petak Umpet
10 10 Bukan Anak Terkutuk
11 11. Anak Iblis
12 12 Anak Iblis II
13 13 Anak Iblis III
14 14. Di bawah Malam Purnama
15 15. Mengabu
16 16 Keping Harapan
17 17 Manusia Rambut Puith
18 18 Menjadi Adik
19 19 Apa itu Sahabat?
20 20 Kebangkitan Dewa Langit
21 21 Kesalahan
22 22 Cara Mendapat Sahabat
23 23 Cara Mendapat Sahabat II
24 24 Cara Mendapat Sahabat III
25 25 Waktunya Terjun ke Lapangan
26 26 Sheiny
27 27 Tarian Surgawi
28 28 Kembali ke Lapangan
29 29 Aku Adalah Manusia Rambut Putih
30 30 Sesuatu Yang Harus Disyukuri
31 31 Pergi Memancing
32 32 Awal Petualangan
33 33 Siapa Pencurinya?
34 34 Selamat Datang
35 35 Persembahan
36 36 Sang Penerus
37 37 Kembali
38 38 Bunga Purnama
39 39 Anggota Ke tiga.
40 40 Kota Arkkana
41 41 Kota Arkkana II
42 42 Kota Arkkana III
43 43 Senior Tein
44 44 Kesungguhan
45 45 Kesungguhan II
46 46 Jurang Besar
47 47 Penduduk Lokal
48 48 Kecurigaan
49 49 Musuh Sebenarnya
50 50 Orang-orang yang cemas
51 51 Impian
52 52 Persiapan
53 53 Pertarungan di Wilayah Luas
54 54 Kekuatan Manusia
55 55 Sang Pembebas Melawan Si Penggenggam Matahari
56 56 Pahlawan
57 57 Pahlawan II
58 58 Pahlawan III
59 59 Kembali ke kehidupan normal ?
60 60 Sahabat Dari Masa Lalu
61 61 Seseorang yang memikat hati
62 62 Tanpa Keraguan
63 63 Pasangan Baru
64 64 Kampung Halaman
65 65 Hantu Masa Lalu
66 66 Hantu Masa Lalu II
67 67 Hantu Masa Lalu III
68 68 Campur Tangan
69 69 Tabir yang Terbuka
70 70 Menyerahkan Diri
71 71 Datangnya Sang Penghancur
72 72 Zeg Sang Iblis Putih
Episodes

Updated 72 Episodes

1
01. Keajaiban
2
02. Segelas Air Keruh
3
03. Kebun Ketela
4
04 Dosa Hanah
5
05 Dimana Kepedulian Terletak?
6
06 Melati dan Jago
7
07. Bola dari Akar Kering
8
08 Raksasa Batu
9
09 Bermain Petak Umpet
10
10 Bukan Anak Terkutuk
11
11. Anak Iblis
12
12 Anak Iblis II
13
13 Anak Iblis III
14
14. Di bawah Malam Purnama
15
15. Mengabu
16
16 Keping Harapan
17
17 Manusia Rambut Puith
18
18 Menjadi Adik
19
19 Apa itu Sahabat?
20
20 Kebangkitan Dewa Langit
21
21 Kesalahan
22
22 Cara Mendapat Sahabat
23
23 Cara Mendapat Sahabat II
24
24 Cara Mendapat Sahabat III
25
25 Waktunya Terjun ke Lapangan
26
26 Sheiny
27
27 Tarian Surgawi
28
28 Kembali ke Lapangan
29
29 Aku Adalah Manusia Rambut Putih
30
30 Sesuatu Yang Harus Disyukuri
31
31 Pergi Memancing
32
32 Awal Petualangan
33
33 Siapa Pencurinya?
34
34 Selamat Datang
35
35 Persembahan
36
36 Sang Penerus
37
37 Kembali
38
38 Bunga Purnama
39
39 Anggota Ke tiga.
40
40 Kota Arkkana
41
41 Kota Arkkana II
42
42 Kota Arkkana III
43
43 Senior Tein
44
44 Kesungguhan
45
45 Kesungguhan II
46
46 Jurang Besar
47
47 Penduduk Lokal
48
48 Kecurigaan
49
49 Musuh Sebenarnya
50
50 Orang-orang yang cemas
51
51 Impian
52
52 Persiapan
53
53 Pertarungan di Wilayah Luas
54
54 Kekuatan Manusia
55
55 Sang Pembebas Melawan Si Penggenggam Matahari
56
56 Pahlawan
57
57 Pahlawan II
58
58 Pahlawan III
59
59 Kembali ke kehidupan normal ?
60
60 Sahabat Dari Masa Lalu
61
61 Seseorang yang memikat hati
62
62 Tanpa Keraguan
63
63 Pasangan Baru
64
64 Kampung Halaman
65
65 Hantu Masa Lalu
66
66 Hantu Masa Lalu II
67
67 Hantu Masa Lalu III
68
68 Campur Tangan
69
69 Tabir yang Terbuka
70
70 Menyerahkan Diri
71
71 Datangnya Sang Penghancur
72
72 Zeg Sang Iblis Putih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!